Anda di halaman 1dari 41

Proses

Penuaa (Aging)
n

Ns. Amzal Mortin Andas, M. Kep


Apa itu
Proses
Penuaan ?
Proses penuaan merupakan proses yang dialami
setiap makhluk hidup yang dapat berlangsung secara
fisiologis maupun patologis. Pada intinya proses
penuaan disebabkan oleh multifaktorial baik secara
intrinsik maupun ekstrinsik.
Proses penuaan merupakan proses yang
berhubungan dengan umur seseorang. Semakin
bertambah umur semakin berkurang fungsi-fungsi
organ tubuh. Berikut ini akan dijelaskan fase proses
penuaan yang terjadi pada manusia.
KARAKTERISTIK PRROSES
PENUAAN
Merupakan suatu proses biologis yg komp
a. adanya perubahan tubuh yg terprogr
oleh jam biologis
b. Terjadinya aksi dari zat metabolik akib
mutasi spontan, radikal bebas dan adany
kesalahan dimolekul DNA
c. Perubahan di dalam Sel
Fase 1
Pada saat mencapai usia 25-35 tahun produksi
hormon mulai berkurang dan mulai terjadi
kerusakan sel tapi tidak memberi pengaruh pada
kesehatan.
Tubuh pun masih bugar terus.
Fase 2
Pada usia 35-45 tahun, produksi hormon sudah
menurun sebanyak 25%. Tubuh pun mulai
mengalami penuaan. Pada masa ini, mata mulai
mengalami rabun dekat sehingga perlu
menggunakan kacamata berlensa plus, rambut mulai
beruban, stamina tubuh pun berkurang.
Fase 3
Terjadi pada usia 45 tahun ke atas. Pada masa ini
produksi hormon sudah berkurang hingga akhirnya
berhenti sama sekali. Kaum perempuan mengalami
masa yang disebut menopause sedangkan kaum pria
mengalami masa andropause. Pada masa ini kulit
pun menjadi kering karena mengalami dehidrasi,
tubuh menjadi cepat lelah. Berbagai penyakit
degeneratif mulai menyerang.
Berikut ini adalah teori-teori
penuaan
Teori wear and
1 tear “Wear and Tear” disebut juga teori “Pakai dan
Teori
Lepas”. Teori ini memberikan penjelasan tentang
sel- sel yang mempunyai fungsi seperti sel jantung,
sel syaraf dan sel otak yang tidak mempunyai
kemampuaan regenerasi. Bila telah selesai
pemakaiannya maka selesai tugasnya. Teori ini
memberikan pemahaman tentang kematian
mendadak contohnya jantung berhenti mendadak
dan mati.
Teori Radikal
2 bebas radikal bebas diartikan sebagai molekul yang
Istilah
relatif tidak stabil bersifat reaktif dalam mencari
pasangan elektronnya. Jika sudah terbentuk dalam
tubuh maka akan terjadi reaksi berantai dan
menghasilkan radikal bebas baru yang jumlahnya
akan terus bertambah. Salah satu radikal bebas
adalah oksigen yang kita hirup yang diubah oleh sel
tubuh secara konstan menjadi senyawa yang sangat
reaktif.
Teori Radikal bebas
Oksigen dikategorikan sebagai radikal bebas
endogen karena dihasilkan melalui proses fisiologis.
Sedangkan polutan lingkungan seperti emisi
kendaraan bermotor dan industri, asbes, asap
rokok, radiasi ionisasi, infeksi bakteri, jamur dan
virus, serta paparan zat kimia termasuk obat
merupakan radikal bebas eksogen.
Teori Radikal bebas
Pada dasarnya radikal bebas memiliki peran penting
bagi kesehatan dan fungsi tubuh yang normal dalam
memerangi peradangan, membunuh bakteri, dan
mengendalikan tonus otot polos pembuluh darah
dan organ-organ dalam tubuh kita.
Tetapi bila dihasilkan melebihi batas kemampuan
maka akan merusak struktur sel, merubah fungsi
sel dan dapat mengarah pada proses munculnya
penyakit. Gambar di bawah ini menerangkan
beberapa jenis radikal bebas.
Teori mutasi somatik
3 Teori ini mengemukakan bahwa proses penuaan
diakibatkan oleh kerusakan pada keutuhan
genetik sel-sel tubuh.
Teori akumulasi kesalahan
4 Teori ini mengemukakan bahwa proses penuaan
diakibatkan adanya kesalahan pada kode genetik
yang berangsur-angsur rusak yang kemudian
menumpuk dan menyebabkan rusaknya kode
genetik tersebut.
Teori akumulasi sampah
5 Menurut teori ini proses penuaan disebabkan karena
menumpuknya sisa-sisa pembuangan (sampah
metabolisme) yang akhirnya menyebabkan
kerusakan pada sistem metabolisme.
Teori Autoimune
6 Penuaan yang terjadi disebabkan karena
terbentuknya autoantibodi yang menyerang jaringan
tubuh itu sendiri. Hal ini dapat terlihat pada radang
lambung.
Teori “Aging Clock”
7 Teori ini mengemukakan bahwa proses penuaan
disebabkan karena suatu urutan yang telah
terprogram, seperti halnya jam, dimana telah
diatur oleh saraf atau sistem endokrin kita. Bila
waktunya sampai maka sel akan mati dengan
sendirinya.
Mitohormesis
8 Teori ini menyatakan bahwa penundaan proses
penuaan dapat dilakukan dengan meningkatkan
antioksidan yang menghambat pembentukan
radikal bebas dalam mitokondria.
Sekarang Kita akan
masuk ke dalam
pembahasan
berikutnya, yaitu
“Sindroma proses
penuaan prematur”
Tanda-tanda dari penyakit penuaan yang prematur adalah
dijumpainya rambut yang beruban, mengkerutnya kulit, dan
pendeknya masa hidup dari penderita tersebut. Pada beberapa
kasus hal ini terjadi karena mutasi dari gen.
Adapun proses penuaan yang premature
tersebut
dapat kita lihat pada:
Werner’s Syndrome
1 Pada penderita ini terlihat rambut mereka telah
beruban pada usia 20 tahun dan penderita
umumnya meninggal pada usia 40 tahun. Tanda-
tanda proses penuaan seperti osteoporosis, katarak,
dan arterosklerosis juga terlihat pada penderita.
Hutchinson – Gilford progeria syndrome
2 Syndroma yang menunjukkan tanda-tanda proses
penuaan prematur yang parah sejak mereka
dilahirkan dan penderita akan meninggal setelah
mereka berumur belasan tahun. Penyakit ini
disebabkan oleh mutasi gen yang berfungsi
menstabilkan membran pembungkus inti sel.
Kondisi fisiologis dan
patologis pada lanjut usia
1 Perubahan-perubahan
sel Sel lebih sedikit jumlahnya dan lebih
besar ukurannya
Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan
berkurangnya cairan intraseluler
Menurunnya proporsi protein di otak, otot,
darah, dan hati.
2 Sistem
persarafan
Berat otak menurun 10-20% (setiap orang
berkurang sel otaknya dalam setiap harinya)
Lambat dalam respon dan waktu untuk
bereaksi, khususnya terhadap stres.
Kurang sensitif terhadap sentuhan
3 Sistem
pendengaran
Presbikusis (gangguan pada pendengaran).
Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada
telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara
atau nada-nada yang tinggi.
Membran timpani menjadi atrofi
menyebabkan otosklerosis.
Terjadi pengumpulan serumen yang mengeras
akibat tuli.
4 sistem penglihatan

Kekeruhan pada lensa menjadi


katarak. Susah melihat dalam cahaya
gelap

Si
5 Sistem
kardiovaskuler
Elastisitas dinding aorta menurun.
Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh
meningkatnya resistensi dari pembuluh
darah perifer.
6 Sistem pengaturan suhu tubuh
a. Hipotermia akibat metabolisme menurun.
b. Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat
memproduksi panas.
7 Sistem
respirasi

a. Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan


menjadi kaku.
b. Menurunnya aktivitas dari silia pada bronkus.
c. Kapasitas pernafasan maksimum menurun,
dan kedalaman bernafas menurun.
d. Alveoli ukurannya melebar dan
jumlahnya berkurang.
e. Kemampuan batuk berkurang
8 Sistem
gastrointestinal
a. Gigi tanggal
b. Indera pengecap menurun.
c. Sensitifitas lapar menurun
d. Peristaltik lemah dan timbul
konstipasi
9 Sistem
reproduksi
Menciutnya ovari dan
uterus
Atrofi payudara
Produksi spermatosoa
menurun
Dorongan seksual menetap sampai usia diatas
70 tahun dan Selaput lendir vagina berkurang.
10
Sistem

integumen
Kulit mengerut, kasare dan bersisik akibat
kehilangan jaringan lemak, Mekanisme proteksi
kulit menurun, Kulitdan rambut kepala
menipis dan Kelenjar keringat berkurang
jumlahnya
11
Sistem

muskuloskeletal
Tulang kehilangan density (cairan) dan makin
rapuh, Kifosis, Persendian membesar dan
menjadi pendek, Tendon mengerut dan
mengalami skelrosis
12 PERUBAHAN
PSIKOLOGIS

1. Mental
2. Kepribadian
3. Kenangan/Memory
4. Intelegentia Quotion
13 PERUBAHAN SPIRITUAL

Agama/Kepercayaan makin terintegrasi dari


kehidupannya (Maslow, 1970).
Lansia makin matur dalam kehidupan
keagamaanya, hal ini terlihat dalam berpikir
dan bertindak dalam kehidupan sehai-hari
(Murray dan Zetner, 1970)
TUGAS
Membuat MAKALAmenyangkut
LANSIA,mencakup
1. Populasi lansia dunia terbaru
2. Trend dan issue perawatan lansia
3. Peran Perawat lansia
4. Kebijakan yg menyangkut Lansia /
Perawatan lansia

2
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai