Anda di halaman 1dari 15

PENYAJIAN DATA

JENIS – JENIS PENYAJIAN DATA


1. Bentuk Tabel
2. Bentuk Diagram/ Grafik
3. Bentuk Uraian – Uraian Statistik
4. Bentuk Uraian Tertulis
TABEL
Tabel  merupakan  penyajian data dalam bentuk angka-angka yang disusun
secara sistematik  menurut  baris dan kolom serta bentuk yang paling umum dan
efektif dalam menyajikan informasi statistik. Tujuan utama dalam penyajian tabel
adalah kelengkapan informasi yang disajikan dan mudah dimengerti oleh pengguna
data.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyusunan Tabel :
1. Menentukan susunan rincian dalam kolom pertama (stub).
2. Memeriksa nilai-nilai dalam setiap sel. Bila diperlukan nilai jumlah, maka perlu
dikoreksi jumlahnya (terhadap baris maupun kolom).
3. Melengkapi bagian-bagian tabel yang lain misalnya, catatan/ keterangan, tanda-
tanda pengenalan, nomor  kolom,  dan sebagainya.
4. Judul tabel yang dibuat sebaiknya menjelaskan seluruh karakteristik yang ada
pada tabel, menunjukkan dimana (tempat) dan kapan (waktu) data yang
disajikan dikumpulkan.
Jenis – jenis tabel
1. Tabel Satu Arah
Tabel yang dirinci menurut 1 (satu) karakteristik disebut tabel satu arah (one way
table). Contoh:
Tabel 1. Jumlah Penduduk  menurut Propinsi di Pulau Jawa Tahun 1990

Propinsi Jumlah penduduk


(1) (2)
   DKI Jakarta      8.228 

   Jawa Barat        35.382 

   Jawa Tengah        28.516 

   DI Yogyakarta        2.913 

   Jawa Timur        32.488 

   Total      107.527 


Sumber    : BPS

Isi sel bernilai 28.516 (kolom 2) merupakan jumlah penduduk di Jawa Tengah sebanyak
28.516.000. Dalam hal ini setiap isi sel hanya menjelaskan kategori tertentu dari satu
karakteristik yaitu propinsi.
lanjutan
2. Tabel dua arah
Tabel yang dirinci menurut 2 (dua) karakteristik disebut tabel dua arah (two way
table). Contoh:
Tabel 2. Pegawai Negeri Sipil menurut Golongan Kepangkatan dan Jenis
Kelamin Maret 1996

Golongan Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

I  432.548  61.028  493.576

II  1.554.239  992.942  2.547.181

III  625.949  354.827  980.776

IV  31.826  5.955  37.781

Jumlah  2.644.562  1.414.752  4.059.314


Sumber : BAKN

Tiap sel menjelaskan rincian dari 2 (dua) karakteristik. Misalnya nilai 5.955 berarti banyaknya
PNS yang berjenis kelamin “Perempuan” dan memiliki golongan kepangkatan termasuk
“Golongan IV” adalah 5.955 orang.
Lanjutan
3. Tabel tiga arah
Tabel yang dirinci menurut 3 (tiga) karakteristik disebut tabel tiga arah
(three way table). Contoh:
Tabel 3. Banyaknya Penduduk Kelurahan Taman Sari Menurut Wilayah RW,
Status Warga Negara, dan Jenis Kelamin, Desember 1995

WNI WNA Total


RW L P L P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

01 245 375 45 76 290 451 741

02 653 874 87 99 740 973 1.713

03 382 277 126 132 508 409 917

04 75 185 231 224 306 409 715

05 121 137 92 103 213 240 453

Total 1.476 1.848 581 634 2.057 2.482 4.539 Sumber : Fiktif

Isian sel menjelaskan rincian dari 3 (tiga) karakteristik. Misalnya nilai 874 berarti banyaknya
penduduk “Perempuan” , berstatus “WNI”, dan tinggal di wilayah “RW 02” adalah sebanyak 874
orang.
GRAFIK
Penyajian data dalam bentuk grafik merupakan bentuk penyajian data secara
fisual. Dasar pembuatan grafik itu sendiri adalah data – data yang telah disajikan ke
dalam bentuk tabel dan pada umumnya lebih mudah dibaca dan ditarik
kesimpulannya dibandingkan dengan penyajian dalam bentuk tabel.
Kegunaan grafik secara umum adalah untuk mempertegas dan memperjelas
penyajian data, mempercepat pemahaman atau pengertian (lebih mudah membaca
secara fisual dari pada membaca angka – angka dalam tabel), mengurangi kejenuhan
melihat angka – angka dan menunjukkan gambaran secara umum/menyeluruh
dengan mudah.
Secara garis besar penyajian grafik / diagram dibedakan atas :
 Grafik garis (line chart)
 Grafik batang (bar chart)
 Grafik lingkaran (pie chart)
Grafik garis
Grafik Garis adalah lukisan naik turunnya data berupa garis yang di
hubungkan dari titik – titik data secara berurutan. Grafik ini di gunakan untuk
menggambarkan perkembangan atau perubahan dari waktu ke waktu. Contoh grafik
garis:
Grafik batang
Grafik Batang adalah lukisan naik turunnya data berupa batang atau balok dan
dipakai untuk menekan kan adanya perbedaan tingkatan atau nilai berupa aspek.
Contoh Grafik Batang :
Grafik lingkaran
Grafik Lingkaran adalah gambaran naik turunnya data berupa lingkaran untuk
menggambarkan persentase dari nilai total atau seluruhnya. Contoh Grafik
Lingkaran:
URAIAN – URAIAN STATISTIK

1. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menggambarkan
atau menganalisis suatu statistik hasil penelitian, tetapi tidak digunakan untuk
membuat kesimpulan yang lebih luas (generalisasi atau inferensi).
Penelitian yang tidak menggunakan sampel, analisisnya akan menggunakan
statistik deskriptif. Demikian juga penelitian yang menggunakan sampel, tetapi
peneliti tidak bermaksud untuk membuat kesimpulan terhadap populasi darimana
sampel diambil, maka statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif. Teknik
Korelasi dan Regresi berperan sebagai statistik deskriptif.
Lanjutan

2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan (diinferensikan) untuk populasi dimana
sampel diambil.
Selanjutnya Statistik Inferensial dapat dibedakan menjadi Statistik
Parametris dan Statistik Non Parametris. Statistik Parametris
adalah digunakan untuk menganalisis data interval atau rasio, yang diambil dari
populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan Statistik Non Parametris
adalah digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal dari populasi yang
bebas distribusi.
URAIAN TULIS
Bentuk uraian (Essay) adalah segala bentuk ujian dimana kita harus menjawab
pertanyaan dengan menggunakan bahasa kita sendiri.
Dilihat dari luas sempitnya materi yang ditanyakan, maka tes bentuk uraian ini
dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu:
1. Uraian terbatas
Dalam menjawab soal bentuk uraian terbatas ini, peserta didik
harus mengemukakan hal-hal tertentu sebagai batas-batasnya. Walaupun kalimat
jawaban peserta didik itu beraneka ragam, tetap harus ada pokok – pokok penting
yang terdapat dalam sistematika jawabannya sesuai dengan batas-batas yang telah
ditentukan dan dikehendaki dalam soalnya.
2. Uraian bebas
Dalam bentuk ini peserta didik bebas untuk menjawab soal dengan cara dan
sistematika sendiri. Peserta didik bebas mengemukakan pendapat sesuai dengan
kemampuannya. Oleh karena itu, setiap peserta didik mempunyai cara dan
sistematika yang berbeda-beda.
Lanjutan
Untuk menyusun soal – soal essay yang lebih efektif, perlu kiranya guru atau
pembuat tes memperhatikan saran – saran seperti berikut:
1. Sebelum memulai menulis soal yang dimaksud, hendaknya jelas dalam pikiran
kita proses mental yang kita harapkan dari murid untuk menjawab soal tersebut.
2. Gunakanlah bahan – bahan materi dalam menyusun soal-soal essay tersebut.
3. Mulailah pertanyaan atau soal essay itu dengan kata – kata seperti:
“bandingkan”, “berilah alasan, berilah contoh – contoh yang sesuai”, “terangkan
bagaimana”, “jelaskan apa yang akan terjadi jika...” dan “jelaskan bagaimana
pendapat anda”.
4. Tulislah pertanyaan atau soal essay itu sedemikian rupa sehingga tugas apa yang
harus dilakukan siswa jelas dan tidak mempunyai arti ganda bagi setiap murid.
5. Soal essay berhubungan dengan hal – hal yang merupakan “controversial issue “
dalam masyarakat.
6. Usahakan agar soal essay yang kita susun itu benar – benar dapat menimbulkan
perilaku yang kita kehendaki untuk dilakukan oleh siswa.
7. Sesuaikan panjang pendeknya dan kompleksitas jawaban dengan tingkat
kematangan siswa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai