Anda di halaman 1dari 13

PENILAIAN SISTEMIS SEBELUM, SAAT, DAN

SETELAH BENCANA PADA KORBAN, SURVIVOR,


POPULASI RENTAN, DAN BERBASIS KOMUNITAS,
SURVEILEN BENCANA; DOKUMENTASI DAN
PELAPORAN HASIL PENILAIAN BENCANA

Disusun oleh :
1. agustina mardianti : 121811026
2. bobby priandana : 121811002
Pengertian Penilaian Sistematis

Menurut Eko Putro Widoyoko, 2012: 3,


Penialain sistematis pada bencana ialah
Penilaian ialah sebagai kegiatan menafsirkan data kegiatan mengumpulkan data dan informasi
hasil pengukuran berdasarkan kriteria dan aturan-
yang berkaitan dengan bencana yang termasuk
aturan tertentu.
didalamnya bentuk bencana, lokasi, dampak,
korban, dan usaha dalam menghadapi bencana
Sistematis adalah bentuk usaha menguraikan
sebelum, saat dan setelah terjadinya bencana.
serta merumuskan sesuatu hal dalam konteks Penilaian sistematis ini disusun untuk
hubungan yang logis serta teratur sehingga
membentuk system secara menyeluruh, utuh dan
memberikan gambaran mengenai resiko dan
terpadu yang mampu menjelaskan berbagai rangkaian dampak yang akan dialami jika terjadibencana.
sebab akibat yang terkait suatu objek tertentu.
(Abdulkadir Muhammad : 2004)

2
1. Penilaian sebelum bencana pada korban, survivor,
populasi rentan dan berbasis masyarakat.
Kegiatan-kegiatan pada tahap pra bencana erat kaitannya dengan istilah mitigasi bencana yang
merupakan upaya untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh bencana. Mitigasi bencana
mencakup baik perencanaan dan pelaksanaan tindakan-tindakan untuk mengurangi resiko-resiko
dampak dari suatu bencana yang dilakukan sebelum bencana itu terjadi, termasuk kesiapan dan
tindakan-tindakan pengurangan resiko jangkapanjang.
Mitigasi bencana yang efektif harus memiliki tiga unsur utama, yaitu :

a. penilaian bahaya

b. peringatan dan

c. persiapan

3
2. Penilaian saat bencana pada korban, survivor, populasi rentan dan berbasis
masyarakat.
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang
ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan, sertapemulihan sarana prasarana tindakan ini dilakukan oleh tim
penanggulangan bencana yang di bentuk masing-masing daerah atau organisasi.
Ada dua penilaian saat bencana :
1. Penilaian korban
2. Penilaian lingkungan

4
3. Penilaian setelah bencana pada korban, survivor, populasi rentan dan berbasis
masyarakat.
Menurut Peraturan Kepala BNPB No.17 Tahun 2010 Tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana pasal 25 :
Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Post Disaster Needs Assessment /PDNA)
adalah suatu rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian akibat, analisis dampak,
dan perkiraan kebutuhan, yang menjadi dasar bagi penyusunan rencana aksi
rehabilitasi dan rekonstruksi.

5
Penilaian pasca bencana meliputi :
▫ Jumlah korban baik yang selamat
maupun meninggal. Termasuk
populasi rentan lansia, ibu hamil,
anak-anak dan penderita disabilitas.
▫ Kerugian hartabenda
▫ Kerusakan sarana danprasarana
▫ Cakupan luas wilayah yang
terkenabencana
▫ Dampak social ekonomi
yangditimbulkan

6
SURVEILENS BENCANA
Surveilans Bencana adalah Surveilans berperan dalam: Tujuan Surveilans
mengumpulkan data pada A. Saat Bencana : Rapid Health adalah untuk mendukung fungsi
situasi bencana,data yang Assesment (RHA) pelayanan bagi korban bencana
dikumpulkan berupa jumlah B. Setelah Bencana : Data-data secara keseluruhan untuk menekan
korban meninggal, luka sakit, yang akan diperoleh dari kejadian dampak negatif yang lebih besar.
jenis luka, pengobatan yang bencana harus dapat dianalisis, A. Mengurangi jumlah kesakitan,
dilakukan, kebutuhan yang dan dibuat kesimpulan berupa resiko kecacatan dan kematian saat
bencana kerja atau kebijakan terjadi bencana.
belum dipenuhi, jumlah
C. Menentukan arah B. Mencegah atau mengurangi resiko
korban anak-anak, dewasa,
respon/penanggulangan dan munculnya penyakit menular dan
lansia.
menilai keberhasilan penyebarannya.
respon/evaluasi. C. Mencegah atau Mengurangi resiko
D. Managemen Penanggulangan dan mengatasi dampak kesehatan
bencana meliputi Fase I untuk lingkungan akibat
tanggap darurat, Fase II untuk bencana(misalnya
fase akut, Fase III untuk recovery perbaikansanitasi.)
(rehabilitasi dan rekonstruksi)

7
Surveilens Bencana
a. Surveilans penyakit-penyakit terkait bencana, terutama
penyakit menular.
b. Surveilans data pengungsi
c. Surveilans kematian
d. Surveilans rawatjalan
e. Surveilans air dansanitasi
f. Surveilans gizi danpangan
g. Surveilans epidemiologi pengungsi.

8
Surveilans bencana sangat penting karena secara garis besar dapat disimpulkan manfaatnya adalah:
⬝ Mencari faktor resiko ditempat pengungsian seperti air, sanitasi,
kepadatan, kualitas tempatpenampungan.
⬝ Mengidentifikasi Penyebab utama kesakitan dan kematian sehingga dapat
diupayakanpencegahan.
⬝ Mengidentifikasi pengungsi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, wanita hamil,
sehingga lebih memperhatikankesehatannya.
⬝ Pendataan pengungsi diwilayah, jumlah, kepadatan, golongan, umur, menurut jenis kelamin.
⬝ Mengidentifikasi kebutuhan sepertigizi
▫  

9
7 Masalah Epidemiologi dalam Surveilans Bencana

Pertolongan
terhadapkelaparan

Kontrol Epidemik / kantor Surveilans Pencegahan


pengaduan Kematian, Sakit danCedera

Surveilans Kebutuhan Penelitian untuk Analisis Peringatan dari


Analisis Epidemiologi;
PerawatanKesehatan menghindari tindakan UsahaPertolongan
tidakperlu

10
DOKUMENTASI DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN BENCANA
Informasi dalam penanggulangan bencana dimulai sejak pengumpulan, analisis hingga
diseminasi informasi yang dilakukan secara cepat, tepat dan benar sebagai bagian dalam
penanggulangan bencana. Data dan informasi becana dikumpulkan dari berbagai sumber,
antara lain dari pemerintahan, organisasi relawan/NGO/masyarakat dan berbagai sumber
media. Data dikumpulkan baik secara langsung melalui wawancara ataupun secara tidak
langsung sepertidari internet, televisi, media cetakdan sebagainya

11
Data pra bencana, merupakan basis data yang dapat
digunakan apabila diperlukan. Data ini memberikan gambaran
mengenai kondisi geografis, geologis, iklim, ketersediaan sumber
daya dan lain sebagainya. Ketersediaan data tersebut akan
membantu sebagai informasi awal dalam penanganan bencana.
Data tanggap darurat merupakan rekapitulasi kejadian
bencana mulai dari tempat kejadian, korban sampai dengan
dampak yang ditimbulkan. Formulir ini diisi oleh BPBD/OPD yang
menangani bencana yang bersumber dari OPD yang mengelola
data terkait dengan tanggap darurat 
Dalam pelaksanaan pengisian formulir ini, data yang
dibutuhkan adalah data kerusakan aset yang mencakup lima
sektor: pemukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial dan
lintas sektor. Kerusakan dimaksud meliputi : tingkat kriteria
kerusakan rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Pengisian
formulir ini mencakup penilaian kerusakan dan kerugian berikut
status kepemilikan aset.

12
our office

TERIMAKASIH
13

Anda mungkin juga menyukai