DWI ARIYANTI
207.315.105
PENDAHULUAN
Gangg kepribadiansekitar 5% dari jumlah
penduduk gangguan jiwa
Kenyataannyasetiap orang adalah unik,
khasuntuk memahami dan menjelaskan tingkah
laku diri sendiri dan orang lain.
Pembentukan Kepribadian
1. Pengalaman yg umumdialami oleh tiap-tiap individu dalam kebudayaan
tertentu
2. Pengalaman yang khusus yg khusus dialami individu sendiri
Teori Kepribadian
3. Teori kepribadian psikoanalisis
4. Teori sifat (trait)
5. Teori kepribadian behaviorisme
6. Teori psikoligi kognitif
GANGGUAN KEPRIBADIAN
Definisi
Gangguan kepribadian (Aksis II pada DSM-IV)
suatu ciri kepribadian yang menetap,
kronis, dapat terjadi pada hampir semua
keadaan, menyimpang secara jelas dari
norma-norma budaya dan maladaptif serta
menyebabkan fungsi kehidupan yang buruk,
tidak fleksibel dan biasanya terjadi pada akhir
masa remaja atau awal masa dewasa.
Etiologi
1. Faktor Genetik
Penelitian gangguan psikiatrik pada 15.000
pasangan kembar di Amerika SerikatDiantara
kembar monozigotik, angka kesesuaian untuk
gangguan kepribadian adalah beberapa kali
lebih tinggi dibandingkan kembar dizigotik
2. Faktor Temperamental
Faktor temperamental yang diidentifikasi pada
masa anak-anak mungkin berhubungan dengan
gangguan kepribadian pada masa dewasa.
3. Faktor Biologis
HormonOrang yang menunjukkan sifat
impulsive : peningkatan kadar testosterone, 17-
estradiol dan estrone
4. Faktor Psikoanalitik
Sigmund Freud menyatakan bahwa sifat
kepribadian berhubungan dengan fiksasi pada
salah satu stadium perkembangan psikoseksual.
Fiksasi pada stadium anal, yaitu anakyang
berlebihan atau kurang pada pemuasan anal dapat
menimbulkan sifat keras kepala, kikir dan sangat
teliti
Klasifikasi gangguan kepribadian
Menurut DSM-IV:
• Kelompok A: gangguan kepribadian paranoid,
skizoid dan skizotipal.
• b. Kelompok B: gangguan kepribadian antisosial,
ambang, histrionik dan narsistik.
• c. Kelompok C: gangguan kepribadian
menghindar, dependen dan obsesif-kompulsif, dan
satu kategori yang dinamakan gangguan
kepribadian yang tidak ditentukan (contohnya
adalah gangguan kepribadian pasif-agresif dan
gangguan kepribadian depresif).
• Menurut PPDGJ:
– Gangguan kepribadian khas
• gangguan kepribadian paranoid
• gangguan kepribadian skizoid
• gangguan kepribadian dissosial
• gangguan kepribadian emosional tak stabil
• gangguan kepribadian histrionik
• gangguan kepribadian anankastik
• gangguan kepribadian cemas
• gangguan kepribadian dependen
• gangguan kepribadian khas lainnya
• gangguan kepribadian YTT
– Gangguan kepribadian campuran dan lainnya
• gangguan kepribadian campuran
• gangguan kepribadian yang bermasalah
Gangguan Kepribadian Paranoid
Epidemiologi
Prevalensi gangguan kepribadian paranoid adalah 0,5 sampai
2,5%. Lebih sering tjd pada laki-laki dibandingkan wanita.
Gejala Klinis
- adanya perasaan curiga yang berlebihan
- menolak tanggung jawab atas perasaan mereka sendiri dan
melemparkan tanggung jawab pada orang lain
- Mereka seringkali bersikap bermusuhan, mudah tersinggung
dan marah termasuk pasangan yang cemburu secara patologis.
- Mereka seringkali bertanya tanpa pertimbangan, tentang
loyalitas dan kejujuran teman atau teman kerjanya atau
cemburu dengan bertanya-tanya tanpa pertimbangan tentang
kesetiaan pasangan atau mitra seksualnya.
Kriteria Diagnostik Gangguan Paranoid :
A. Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif kepada orang lain sehingga motif mereka
dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam
berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut :
• Menduga, tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain memanfaatkan, membabayakan, atau
menghianati dirinya.
• Preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya tentang loyalitas atau kejujuran
teman atau rekan kerja.
• Enggan untuk menceritakan rahasianya kepada orang lain karena rasa takut yang tidak
perlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat melawan dirinya.
• Membaca arti merendahkan atau mengancam yang tersembunyi dari ucapan atau kejadian
yang biasa.
• Secara persisten menanggung dendam, yaitu tidak memaafkan kerugian, cedera, atau
kelalaian.
• Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain
dan dengan cepat bereaksi secara marah atau balas menyerang.
• Memiliki kecurigaan yang berlulang, tanpa pertimbangan, tentang kesetiaan pasangan atau
mitra seksual.
B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skizofrenia, suatu gangguan mood dengan
ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain dan bukan karena efek fisiologis langsung dari
kondisi medis umum.
Diagnosa Banding
• Skizofrenia paranoid : karena halusinasi dan fikiran
formal tidak ditemukan pada gangguan kepribadian
paranoid.
• Gangguan kepribadian ambang : karena pasien
paranoid jarang mampu terlibat secara berlebihan
dan rusuh dalam persahabatan dengan orang lain
seperti pasien ambang. Pasien paranoid tidak
memiliki karakter antisosial sepanjang riwayat
perilaku antisosial.
• Gangguan schizoid : adalah menarik dan menjauhkan
diri tetapi tidak memiliki gagasan paranoid
Perjalanan penyakit dan prognosis
Pada beberapa orang gangguan kepribadian
paranoid adalah terjadi seumur hidup.
Pada orang lain, gangguan ini adalah tanda
dari skizofrenia.
Pada orang lain lagi, saat mereka menjadi
semakin matang dan stres menghilang, sifat
paranoid memberikan jalan untuk
pembentukan reaksi, perhatian yang tepat
terhadap moralitas dan perhatian altruist
Terapi :
• Psikoterapi.
Pasien paranoid tidak bekerja baik dalam psikoterapi
kelompok. Ahli terapi harus berhadapan langsung
dalam menghadapi pasien
• Farmakoterapi
Berguna dalam menghadapi agitasi dan kecemasan.
Pada sebagian besar kasus, obat antiansietas seperti
diazepam (Valium) atau anti psikotik, seperti
thioridazine (Mellaril) atau haloperidol (Haldol), dalam
dosis kecil dan dalam periode singkat untuk
menangani agitasi parah atau pikiran yang sangat
delusional.
Gangguan Kepribadian Skizoid
Epidemiologi
• Prevalensi tdk ditentukan secara jelas. Gangguan
mungkin mengenai 7,5% populasi umum. Rasio jenis
kelamin untuk gangguan adalah tidak diketahui.
Gejala klinis
• memberi kesan dingin dan mengucilkan diri,
• tampak menjauhkan diri dan tidak ingin terlibat dengan
peristiwa sehari-hari dan permasalahan orang lain.
• tampak tenang, jauh, menutup diri dan tidak dapat
bersosialisasi.
Kriteria diagnostik untuk kepribadian schizoid
A.Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan melanggar hak orang lain yang
terjadi sejak usia 45 tahun , seperti yang ditunjukkan oleh tiga ( atau lebih )
berikut :
•Gagal untuk mematuhi norma sosial dengan menghormati perilaku sesuai hukum
•Ketidakjujuran,
•Impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan
•Iritabilitas dan agresivitas,
•Secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri atau orang lain.
•Terus menerus tidak bertanggung jawab
•Tidak adanya penyesalan,
B. Individu sekurang-kurangnya berusia 18 tahun.
C. Terdapat tanda-tanda gangguan konduksi dengan onset sebelum usia 15 tahun.
D. Terjadinya perilaku antisosial tidak semata-mata selama perjalanan skizofrenia
atau suatu episode manik.
Terapi
- Psikoterapi
- Farmakoterapi
digunakan untuk menghadapi gejala yang
diperkirakan akan timbul seperti kecemasan,
penyerangan, dan depresi
Gangguan Kepribadian Ambang
Epidemiologi
• Tidak ada penelitian prevalensi yang tersedia, tetapi diperkirakan 1-2
% populasi dan dua kali lebih sering pada wanita dibandingkan laki-laki
Gejala klinis
- Perbatasan antara neurosis dan psikosis dan ditandai oleh afek,
mood, perilaku, hubungan objek, dan cinta dari yang sangat tidak
stabil
- Perilaku pasien gangguan kepribadian ambang sangat tidak bisa
diramalkan
- Sifatmenyakitkan : dicerminkan oleh tindakan merusak diri sendiri
yang berulang
- merasakan ketergantungan dan permusuhan: memiliki hubungan
interpersonal yang tidak baik
Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Ambang
Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra diri, dan afek, dan impulsivitas
yang jelas pada dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan
oleh lima (atau lebih) berikut :
•Usaha mati-matian untuk menghindari ketinggalan yang nyata atau khayalan.
•Pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan kuat yang ditandai oleh perubahan antara
ekstrim-ekstrim idealisasi dan devaluasi.
•Gangguan identitas : citra diri atau perasaan diri sendiri yang tidak stabil secara jelas dan
persisten
•lmpulsivitas pada sekurangnya dua bidang yang potensial membahayakan diri sendiri
•Perilaku, isyarat, atau ancaman bunuh diri yang berulang kali, atau perilaku mutilasi diri.
•Ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang jelas (misalnya, disforia episodik kuat,
iritabilitas atau kecemasan biasanya berlangsung beberapa jam dan jarang lebih dari beberapa
hari).
•Perasaan kosong yang kronis.
•Kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya atau kesulitan dalam mengendalikan
kemarahan (misalnya, sering menunjukkan temper, marah terus menerus, perkelahian fisik
berulang kali).
•Ide paranoid yang transien dan berhubungan dengan stress, atau gejala disosiatif yang parah.
Diagnosis Banding
– Pembedaan dari skizofrenia dilakukan berdasarkan tidak adanya episode
psikotik, gangguan pikiran, atau tanda skizofrenia klasik lainnya yang
berkepanjangan yang dimiliki pasien ambang.
– Pasien gangguan kepribadian skizotipal menunjukkan pikiran yang sangat aneh,
gagasan yang aneh, dan gagasan menyangkut diri sendiri yang rekuren.
– Pasien gangguan kepribadian paranoid ditandai oleh kecurigaan yang ekstrim.
• Pada umumnya, pasien gangguan kepribadian ambang menunjukkan
perasaan kekosongan yang kronis, impulsivitas, mutilasi diri, episode
psikotik singkat, usaha bunuh diri manipulatif, dan biasanya keterlibatan
yang menuntut dalam hubungan erat.
Terapi
• Psikoterapi : Psikoterapi berorientasi psikoanalisis, baik dalam
kelompok atau individual, adalah terapi yang terpilih untuk
gangguan kepribadian histrionik.
Epidemiologi
Menurut DSM IV, perkiraan prevalensi: 2 - 16 % dalam
populasi klinis.
Gejala klinis
- Meningkatnya rasa kepentingan dan perasaan
kebesaran yang unik
- Tidak mampu menunjukkan empati, dan berpura-
pura simpati hanya untuk mencapai kepentingan
mereka sendiri.
- Memiliki harga diri yang rapuh dan rentan terhadap
depresi.
Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Narsistik
Pola perfasif kebesaran (dalam khayalan atau perilaku), membutuhkan
kebanggaan, dan tidak ada empati, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak
dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut :
• Memiliki rasa kepentingan diri yang besar
• Preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan, kekuatan, kecerdasan, kecantikan,
atau cinta ideal yang tidak terbatas.
• Yakin bahwa ia adalah khusus dan unik dan dapat dimengerti hanya oleh atau
harus berhubungan dengan orang lain (atau institusi) yang khusus atau memiliki
status tinggi.
• Membutuhkan kebanggaan yang berlebihan
• Memiliki perasaan bernama besar, yaitu harapan yang tidak beralasan akan
perlakuan khusus atau kepatuhan otomatis sesuai harapannya.
• Eksploatif secara interpersonal, yaitu mengambil keuntungan dari orang lain untuk
mencapai tujuannya sendiri.
• Tidak memiliki tempat, tidak mau mengenali atau mengetahui perasaan dan
kebutuhan orang lain.
• Sering cemburu terhadap orang lain dan merasa orang lain juga cemburu kepada
dirinya.
• Memperlihatkan kesombongan, sikap congkak dan sombong
Diagnosis Banding
• Gangguan kepribadian ambang, histrionik dan antisosial sering ditemukan
bersama-sama dengan gangguan kepribadian narsistik: diagnosis banding
adalah sukar. Pasien dengan gangguan kepribadian narsistik memiliki
kecemasan yang lebih keci daripada pasien dengan gangguan kepribadian
ambang dan kehidupan mereka cenderung kurang kacau.
• Usaha bunuh diri juga lebih mungkin berhubungan dengan pasien
gangguan kepribadian ambang dibandingkan pasien gangguan
kepribadian narsistik
• Pasien gangguan kepribadian antisosial memberikan riwayat
perilaku impulsif, seringkali disertai dengan penyalahgunaan
alkohol atau zat lain, hal tersebut seringkali menyebabkan
mereka mendapatkan masalah dengan hukum.
• Dan pasien gangguan kepribadian histrionic menunjukkan ciri-ciri
ekshibisionisme dan manipulativitas interpersonal yang mirip
dengan pasien gangguan kepribadian narsitik
Perjalanan penyakit dan prognosis
Gangguan kepribadian narsistik : kronis dan sukar untuk
diobati. Pasien dengan gangguan harus secara terus
menerus berhadapan dengan aliran narsisme mereka
yang diakibatkan oleh perilaku mereka sendiri atau
dari pengalaman hidup
Terapi :
• Psikoterapi : Mengobati gangguan kepribadian
narsistik sukarpasien harus meninggalkan
narsismenya jika ingin mendapatkan kemajuan.
• Farmakoterapi : Pasien gangguan kepribadian narsistik
rentan terhadap depresi, suatu anti depresan mungkin
juga digunakan
Gangguan Kepribadian Menghindar
Epidemiologi
Prevalensi adalah 1 -10 %
Gejala klinis
• Hipersensitivitas terhadap penolakan oleh orang
lain.
• Saat berbicara dengan seseorang, mereka
mengekspresikan ketidakpastian dan tidak
memiliki kepercayaan diri dan mungkin berbicara
dalam cara yang merendahkan diri sendiri.
Kriteria Diagnostik Gangguan kepribadian Menghindar.
Pola perfasiv hambatan sosial, perasaan tidak cakap, dan kepekaan
berlebihan terhadap penilaian negatif, dimulai pada masa dewasa awal
dan tampak dalam berbagai koteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat
(atau lebih) berikut :
• Mengindari aktivitas pekerjaan yang memerlukan kontak interpersonal
yang bermakna karena takut akan kritik, celaan dan penolakan.
• Tidak mau terlibat dengan orang lain kecuali merasa yakin akan disenangi.
• Menunjukkan keterbatasan dalam hubungan intim karena rasa takut
dipermalukan atau ditertawai
• Preokupasi dengan sedang dikritik atau ditolak dalam situasi sosial
• Terhambat dalam situasi interpersonal yang baru karena perasaan tidak
ada kuat
• Memandang diri sendiri tidak layak secara sosial karena merasa dirinya
tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain.
• Tidak biasanya enggan untuk mengambil resiko pribadi atau melakukan
aktivitas baru karena dapat membuktikan penghinaan
Diagnosis Banding
• Pasien gangguan kepribadian menghindar menginginkan
interaksi sosial, dibandingkan dengan pasien gangguan
kepribadian skizoid yang ingin sendirian.
• Pasien gangguan kepribadian menghindar adalah tidak
menuntut, tidak mudah marah, atau tidak dapat diramalkan
seperti pasien gangguan kepribadian ambang dan histrionic
• Gangguan kepribadian menghindar dan gangguan
kepribadian dependen adalah serupa. Pasien gangguan
kepribadian dependen dianggap memiliki ketakutan yang
lebih tinggi akan penelantaran atau tidak dicintai
dibandingkan pasien gangguan kepribadian menghindar,
tetapi gambaran klinisnya mungkin tidak dapat dibedakan
Perjalanan penyakit dan prognosis
Banyak pasien gangguan menghindar mampu
untuk berfungsi, asalkan mereka dalam
lingkungan yang terlindungi.
Terapi :
• Psikoterapi : Melatih ketegasan adalah bentuk
terapi perilaku yang dapat mengajarkan
pasien untuk mengekspresikan kebutuhan
mereka secara terbuka dan untuk
meningkatkan harga diri mereka.
• Farmakoterapi : untuk mengatasi
hiperaktivitas sistem saraf beta blocker
Gangguan Kepribadian Dependen
Epidemiologi
• wanita > laki-laki.
• Anak kecil > anak yang lebih besar.
Gejala klinis
• menempatkan kebutuhan mereka sendiri dibawah kebutuhan orang lain
• Meminta orang lain untuk mengambil tanggung jawab untuk masalah
besar dalam kehidupan mereka,
• Tidak memiliki kepercayaan diri
• Mengalami rasa tidak nyaman yang kuat jika sedang sendirian lebih dari
suatu periode yang singkat
• Ditandai oleh ketergantungan yang pervasif dan perilaku patuh
• Keraguan diri, pasivitas, dan ketakutan untuk mengekspresikan perasaan
seksual dan agresif
Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Dependen
Kebutuhan yang perpasiv dan berlebihan untuk diasuh, yang menyebarkan perilaku tunduk
dan menggantung dan rasa takut akan perpisahan, dimulai pada masa dewasa awal dan
tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut :
•Memiliki kesulitan dalam mengambil keputusan setiap hari tanpa sejumlah besar nasehat
dan penenteraman dari orang lain.
•Membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung jawab dalam sebagian besar bidang
utama kehidupannya.
•Memiliki kesulitan dalam mengekspresikan ketidaksetujuan pada orang lain. Catatan : tidak
termasuk rasa takut yang realistic akan ganti rugi.
•Memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau melakukan hal dengan dirinya sendiri (karena
tidak memiliki keyakinan diri dalam pertimbangan atau kemampuan ketimbang tidak
memiliki motivasi atau energi )
•Berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan dukungan dari orang lain, sampai pada
titik secara sukarela melakukan hal yang tidak meyenangkan.
•Merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian karena timbulnya rasa takut tidak
mampu merawat diri sendiri.
•Segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai sumber pengasuhan dan dukungan jika
hubungan dekatnya berakhir.
•Secara tidak realistic terpreokupasi dengan rasa takut ditinggal untuk merawat dirinya sendiri
Diagnosis Banding
• Faktor yang menonjol pada pasien gangguan
kepribadian histrionic dan
ambangKetergantungan
Gangguan kepribadian dependen memiliki
hubungan jangka panjang dengan orang pada
siapa mereka tergantung
• Perilaku ketergantungan dapat terjadi pada
pasien dengan agoraphobia, tetapi pasiep
agorafobik cenderung memiliki tingkat
kecemasan yang jelas atau bahkan panik.
Perjalanan penyakit dan prognosis
Terdapat kecendrungan untuk mengganggu
fungsi pekerjaan, karena pasien memiliki
ketidakmampuan untuk bertindak secara
mandiri dan tanpa pengawasan dari dekat.
Tetapi, prognosis dengan pengobatan adalah
cukup baik
Terapi
• Psikoterapi : Terapi gangguan kepribadian
dependen seringkali berhasil, yaitu dengan
proses kognitif-behavioral,Terapi perilaku,
terapi keluarga dan terapi kelompok
• Farmakoterapi : digunakan untuk mengatasi
gejala spesifik seperti kecemasan dan depresi,
yang sering merupakan gambaran penyerta
gangguan kepribadian dependen.
Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif
Epidemiologi
• Prevalensi : Tidak diketahui.
• laki-laki>wanita
Gejala klinis
• memiliki keasikan dengan aturan, peraturan,
ketertiban, kebersihan, perincian dan pencapaian
kesempurnaan. Keterampilan interpersonal pasien
terbatas.
• ditandai oleh penyempitan emosional, ketertiban,
kekerasan hati, sikap keras kepala dan kebimbangan
Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif
Pola pervasif preokupasi dengan urutan, perfeksionisme, dan pengendalian mental dan
interpersonal, dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan, dan efisiensi, dimulai pada
masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh
empat (atau lebih) berikut :
• Terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan, susunan atau jadwal sampai tingkat
dimana aktivitas sesama hilang.
• Menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian tugas misalnya, tidak mampu
menyelesaikan suatu proyek karena tidak memenuhi standarnya sendiri yang terlalu ketat.
• Secara berlebihan setia kepada pekerjaan dan produktivitas sampai mengabaikan aktivitas
waktu luang dan persahabatan (tidak disebabkan oleh kebutuhan ekonomi yang besar)
• Terlalu berhati-hati, teliti, dan tidak fleksibel tentang masalah moralitas, etika atau nilai-
nilai (tidak disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius)
• Tidak mampu membuang benda-benda yang usang atau tidak berguna walaupun tidak
memiliki nilai sentimental.
• Enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja dengan orang lain kecuali mereka
tunduk dengan tepat caranya mengerjakan hal
• Memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain, uang
dipandang sebagai sesuatu yang harus ditimbun untuk rencana dimasa depan.
• Menunjukkan kekacauan dan keras kepala.
Diagnosis Banding
• Pembedaan yang paling sukar adalah antara
pasien rawat jalan dengan sifat obsesif-
kompulsif dan pasien dengan gangguan
kepribadian obsesif-kompulsif. Diagnosis
gangguan kepribadian bermakna dalam
efektivitas pekerjaan atau sosialnya.
Perjalanan penyakit dan prognosis
• Perjalanan bervariasi dan tidak dapat
diramalkan.
Terapi :
• Psikoterapi : Terapi kelompok dan terapi perilaku
biasanya memberikan manfaat tertentu.
• Farmakoterapi :
Clonazepam (klonopin) menurunkan gejala
pada pasien dengan gangguan kepribadian
obsesif-kompulsif parah
Clomipramine (anafranil) dan obat serotonergik
tertentu seperti fluoxetine mungkin berguna jika
tanda dan gejala obsesif-kompulsif timbul
Gangguan Kepribadian Yang Tidak Ditentukan
Kategori :
• untuk gangguan-gangguan fungsi kepribadian
yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan
kepribadian spesifik
• jika klinis menganggap bahwa suatu gangguan
kepribadian spesifik yang tidak dimasukkan
kedalam klasifikasi ini adalah sesuai.
Gangguan Kepribadian Pasif - Agresif
Gambaran klinis
• ditandai oleh obstruksionisme (senang
menghalang-halangi), menunda-nunda, sikap
keras kepala dan tidak efisien
• tidak menerima permintaan untuk kinerja yang
optimal, tidak bersedia meminta maaf, dan
cenderung untuk mencari kesalahan pada diri
orang lain
• tidak memiliki kepercayaan pada diri sendiri
Karakteristik pasien gangguan kepribadian pasif agresif adalah:
A. Pola perpasif sikap negatifistik dan resistensi pasif terhadap tuntutan akan
kinerja yang adekuat , dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam
berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut:
• Secara pasif menolak memenuhi tugas sosial dan pekerjaan rutin.
• Mengeluh tidak dimengerti dan tidak dihargai oleh orang lain.
• Cemberut dan argumentative
• Tanpa alasan mengkritik dan mencemooh atasan
• Menunjukkan rasa cemburu dan kebencian terhadap mereka yang
tampaknya lebih beruntung.
• Suara yang diperkeras dan keluhan terus-menerus atas ketidak beruntungan
dirinya
• Berganti-ganti antara tantangan permusuhan dan perasaan dosa
Etiologi
Kerusakan struktural pada otak
Diagnosis & gambaran klinis
• Gangguan pengendalian ekspresi emosi dan impuls
• Secara karakteristik emosi labil dan dangkal walaupun euforia
dan apati menonjol
• Diagnosis harus di curigai pada pasien yang menunjukkan
perubahan yang nyata dalam prilaku atau kepribadian termasuk
labilitas emosional dan gangguan kepribadian impuls, yang tidak
memiliki riwayat mental dan yang perubahan kepribadiannya
terjadi secara tiba-tiba atau selama periode yang relatif singkat
Perjalanan Penyakit dan Prognosis
• Perjalanan penyakit dan prognosis perubahna kepribadian karena
kondisi medis umum tergantung pada penyebabnya. Jika gangguan
terjadi akibat gangguan struktural otak, gangguan cenderung
menetap.
Terapi
• Penatalaksanaan gangguan perubahan kepribadian melibatkan terapi
kondisi organik dasar jika kondisi itu dapat diobati.
• Terapi psikofarmakologis untuk gejala spesifik mungkin di indikasikan
pada beberapa kasus seperti Imipramin dan fluxetin untuk depresi.
• Pasien dengan gangguan kognitif yang parah atau pengendalian
prilaku yang melemah mungkin memerlukan konseling untuk
membantu menghindari kesulitan dalam pekerjaan atau mencegah
keadaan memalukan sosial. Intinya adalah dukungan keluarga pasien
(Kaplan, 1997).
Perubahan Kepribadian selamanya setelah pengalaman menakutkan
Menurut PPDGJ III : perubahan kepribadian harus berlansung lama dan muncul
sebagai gambaran yang tidak fleksibel, maladaptif yang menjurus kepada
kegagalan dalam fungsi interpersonal, sosial dan pekerjaan.
Untuk menegakkan diagnosis adalah esensial untuk memastikan gambaran yang
tidak tampak sebelumnya, seperti:
• sikap bermusuhan dan tidak percaya menghadapi dunia
• Penarikan diri dari masyarakat
• Perasaan kosong dan putus asa
• Perasaan terpojok yang kronis seperti terancam terus menerus
• Keterasingan
• Perubahan kepribadian ini harus sudah ada selama minimal 2 tahun dan harus
tidak disebabkan oleh gangguan kepribadian yang sebelumnya ada atau karena
suatu gangguan jiwa selain gangguan stres pasca trauma.
Perubahan Kepribadian Selamanya Setelah Penyakit psikiatrik