RDS
OLEH
Kharismawati ( 71200891009)
PEMBIMBING
Dr. Sri Yanti Harahap, M.Ked (Ped),
Sp.A
Identitas Pasien Masuk
Nama : By. Ny. Rizka Ari Fadlammi
Alamat : Jl. Seksama Gg Ikhlas Medan
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 4 jam 30 menit
Tempat/Tgl lahir : Medan, 5 April 2021
Jam lahir : 11.30 WIB
BBL/PB/LK/LD : 1200 gram/39 cm/ 29 cm/ 25 cm
Jenis persalinan : SC
Rujukan : RS Mitra Sejati
BBS/PB/LK/LD : 1285 gram/39 cm/29 cm/25 cm
KELUHAN TAMBAHAN
Belum cukup bulan saat dilahirkan, BBLSR (KB- KMK)
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat kehamilan dan kelahiran
Kehamilan Morbiditas kehamilan Tidak ditemukan kelainan
Perawatan antenatal Tidak jelas
◦ Kesan: BBL 1200 gram, jumlah minggu 26 minggu → Neonatus Kurang Bulan
(KB) Sesuai dengan masa kehamilan (SMK).
Apgar score
Hb :14,8 gr/dl
PLT : 212.000/mm3
HCT : 44,8 %
GDS : 40 mg%
Resume
◦ Bayi dari RSU Mitra Sejati dengan keluhan bayi sesak nafas dengan
BBLSR (KB-SMK).
◦ Bayi perempuan, lahir spontan, G1P0A0, Lahir secara SC karena
kembarannya mati di dalam kandungan. dengan Usia kehamilan 28 Minggu
gamelli (+), ditolong oleh dokter spesialis kandungan
◦ Saat lahir APGAR score 7, BBL 1200gr, PBL 39cm, LKL 29 cm, LD 25
cm.
◦ Bayi tampak sesak nafas, tangisan kuat,sianosis (+).
◦ Pada pemeriksaan pasien kesadaran compos mentis, SpO2: 96% HR:
166x/m, RR: 60x/m, nafas spontan, retraksi (+), Sp: Broncovesikuler
◦ tasi dan bbl , pasien tergolong kurang bulan sesuai masa kehamilan (KB-
SMK)
Resume 2
◦ Gerakan bayi tidak aktif, sianosis oral (+), retraksi sela iga (+), dan
tanda prematuritas seperti lanugo (+), daun telinga belum
sempurnaGerak napas kedua hemitoraks simetris retraksi (+), areola
dan papilla mammae rata tanpa bantalan, klitoris menonjol, labium
minus membesar.
◦ Pada pemeriksaan Ballard Score didapatkan skor 5 yang menunjukkan
usia gestasi 28 minggu.
◦ Pada pemeriksaan dengan grafik Lubchenco, berdasarkan usia gestasi
dan bbl , pasien tergolong kurang bulan sesuai masa kehamilan (KB-
SMK)
Diagnosa kerja
Respiratory Distress Syndrome (RDS)
Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR)
Penatalaksanaan BBLSR
Suhu
Lakukanlah perawatan kulit ke kulit diantara kedua payudara ibu Pertahankan
suhu inti tubuh 36,5-37,5 dengan kaki tetap hangat dan berawarna kemerahan
Cairan dan Pemberian Minum
•Jika mungkin berikan cairan IV 80 ml/kg/hari selama hari pertama kehidupan
Tingkat cairan yang diberikan selama 3-5 hari pertama
Hari 1 : 80 ml/kg/hari
Hari 2 : 100 ml/kg/hari
Hari 3 : 120 ml/kg/hari
Kemudian ditingkatkan sampai 150 ml/kg/hari
•Mulai berikan minum jika kondisi bayi stabil
•Jika toleransi minum baik, tingkatkan kebutuhan perhari
•Pemberian susu dimulai dengan 2-4 ml setiap 1-2 jam melalui pipa lambung
•Jika target minum dapat dicapai dalam 5-7 hari pertama , tetesan IV dapat
dilepaskan untuk menghindari infeksi
Jumlah cairan dan Asi
Umur (hari)
Berat
1 2 3 4 5+
(g)
Umur (hari)
Pemberian
1 2 3 4 5 6 7
• Usul
- Pasang OGT
- Cek Darah rutin
- KGD
- Elektrolit
- Foto Thorax
Prognosis
• Ad vitam : Ad bonam
• Ad fungsionam : Ad bonam
• Ad sanationam : Ad bonam
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
Kurva Penthon
ANALISA KASUS
TINJAUAN
PUSTAKA
BAYI BERAT
LAHIR SANGAT
RENDAH (BBLSR)
Definisi
◦ Prematuritas
◦ Faktor faktor yang terkait dengan IUGR( intrauterine growth restriction )
Keluarga dengan sosial ekonomi rendah
Kasus-kasus kurang gizi
Anemia
Penyakit pada ibu
Perawatan prenatal yang tidak adekuat
Adiksi obat
komplikasi obsetrik
Etiologi
Faktor ibu Faktor janin Faktor plasenta
• Toxemia • Kelainan kromosom • Penurunan berat
• Hipertensi dan/atau (autosomal trisomi) plasenta dan/atau
penyakit ginjal • Infeksi pada janin selularitas plasenta
• Hipoksemia (cytomegalic • Penurunan luas
(misalnya: menderita inclusion disease, permukaan plasenta
penyakit jantung atau rubella kongenital, • Villous plaentitis
paru) sifilis) (disebabkan bakteri,
• Malnutrisi (mikro dan • Anomali kongenital virus, parasit)
makro) • Radiasi • Infark plasenta
• Menderita penyakit • Kehamilan ganda • Tumor ( mola
kronis • Hipoplasi pankreas hidatidosa,
• Anemia sel sabit • Defisiensi insulin chorioangioma)
• Konsumsi obat- • Defisiensi insulin-like • Plasenta terpisah
obatan,alkohol, rokok. growth factor type 1. • dsb.
• dsb. • dsb.
Patofisiologi
• Plasenta
Berat lahir memiliki hubungan yang berarti dengan berat plasenta dan luas
permukaan villus plasenta.
Darah uterus, juga transfer oksigan juga transfer oksifen dan nutrisi plasenta
dapat berubah pada berbagai penyakit vaskular yang diderita ibu.
25% sampai 30% kasus gangguan pertumbuhan janin dianggap sebagai hasil
penurunan aliran darah uteroplasenta pada kehamilan dengan komplikasi
penyakit vaskular ibu.
Keadaan klinis yang meliputi aliran darah plasenta yang buruk meliputi
kehamilan ganda, penyalah-gunaan obat, penyakit vaskular (hipertensi dalam
kehamilan atau kronik), penyakit ginjal, penyakit infeksi (TORCH), insersi
plasenta umbilikus yang abnormal, dan tumor vaskular.
Patofisiologi [2]
• Malnutrisi
Ada dua variabel bebas yang diketahui mempengaruhi pertumbuhan
janin, yaitu berat ibu sebelum hamil dan pertambahan berat ibu selama
hamil.
Pada fase pertunbuhan trimester ketiga saat hipertrofi seluler janin
dimulai, kebutuhan nutrisi janin dapat melebihi persediaan ibu jika
masukan nutrisi ibu rendah.
• Infeksi
Bayi-bayi yang menderita infeksi rubella kongenital dan
sitomegalovirus (CMV) umumnya terjadi gangguan pertumbuhan
janin, tidak tergantung pada umur kehamilan saat mereka dilahirkan.
Patofisiologi [3]
• Faktor genetik
Diperkirakan 40% dari seluruh variasi berat lahir berkaitan dengan kontribusi
genetik ibu dan janin.
Diagnosis
◦
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan mengukur berat lahir bayi
◦ Anamnesis
◦ Umur ibu
◦ Riwayat hari pertama haid terakir
◦ Riwayat persalinan sebelumnya
◦ Paritas, jarak kelahiran sebelumnya
◦ Kenaikan berat badan selama hamil
◦ Aktivitas
◦ Penyakit yang diderita selama hamil
◦ Obat-obatan yang diminum selama hamil
Diagnosis [2]
◦ Berat badan
◦ Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
◦ Tulang rawan telinga belum terbentuk.
◦ Masih terdapat lanugo.
◦ Refleks masih lemah.
◦ Alat kelamin luar; perempuan: labium mayus belum menutup labium minus;
laki-laki: belum terjadi penurunan testis & kulit testis rata.
◦ Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil untuk masa kehamilan).
◦ Tidak dijumpai tanda prematuritas.
◦ Kulit keriput.
◦ Kuku lebih panjang
Diagnosis
◦
[3]
Pemeriksaan penunjang
◦ Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain
◦ Pemeriksaan skor ballard
◦ Tes kocok (shake test), dianjur untuk bayi kurang bulan
◦ Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa
kadar elektrolit dan analisa gas darah.
◦ Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir dengan
umur kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam atau
didapat/diperkirakan akan terjadi sindrom gawat nafas.
◦ USG kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan kurang lebih.
MASALAH PADA BBLSR
1. Ketidakstabilan Suhu
2. Kesulitan Bernafas
3. Kelainan Gastrointestinal danNutrisi
4. Imaturitas Hati
5. Imaturitas Ginjal
6. Imaturitas Imunologis
7. Kelainan Neurologis
8. Kelainan Kardiovaskular
9. Kelainan Hematologis
10. Metabolisme
Penilaian
◦ Teknik penilaian umur kehamilan antenatal
- HPHT
- gerakan janin
- munculnya suara jantung janin,
- tinggi fundus.
- Pemeriksaan USG
◦ Teknik penilaian umur kehamilan pasca persalinan
- New Ballard Score
◦ Evaluasi neurologis
KURVA PERTUMBUHAN JANIN (LUBCHENCO)
Bayi
Bayi Lebih
Bayi Kurang Bulan
Cukup Bulan
Bulan
Skor NEW BALLARD
….. Skor NEW BALLARD
MATURITAS FISIK
Diagnosis
◦ Mengukur berat lahir bayi dapat diketahui dengan dilakukan anamesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan penunjang
Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa kadar
elektrolit dan analisa gas darah.
Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur
kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam atau didapat/diperkirakan
akan terjadi sindrom gawat nafas.
USG kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan kurang bulan.
Penatalaksanaan BBLSR
Suhu
Lakukanlah perawatan kulit ke kulit diantara kedua payudara ibu Pertahankan
suhu inti tubuh 36,5-37,5 dengan kaki tetap hangat dan berawarna kemerahan
Cairan dan Pemberian Minum
•Jika mungkin berikan cairan IV 80 ml/kg/hari selama hari pertama kehidupan
Tingkat cairan yang diberikan selama 3-5 hari pertama
Hari 1 : 80 ml/kg/hari
Hari 2 : 100 ml/kg/hari
Hari 3 : 120 ml/kg/hari
Kemudian ditingkatkan sampai 150 ml/kg/hari
•Mulai berikan minum jika kondisi bayi stabil
•Jika toleransi minum baik, tingkatkan kebutuhan perhari
•Pemberian susu dimulai dengan 2-4 ml setiap 1-2 jam melalui pipa lambung
•Jika target minum dapat dicapai dalam 5-7 hari pertama , tetesan IV dapat
dilepaskan untuk menghindari infeksi
Jumlah cairan dan Asi
Umur (hari)
Berat
1 2 3 4 5+
(g)
Umur (hari)
Pemberian
1 2 3 4 5 6 7
Pertumbuhan
Parameter pertumbuhan harus dimonitor pada setiap kunjungan meliputi panjang
badan, berat badan, dan lingkar kepala.
Tekanan Darah
Pengukuran tekanan drah hendaknya dilakukan terhadap semua BBL secara
periodic
Gangguan pernafasan
BBLSR yang karena suatu sebab terpaksa pulang dengan umur kehamilan belum
genap 34 bulan, kemungkinan terjadi apneu sangat mungkin dan sering.
Pendengaran
Bayi yang mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya kelainan pendengaran dan
harus dimonitor secar ketat adalah BBL dengan riwayat keluarga gangguan
pendengaran pada masa anak,
Penglihatan
Ganguan penglihatan yang paling sering dijumpai adalah Retinopathy of
Prematurity (ROP) yang merupakan penyakit pada retina bayi premature
Pemantauan Jangka Panjang pada BBLSR
◦ Bahasa dan kemampuan motorik
Setiap BBL harus dicatat riwayat perkembangan berbahasa dan kemampuan motoriknya dan
dibandinghkan dengan kemampuan normal sesuai usia
Kelainan yang bisa ditimbulkan antara lain: delayed atau keterlambatan pencapaian tahapan
pertumbuhan yang terlambat,
Perkembangan neurologi
Pemeriksaan perkembangan saraf pada pada BBLSR atau BBL resiko tinggi harus meliputi
pemeriksiaan berikut3
◦ Postur
◦ Tonus otot pada ekstremitas
Perkembangan Kognitif
Penelitian mengungkapkan bahwa bayi yang dilahirkan dengan berat sangat rendah, pada usia 10
tahun kemampuan akademiknya rendah dibandingkan lahir dengan berat cukup, tetapi hal ini lebih
dipengaruhi faktor keluarga.
Penilaian pertumbuhan bayi
premature
◦ Memakai kurva fenton
- Berdasarkan BB, PB dan Lingkar kepala diplot sesuai usia
gestasi dapat digunakan sampai usia gestasi 50 minggu.
- Selanjutnya dapat menggunakan kurva WHO sesuai usia
koreksi.
- Setelah usia 2 tahun menggunakan kurva WHO sesuai usia
kronologisnya
oMenggunakan Usia koreksi Umur kronologis – jumlah
minggu prematuritas
Kurva Penthon
Prognosis