PE NDI D I K AN
Dosen Pengampu: Stevi Becher Sengkey, S.Psi, M.A
Start
Start
Overview
Kelompok 6
a) Tujuan Umum
• Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan.
• Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses
pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.
• Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan
kesalahan atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga
guru dapat dengan cepat mencari alternatif solusinya.
a) Fungsi Umum
• Secara Sosiologis
Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk
terjun ke masyarakat.
• Secara Didaktis-Metodis
Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada
kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru
dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya.
• Secara Administratif
Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan
tentang kemajuan peserta didik kepada:
▪ orang tua,
▪ pejabat pemerintah yang berwenang,
▪ kepala sekolah,
▪ guru-guru, dan
▪ peserta didik itu sendiri.
Hasil evaluasi dapat memberikan gambaran secara umum tentang semua
hasil usaha yang dilakukan oleh institusi pendidikan.
b) Fungsi Khusus
2. Untuk akreditasi. Dalam UU.No.20/2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 22 dijelaskan bahwa “akreditasi adalah
kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan”.
Kegunaan dan Manfaat Evaluasi Pembelajaran
Kegunaan yang akan diperoleh dari kegiatan evaluasi pembelajaran, antara lain:
a. Terbentuknya kemungkinan untuk dapat dihimpunnya informasi, baik yang bersifat
kuantitatif, maupun kualitatif tentang hasil atau kemajuan pembelajaran yang telah
dicapai, dalam rangka pencapaian program pembelajaran pada khususnya, dan
program pendidikan pada umumnya.
Bentuk kedua suatu evaluasi adalah alat non-tes. Non-tes adalah alat mengevaluasi yang biasanya di gunakan untuk menilai aspek
tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi. Alat non-tes ini digunakan untuk mengevaluasi penampilan dan aspek-aspek
belajar efektif dari siswa. Alat non-tes kadang ada yang menggunakan pengukuran, tetapi ada pula yang tidak menggunakan
pengukuran, sebagai contoh observasi, bentuk laporan, teknik audio visual, dan teknik sosiometri.
Alat observasi ini dapat berupa check-list, skala rating, dan beberapa kartu skor. Alat non-tes juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi hasil kegiatan belajar yang dibuat di sekolah maupun di rumah. Alat observasi dapat digunakan untuk mengevaluasi
tingkah laku seperti sikap, apresiasi, interaksi sosial, dan nilai keputusan. Guru dan siswa mendapatkannya dalam evaluasi tingkah
laku pribadi.
Bentuk laporan antara lain: laporan, catatan harian, angket, dan otobiografi. Alat-alat ini digunakan
oleh para siswa yang mengerjakan evaluasi sendiri, sebagai bentuk evaluasi mereka. Guru juga sering
menggunakan bentuk laporan untuk mengevaluasi masing-masing penampilan atau belajar yang
efektif. Tergantung pada tujuan format laporan. Alat evaluasi lain yang termasuk non-tes adalah angket
atau kuesioner.
TERIMA
KASIH