Anda di halaman 1dari 35

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

PSAK 110
AKUNTANSI SUKUK
KELOMPOK 9
Risma Dwi Ahmad Nur Faizin Anggita Sri Anturi
Hidayati 7211418050 7211418054
7211418020

Maulida Iman Yunanda Adi Saradilla Fatimah


Sari Septian Zahro
7211418063 7211418138 7211418185

2
TUJUAN
Bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran,
penyajian, dan pengungkapan transaksi sukuk ijarah
dan sukuk mudharabah

3
RUANG LINGKUP
Pernyataan ini diterapkan untuk entitas yang melakukan transaksi sukuk
ijarah dan sukuk mudharabah baik sebagai penerbit sukuk maupun
investor sukuk

1. Entitas yang menerbitkan sukuk dan entitas yang memiliki sukuk dapat
terdiri dari entitas swasta maupun entitas sektor publik. Pernyataan yang
diterapkan oleh entitas swasta namun entitas sektor publik dapat
menerapkan pernyataan ini di sepanjang tidak dilarang oleh regulasi yang
berlaku
2. Pernyataan ini hanya mengatur sukuk ijarah dan sukuk mudharabah
jika entitas menerbitkan dan memiliki Sukuk dengan akad selain akad
ijarah dan mudharabah, maka entitas dapat menerapkan pernyataan ini
sepanjang substansi transaksinya berupa dan PSAK lain yang mengatur
akad yang mendasari sukuk

4
RUANG LINGKUP
Pernyataan ini diterapkan untuk efek yang mempunyai karakteristik
yang serupa dengan sukuk

1. Beberapa instrumen keuangan memiliki karakteristik sukuk namun diberi


nama yang berbeda dalam akad nya (misal surat berharga Syariah atau
medium term notes Syariah)
2. Hal lain yang tidak diatur secara spesifik dalam pernyataan ini mengacu
pada ketentuan PSAK lain yang relevan.

5
DEFINI

Beban ijarah adalah imbal hasil yang


diberikan oleh penerbit suku kepada
pemilik suku Ijarah

PENGERTIAN ISTILAH
YANG DIGUNAKAN :

Biaya transaksi adalah biaya tambahan


yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan penerbitan atau perolehan suku

6

Pasar yang lazim adalah pasar yang mana pembelian atau
penjualan sukuk berdasarkan kontrak yang mensyaratkan
penyerahan sukuk dalam suatu kurun waktu yang umumnya
ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di
pasar.

7

Sukuk adalah efek Syariah berupa sertifikat atau bukti
kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang
tidak tertentu ( tidak terpisahkan atau tidak terbagi) atas :
● Aset berwujud tertentu
● Manfaat atas asset berwujud tertentu baik yang sudah ada
maupun yang akan ada
● Jasa yang sudah ada maupun yang akan ada
● Aset proyek tertentu
● Kegiatan investasi yang telah ditentukan

8
Karakteristik
02 03
01 Sukuk mewakili kepemilikan Bersama
Penerbitan dan perdangan sukuk
Sukuk merupakan sertifikat yang bernilai dalam kepemilikan asset yang tersedia
harus berdasarkan akad Syariah,
sama yang mempresentasikan hak untuk diinvestasikan, baik asset non
termasuk adanya asset/aktivitas yang
pemilik (investor) atas kepemilikan fisik moneter, manfaat, jasa atau kombinasi
mendasari
asset, manfaat atas asset proyek tertentu, ketiganya ditambah asset tak berwujud
atau jasa tertentu. atau asest moneter.

.
06
04 Penerbitan suku ijarah dan sukuk
Perdagangan sukuk untuk pada 05 mudharabah umumnya tidak hanya
ketentuan yang mengatur menggunaan akad ijarah atau
Pemilik sukuk memperoleh hasil dan
perdagangan hak yang mewakilinya. mudharabah tetapi juga dapat
menanggung kerugian sebagaimna
dikombinasikan dengan akad yang
dinyatakan dalam akad
lain.

9
Akuntansi penerbit
Pengakuan dan pengukuran
● Sukuk Ijarah ● Sukuk Mudharabah

• Sukuk ijarah diakui pada saat entitas


menjadi pihak yang terikat dengan • Sukuk mudharabah diakui pada saat
ketentuan penerbitan sukuk ijarah. entitas menjadi pihak yang terikat dengan
• Pengakuan awal sukuk ijarah dilakukan ketentuan penerbitan sukuk mudharabah
pada saat sukuk ijarah diterbitkan. • Pengakuan awal sukuk mudharabah
• Setelah pengakuan awal, jika jumlah dilakukan pada saat sukuk mudharabah
tercatat berbeda dengan nilai nominal diterbitkan
disebabkan penyesuaian seperti paragraph • Biaya transaksi amortisasi secara garis
15, maka perbedaan tersebut lurus selama jangka waktu sukuk
diamortisasikan secara garis lurus selama mudharabah
jangka waktu sukuk ijarah. • Amortisasi di paragraph 22 diakui sebagai
beban penerbitan sukuk mudharabah

10
Lanjutan
● Sukuk Ijarah ● Sukuk Mudharabah

• Bagi hasil yang menjadi hak pemilik sukuk


mudharabah diaui sebagai pengurang
• Beban ijarah diaui pada saat terutang
pendapatan, bukan sebagai beban.
• Amortisasi di paragraph 17 tidak diakui
• Sukuk ijarah disajikan sebagai liabilitas
sebagai beban ijarah , tetapi diakui sebagai
• Untuk entitas yang menyajikan liabilitas
beban penerbitan sukuk ijarah.
menjadi liabilitas jangka pendek dan
• Sukuk ijarah disajikan secara neto setelah
liabilitas jangka panjang, maka sukuk ijarah
premium atau diskonto dan biaya transaksi
disajikan sesuai dengan klasifikasi liabilitas
yang belum diamortisasi
tersebut
• Sukuk mudharabah disajikan sebagai dana
syirkah temporer
• Untuk entitas yang menyajkan dana syirkah
temprer secara terpisah dari liabilitas dan
ekuitas ( entitas Syariah) maka sukuk
mudharabah disajikan dalam dana syirkah
temporer.
11
Lanjutan
● Sukuk Mudharabah
• Untuk entitas yang tidak menyajkan dana
syirkah temprer secara terpisah dari
liabilitas dan ekuitas ( entitas Syariah)
maka sukuk mudharabah disajikan dalam
liabilitas yang terpisah dari liabilitas lain.
• Biaya transaksi untuk penerbitan sukuk
mudharabah disajikan dalam asset sebagai
beban tangguhan, bukan sevagai pos
lawab dari sukuk mudharabah

12
Pengungkapan
Untuk sukuk ijarah, entitas mengungkapkan hal-hal berikut :

Persyaratan utama dalam penerbitan sukuk ijarah :

06
Persyaratan
Ringkasan akad yang 01 penting lain.
digunakan
.

Aset atau manfaat 02 05 Jangka waktu


yang mendasari
.

Besaran imbalan 03 04 Nilai nominal

13
Untuk sukuk mudharabah, entitas mengungkapkan hal-hal berikut :

 Persyaratan utama dalam penerbitan sukuk mudharabah :


Ringkasan akad
syariah yang di
gunakan Nilai nominal Jangka waktu

1 3 5

2 4 6

Aktivitas yang Prinsip pembagian hasil Persyaratan penting


mendasari usaha, dasar bagi hasil, lain
dan besaran nisbah bagi
hasil

14
Akuntansi Investor
Pengakuan dan pengukuran
Pengakuan awal

Entitas mengakui investasi pada sukuk ijarah dan sukuk mudharabah sebesar biaya
perolehan.

• Biaya perolehan sukuk ijarah dan sukuk


• Biaya perolehan sukuk ijarah dan sukuk
mudharabah yang di ukur pada biaya perolehan
mudharabah yang di ukur pada nilai wajar
dan pada nilai wajar melalui penghasilan
melalui laba rugi tidak termasuk biaya transaksi.
komprehensif lain termasuk biaya transaksi.

Entitas mengakui investasi pada sukuk ijarah dan sukuk mudharabah pada saat tanggal
perdagangan atau penyelesaian transaksi dalam pasar yang lazim. 15
Klasifikasi dan Reklasifikasi

● Sebelum pengakuan awal,


entitas menentukan klasifikasi
investasi pada sukuk ijarah dan Suatu investasi di klasifikasikan sebagai diukur pada
biaya perolehan jika:
sukuk mudharabah sebagai
diukur pada biaya perolehan, a. Investasi tersebut dimiliki dalam suatu model
diukur pada nilai wajar melalui usaha yang bertujuan utama untuk
memperoleh arus kas kontraktual.
penghasilan komprehensif lain
b. Persyaratan kontraktual menentukan tanggal
atau diukur pada nilai wajar tertentu pembayaran pokok dan atau hasilnya.
melalui laba rugi.  

16
Lanjutan…

Model usaha yang bertujuan untuk


memperoleh arus kas kontraktual
didasarkan pada tujuan investasi yang di
tentukan oleh entitas. Arus kas
kontraktual adalah arus kas bagi hasil
dan pokok dari sukuk mudharabah atau
arus kas imbalan dari sukuk ijarah.

17
“ Investasi diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain jika:
a. Investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan
utama untuk memperoleh arus kas kontraktual dan melakukan
penjualan sukuk.
b. Persyaratan kontraktual menentukan tanggal tertentu pembayaran
pokok dan atau hasilnya.

Entitas tidak dapat mengubah klasifikasi


investasi, kecuali terjadi perubahan tujuan model pada
usaha nya.
18
Setelah pengakuan awal

 Untuk investasi pada sukuk yang di ukur pada biaya perolehan, selisih
antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus
selama jangka waktu sukuk dan di akui dalam laba rugi.
 Untuk investasi pada sukuk yang di ukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain, seisih antara biaya perolehan dan nilai
nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan
di akui dalam laba rugi.
 Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi, selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat di akui dalam laba
rugi. Perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.

19
Lanjutan…

Nilai wajar investasi ditentukan dengan mengacu pada urutan


sebagai berikut :
a. Harga kuotasian ( tanpa penyesuaian ) di pasar aktif
b. Input selain harga kuotasian

Untuk investasi pada sukuk yang di ukur pada biaya perolehan dan nilai
wajar melalui penghasilan komprehensif lain
 jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka entitas mengukur jumlah
terpulihkannya.
 Jika jumlah terpulihkannya lebih kecil dari pada jumlah tercatat, maka
entitas mengakui rugi penurunan nilai.
20
Akuntansi Investor: Pengungkapan
[Par. 48] Entitas mengungkapkan hal-hal berikut ini:
a) Klasifikasi investasi berdasarkan jumlah
investasi;
b) Tujuan model usaha yang digunakan;
c) Jumlah investasi yang direklasifikasikan, jika
ada, dan penyebabnya;
d) Nilai wajar untuk investasi yang diukur pada
biaya perolehan; dan
e) Lain-lain

21

TANGGAL EFEKTIF
[Par. 49]
Entitas menerapkan pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2012 dengan opsi penerapan dini diperkenankan.
[Par. 50]
Entitas menerapkan pernyataan dalam paragraf 35,37,40,41,43,45 dan 46 untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016.
Penerapan dini diperkenankan.

22
KETENTUAN
TRANSISI
[Par. 52]

Untuk sukuk yang telah diterbitkan sebelum tanggal efektif pernyataan ini
pada 1 Januari 2012, jumlah tercatat pada saat penerapan awal pernyataan ini
merupakan jumlah tercatat awal dan pernyataan ini diterapkan atas sukuk
tersebut.

Untuk sukuk mudharabah yang diterbitkan tersebut jika jumlah tercatat


berbeda dengan nilai nominal maka selisih pada saat penerapan awal
diakui sebagai beban tangguhan dan diamortisasi selama sisa jangka
waktu sukuk.

23
KETENTUAN TRANSISI
lanjutan…
[Par. 53] Pada saat penerapan awal pernyataan ini pada 1 Januari 2012, entitas (investor) menentukan kembali klasifikasi
investasi pada sukuk sesuai dengan ketentuan dalam pernyataan ini. Jumlah tercatat pada saat penerapan awal
pernyataan ini merupakan jumlah tercatat awal:

(a)
(a) Untuk
Untuk investasi
investasi yang
yang sebelumnya
sebelumnya diklasifikasikan
diklasifikasikan sebagai
sebagai diukur
diukur pada
pada nilai
nilai wajar
wajar melalui
melalui laba
laba rugi
rugi dan
dan tersedia
tersedia
untuk
untuk dijual,
dijual, kemudian
kemudian diklasifikasikan
diklasifikasikan sebagai
sebagai diukur
diukur pada
pada biaya
biaya perolehan,
perolehan, maka
maka selisih
selisih antara
antara jumlah
jumlah tercatat
tercatat
tersebut
tersebut dan
dan nilai
nilai nominal
nominal diamortisasi
diamortisasi selama
selama sisa
sisa jangka
jangka waktu
waktu sukuk.
sukuk. Selanjutnya
Selanjutnya untuk
untuk investasi
investasi yang
yang
sebelumnya
sebelumnya diklasifikasikan
diklasifikasikan sebagai
sebagai tersedia
tersedia untuk
untuk dijual,
dijual, saldo
saldo perubahan
perubahan nilai
nilai wajar
wajar yang
yang diakui
diakui di
di penghasilan
penghasilan
komprehensif
komprehensif lain
lain direklasifikasi
direklasifikasi ke
ke saldo
saldo laba.
laba.
(b)
(b) Untuk
Untuk investasi
investasi yang
yang sebelumnya
sebelumnya diklasifikasikan
diklasifikasikan sebagai
sebagai dimiliki
dimiliki hingga
hingga jatuh
jatuh tempo
tempo dan
dan pinjaman
pinjaman yang
yang diberikan
diberikan
dan
dan piutang,
piutang, kemudian
kemudian diklasifikasikan
diklasifikasikan sebagai
sebagai diukur
diukur pada
pada nilai
nilai wajar,
wajar, maka
maka perubahan
perubahan nilai
nilai wajar
wajar pada
pada saat
saat
penerapan
penerapan awal
awal pernyataan
pernyataan ini
ini diakui
diakui di
di saldo
saldo laba.
laba.
(c)
(c) Untuk
Untuk investasi
investasi yang
yang sebelumnya
sebelumnya diklasifikasikan
diklasifikasikan sebagai
sebagai tersedia
tersedia untuk
untuk dijual,
dijual, kemudian
kemudian diklasifikasikan
diklasifikasikan sebagai
sebagai
diukur
diukur pada
pada nilai
nilai wajar,
wajar, saldo
saldo perubahan
perubahan nilai
nilai wajar
wajar yang
yang diakui
diakui di
di penghasilan
penghasilan komprehensif
komprehensif lain
lain di
di reklasifikasi
reklasifikasi ke
ke
saldo
saldo laba.
laba. 24
KETENTUAN TRANSISI
lanjutan…
[Par. 54] Pada awal penerapan paragraf 50, entitas menentukan kembali klasifikasi investasi pada sukuk:

(a)
(a) Untuk
Untuk investasi
investasi yang
yang sebelumnya
sebelumnya diklasifikasikan
diklasifikasikan sebagai
sebagai diukur
diukur pada
pada nilai
nilai wajar
wajar melalui
melalui laba
laba rugi,
rugi,
kemudian
kemudian diklasifikasikan
diklasifikasikan sebagai
sebagai diukur
diukur pada
pada nilai
nilai wajar
wajar melalui
melalui penghasilan
penghasilan komprehensif
komprehensif lain,
lain, maka
maka
jumlah
jumlah tercatat
tercatat pada
pada awal
awal penerapan
penerapan paragraf
paragraf 50
50 merupakan
merupakan jumlah
jumlah tercatat
tercatat awal.
awal.
(b)
(b) Untuk
Untuk investasi
investasi yang
yang sebelumnya
sebelumnya diklasifikasikan
diklasifikasikan sebagai
sebagai diukur
diukur pada
pada biaya
biaya perolehan
perolehan diamortisasi,
diamortisasi,
kemudian
kemudian diklasifikasikan
diklasifikasikan sebagai
sebagai diukur
diukur pada
pada nilai
nilai wajar
wajar melalui
melalui penghasilan
penghasilan komprehensif
komprehensif lain,
lain, maka
maka
investasi
investasi tersebut
tersebut diukur
diukur pada
pada nilai
nilai wajar
wajar dan
dan selisih
selisih antara
antara nilai
nilai wajar
wajar dan
dan jumlah
jumlah tercatat
tercatat diakui
diakui dalam
dalam
penghasilan
penghasilan komprehensif
komprehensif lain.
lain.

25
-DASAR KESIMPULAN-
Pengaturan PSAK 110 harus dibaca dan dipahami sejalan dengan
persyaratan dan panduan dalam SAK umum yang sesuai selama tidak
bertentangan dengan prinsip syariah.

26
KLASIFIKASI DAN REKLASIFIKASI
● Dasar Kesimpulan 01
Klasifikasi investasi sukuk bagi investor berdasarkan pada model usaha pada
saat pengakuan awal dapat diklasifikasikan sebagai diukur dari biaya perolehan,
diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain atau diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi.
● Dasar Kesimpulan 02
Persyaratan untuk entitas dapat mengklasifikasikan investasi sukuk yang
dimiliki baik sebagai diukur pada biaya perolehan atau nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain.

27
SETELAH PENGAKUAN AWAL
● Dasar Kesimpulan 03
Instrumen sukuk yang memiliki kaarakteristik berbeda dengan obligasi,
dipandang dapat memenuhi definisi instrumen utang atau instrumen ekuitas.
● Dasar Kesimpulan 04
Pengakuan atas perubahan nilai wajar dari investasi pada sukuk yang diukur
pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Perubahan nilai wajar dari
investasi pada sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Kriteria
penghentian pengakuan atas investasi pada sukuk mengacu pada ketentuan
instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

28
● Dasar Kesimpulan 05
Pengukuran nilai wajar, acuan nilai wajar dapat diperoleh melalui 3
level input, yaitu:
a. Level 1. harga kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang
identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran.
b. Level 2. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1
yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung
atau tidak langsung.
c. Level 3. input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.

29
● Dasar Kesimpulan 06
Definisi mengenai input yang dapat diobservasi dan tidak dapat diobservasi :
a. Input yang dapat diobservasi, adalah input yang dikembangkan menggunakan
data pasar, seperti informasi yang tersedia untuk publik mengenai peristiiwa
atau transaksi aktual, dan yang mencerminkan asumsi yang akan digunakan
pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas.
b. Input yang tidak dapat diobservasi, adalah input ketika data pasar tidak tersedia
dan yang dikembangkan dengan menggunakan informasi terbaik yang tersedia
mengenai asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga
aset atau liabilitas.

30
● Dasar Kesimpulan 07
Sukuk adalah termasuk instrumen efek yang diperdagangkan, maka
dalam hal investasi sukuk oleh investor diklasifikasikan untuk diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi atau penghasilan komprehensif lain, maka
pengukurannya mengikuti ketentuan PSAK 68.

31
Penerapan Dini
DK08 PSAK 110 paragraf 50 dengan jelas mengatur untuk penerapan
pernyataan dalam paragraf 3,37,40,41,43,45, dan 46 untuk periode tahun buku
yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016 dan penerapan dini
diperkenankan. Kata penerapan dini dapat memiliki arti yang beragam bagi
entitas sebagai investor pada investasi sukuk.

32
Penerapan Dini
Setidaknya ada empat pandangan yang berbeda mengenai kata penerapan dini yang diperoleh oleh DSAI IAI
selama masa permintaan tanggapan, yaitu sebagai berikut:
● PSAK 110 hanya dapat diterapkan secara dini setelahtanggal pengesahan PSAK tersebut oleh DSA IAI
● Sebagian pihak mengartikan bahwa penerapan dini dapat diterapkan oleh entita sejak tanggap berapa saja
sebelum tanggal efektif PSAK ini bahkan untuk periode laporan keuangan yang telah selesai
● Bpandangan ketiga menyampaikan bahwa PSAK 110 dapat diterapka pada tanggal kapan saja sebelum
tangggal efektif, sepanjang PSAK 110 diterapkan dini sebelum tanggal laporan keuangan tersebut
diotorisasi untuk terbit
● Pandangan keempat menyatakan bahwa PSAK 110 dapat diterapkan dini sejak tanggal 1 januari 20155
sebagai awal periode pelaporan keuangan dimana PSAK tersebut disahkan oleh DSAS IAI, seppanjanh
nilai wajar atas investasi pada sukuk tersedia pada tanggal penerapan awal tersebut

33
DK09
Terkait dengan pandangan a) pada paragraf DK08, DSAS IAI melihat halini tidak sesuai
karena pandanan ini didasarkan pada tanggal terjadinya transaksi, dimana seharusnya
penerapan itu dilakukan pada periode pelaporan dimana PSAK 110 disahkan. Pandangan b)
dianggap tidak tepat karena ini berarti penerapannya dilakukan secara retrospektif atau
berbeda dengan konsep penerapan prospektif dalam PSAK 110. Ada keinginan yang cukupp
besar untuk penerapan pandangan c) pada paragraf DK08, namun hal ini berpotensi sifnifikan
menurunkan komparabilitas laporan keuangan antara rntitas pelapor pada tanggal 3 Desember
2014 dan bahkan untuk periode laporan keuangan sebelum 31 Desember 2014 sepanjang
laporan keuangan entitas pelapor tersebut belum diotorisasi untuk terbit. SAS IAI
berpendapat bahwa pandangan d) dalam paragraf DK08 adalah pandangan yang tepat, karena
penerapannya mengacu pada periode pelaporan keuangan dimana PSAK 110 disahkan dan
dapat sekaligus menjaga tingkat daya banding laporan keuangan dari setiap entitas pelapor

34
Ketentuan Transisi

DK010.
Penentuan kembali meliputi saldo investasi pada sukuk yang dimiliki oleh
entitas (investor) pada tanggal penerapan awal. Penentuan kembali,
klasifikasi diperlukan seiring dengan konsep prospektif yang digunakan
oleh PSAk 110 (2015) dengan setelah penerapan sesuai dengan pengaturan
dalam PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan

35

Anda mungkin juga menyukai