Terapi Komplementer
Terapi Komplementer
BERDASARKAN EBN
Disusun Oleh
ULFA MUTRI NUR ANNISA
PUTRA ANANDA SAIFULLAH
YUDI HENDRO HERMAWAN
YUSFI AFANDI
SUMIATI. AR
RISMAWATI
SRI NURWAHIDA
Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini
menjadi sorotan banyak negara. Pengobatan
komplementer atau alternatif menjadi bagian penting
Latar dalam pelayanan kesehatan di Amerika Serikat dan negara
lainnya (Snyder & Lindquis, 2002). Estimasi di Amerika
Belakang Serikat 627 juta orang adalah pengguna terapi alternatif
dan 38 6 juta orang yang mengunjungi praktik
konvensional (Smith et al., 2004)
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi:
Terapi komplementer adalah salah satu cara untuk mengatasi symtomps atau
gejala dari penyakit kronis untuk meningkatkan kualitas hidup klien.
Meningkatnya kebutuhan masyarakat dan berkembangnya penelitian
terhadap terapi komplementer menjadi peluang perawat untuk berpartisipasi
dalam memberikan terapi komplementer
Etiologi
Ada banyak faktor yang menyebabkan penyakit kronis dapat menjadi masalah kesehatan yang
banyak ditemukan hampir di seluruh Negara. (Smeltzer & Bare, 2010). Diantaranya:
a. Kemajuan dalam bidang kedokteran modern yang telah mengarah pada menurunnya angka
kematian dari penyakit infeksi dan kondisi serius lainnya,
b. Nutrisi yang membaik dan peraturan yang mengatur keselamatan di tempat kerja yang telah
memungkinkan orang hidup lebih lama.
c. Gaya hidup yang berkaitan dengan masyarakat modern yang telah meningkatkan insiden
penyakit kronis
Patofisiologi
Patosisiologi Penyakit Kronis :
1. Fase Pra-Trajectory
2. Fase Trajectory
3. Fase Stabil
1. Manifestasi klinis Fisik Penyakit Kronis
Manifestasi Klinis a. Penurunan fungsi organ pada tubuh
b. Aktifitas dari GI berkurang
g. Nyeri
h. Penurunan kesadaran
2. Psikososial
Sesuai fase-fase kehilangan menurut E.Kubbler Ross mempelajari respon-respon atas menerima
kematian.
a. Respon Kehilangan, yaitu rasa takut diungkapkan dengan ekspresi wajah, cemas diungkapkan
dengan cara menggerakkan otot rahang dan kemudian mengendor, kemudian rasa sedih
diungkapkan dengan mata setengah terbuka/ menangis.