Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR KEPERAWATAN II

KONSEP DIAGNOSA KEPERAWATAN


 

DISUSUN OLEH :
FARADELLA NIKEN ANDARIKE, Amd. Kep
18101050009

PROGRAM KHUSUS PRODI S1 KEPERAWATAN


STIKES ALIFAH PADANG
TAHUN 2018/2019
1. DEFINISI DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Menurut (SDKI, 2017) Diagnosis Keperawatan


merupakan suatu penilaian klinis mengenai respon klien
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan
yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun
potensial. Diagnosis Keperawatan bertujuan untuk
mengidentifikasi respon klien individu, keluarga dan
komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan
kesehatan.
 Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis tentang
respons individu, keluarga, atau komunitas terhadap
masalah kesehatan yang aktual dan potensial atau
proses kehidupan (NANDA International,2007)
2. Tujuan Diagnosis keperawatan

 Menjadi panduan atau acuan bagi perawat dalam


menegakkan diagnosis keperawatan
 Meningkatkan otonomi perawat dalam memberikan
pelayanan kesehatan
 Memudahkan komunikasi intraprofesional dan
interprofesional dengan penggunaan istilah yang
seragam dan terstandarisasi
 Meningkatkan mutu asuhan keperawatan

 Mengukur beban kerja dan reward perawat


3. Komponen Diagnosa Keperawatan

Diagnosis Keperawatan memiliki dua komponen utama yaitu


Masalah (Problem) atau Label Diagnosis dan Indikator
Diagnostik. (SDKI, 2017)

Masing-masing komponen diagnosis diuraikan sebagai


berikut :
1. Masalah (Problem)
Masalah merupakan label diagnosis keperawatan yang
menggambarkan inti dari respon klien terhadap kondisi kesehatan
atau proses kehidupannya.
label Diagnosis terdiri dari atas :
a. Deskriptor
b. Fokus Diagnostik
Tabel Contoh Deskriptor dan Fokus Diagnostik pada
Diagnosis Keperawatan

Deskriptor fokus diagnostik


 Tidak Efektif Bersihan jalan nafas
 Gangguan Pertukaran gas
 Penurunan Curah jantung
 Intoleransi Aktivitas
 Defisit Pengetahuan
2. Indikator Diagnostik
a. Penyebab (Etiology)
Mencakup empat kategori :
1. Fisiologis, Biologis atau Psikologis
2. Efek Terapi/tindakan
3. Situasional (lingkungan atau personal)
4. Maturasional

b. Tanda (Sign) dan Gejala (Symptom)


Dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu :
1. Mayor
2. Minor

c. Faktor Risiko
4. Persyaratan diagnosa keperawatan

 Perumusan harus jelas dan singkat dari


respon klien terhadap situasi atau keadaan
yang dihadapi
 Spesifik dan akurat (pasti)

 Dapat merupakan pernyataan dari penyebab

 Memberikan arahan pada asuhan


keperawatan
 Dapat dilaksanakan oleh perawat

 Mencerminan keadaan kesehatan klien


5. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menentukan diagnosis keperawatan

a. Berorientasi kepada klien, keluarga dan


masyarakat
b. Bersifat aktual atau potensial
c. Dapat diatasi dengan intervensi
keperawatan
d. Menyatakan masalah kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat, serta faktor-
faktor penyebab timbulnya masalah
tersebut
6. Proses Penegakan Diagnosis Keperawatan Menurut SDKI

Proses Penegakan Diagnosis (diagnostic process) terdiri atas tiga tahap yaitu :
1. Analisis data
Analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
a. Bandingkan data dengan nilai normal
b. Kelompokkan Data

2. Identifikasi masalah : Setelah data dianalisis, perawat dan klien bersama-sama mengidentifikasi
masalah aktual, risiko dan/atau promosi kesehatan

3. Perumusan diagnosis : disesuaikan dengan jenis diagnosis keperawatan


Terdapat dua metode Perumusan Diagnosis yaitu :
a. Penulisan Tiga Bagian (Three Part) terdiri atas :
1. Masalah
2. Penyebab
3. Tanda/gejala
b. Penulisan dua bagian (Two Part) dilakukan pada :
1. Diagnosis risiko
2. Diagnosis promosi kesehatan
7. PROSES PENEGAKAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN NANDA

Proses Penegakan Diagnosis Keperawatan


a. Klasifikasi & Analisis Data
Pengelompkkan data dapat disusun berdasarkan pola respon manusia
(taksonomi NANDA) dan/atau pola fungsi kesehatan (Gordon, 1982)

b. Mengindentifikasi masalah klien


Masalah klien merupakan keadaan atau situasi dimana klien perlu bantuan
untuk mempertahankan atau meningkatkan status kesehatannya

c. Memvalidasi diagnosis keperawatan : Perawat memvalidasi data yang ada


secara akurat, yang dilakukan bersama klien/keluarga dan/atau masyarakat

d. Menyusun diagnosis keperawatan sesuai dengan prioritasnya


Setelah perawat mengelompokkan, mengidentifikasi, dan memvalidasi data-
data yang signifikan, maka tugas perawat pada tahap ini adalah merumuskan
suatu diagnosis keperawatan.
8. Macam-macam Diagnosa Keperawatan

Macam-macam Diagnosa Keperawatan :


a. Diagnosa keperawatan aktual (Aktual Nursing Diagnoses)
b. Diagnosa keperawatan risiko dan risiko tinggi (Risk and
High-Risk Nursing Diagnoses)
c. Diagnosa keperawatan kemungkinan (Possible Nursing Diagnoses)
d. Diagnosa keperawatan sejahtera (Wellness Nursing Diagnoses)
e. Diagnosa keperawatan sindroma (Syndrome Nursing Diagnoses)
f. Diagnosis Keperawatan Promosi Kesehatan
9. JENIS DIAGNOSIS KEPERAWATAN MENURUT
SDKI
Diagnosis Keperawatan dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a.Diagnosis Negatif
Menunjukkan bahwa klien dalam kondisi sakit
atau berisiko mengalami sakit .
Diagnosis ini terdiri atas :
1. Diagnosis Aktual
2. Diagnosis Risiko
b.Diagnosis Positif
Menunjukkan bahwa klien dalam kondisi sehat dan
dapat mencapai kondisi yang lebih sehat atau optimal.
Diagnosis ini disebut juga dengan Diagnosis Promosi
Kesehatan (ICNP, 2015; Standar Praktik Keperawatan)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai