Anda di halaman 1dari 24

PERSALINAN

PERSALINAN (PARTUS)
Persalinan adalah proses pergerakan keluar
janin, plasenta dan membran dari dalam
rahim melalui jalan lahir (Bobak, 2004).

Proses dimana bayi, plasenta dan selaput


ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan
dianggap normal jika prosesnya terjadi pada
usia kehamilan cukup bulan (setelah 37
minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
(JNPK-KR, 2007)
Persalinan Berdasarkan Teknik
 Persalinan spontan
Persalinan berlangsung dengan kekuatan
ibu sendiri dan melalui jalan lahir.

 Persalinan buatan
Persalinan dengan tenaga dari luar dengan
ekstraksi forceps, ekstraksi vacum dan
sectio cesaria.
Persalinan anjuran
Persalinan tidak dimulai dengan
sendirinya tetapi baru berlangsung
setelah pemecahan ketuban,
pemberian pitocin.
Persalinan Berdasarkan Umur
Kehamilan
1) Abortus
Pengeluaran buah kehamilan sebelum usia
kehamilan 22 minggu atau bayi dengan
berat badan < 500 gr.

2) Partus Immaturus
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 – 28
minggu atau bayi dengan BBL 500 – 999 gr.
3) Partus Prematurus
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 – 37
minggu atau BBL antara 1000 – 2499 gr.

4) Partus Matur atau aterm


Pengeluaran buah kehamilan antara 37 –
42 minggu atau dengan BBL < 2500 gr.

6) Partus Postmatur (Serotinus)


Pengeluaran buah kehamilan lebih dari
waktu persalinan yang ditentukan.
ISTILAH DALAM
PERSALINAN
Gravida
Seorang wanita yg sedang hamil

Para
Seorang wanita yg pernah melahirkan
bayi yg dapat hidup (viable)
Primipara
seorang wanita yg pernah melahirkan
bayi hidup utk pertama kali.
Multipara/ Pleuripara
wanita yg pernah melahirkan bayi
hidup beberapa kali (sampai 5 kali).
Grandemultipara
wanita yg pernah melahirkan bayi 6
kali/lebih hidup/mati
Inpartu
seorang waita yang sedang dalam
keadaan partus/persalinan
ASUHAN PERSALINAN
Asuhan yang dibutuhkan ibu saat
proses persalinan.

Asuhan yang bersih dan aman selama


persalinan dan setelah bayi baru lahir
serta upaya pencegahan komplikasi
terutama perdarahan pasca persalinan,
hipotermi dan asfiksia bayi baru lahir.
TUJUAN ASUHAN PERSALINAN

Memberikan asuhan yg memadai


selama persalinan dlm upaya mencapai
pertolongan persalinan yg bersih dan
aman dengan memperhatikan aspek
sayang ibu dan sayang bayi.
Kebijakan Pelayanan Asuhan
Persalinan
Semua persalinan harus dihadiri dan dipantau
oleh petugas kesehatan terlatih.
Tempat rujukan dg fasilitas memadai utk
menangani kegawatdaruratan obstetri &
neonatal hrs tersedia 24 jam.
Obat2an essensial, bahan & perlengkapan hrs
tersedia bagi seluruh petugas terlatih.
Rekomendasi Kebijakan Teknis Asuhan
Persalinan & Kelahiran
Asuhan sayang ibu & sayang bayi hrs
dimasukkan sbg bagian dr persalinan
bersih dan aman, termasuk hadirnya
klg/org2 yg memberikan dukungan
bagi ibu.
Partograf hrs digunakan utk memantau
persalinan & berfungsi sbg suatu
cat/ekam medik utk persalinan.
Selama persalinan normal, intervensi
hanya dilaksanakan jika benar2
dibutuhkan.
Manajemen aktif kala III harus
dilakukan pd semua persalinan
normal.
Penolong persalinan hrs tetap tinggal
setidak2nya 2 jam pertama setelah
kelahiran/sampai ibu sudah dalam
keadaan stabil.
Selama 24 jam pertama setelah
persalinan, fundus hrs sering diperiksa
dan di massage sampai tonus baik.
Ibu/anggota klg dpat diajarkan
melakukan hal ini.
Segera setelah bayi lahir, seluruh tubuh
terutama kepala bayi hrs segera
diselimuti & bayi dikeringkan serta
dijaga kehangatannya untuk mencegah
terjadinya hipotermi.
Obat-obatan essensial, bahan dan
perlengkapan hrs disediakan oleh
petugas & klg.
SEBAB – SEBAB MULAINYA
PERSALINAN
1. Teori Penurunan Hormon
1-2 mg seblm partus mulai, terjadi
penurunan kadar hormon estrogen &
progesteron. Progesteron bekerja sbg
penenang otot2 polos rahim dan akan
menyebabkan kekejangan pembuluh
darah shg timbul his bila kadar
progesteron turun.
Terdapat 2 hormon yang berpengaruh pada
saat persalinan :

a. Estrogen
Meningkatkan kontraksi otot rahim
Memudahkan penerimaan rangsangan
dari luar
b. Progestron
 Menimbulkan relaksasi otot rahim
 Menyulitkan penerimaan rangsangan
dari luar
 Menyebabkan otot rahim dan otot polos
relaksasi
2. Teori Plasenta Menjadi Tua
Akan menyebabkan turunnya kadar estrogen & progesteron
yg menyebabkan kekejanga pembuluh darah hal ini akan
menimbulkan kontraksi rahim.

3. Teori Oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh karena
itu timbul kontraksi otot-otot rahim.

4. Keregangan Otot-Otot
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila
dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka
timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya
kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot rahim
makin rentan.
5. Pengaruh Janin
Hypofise dan kelenjar supra renal janin memegang
peranan, oleh karena pada anencephalus kehamilan
sering lebih lama dari biasa.

6. Teori Prostaglandin
Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu
ke 15 sampai aterm terus meningkat. Pemberian
prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan
kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi
dikeluarkan. Prostaglandin dianggap dapat
merupakan pemicu terjadinya persalinan.
Perbedaan antara uterus sebelum dan saat
persalinan

Dengan semakin bertambah majunya persalinan, frekuensi, intensitas, kekuatan dan durasi
kontraksi uterus menjadi semakin bertambah . Otot segmen bawah uterus menjadi semakin
tipis dan relatif bersifat pasif sehingga terjadilah dilatasi servik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai