Anda di halaman 1dari 56

ASUHAN KEBIDANAN KELOMPOK

KHUSUS DI KOMUNITAS

Oleh: PUTI HAJAR, SST., M.Kes


1. ASUHAN
ANTENATAL
PENGERTIAN ASUHAN ANTENATAL

Asuhan Antenatal adalah asuhan yang diberikan kepada ibu


hamil sejak konfirmasi konsepsi hingga awal persalinan.
Bidan akan menggunakan yang berpusat pada ibu dalam
memberikan asuhan kepada ibu dan keluarganya

TUJUAN ASUHAN ANTENATAL


Memantau perkembangan kehamilan dalam meningkatkan
kesehatan ibu dan perkembangan janin normal
PENGKAJIAN AWAL (KUNJUNGAN
PERTAMA)
 Tujuan:

Memperkenalkan ibu dengan layanan martenitas. Dalam


kunjungan ini, akan terjadi pertukaran informasi antara ibu dan
bidan dlm rangka mendiskusikan, merencanakan dan
mengimplementasikan asuhan selama kehamilan, kelahiran, dan
pascanatal.

Semakin dini kontak pertama yang dilakukan dengan bidan,


semakin tepat dan bermanfaat saran yang diberikan oleh
bidan, terutama yang menghubungkan antara nutrisi dan
asuhan terhadap organ janin yang sedang berkembang, yang
hampir sepenuhnya terbentuk pada usia gestasi 12 minggu
PERKENALAN

 Perkenalan pertama ibu dengan layanan kebidanan merupakan


hal yang penting dalam membentuk kesan pertamanya
terhadap layanan maternitas.

 Pendekatan yang ramah dan professional akan memungkinkan


terbentuknya kemitraan antara ibu dan bidan.

 Kunjungan awal berfokus pada perkukaran informasi. Hal ini


membantu bidan dan ibu untuk saling mengenal, idealnya hal
ini dilakukan di lingkungan ibu sendiri.
KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN
Kehamilan merupakan proses yang alamiah

Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan


pelayanan (continuity of care)

Pelayanan yang terpusat pada wanita (woman contered)


serta keluarga (family centered)

Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk


berpartisipasi dan memperoleh
pengetahuan/pengalaman yang berhubungan dengan
kehamilannya.
PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN
KEHAMILAN
Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal,
alami, dan sehat.

Pemberdayaan, ibu adalah pelaku utama dalam asuhan


kehamilan

Otonomi, pengambilan keputusan adalah ibu dan


keluarga

Tidak membayakan

Tanggung jawab
REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN
Penolong yang terampil/terlatih harus selalu tersedia untuk:
1. Membantu setiap bumil dan keluarganya membuat perencanaan
persalinan: petugas kesehatan yang terampil, tempat bersalin,
keuangan, nutrisi yang baik selama hamil, perlengkapan essensial
untuk ibu dan bayi).
2. Membantu setiapa bumil dan keluarganya mempersiapkan diri
menghadapi komplikasi (deteksi dini, menentukan orang yang akan
membuat keputusan, dana kegawatdaruratan, komunikasi,
transportasi, donor darah) pada setiap kunjugan.
3. Melakuakan skrining/penapisan kondisi-kondisi yang memerlukan
persalinan RS (riwayat SC, IUFD, dsb).
4. Mendeteksi dan menangani komplikasi (preeklamsia, perdarahan
pervaginam, anemia berat, penyakit menular seksual, teberkulosis,
malaria, dsb).
Lanjut…
5. Mendeteksi kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28
minggu, dan letak/presentasi, abnormal setelah 36 minggu.
6. Memberikan imunisasi Tetanus Toxoid untuk mencegah
kematian BBL karena tetanus.
7. Memberikan suplementasi zat besi dan asam folat
8. Untuk populasi tertentu:
a. Profilaksis cacing tambang (penanganan presumtif) untuk
menurunkan insidens anemia berat
b. Pencegahan/terapi preventif untuk menurunkan risiko terkena
malaria di daerah endemik
c. Suplementasi yodium
d. Suplementasi vitamin A
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
Standar 3: Identifikasi Ibu Hamil

Standar 4: Pemeriksaan dan Pemantauan


Antenatal

Standar 5: Palpasi Abdominal

Standar 6: Pengelolaan Anemia pada


Kehamilan

Standar 7: Pengelolaan Dini Hipertensi pada


Kehamilan

Standar 8: Persiapan Persalinan


TIPE PELAYANAN ASUHAN
KEHAMILAN
1. Independent Midwive/BPM
Center pelayanan kebidanan berada pada bidan. Ruang lingkup dan
wewenang asuhan sesuai dengan Permenkes 1416/2010. Dimana bidan
memberikan asuhan kebidanan secara normal dan asuhan kebidanan “bisa
diberikan” dalam wewenang dan batas yang jelas.

2. Obstetrician and Gynecological Care


Center pelayanan kebidanan berada pada Sp.OG. Lingkup pelayanan
kebidanan meliputi fisiologi dan patologi.

3. Public Health Center/Puskesmas


Center pelayanan kebidanan berada paad team antara bidan dan dokter
umum. Lingkup pelayanan kebidanan meliputi fisiologi dan patologi sesuai
dengan pelayanan yang tersedia.
Lanjut…
4. Hospital
Center pelayanan kebidanan berada pada team antara
bidan dan Sp.OG. Lingkup pelayanan kebidanan meliputi
fisiologi dan patologi yang disesuaikan dengan pelayanan
kebidanan yang tersedia.
TREN DAN ISU TERKINI DALAM ANC

1. Keterlibatan klien dalam Perawatan diri sendiri (Self


Care)
2. ANC pada Usia Kehamilan Lebih Dini
3. Praktik yang Berdasarkan Bukti (Evidence-Based
Practise)
Lanjut…
4. Kunjungan ANC
Minimal 4 kali selama kehamilan: 1 kali pada TM 1 (0-12
minggu), 1 kali pada TM 2 (>12-24 minggu), 2 kali pada TM 3
(>24 minggu sampai dengan kelahiran)

5. Pemberian Suplemen Mikronutrien


Tablet yang mengandung FeSO4 320 mg (sama dengan zat
besi 60 mg) dan asam folat 500 µg sebanyak 1 tablet/hari segera
setelah rasa mual hilang. Pemberian selama 90 hari (3 bulan).
Ibu harus dinasehati agar tidak meminumnya bersama teh/kopi
agar tidak mengganggu penyerapannya
Lanjut…
6. ANC di rumah
Seorang bidan dapat melakukan beberapa hal berikut:
a. Bidan harus mempunyai data ibu hamil di wilayah kerjanya
b. Identifikasi ibu hamil melakukan ANC teratur
c. Bidan melakukan kunjungan ke rumah, bila ibu hamil tidak
periksa kehamilannya
d. Kontrak waktu yang disepakati dengan ibu hamil
e. Pemeriksaan sesuai dengan standar, identifikasi rumah untuk
proses persalinan
2. ASUHAN
INTRANATAL
PENGERTIAN
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia
luar.

Persalinan dan kelahiran adalah akhir kehamilan dan titik


dimulainya kehidupan di luar rahim.

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan


uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau
tanpa bantuan atau kekuatan sendiri.
TUJUAN ASUHAN INTRANATAL
Memastikan persalinan yang telah
direncanakan

Memastikan persiapan persalinan bersih,


aman, dan dalam suasana yang
menyenangkan

Mempersiapkan transportasi, serta biaya


rujukan bila diperlukan
PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS
 PERSIAPAN

1. Persiapan Bidan
a. Menilai secara tepat bahwa persalinan sudah dimulai, kemudian
memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai dengan
memperhatikan kebutuhan ibu selama proses persalinan.
b. Mempersiapkan ruangan yang hangat dan bersih serta nyaman
untuk persalinan dan kelahiran bayi
c. Persiapan perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obatan yang
diperlukan dan pastikan kelengkapan jenis dan jumlah bahan-
bahan yang diperlukan serta dan dalam keadaan siap pakai pada
setiap persalinan dan kelahiran bayi
d. Mempersiapan persiapan rujukan bersama ibu dan keluarganya.
e. Memberikan asuhan sayang ibu
Lanjut…
 Persiapan rumah dan lingkungan
1. Tersedia ruangan yang bersih dan layak
2. Tersedia sumber air bersih, air panas, dan air dingin
3. Tersedia penerangan yang baik, ranjang sebaiknya
diletakkan ditengah-tengah ruangan agar mudah didekati
dari kiri maupun kanan, dan cahaya sedapat mungkin
tertuju pada tempat persalinan
4. Tersedia fasilitas telepon yang bisa diakses untuk
menghubungi ambulans jika diperlukan saat melakukan
rujukan atau tersedianya mobil yang bisa digunakan saat
diperluan untuk merujuk
Lanjut…
 Persiapan alat/bidan kit
1. Persiapan untuk menolong persalinan:
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Jam yang mempunyai detik
d. Termometer
e. Partus set
f. Heating set
g. Bahan habis pakai (injeksi okstosin, lidokain, kapas, kassa)
h. Set kegawatdaruratan
i. Bengkok
j. Tempat sampah medis, non medis, dan tajam
k. Alat-alat proteksi diri
Lanjut…
 Persiapan ibu dan keluarga
1. Kendil atau kwali untuk ari-ari
2. Baju berkancing
3. Kain panjang/sewek
4. Handuk
5. Celana dalam
6. Pembalut
7. Perlengkapan pakaian bayi
8. Selimut bayi
INTRANATAL DI RUMAH
1. Asuhan Persalinan Kala I
Bertujuan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai
dalam pertolongan persalinan yang bersih dan aman
2. Asuhan persalinan Kala II
Bertujuan memastikan proses persalinan aman, baik untuk ibu maupun
bayi. Bidan dapat mengambil keputusan sesegera mungkin apabila
diperlukan rujukan
3. Asuhan persalinan Kala III
Bidan sebagai tenaga penolong harus terlatih dan terampil dalam
melakukan manajemen aktif kala III untuk mencegah kejadian perdarahan.
4. Asuhan persalinan Kala IV
Asuhan persalinan yang mencakup pada pengawasan satu sampai dua
jam setelah plasenta lahir. Pengawasan/observasi ketat dilakukan pada hal-
hal yang menjadi perhatian pada asuhan persalinan kala IV.
3. ASUHAN
POSTNATAL
Pendahuluan
 Masa nifas  masa pemulihan alat2 reproduksi setelah
persalinan (2 jam setelah kala IV sampai 6-8 minggu
kemudian)
 Merupakan upaya lain dari pemerintah dalam membantu
menurunkan AKI melalui pendekatan keluarga dan
masyarakat
 Peran Bidan  menjaga hubungan dengan ibu dan bayi
sejak persalinan hingga pemeriksaan 4-6 minggu
postpartum
Pengertian Asuhan Kebidanan Ibu Nifas di
Komunitas

Merupakan pemberian asuhan secara menyeluruh


tidak hanya kepada ibu nifas akan tetapi
pemberian asuhan yang melibatkan seluruh
keluarga dan anggota masyarakat di sekitar ibu
nifas

Merupakan kelanjutan asuhan dari rumah sakit


atau pelayanan kesehatan lainnya.
DEFINISI

Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah


kelahiran yang meliputi minguu-minggu berikutnya pada waktu
saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal

Asuhan kebidanan di komunitas adalah pemberian asuhan secara


menyeluruh tidak hanya kepada ibu nifas akan tetapi pemberian
asuhan yang melibatkan seluruh keluarga dan anggota masyarakat
di sekitar ibu nifas.

Pelayanan nifas merupakan pelayanan kesehatan yang sesuai


standar pada ibu mulai 6 jam sampai dengan 42 hari
pascapersalinanoleh tenaga kesehatan
TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun


psikologis
2. Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi
dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi
pada ibu maupun bayi.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui,
pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana
5. Mendapatkan kesehatan emosi
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN
DALAM MASA NIFAS
1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama
masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi
ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas.
2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta
keluarga.
3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan
meningkatkan rasa nyaman.
4. Membuat kebijakan, perencanaan program kesehatan yang
berkaitan dengan ibu dan anak dan mampu melakukan
kegiatan administrasi
5. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan
Lanjut…
6. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai
cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya,
menjaga gizi yang baik, serta mempraktikkan kebersihan
yang aman.
7. Melakukan managemen asuhan dengan cara mengumpulkan
data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta
melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan,
mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan
bayi selama periode nifas.
8. Memberikan asuhan secara professional.
KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL MASA
NIFAS
Kebijakan program Nasinal pada masa nifas (Kemenkes RI
2015), yaitu paling sedikit 3 kali melakukan kunjungan pada
masa nifas / KF1 – KF3 dgn tujuan:
a. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi
b. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan adanya
gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya.
c. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi
pada masa nifas
d. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan
menggangu kesehatan ibu nifas maupun bayinya
e. Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan masa
nifas.
KUNJUNGAN WAKTU ASUHAN
 Memastikan involusi uterus berjalan dgn
normal, uterus berkontraksi dgn baik, tinggi
fundus uteri di bawah umbilikus, tidak ada
tanda-tanda perdarahan abnormal
 Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi
dan perdarahan abnormal,
 Memastikan ibu mendapat istirahat yang
6 jam -3 cukup
I
hari Post  Memastikan ibu mendapat makanan yang
(KF1)
Partum bergizi dan cukup cairan
 Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan
menyusui
 Memberikan konseling kpd ibu mengenai
asuhan pd by ,TP, menjaga by tetep hangat &
merawat by se hari-hari.
KUNJUNGAN WAKTU ASUHAN
 Asuhan pada KF 2 sama dengan asuhan yang
diberikan pada kunjungan KF1 .
 Periksa pengeluaran ASI dan keadaan
4 – 28 payudara
II
hr Post
(KF2)
Partum  Periksa keadaan TP (biasanya sudah lepas)
KUNJUNGAN WAKTU ASUHAN
 Menanyakan pd ibu ttg penyulit-penyulit yg
ibu alami,
 Memberikan konseling KB secara dini,
29 - 42
imunisasi, senam nifas, dan tanda-tanda
III hr Post
bahaya yg di alami oleh ibu dan by,
(KF3) Partum
 Periksa TTV, KU, Fisik: perdarahan pervag,
lokhia, perineum, tanda infeksi, kontraksi ut,
TFU, fungsi berkemih, fungsicernak,
penyembuhan luka,
 Tanyakan ibu mengenai suasanya emosinys,
bagaimana dukungan yg di dptnya dari kelg,
pasangan dan masyarakat utk perawatan by
nya.
Manajemen Ibu Nifas & Bayi Baru Lahir
 Pengkajian
 Anamnesis:
 Riwayat ibu : nama & umur, TTM, penolong persalinan,
jenis persalinan, masalah2 persalinan, nyeri, menyusui/
tidak, keluhan2 saat ini, rencana masa datang
 Riwayat Bayi: menyusui, keadaan tali pusat, vaksinasi,
BAK/BAB
 Riwayat Sosial Ekonomi : respon ibu & keluarga thd bayi,
pembuat keputusan di rumah, kebiasaan minum, merokok
& menggunakan obat, kepercayaan serta adat istiadat
 Pemeriksaan
 Kunjungan I & II (ibu) : TTV, evaluasi payudara,
pengkajian abdomen, pemeriksaan abdomen,
pemeriksaan perineum termasuk pengkajian lokea
 Kunjungan I & II (bayi) : TTV, pemeriksaan dehidrasi,
pemeriksaan tali pusat, pemeriksaan sirkumsisi,
penapisan utk ikterus, observasi responsivitas,
pengkajian kesehatan fisik
 Kunjungan III dan IV
 Pemeriksaan pembengkakan Tiroid
 Limpatik
 Payudara : ASI, simetris, cidera pada payudara
 Pemeriksaan abdomen : pengkajian diastasis rektus
abdominalis
 Pemeriksaan perineum : jahitan laserasi / episiotomi, dan
hilangnya hematoma
 Pengkajian bimanual : pengkajian tonus vagina, nyeri
pada vagina, pengkajian ukuran uterus
Perencanaan
 Digunakan sebagai acuan untuk melakukan implementasi &
evaluasi
 Dibuat berdasarkan diagnosis / permasalahan yg muncul pd
saat melakukan pengkajian, penentuan tujuan, kriteria hasil
yg dpat diukur
Pelaksanaan
 Menjelaskan pd ibu hasil pemeriksaan
 Memberikan nasehat / penyuluhan :

a) Kebersihan diri, terutama payudara & kelamin


b) Nutrisi
c) Istirahat
d) Motivasi ibu untuk menyusui efektif & mengatasi masalah
menyusui
e) Motivasi ibu untuk melakukan stimulasi perkembangan
bayi
f) Imunisasi bayi
Evaluasi
 Merupakan langkah akhir untuk melihat kebersihan & tindakan yg
telah dilakukan & untuk menilai status kesejahteraan baik ibu nifas
maupun bayi
 Persepsi ibu ttg persalinan
 Kondisi payudara
 Asupan makanan & cairan
 Nyeri, pembengkakan kram abdomen
 Adanya kesulitan / ketidaknyamanan dlm melakukan eliminasi
 Jumlah, warna, & bau perdarahan lokea
 Nyeri pembengkakan pada perineum
 Adanya edema, nyeri pada ekstremitas bwh
 Mendapatkan istirahat yg cukup pada siang & malam ..??
 Tingkat kepercayaan & kemampuan dlm merawat bayi
Kelompok
 Postpartum
Merupakan salah satu bentuk kelompok / organisasi kecil dari
ibu nifas yg bertujuan utk mendeteksi, mencegah, dan
mengatasi permasalahan2 yg timbul selama masa nifas.
 Pembentukan kelompok ini pada minggu pertama masa
nifas/saat kunjungan nifas I.
Langkah2 Dalam Pembentukan Kelompok
Ibu Nifas
1) Kenali program-program yang ada pada ibu nifas :
Kunjungan nifas dan neonatus, ASI eksklusif, tablet
tambah darah dan vitamin A
2) Kumpulkan data : melalui kunjungan nifas dan neonatus,
posyandu, dasa wisma, bidan setempat, forum
komunikasi desa
3) Lakukan pendekatan : Pada keluarga (ibu), tokoh
masyarakat, tokoh agama, kepala desa, kader/ para
pengambil keputusan
4. Buat Perencanaan : Buat usulan proposal yg isinya tujuan
dan latar belakang pembentukan kelompok postpartum.
Kemudian tentukan tempat, waktu, anggaran dan peserta
5. Pelaksanaan : meminta model yang dijadikan contoh oleh
masyarakat setempat
6. Evaluasi : Lakukan pada akhir masa nifas, setelah
kunjungan ke 4. pastikan tujuan akhir pemnentukan
kelompok tercapai yaitu ibu dan bayi sehat serta nifas
berjalan normal.
ASUHAN BAYI
BARU LAHIR (BBL)
DEFINISI

Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0-28 hari.


Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan oleh karena
memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi diluar
kandungan dapat hidup sebaik-baiknya.
MANAJEMEN BAYI BARU LAHIR
NORMAL
PENILAIAN:
Bayi cukup bulan
Air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium
Bayi menangis atau bernafas/tidak megap-megap
Tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif

ASUHAN BAYI BARU LAHIR

1. Jaga kehangatan
2. Bersihkan jalan nafas (jika perlu)
3. Keringkan
4. Pemantauan tanda bahaya
5. Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2 menit setelah
lahir
6. Lakukan IMD
7. Beri suntikan vitamin K, 1 mg intramuskular di paha kiri anterolateral setelah IMD
8. Beri salep mata antibiotika tetrasiklin 1% pada kedua mata
9. Pemeriksaan fisik
10. Beri imunisasi Hepatitis B 0,5 ml intramuskular, di paha anterolateral, kira-kira 1-2 jam
setelah pemberian vitamin K
Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses
neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui
sedini mungkin bila terjadi kelainan/ masalah kesehtan pada
neonatus

Pelayanan kesehatan neonatal dasar dilakukan secara


komprehensif dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan
BBL dan pemeriksaan menggunakan pendekatan Manajemen
Terpadu Bayi Muda (MTBM)
PELAYANAN KESEHATAN NEONATUS
1. Kunjungan Neonatal ke 1 (KN 1) dilakukan pada kurun
waktu 6-48 jam setelah lahir. Hal yang dilaksanakan:
a. Jaga kesehatan tubuh bayi
b. Berikan ASI ekslusif
c. Rawat tali pusat

2. Kunjungan Neonatal ke 2 (KN II) dilaukan pada kurun


waktu hari ke 3 sampai hari ke 7 setelah lahir.
a. Jaga kehangatan tubuh bayi
b. Berikan ASI ekslusif
c. Cegah infeksi
d. Rawat tali pusat
Lanjut…
3. Kunjungan Neonatal ke 3 (KN III) dilakukan pada
kurun waktu hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 setelah
lahir
a. Periksa ada/tidak tanda bahaya dan atau gejala sakit
b. Lakukan:
 Jaga kehangatan tubuh
 Beri ASI ekslusif
 Rawat tali pusat
PELAYANAN
KESEHATAN PADA
BAYI DAN BALITA
DEFINISI
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi
sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11
bulan.

1. Kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari - 2 bulan


1. Kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari - 2 bulan
2. Kunjungan bayi pada umur 3 – 5 bulan
2. Kunjungan bayi pada umur 3 – 5 bulan
3. Kunjungan bayi pada umur 6 – 8 bulan
3. Kunjungan bayi pada umur 6 – 8 bulan
4. Kunjungan bayi pada umur 9 – 11 bulan
4. Kunjungan bayi pada umur 9 – 11 bulan
PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI
1. Asuhan Bayi Baru Lahir
Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir mengacu pada
pedoman Asuhan Persalinan Normal yang tersedia di
puskesmas, pemberi layanan asuhan bayi baru lahir dapat
dilaksanankan oleh dokter, bidan atau perawat. Pelaksanaan
asuhan bayi baru lahir dilaksanakan dalam ruangan yang
sama dengan ibunya atau rawat gabung ( ibu dan bayi
dirawat dalam satu kama, bayi berada dalam jangkauan ibu
selama 24 jam).
Lanjut…
2. Asuhan Bayi Baru Lahir meliputi:
a. Pelayanan neonatal essensial dan tatalaksana neonatal, meliputi:
 Pertolongan persalinan bersih dan aman
 Menjaga tubuh bayi tetap hangat dengan kontak dini
 Membersihkan jalan nafas, mempertahankan bayi bernafas spontan
 Pemberian ASI dini dalam 30 menit setelah lahir
 Melakukan penilaian terhadap bayi baru lahir
 Merawat tali pusat
 Pencegahan kehilangan panas
 Pencegahan infeksi
 Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
 Imunisasi
Lanjut…
b. Pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir dilaksanakan
pada 0-28 hari (kunjungan neonatus)
c. Penyuluhan kepada ibu tentang pemberian ASI eksklusif
untuk bayi dibawah 6 bulan
d. Pemantauan tumbuh kembang bayi untuk meningkatkan
kualitas tumbuh kembang anak melalui deteksi dini dan
stimulasi tumbuh kembang bayi.
e. Pemberian obat yang bersifat sementara pada penyakit
ringan sepanjang sesuai dengan obat-obatan yang sudah
ditetapkan dan keperluan segera merujuk pada dokter
PELAYANAN KESEHATAN PADA BALITA
Beberapa faktor yang sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan
dan perkembangan balita, yaitu:
1. Persiapan anak yang berkualitas, maka sejak terjadi pembuahan
sampai dewasa haruslah dilakukan pemeliharaan dan penjagaan
yang seksama agar tumbuh kembang anak tidak mengalami
kegagalan
2. Pemenuhan kebutuhan Gizi seimbang
3. Pemberian kapsul vitamin A (Februari & Agustus)
4. Pencegahan muntaber
5. Pencegahan infeksi saluran nafas akut
6. Vaksinasi / imunisasi
7. Posyandu
8. Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
bisa di lihat pada buku KIA cetakan 2015
TERIMA
TERIMA KASIH
KASIH

Anda mungkin juga menyukai