Anda di halaman 1dari 18

BAB IX

PROTEKSI JARINGAN
TRANSMISI
9.1. DISTANCE RELAY

 Relai penghantar yang prinsip kerjanya berdasarkan pengukuran


impedansi penghantar.

 Relai ini mempunyai ketergantungan terhadap besarnya SIR dan


keterbatasan sensitivitas untuk gangguan satu fasa ke tanah.

 Relai ini mempunyai beberapa karaktristik seperti mho,


quadralateral, reaktans, adaptive mho dll.

 Sebagai unit proteksi relai ini dilengkapi dengan pola teleproteksi


seperti putt, pott dan blocking.

 Jika tidak terdapat teleproteksi maka relai ini berupa step distance
saja.
9.2. SETTING DISTANCE RELAY (RELAI JARAK)

 Dapat menentukan arah letak gangguan


 Gangguan didepan relai harus bekerja
 Gangguan dibelakang relai tidak boleh bekerja

 Dapat menentukan letak gangguan


 Gangguan di dalam daerahnya relai harus bekerja

 Gangguan diluar derahnya relai tidak boleh bekerja

 Beban maksimum tidak boleh masuk jangkauan relai

 Dapat membedakan gangguan dan ayunan daya


 Zone 1
Karena adanya kesalahan pengukuran jarak akibat
kesalahan CT, PT dan relainya sendiri, tidak mungkin
menset relai sampai ujung saluran yang diamankan, yang
lazim disebut Zone 1.

A Zone 1= 80% ZAB


B

F F
21 21
Zone - 1 = 80% x ZAB
Lanjutan 9.2.

 Zone 2
Untuk mengamankan sisa yang tidak diamankan Zone 1,
diaman- kan oleh Zone 2 dengan perlambatan waktu.

Zone 2 juga sebagai pengaman rel ujung seksi yang


diamankan bila tidak mempunyai proteksi rel.

A B C
Zone 1= 80% ZAB

F F
21 21

Zone - 2 = 80% x (ZAB + 80% x ZBC)


Lanjutan 9.2.

 Zone 3

Sebagai pengamanan cadangan ditambah relai yang


lazim disebut Zene 3, dalam hal ini harus dapat
menjangkau ujung seksi berikutnya, waktunya
diperlambat terhadap Zone 2 seksi berikutnya

A B C D
Zone 1= 80% ZAB

F F
21 21

Zone - 3 = 80% x (ZAB + 80% ( ZBC + 80% ZCD )


9.3. KARAKTERISTIK DISTANCE RELAY

X
ZL

 Karakteristik mho

Z1 Z2 Z3

X ZL

Z3

 Karakteristik Quadrilateral
Z2

R
Z1
9.4. RELAY DIFFERENTIAL SEBAGAI PENGAMAN SALURAN
DISTRIBUSI ATAU TRANSMISI (KAWAT PILOT)

 Prinsip kerja pengaman differential arus untuk


saluran distribusi dan transmisi mengadapsi
diffrential arus, yang membedakan ialah daerah yg
diamankan cukup panjang.

I1 Daerah pengamanan I2
Saluran distribusi/transmisi
CT1 CT2
Lanjutan 9.4.

 PRINSIP DASAR PROTEKSI RELAI DIFFERENTIAL

 Relai diferensial arus berdasarkan H. Khirchof,


dimana arus yang masuk pada suatu titik, sama
dengan arus yang keluar dari titik tersebut.

I1 I2
I1 = I 2

 Yang dimaksud titik pada proteksi differential ialah


daerah pengamannan, dalam hal ini dibatasi oleh 2
buah trafo arus.

Daerah pengamanan
I1 I2

CT1 CT2
9.5. RELAI DIFFERENTIAL ARUS

 Relai Diffrential arus membandingkan arus yang


melalui daerah pengamanan.

 Relai ini harus bekerja kalau terjadi gangguan


didaerah pengamanan, dan tidak boleh bekerja
dalam keadaan normal atau gangguan diluar daerah
pengamanan.

 Relai ini merupakan unit pengamanan dan


mempunyai selektifitas mutlak.
Lanjutan 9.5.

I1 I2
PMT Saluran yg diproteksi PMT
A B

CT1 CT2

F 87 F 87

Gelombang arus yang saling dikirim


Lanjutan 9.5.

 Diffrential untuk saluran diperlukan :


 Sarana komunikasi antara ujung saluran yg lazim
disebut kawat pilot, dapat berupa :
- Kawat tembaga.
- Serat optik
- Mikro wave
 Relai sejenis disetiap ujung saluran.
 Untuk ketiga fase hanya sebuah relai, supaya
saluran komunikasi yg cukup sepasang cukup 1
pasang.
 Supervisi untuk mengontrol bahwa saluran
komunikasi (pilot) baik/tidak terganggu.
Lanjutan 9.5.

 Trafo isolasi, karena kemungkinan terjadi induksi


tegangan dari saluran yang diamankan (khususnya pilot
dengan kawat tembaga)

 Yg membatasi panjang saluran yang diamankan :


- Saluran komunikasi dengan kawat dibatasi oleh
adanya arus kapasitansi dan resistans kawat.
- Saluran komunikasi dengan serat optik, sampai batas
tidak perlu adanya penguat (repeater).
Lanjutan 9.5.

 Prinsip operasi yang digunakan.

 Circulating current

Prinsipnya dalam keadaan normal/tidak ada gangguan


arus mengalir melalui CT di kedua ujung, kumparan
penahan dan kawat pilot, kumparan kerja tidak dilalui
arus.

 Opose Voltage

Prinsipnya dalam keadaan normal/tidak ada gangguan


arus mengalirhanya disetiap CT dan kumparan penahan
disetiap sisinya, pada kawat pilot dan kumparan kerja
tidak dilalui arus.
Lanjutan 9.5.

I1 I2
PMT Saluran yg diproteksi PMT
A B

CT1 CT2
s2 p2 p2 s2
Trafo Trafo
penjumlah id id penjumlah

s1 p1 p 1 s1
F 87 F 87
5 kV untuk JTM
Trafo isolasi
15 kV untuk JTT
9.6. CIRCULATING CURRENT

CIRCULATING CURRENT.
 Keadaan normal

I1 I2 B
A PMT Saluran yg diproteksi PMT

CT1 Kumparan kerja i2 CT1


i1
id Kawat pilot id i2

Kumparan penahan F 87
F 87

 Pada keadaan normal kawat pilot dilalui


arus dan kumparan kerja tidak dilalui arus.
9.7. DIRECTIONAL COMPARISON RELAY

 Relai penghantar yang prinsip kerjanya


membandingkan arah gangguan, jika kedua relai pada
penghantar merasakan gangguan di depannya maka
relai akan bekerja.
 Cara kerjanya ada yang menggunakan directional
impedans, directional current dan superimposed.

A B

1 DIR DIR 1

T T

& R R &
Signalling
channel
Directional comparison relay
9.8. PENGAMAN CADANGAN TRANSMISI DENGAN RELAI ARUS LEBIH

A B C

F 51 F 51

A B C

 Jangkauan relai sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya


pembangkitan.

Anda mungkin juga menyukai