Anda di halaman 1dari 24

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


Jalan Soekarno Hatta Nomor 576 Telepon +62 22 756 2048 Faksimil +62 22 756 2049
website http://www.esdm.jabarprov.go.id/ - e-mail: admin.esdm@jabarprov.go.id

RENCANA NERGI
UMUM
PROVINSI E EDP) JAWA DAERAH
(RU
Ir. -BARAT
Eddy IM Nasution, Dipl,
SE., MT.,
PENDAHUL 2

UAN
 Positioning Jawa Barat dalam dinamika pembangunan nasional dan
20/09/2016

global
 khususnya yang terkait dalam kebijakan energi
Pendekatan dalam penyusunan rencana umum energi daerah bukan
hanya
 tentang masalah “supply”, “demand”, dan “harga”, tetapi
mempertimbangkan
 masalah “global warming”, “sustainable development” dan “arah dan
“kebijakan pembangunan nasional”
Energi tidak diposisikan hanya sebagai komoditi ekonomi, tetapi sebagai
 instrumen dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
Jumlah penduduk Jawa Barat tahun 2015 sekitar 46 juta jiwa,
 dimana 65 %
tinggal kawasan perkotaan, merupakan provinsi dengan jumlah
penduduk
terbesar di Indonesia.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT | Penyusunan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Jawa
DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA Barat
Jawa Barat salahMINERAL
satu dari 3 (tiga) provinsi di Indonesia yang
ENERGI ADA UNTUK SEMUA
memberikan
Permasalahan di a Barat
Jaw
Potensi energi fosil yang terbatas

Ketergantungan dan konsumsi energi fosil sangat tinggi (Volume


Transportasi dan industri),

Infrastruktur keenergian umumnya dimiliki negara dengan


aksesibilitas pengendalian sangat terbatas (Jaringan Jamali, Pipa
& Gas dll)
Harga komoditas energi tidak dikendalikan pemerintah provinsi

Impact kerusakan lingkungan tanpa adanya“environment recovery cost”

Kewenangan pengelolaan potensi energi terbesar (panas bumi) tidak


dilaksanakan pemerintah provinsi

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
ENERGI ADA UNTUK SEMUA
Kebija an SektorEne gidan Sum er DayaMinera
k r b l
UU NO. 30/2007
“ENERGI”

 Perbaikan bauran Energi


UU NO. 22/2001 PP No. 79/2014  Konservasi Energi
UU NO. 30/2009
“Minyak dan Gas “Kebijakan Energi  Percepatan Pemabngkit
“Ketenagalistrikan”
Bumi” Nasional”

UU NO. 4/2009
UU NO. 21/2014  Penjabaran sasaran KEN
“Pertambangan Rencana Umum
“Panas Bumi”  Kebijakan & Strategi
Mineral & batubara”
Energi Nasional untuk mencapai KEN
(RUEN)

- KEBIJAKAN PEMERINTAH -
“Percepatan pembangunan infrastruktur dan  Penjabaran KEN & RUEN
“RENCANA UMUM
perbaikan bauran energi dengan fokus ENERGI DAERAH
penembangan energi baru terbarukan” PROVINSI (RUED-P)”

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
ENERGI ADA UNTUK SEMUA
KRONLOGIS UNA
O
R EDP PENYUS
JAWA N
U -BARAT Penyusunan
Naskah
UU NO. Penyusunan
30/2007 Dokumen Akademis
“Energi RUED JAWA RUED
” BARAT JABAR
2001 2007 2009 2012 2014 2015 2016

UU NO. UU NO. UU NO. 21/2014 Updating


22/2001 30/2009 “Panas RUED
“Minyak dan “Ketenagalistrik Bumi JABA
an” ”
Gas R
Bumi PP
No. Penyu
” sunan
79/20
14 Ranca
“Kebi ngan
jakan PERD
Energi A
Nasional”
RUE
PerPres No. 1/2014 D
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT “Pedoman JABA
DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA Penyusunan RUEN”
MINERAL R
ENERGI ADA UNTUK SEMUA PERDA No.
21/2014
Paradoks Pengelolaan Energ
i
Kebijaka
n Energi
Nasional
Cadangan Banyak Aspek
Kaya
migas terus Cadangan menempatkan energi
dengan Negara Net harus
menurun, batubara sebagai
Sumber importir Sejak 2008 dibenahi
lifting tidak hanya 5,7% modal
Daya minyak telah dalam
pernah dari pemba
Energi Baru dengan menjadi Net pengelolaan
Importir mencapai cadangan ngunan
Terbarukan perilaku energy, tapi nasional
Migas, tapi target dunia, tetapi
(EBT), konsumsi tenggelam (bukan
masih namun menjadi
tetapi boros, tetapi dalam komoditas)
merasa kaya tidak eksportir
focus pada disubsidi diskursus ,
migas... melakukan batubara
energy fosil oleh tentang tetapi
eksplorasi terbesar regulasi
yang negara... harga
secara didunia... yang
cadanganny BBM...
serius... ada
a
belum
sudah pasti sepenuhny
akan habis... a
berjalan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
ENERGI ADA UNTUK SEMUA
KONDISI ENERGI DAERAH
SAAT
& INI
EKSPEKTASI MASA
MENDATANG
Baselin e : Konsu si dan Bauran Energi Terbarukan
8
Energ m 20/09/2016
i
Migas

Biogas
RUMAHTANGGA
Biobriket
Biokerosen
Panas Bumi
PLTS
LISTRIK
PLTMH
Panas Bumi

PLTSa
Biodiesel
TRANSPORTASI
Bioetanol
Biodiesel
INDUSTRI
Bioetanol
| Penyusunan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Jawa Barat
PENGGUNAAN JENIS EBT
Sebaran dan umlah kapasitas
j
pembang listr
kit diik a Barat
Jaw (MW)
PLTA 1956
PLTU 2700

PLTG 1048

PLTP 1165

PLTGU
2502

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
ENERGI ADA UNTUK SEMUA
Proye si Pertumbu an Pendudu
k h k

2050

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
ENERGI ADA UNTUK SEMUA
Proye si Pertumbu an Ekonom
k h i

2050

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
ENERGI ADA UNTUK SEMUA
Proye si P RBKonsta
k D n

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
ENERGI ADA UNTUK SEMUA
Proye si Rasio Elektrifikas
k i
100%

90%

80%

70%

60%

50%
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

RASIO ELEKTRIFIKASI

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
ENERGI ADA UNTUK SEMUA
Proye si Kebutu a n
k h Premium

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
ENERGI ADA UNTUK SEMUA
Proye si Peak Loa
k d

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
ENERGI ADA UNTUK SEMUA
VISIMISI, TUJUAN SARA
, DAN SA
ENERGI N
DAERAH
Pendekatan n R ED-P
Penyusuna U
Pendekatan dengan 2 variabel yaitu Government
Engagement (GE) & Sustainability Development (SD) -
indikator tingakt emisi karbon dan berdasarkan tinggi
rendahnya konten variabl tersebute, menghasilkan 4 LOW HIGH
Skenario: GOVERNEMENT GOVERNEMENT
1. Low GE High SD: Skenario “Jabar Hejo”: upaya ENGAGEMENT ENGAGEMENT
pencapaian provinsi Jawa Barat menjadi Green HIGH HIGH
SUSTAINABILITY
Province dengan memperbesar partisipasi SUSTAINABILITY
DEVELOPMENT
DEVELOPMENT
masyarakat dalam pencapaian target emisi karbon
rendah;
2.
High GE High SD: Skenario “Kahoyong
Pamarentah – KP”: Pemerintah provinsi LOW HIGH
GOVERNEMENT GOVERNEMENT
memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dengan ENGAGEMENT ENGAGEMENT
memperbesar penyediaan dan konsumsi energi . LOW LOW
3. SUSTAINABILITY SUSTAINABILITY
High GE Low SD: Skenario “Ngareuksak Lemah DEVELOPMENT DEVELOPMENT
Cai”:
Pertumbuhan ekonomi dibiarkan berjalan apa adanya
tanpa interverensi pemerintah, demikian pula dengan
4. emisi
karbon yang ada.
Low GE Low SD: Skenario “Rereongan Wargi
Sadaya” Didasari dari partisipasi masyrakat
selain pemerintah dalam mempertahankan
kualitas lingkungan.
Visi Misi Ni ai Perencanaa n Energ
i a Barat
Visi l Jaw
:
Terpenuhinya kebutuhan energi Jawa Barat yang mendukung pertumbuhan ekonomi
tinggi dengan
pemanfaatan seluasnya potensi Energi Baru Terbarukan sebagai pemasok utama
kebutuhan
Energi Provinsi Jawa Barat sebagai Green Province.
Misi:
1. Menjamin ketersediaan energi (Availability).
2. Menjamin daya beli energi (Affordability)
3. Meningkatkan akses kepada berbagai macam jenis energi (Accesibility)
4. Memprioritaskan
Semua Misi kemudianjenis-jenis
dilakukan energi yangdan
pendetilan dapat diterima
disusun masyarakat
serta Acceptability)
kemudian (“dibungkus”
dalam
suatu nilai kearifan lokal, khas Jawa Barat, seperti misal “leuweung rusak, caina beak,
jelema balangsak”, yang dalam perencanaan energi mengandung arti bahwa
penyediaan, pendistribusian dan penggunaan energi harus menjaga kelestarian
lingkungan.

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
ENERGI ADA UNTUK SEMUA
N N STRATEGI
KEBIJAKA
DA
PENGELOL ENERGI
N
AA DAERAH
TARGET NENERGI JAWA BARAT VS SASARAN
BAURA NASIONAL 20

20/09/2016

PROYEKSI BAURAN ENERGI JAWA


BARAT 2025 PROYEKSI BAURAN ENERGI JAWA
BARAT 2025

PROYEKSI BAURAN ENERGI JAWA BARAT SKENARIO JABAR HEJO

TARGET NASIONAL

PEMERINTA H PROVINSI JAWA BARAT


DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
ENERGI ADA UNTUK SEMUA
21

STRATE 20/09/2016

• GI
Peningkata pemanfaatan energ
2015
n
terbarukan (panas bumi, biomassa i
dan
• surya).
Pemanfaatan energi baru di 2025
• kawasan
• urban.
Peningkata akses masyaraka
Konservasi
n
perdesaan energi
pada di kawasan
tbaru dan 2035
perkotaan
energi
terbarukan.
• Pemantapan pemanfaatan terbaruka 2040
energi n
• (panas bumi, biomassa
Pemanfaatan dan di kawasan
energi baru
surya). urban
dengan penerapan teknologi
• Konservasi energi di kawasan
perkotaan
dengan penerapan teknologi tinggi. 2050
• Peningkatan keberlanjutan akses
masyarakat
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
perdesaan
DINASpada energi DAN
ENERGI baru dan terbarukan.
SUMBER DAYA
MINERAL
ENERGI ADA UNTUK SEMUA
PENUT
UP
23

Catata n 20/09/2016

:
 RUED sebagai media perencanaan energi di daerah : menjadi acuan dalam pengelolaan dan
kebijakan- kebijakan energi di daerah. Semua sektor penyedia dan pengguna energi di Daerah
harus mengacu kepada
RUED yang ditetapkan dalam Peraturan
 Daerah

Ketika RUED menjadi kunci penting


dalam pengelolaan energi, maka
 penyusunannya harus menggunakan
data/baseline yang tervalidasi, metodologi
 yang tepat, analisa dan pembahasan
multistakeholders
untuk memiliki diskresi yang mencukupi,
yang mewakili bagi pengelolaan seluruh keenergian di Daerah.
sehingga
aspek keluarannya bisa Pemerintah mengawal agar
menggambarkan kondisi sebenarnya.
Daerah harus memiliki kewenangan yang cukup bersifat para pihak dalam
koersif
terjadinya
untuk
Materi RUED-Pfragmentasi
pengelolaan
terhadap yang
energibanyak
RUEN di Daerah
dan dalam
RUED-K akanpengelolaan
berjalan
menjadi pentingenergi
(Kondisi
untuk olehini pihak-pihak
akan terkendala
disinkronisasikan yang
sebelum
sesuai dengan
berkepentingan,
ditetapkan rencana.
disisi
sebagai sebuah produk hukum. oleh
yang lain Pemerintah Daerah tidak memiliki kewenangan yang cukup untuk mengelola dan
Ketika RUED menjadi acuan pokok pengembangan energi di Daerah, maka penting bagi
mengendalikan
 para
Pemerintah Daerah
pihak dan kepentingan yang
ada)
Dirasa penting untuk mengharmonisasi kembali urusan penyelenggaraan pemerintahan di
sektor energi sebagai dasar penting bagi tiap unsur Pemerintahannya bekerja. Perlu kejelasan peran,
tugas dan tanggung jawab secara rinci antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pelibatan
azas pendelegasian urusan menjadi salah satu pilihan bagi Pemerintah Daerah untuk bisa lebih
mampu dalam melakukan pengelolaan sektor energi di daerah.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
TERIMA KASIH
“Gerak adalah sumber kehidupan, dan gerak yang dibutuhkan di dunia ini
bergantung pada energi, siapa yang menguasai energi dialah pemenang” -
Soekarno 1960 -

Anda mungkin juga menyukai