Anda di halaman 1dari 16

Ketahanan Nasional dan Bela

Negara dalam Membangun


Komitmen Kolektif Kebangsaan
Seperti yang sudah tertera dalam amanat Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945 Pasal 27 ayat (3), bahwa setiap
warga negara berhak serta wajib untuk ikut serta dalam upaya
pembelaan negara serta Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara pasal 9 ayat (1), bahawa setiap warga negara
berhak dan berkewajiban ikut serta dalam upaya bela negara,
yang dijelaskan kemudian oleh ayat (2) bahwa salah satu bentuk
penyelenggaraan keikutsertaan warga negara dalam upaya bela
negara adalah melalui pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
Ketahanan Nasional sebagai istilah mulai
dikenal dan digunakan pada awal
tahun 1960-an yang pertama kali
dikemukakan oleh
Presiden Soekarno
Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamik bangsa
Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi,yang di dalamnya terdapat keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional untuk menghadapi serta mengatasi segala
tabtangan,ancaman,hambatan,dan gangguan baik secara eksternal
maupun internal baik secara langsung ataupun tidak langsung
yang dapat membhayakan kehidupan nasional (menjamin
identitas,integritas,kelangsungan hidup bangsa dan negara) serta
perjuangan untuk mencapai tujuan nasional
Priyono,dkk (2017)
Bela Negara
Bela negara adalah tekad, sikap, dan tindakan menyeluruh, terpadu
dan berkelanjutan yang dilandasi kecintaan pada tanah air, kesadaran
berbangsa dan bernegara Indonesia serta keyakinan akan kerelaan berkorban
guna meniadakan setiap ancaman, baik dari luar maupun dari dalam negeri
yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan
persatuan bangsa, keutuhan wilayah, dan yurisdiksi nasional serta nilai-nilai
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Hilma Hilmatussa’diah (2020)

Kesadaran bela negara ialah kesediaan berbakti pada negara dan


kesediaan berkorban membela negara dengan cara bersikap dan berbuat yang
terbaik bagi bangsa dan negara. Wujud bela negara yaitu cinta tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan kesaktian Pancasila, rela
berkorban untuk bangsa dan negara, serta mempunyai kemampuan awal bela
negara.
Rahayu, dkk (2019)
Jadi...

Kemampuan yang dimiliki bangsa dan negara untuk


Ketahanan
menghadapi berbagai ancaman baik dalam militer
Nasional ataupun nonmiliter

Usaha warga negara untuk mewujudkan hal diatas


(ketahanan nasional) Bela Negara
Sikap dan tindakan teratur dan cinta tanah air serta
sadar akan hidup berbangsa dan bernegara
Setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam
upaya bela negara
• Bela Negara secara Fisik
Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan warga
negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan menjadi anggota Tentara Nasional
Indonesia dan Pelatihan Dasar Kemiliteran

• Bela Negara secara Nonfisik


Bela Negara tidak selalu harus berarti "memanggul senjata menghadapi musuh" atau bela negara
yang militerisitik. Menurut Undang - Undang No. 3 Tahun 2002 keikutsertaan warga negara dalam
bela negara secara nonfisik dapat diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan dan
pengabdian sesuai dengan profesi
Fungsi Bela Negara

Secara Fisik Untuk menghadapi ancaman dari luar atau agresi

Upaya mempertahankan NKRI dengan cara meningkatkan kesadaran


Secara Nonfisik berbangsa dan bernegara, cinta terhadap tanah air (ex: membayar
pajak tepat waktu) karena termasuk memajukan bangsa dan negara
Dalam merealisasikan ketahanan
nasional diperlukan bela negara.
Untuk mewujudkan tujuan
negara yaitu masyarakat adil dan
makmur
Agar mencapai tujuan nasional, asta gatra menyusun ketahanan nasional perlu
sistem terintegritas yang mengarah pada dinamika geopolitik. Sistem tersebut
terdapat pada UUD Negara Republik Indonesia 1945, Undang-Undang nomor
3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (UU No.3/2002). Pasal 9 UU
No.3/2002 :

1. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela
negarayang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara

2. Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana


dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan melalui:
a. pendidikan kewarganegaraan
b. pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
c. pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia
secarasukarela atau secara wajib dan
d. pengabdian sesuai dengan profesi.
Aspek Asta Gatra
Aspek Asta Gatra (delapan aspek) yang dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar:

• TRI GATRA (tiga aspek) merupakan aspek Alamiah terdiri dari:


1) Geografi/alam.
2) Demografi/penduduk dan
3) Kekayaan Alam

• PANCA GATRA (lima aspek) merupakan Aspek Sosial terdiri dari:


1) Ideologi
2) Politik
3) Ekonomi
4) Sosial budaya
5) Pertahanan dan keamanan

Permasalahan yang selalu dihadapi dalam menegakkan Ketahanan Nasional Bangsa yang bisa datang dari
segala arah dan segala bentuk situasi dan kondisi yaitu berupa (TAHG): Tantangan, Ancaman, Hambatan dan
Gangguan.
Antara ketahanan nasional dengan bela negara tersebut dapat membangun komitmen kolektif kebangsaan,
Beberapa cara yang dapat dilakukan atau di realisasikan adalah sebagai berikut :

• Berpartisipasi aktif mempelajari proyek-proyek terkait isu sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan global
baik melalui jalur formal maupun non normal.
• Menghargai perbedaan pendapat antar warga satu dengan yang lainnya dan tidak memaksakan kehendak
dalam memecahkan masalah.
• Mengabdi dengan ikhlas kepada NKRI
• Ikut serta dan aktif dalam upaya bela negara
• Mengingkatkan kreatifitas demi memajukan bangsa dan negara
• Turut berpartisipasi dalam memfilter budaya asing yang masuk dalam Indonesia
• Taat membayar Pajak PBB pada waktu yang sudah di tentukan
• Mengingat perjuangan para pahlawan
• Menjadi pemuda yang berintelektual
• Mengamalkan Pancasila
• Hidup rukun sejahtera
• Dalam masa pandemi ini, usaha bela negara dapat dilakukan dengan cara menjaga kesehatan dan menaati
peraturan salah satunya social distancing
• Gotong royong membantu sesama
Dengan cara-cara tersebut, seorang warga negara akan
tetap mengingat dan meningkatkan komitmen kolektif
kebangsan serta meningkatkan rasa cinta tanah air, tak
juga itu namun dapat selalu mengingat dan mengenang
perjuangan para pahlawan untuk mencapai kemerdekaan.
Serta kita sebagai bangsa Indonesia semua memiliki hak
untuk mempertahankan kemerdekaan serta menjaga
ketahanan nasional dengan cara bela negara
Referensi

Priyono, J. (2017). UJI FALSIFIKASI KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI


GEOSTRATEGI INDONESIA. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 7(2), 81-96.

Rahayu, M., Farida, R., & Apriana, A. (2019). Kesadaran Bela Negara Pada
Mahasiswa. Epigram, 16(2), 175-180.
 
Soepandji, K. W. (2018). Konsep Bela Negara Dalam Perspektif Ketahanan
Nasional. Jurnal Hukum & Pembangunan, 48(3), 436-456.
 
Suryatni, L. (2020). BELA NEGARA SEBAGAI PENGEJAWANTAHAN DALAM
KETAHANAN NASIONAL BERDASARKAN UUD NRI 1945. JURNAL ILMIAH HUKUM
DIRGANTARA, 10(1).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai