Anda di halaman 1dari 37

Seorang Penderita dengan

Ikterus e.c Hepatitis Virus A Akut


Oleh:
dr. Billi Kinesya

Pendamping:
dr. Irwin Prijatna K, Sp.PD
1
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. P
• Usia : 40 tahun
• Alamat : Driyorejo
• Agama : Islam
• Status : Tidak menikah
• Suku : Jawa
• Pekerjaan : Tidak bekerja
• Tanggal MRS : 21 Oktober 2018
• Tanggal KRS : 25 Oktober 2018
• No.RM : 460068 2

• Jaminan : BPJS
ANAMNESIS
 Autoanamnesis dan Heteroanamnesis

• Keluhan Utama: Muntah

• Riwayat Penyakit Sekarang:


 Pasien mengeluhkan mual-muntah sejak 1
minggu yll, muntah berisi makanan ±3x/hari,
darah (-). Badan dan mata berwarna kuning
sejak 4 hari yll. BAB tidak lancar/sembelit dan
BAK berwarna kuning tua. Demam ringan sejak
1 minggu yll naik-turun. Seluruh badan terasa
3
pegal. Perut agak membesar. Nyeri kepala (+),
nyeri perut(+), nyeri betis (-), batuk (-).
ANAMNESIS
• Riwayat Penyakit Dahulu:
 Pasien tidak pernah menderita keluhan yang
sama sebelumnya.
 Riw MRS (-), trasnfusi (-)
 Riw alergi (-)
 HT(-), DM (-)

• Riwayat Pengobatan:
 Jamu (+)  tidak diketahui

• Riwayat Keluarga:
4
 HT(-), DM(-), kelainan darah(-), keganasan(-)
ANAMNESIS
• Riwayat Tumbuh Kembang:
 Terlambat berbicara & sekolah dibandingkan teman
seusianya.

• Riwayat Kehamilan dan Persalinan


 Ibu pasien hamil di usia 16 th. ANC di bidan, tidak
ada masalah selama kehamilan. Riw keguguran 1x.
Konsumsi jamu “telat bulan”.
 Lahir di Bidan. Kepala kecil. BBL=1,5kg. Tidak pernah
periksa ke dokter.

• Riwayat Sosial:
 Merokok (-), alkohol (-), NAPZA (-)
5
 Pasien saat ini tidak bekerja
 Pasien tidak tinggal di daerah kumuh
Foto Klinis

6
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: tampak sakit sedang Status gizi = kesan gizi kurang

GCS: 456 TD : 120/80 mmHg N : 95x/m regular RR : 25x/m Tax 37.5°C

Kepala Konjungtiva anemis (+/+) , sklera ikterik (+/+), pupil isokor


Leher JVP: R + 0 cm, pembesaran KGB (-)
Dinding Ekspansi simetris
Ictus tidak terlihat, teraba di ICS V MCL S
Jantun RHM ~ SL D
g LHM ~ ictus
Thorax S1, S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
Stem Fremitus N N Perkusi S S Auskultasi v v Rh - - Wh - -
Paru NN SS vv - - - -
NN SS vv - - - -
Abdomen Distended, soefl, BU (+)↓, shifting dullness (+) minimal, liver & spleen sde, traube’s
space timpani, tenderness (-)
hangat, edema -/-
Ekstremitas
-/-

Status
7
Nyeri tekan gastrocnemius (-)
lokalis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(21-10-18)

Jenis Hasil Nilai Jenis Hasil Nilai


normal normal
HB 10.4 13-18 HbsAg negatif Negatif
HCT 26.9 40-52 Ureum 79 10-50
LEU 18.13 3.8-10.6 Kreatinin 2.08 0.9-1.15
PLT 303 150-440 GDS 154 <140
MCV 83 80-100 SGOT 107 10-34
MCH 32.3 26-34 SGPT 84 9-43
Diff count: Urine:
Limfosit 4.0 30-45 Gluk - -
Monosit 3.4 2-8 Prot +1 -
Gran 93 50-75 Bakteri + -
Nitrit 8
- -
CXR

Kesimpulan:
Normal CXR

9
DIAGNOSIS

Diagnosis Kerja :

Hepatitis Virus A Akut

Diagnosis banding :

• Leptospirosis
• Sirosis Hepatis
10
TATALAKSANA
TATALAKSANA IGD TATALAKSANA RAWAT INAP

• Diet Tinggi Kalori Tinggi


• Inf NS Protein Lunak 1900 kkal/hari
• Inj Ranitidin • Inf Asam Amino Rantai
Cabang 14 tpm
• Inj Ondansentron 8mg • Inj Ceftriaxone 2x1 gr
• Inj Omeprazole 1x1
• Inj Ondansetron 3x4 mg
• PO:
 Antasida syr 3x2 sdm
 Curcuma 3x1 tab
 Paracetamol 3x1 tab prn
 NAC 3x1 tab 11
Follow Up
22 Okt (H-2) 25 Okt (H-5)
Keluhan tetap Pegal ↓
Na=132 K=3,7 Hb=8,5 Leu=17,2 Ur=112 Cr=2,95
Tx: NB drip Tx: Curcuma, Multivitamin

MRS KRS Kontrol Poli

23 Okt (H-3) 31 Okt (H-11)


Muntah ↓ Muntah (-) pegal (-)
TG=357 Anti-HAV=reaktif SGOT=123 SGPT=65
Tx lanjut Tx: Multivitamin
12
PROGNOSIS

Dubia ad
bonam

13
PEMBAHASAN

14
Epidemiologi

Sebagian besar terjadi di


Indonesia: Hepatitis A daerah dengan
yang dirawat di RS kebersihan yang buruk
±39,8-68,3%. dan sanitasi yang buruk
 negara berkembang

Case Fatality Rate pasien


Dunia: 1.5 juta
dewasa lebih tinggi
kasus/tahun
dibanding usia muda
15
Sanityoso dan Christine, 2014
16

CDC, 2007
Faktor Risiko
• Tinggal di sanitasi yang buruk dan di daerah dengan kebersihan
1 rendah

• Tinggal di daerah dengan tingginya insiden HAV


2

• Makanan yang berisiko tinggi (misalnya, kerang mentah)


3

• Orang yang berpergian ke daerah endemis


4

• Tempat penitipan anak


5
17
Dienstag, 2012
Etiologi
 Virus Hepatitis A (HAV) digolongkan dalam  Incubation period: 15-50 hari (umumya 30
piconavirus, subklasifikasi sebagai hari)
hepatovirus  Jaundice :
 Single stranded linier RNA virus <6 th: <10%
6-14 th : 40%-50%
 Replikasi di sitoplasma hepatosit yang >14 th : 70%-80%
terinfeksi, ekskresi lewat bile, menular
lewat feses (sampai 10 minggu setelah
onset)
 Tahan terhadap denaturasi
 Menyebar pada primata non manusia dan
galur sel manusia

18
Sanityoso dan Christine, 2014
19
20
Dienstag, 2012
Transmisi Virus

• Fecal-Oral
Cuci tangan kurang bersih setelah BAB
• Makanan minuman terkontaminasi
Kerang, susu, buah, sayuran
• Transfusi & seks bebas
Sangat Jarang
Sanityoso dan Christine, 2014 21
Dienstag, 2012
Patofisiologi
• Virus masuk melalui oral  penetrasi sel-sel
penceranaan  replikasi di kripta intestin  vena portal
 hepar  replikasi  sistem bilier & darah

• Receptor binding  uncoating  virion assembly,


maturation, release  replication
• Sel-sel inflamasi
• Nekrosis hepatosit
• Lymph node membesar
• Cholestatis
• Fungsi sintesis hepar menurun
Sanityoso dan Christine, 2014 22
Dienstag, 2012
Fase Penyakit
• Prodromal : asimtomatis
• anorexia, nausea and vomiting, fatigue, malaise, arthralgias,
myalgias, headache, photophobia, pharyngitis, cough, and coryza (1-
2 minggu)
• Jaundice
• prodromal symptoms hilang
• Penurunan berat badan (2.5–5 kg) pembesaran hepar dan lien, nyeri
perut kanan atas. Kolestasis (urin gelap feses dempul).
• Recovery
• Gejala hilang, hanya ada pembesaran hepar dan kelainan secara
biokimia
• Recovery yang komplit terjadi setelah 1-2 bulan

23
Sanityoso dan Christine, 2014
Pola Penyakit
1. Infeksi hepatitis A asimtomatik
 Biasa pada anak usia 5-6 th
2. Infeksi hepatitis A simtomatik
 Urin berwarna seperti teh, feses seperti dempul, umumnya
disertai ikterus
3. Hepatitis kolestasis
 Pruritus, peningkatan alkaline fosfatase, gamma glutamyl
transpeptidase, hiperbilirubinemia, BB↓
4. Hepatitis A relaps
 Munculnya kembali sebagian atau seluruh tanda klinis, penanda
biokimia virus, dan penanda serologi.
5. Hepatitis fulminan
 Jarang terjadi. Dapat menjadi fatal 24

Sanityoso dan Christine, 2014


Anamnesis
Gejala Angka Kejadian (%)
Ikterus 40-80
Urin berwarna seperti teh 68-94
Mudah lelah 52-91
Anoreksia 42-90
Nyeri abdomen 37-65
Feses warna dempul 52-58
Mual & Muntah 16-87
Demam atau menggigil 32-73
Sakit Kepala 26-73
Artralgia 11-40
Mialgia 15-52
Diare 16-25 25
Nyeri tenggorokan 0-20

Sanityoso dan Christine, 2014


Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum: sakit sedang-berat
• Febris (low grade-high grade)
• Ikterus (71%)
• Hepatomegaly (78%)
• Splenomegaly
• Lymphadenopathy
• Abdominal pain

26
Sanityoso dan Christine, 2014
Penunjang
• IgM anti HAV: akut, memuncak hingga 6 minggu,
hilang setelah 6 bulan
• IgG anti HAV: lifelong
• Bilirubin (direk >>)
• SGOT SGPT: sampai dengan 4xUL, memuncak
pada 3-10 hari setelah onset
• PT APTT : memanjang
• Albumin

27
Sanityoso dan Christine, 2014
Diagnosis Banding
Leptospirosis

Penyakit
Autoimun saluran
empedu

Hepatitis A
Reaksi obat Hepatitis lain:
hepatotoksik Hep B,C,E

Infeksi virus
lain: EBV,
CMV, 28
measles, dll
Sanityoso dan Christine, 2014
Tatalaksana
 Bed rest
 Diet TKTP
 Obat simtomatis (antipiretik, antiemetic, dsb)
 Hidrasi adekuat
 Isolasi pasien
 Hentikan obat hepatotoksik
 Imunoglobulin hepatitis A
 KIE
29
Sanityoso dan Christine, 2014
Komplikasi
• Relapsing hepatitis  minggu – bulan setelah fase recovery
(rekurensi gejala, peningkatan aminotransferase, jaundice, and
ekskresi HAV di feses).

• Cholestatic hepatitis : jaundice yang lebih lama disertai


pruritus.

• Fulminant hepatitis (massive hepatic necrosis) (0,5%) 


bilirubin meningkat tinggi, pemanjangan PT, confusion,
disorientation, somnolence, ascites, edema, ensefalopati

• Prolonged liver test abnormality: dapat berlangsung hingga


30
bulanan-tahunan.
Dienstag, 2012
Kesimpulan
Seorang pasien laki-laki, 40 tahun, datang dengan
keluhan mual-muntah, pegal seluruh badan, mata kuning,
demam, dan nyeri perut sejak 1 minggu yang lalu.
Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya sklera ikterik
disertai demam ringan. Pemeriksaan lab menunjukkan
adanya peningkatan fungsi hati disertai dengan leukositosis
dan serologi anti-HAV positif. Pasien diterapi suportif
dengan cairan AARC, diet TKTP lunak, serta obat-obat
simtomatik (paracetamol, omeprazole, ondansetron,
antasida). Terdapat perbaikan kondisi dan pasien
dipulangkan setelah 5 hari perawatan.
31
TERIMA KASIH

32
Referensi
• Dienstag JL. 2012. Acute Viral Hepatitis dalam Harrison’s
Principles of Internal Medicine 18ed. New York: McGraw Hill
• Sanityoso A, Christine G. 2014. Hepatitis Viral Akut dalam Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed 6. Jakarta: InternaPublishing

33
34
35
36
Pertanyaan
• Apakah Hepatitis A dapat menyebabkan sirosis?
• Bagaimana pencegahan agar tidak terinfeksi Hepatitis A?
• Bagaimana membedakan infeksi virus Hepatitis A dan virus
hepatitis lainnya?
• Bagaimana cara menyingkirkan diagnosis banding
leptospirosis pada pasien ini?
• Apakah ada hubungan peningkatan kadar kolesterol dengan
hepatitis? Mengapa pada pasien ini hanya dicek TG saja?

37

Anda mungkin juga menyukai