ANAK
KELOMPOK 3 / KEPERAWATAN A
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR
ISPA
TUBERCULOSIS
GANGGUAN
PERNAPASAN
PADA ANAK
PNEUMONIA
ASMA
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT
DEFINISI ISPA
Infeksi saluran pernapasan akut atau yang biasa disebut dengan
ISPA adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan baik melalui
saluran pernapasan atas ataupun saluran pernapasan bawah. Saluran
pernapasan atas dimulai dari bagian lubang hidung, pita suara, laring,
sinus parasanal, sehingga telinga tengah, dan saluran pernapasan bawah
terdiri dari trakea, bronkus, bronkiolus, dan alveoli. (Masriadi, 2017)
Seseorang yang memiliki daya tahan tubuh tinggi dan gizi yang baik,
akan susah untuk tertular penyakit TBC. Sedangkan, pada orang yang
mengalami kekurangan gizi dan daya tahan tubuh buruk atau sering
menghirup udara yang mengandung kuman tuberkulosis akibat
lingkungan yang buruk, akan lebih mudah terinfeksi TBC. (Ricky Surya,
2018)
ETIOLOGI TBC
Tuberculosis merupakan penyakit yang diakibatkan oleh kuman
Mikrobakterium tuberculosis yang dapat menyerang organ-organ tubuh
seperti paru-paru,kelenjar getah bening, usus, ginjal, kandungan, tulang
sampai otak. Penyakit ini dapat menyerang seseorang dengan daya tahan
tubuh yang buruk dan kekurangan gizi akan mudah terinfeksi TBC. (Ricky
Surya,2018)
Antipikal Infacny Chlamydia trachomatis < 3 bulan Takipnea, hipoksemia ringan, jarang disertai demam,
wheezing,infiltrat intersitial pada X-ray dada
Antipikal anak Mycoplasma > 5 tahun Onset perlahan, demam ringan, temuan tidak khas,infiltrat
merata pada X-ray dada.
Virus Multipel virus Semua usia; 3 bulan Muncul gejala ISPA, demam ringan atau tidak ada demam
s.d 5 tahun lebih wheezing, infiltrate diffuse pada X-ray dada.
sering
PATOFISIOLOGIS PNEUMONIA
Proses infeksi pneumonia terjadi dimana patogen tersebut masuk ke
saluran pernafasan bagian bawah setelah Dapat melewati mekanisme
pertahanan Inang berupa daya tahan mekanik (epitel silia dan mukosa),
pertahanan humoral (antibodi dan komplemen) dan seluler (leukosit
makrofag, limfosit dan sitokin) . kemudian infeksi menyebabkan
peradangan membran paru (bagian dari sawar-udara alveoli) sehingga
cairan plasma dan sel darah merah dari kapiler masuk. Hal ini
menyebabkan rasio ventilasi perfusi menurun, saturasi oksigen menurun.
pada pemeriksaan dapat diketahui bahwa paru-paru akan dipenuhi sel
radang dan cairan, di mana sebenarnya merupakan tubuh untuk
membunuh patogen, akan tetapi dengan adanya dahak dan fungsi paru
menurun akan mengakibatkan kesulitan bernafas dapat terjadi ( sianosis,
asidosis respiratory, dan kematian). (Azkia, 2019)
KOMPLIKASI PNEUMONIA
Menurut (Udin, 2019), komplikasi pada anak dengan pneumonia yang
sering terjadi, meliputi:
Empiema ( tersering pada tipe bakteri),
Pneumothorax,
Perikarditis purulenta, dan
Infeksi ekstra paru bisa meningen.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PNEUMONIA
Menurut (Asih S.Kp & Effendy S.Kp, 2004) Prosedur diagnostik bagi
klien dengan pneumonia dapat mencakup yang berikut, Namun demikian
tidak terbatas hanya yang tertera di sini saja, tetapi secara umum
prosedur diagnostik ini sering dilakukan.
Rontgen dada untuk memastikan konsolidasi dan distribusi paru, efusi
pleural,
Pemeriksaan sputum untuk kultur dan sensitifitas,
Pemeriksaan analisis gas darah (AGD),
Hematologi; hitung sel darah putih (SDP) untuk pneumonia bakterialis
dan aglutinin dingin dan fiksasi komplemen untuk pemeriksaan virus,
dan
Torasentesis untuk mendapat spesimen cairan pleural bila terdapat
efusi pleural.
PENATALAKSANAAN PNEUMONIA
Berdasarkan (Azkia, 2019), penatalaksanaan yang dapat dilakukan
kepada anak dengan Pneumonia, yaitu:
Rawat Jalan
Mengatasi demam (antipiretik, kompres dingin),
Antipiretik: Paracetamol 10-15 mg/ KgBB diberikan 3 - 4 kali sehari,
Metamizole 10-15 mg / Kg BB diberikan 3 - 4 kali sehari
Mencegah dehidrasi,
Menghindari terjadinya perburukan
Antibiotik: Amoxilin oral ( 10mg/KgBB/hari)
Rawat Inap
Terapi Rawat Inap
Terapi oksigen dengan nasal canul atau NRBM (Non-Rebreathing
Mask) (Tergantung SpO₂), Terapi cairan untuk mengatasi dehidrasi
( disesuaikan umur), Nebulasi dengan 𝛃2 Agonis dengan atau tanpa
campuran NaCl sebagai pembersih mukus, dan Terapi antibiotik sesuai
tabel 4.
Kriteria Pulang
Jika gejala dan tanda pneumonia menghilang,
Makan dan minum baik,
Dapat konsumsi antibiotik di rumah,
Keluarga memahami proses rawat jalan dan menyetujui rencana
untuk kontrol, dan
Keadaan rumah yang memadai.
PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses keperawatan
mengumpulkan data- data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui
berbagai permasalahan yang ada. Pengkajian adalah dasar utama dari
proses keperawatan. Pada tahap ini akan dilaksanakan pengumpulan
data, penganalisaan data, perumusan masalah dan diagnosa
keperawatan. (Ceria, 2019)
Asma dapat terjadi pada semua golongan usia, sekitar setegah dari
kasus terjadi pada anak-anak dan sepertiga lainnya terjadi sebelum usia
40 tahun. Gambaran klinis asma adalah serangan episodic batuk, mengi,
dan sesak nafas disertai rasa berat di dada. (Mustofa, 2019).
ETIOLOGI ASMA
Asma disebabakan oleh peradangan pada saluran udara. Ketika
datang seragan asma otot-otot di sekitar saluran udara akan menyempit
dan lapisan udara di bagian luar pun membengkak. Hal ini akan
mengurangi jumlah udarah yang dapat melewatinya. (Priyatni, 2012)
Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat
dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
Penyebab: Agen pencedera fisiologis (mis. inflamasi, iskemia, neoplasma),
agen pencedera kimiawi (mis. terbakar, bahan kimia iritan), dan agen pencedera
fisik (mis. abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur
operasi, trauma, latihan fisik berlebihan).
Gejala dan Tanda Mayor: Subjektif (mengeluh nyeri), dan objektif (tampak
meringis, bersikap protektif (mis. waspada, posisi menghindari nyeri), gelisah,
frekuensi nadi meningkat, dan sulit tidur.
Gejala dan Tanda Minor: Subjektif (tidak tersedia), dan objektif (tekanan darah
meningkat, pola napas berubah, nafsu makan berubah, proses berpikir terganggu,
menarik diri, berfokus pada diri sendiri, dan diaphoresis).
INTERVENSI KEPERAWATAN
Menurut (Tim Pokja SIKI DPP PPNI ,2018) intervensi keperawatan
pada pasien hipertensi dalam kehamilan yaitu: