Anda di halaman 1dari 21

PENGOLAHAN KERUPUK DAUN SINGKONG RASA PARU

SEBAGAI PRODUK INOVASI OLAHAN BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL


UNTUK MENINGKATKAN KETAHAN PANGAN

Oleh : Ketua : Yaya Warya, S.TP, M.Pd


Team Teaching Factory Anggota : 1. Yuni Nur Afiyah, SP
SMKN 1 Leuwiliang Kab. Bogor 2. Hesna Endah, SP
3. Irwan Suryana
BAB 1. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan

Manfaat
A. Latar Belakang

Berlimpahnya bahan baku

Belum dimanfaatkan secara maksimal Kerupuk Daun


Singkong Rasa
Paru
Masyarakat Pra Sejahtera

Proses Sederhana/Mudah
B. Rumusan Masalah

“ Bagaimanakah cara
mengolah kerupuk daun
singkong rasa paru agar
dapat meningkatkan nilai
tambah dan nilai ekonomis
untuk membantu
meningkatkan penghasilan
masyarakat pra sejahtera
Leuwiliang?”
C. Tujuan dan Manfaat

Memberdayakan tanaman singkong/


daun singkong menjadi produk yang
bernilai lebih tinggi

Meningkatkan
Menumbuhkan daya inisiatif dan kreatifitas Perekonomian
siswa dan masyarakat
Masyarakat

Menumbuhkan semangat dan jiwa


berwirausaha
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Teori

 Kerupuk adalah bahan kering berupa lempengan tipis yang


terbuat dari adonan yang bahan utamanya adalah pati.

B. Rancangan Karya Inovasi


Daun
Sortasi Pencucian Perebusan
Singkonggg

Pembuatan Pencampuran Pengecilan Ukuran


Adonan (Pengirisan)

Pengukusan/ Pengirisan/ Penggorengan


Perebusan Pemotongan

Pengemasan Kerupuk Daun


Pemusingan/
Singkong
Sentrifuge
BAB III
KARYA INOVASI

A. Ide Dasar
 Berlimpahnya tanaman singkong/sentra singkong
tetapi belum diolah secara maksimal.
 Kerupuk mudah dibuat dan telah memasyarakat.
B. Jenis/Spesifikasi Inovasi
1. Bahan Baku : Daun singkong, tepung
singkong, tepung beras, ketumbar, bumbu
dan telor
2. Bahan Pendukung : Minyak goreng
3. Biaya Inovasi
a. Biaya Investasi/Penyusutan per Bulan

Harga Biaya
Jumlah Masa Pakai Jumlah Harga
No Nama Alat Satuan Penyusutan
Satuan ( bulan ) ( Rp )
( Rp ) ( Rp )
1 Timbangan 1 36 75.000 75.000 2.083
2 Pengaduk Kayu 1 12 10.000 10.000 833
3 Waskom 2 36 50.000 100.000 2.777
4 Panci 1 36 60.000 60.000 167
5 Kompor 1 36 400.000 400.000 11.111
6 Chooper 1 60 1.200.000 1.200.000 20.000
7 Machine saushage
1 60 750.000 750.000 12.500
8 Slicer 1 60 1.500.000 1.500.000 25.000
9 Wajan 1 36 60.000 60.000 167
10 Serok 1 24 15.000 15.000 625
11 Irik/Nyiru 1 12 12.000 12.000 1000
12 Plastik sealer 1 60 150.000 150.000 2.500
Total 78.763
b. Biaya Tidak Tetap/Biaya Variabel
Jumlah
Jumlah Harga Satuan Harga
No Nama Bahan ( Rp) ( Rp )
Satuan

1 Daun singkong 20 ikat 1.000/ikat 20.000

2 Tepung singkong 0,5 kg 10.000/kg 5.000

3 Tepung beras 0,5 kg 12.000/kg 6.000

4 Telur 1 kg 20.000/kg 20.000

5 Ketumbar bubuk 0,1 kg 40.000/kg 4.000

6 Bumbu 0,2 kg 20.000/kg 4.000

7 Minyak Goreng 1 kg 12.000/kg 12.000

8 Kemasan 15 buah 1.500/kemasan 22.500

Jumlah 93.500

Biaya tidak tetap Per bulan (Rp. 93.500 x 5 kali produksi per hari x 25 hari) 11.687.500
c. Biaya Tetap
No Kebutuhan Keterangan Jumlah ( Rp )

1 Biaya Penyusutan Inventaris 78.763

2 Sewa bangunan Harga sewa Rp1,500,000/tahun 125.000

3 Tenaga kerja Tetap 2 orang x Rp 750,000/bln 1.500.000

4 Biaya Operasional Listrik Listrik = Rp. 150,000 150.000

Total 1.853.763
d. Analisis Kelayakan Usaha
Total Biaya Produksi
= Total Biaya Tidak tetap + Total Biaya Tetap
= Rp. 11.687.500.00 + Rp. 1.853.763
= Rp.13.541.263

Harga Pokok Penjualan


= Total Biaya Produksi : Jumlah Produksi
= Rp.13.541.263 : 1.875 kemasan
= Rp. 7.222
 Harga Jual ( Keuntungan 25 % )
= Harga Pokok + keuntungan
= Rp. 7.222 + (Rp. 7.222 x 25%)
= Rp. 7.222 + Rp. 1.805
= Rp. 9.027 (Dibulatkan Rp. 9.000)

 Total Penjualan (Pendapatan)


= Jumlah Produk x Harga Jual
= 1.875 x 9,000/kemasan
= Rp. 16.875.000
 Keuntungan
= Total Penjualan – Total biaya produksi
= Rp. 16.875.000 – Rp.13.541.263
= Rp. 3.333.737
 
 Analisa Timbangan Pendapatan dan Biaya
(R/C Ratio )
= Total penjualan : Total biaya produksi
= Rp. 16.875.000 : Rp.13.541.263
= 1,25
 
 BEP ( Satuan Produk )
= Total Biaya Tetap : (Harga jual per
Kemasan – biaya tidak tetap per Kemasan)
= Rp. 1.853.763 : (Rp. 9.000 – Rp. 6.233)
= Rp. 1.853.763 : Rp. 2.767
= 670
 
C. Proses Penemuan 
Trial Formula

Formula Dasar :
Daun singkong : 1 kg
Tepung singkong/tapioka : 0,7 kg
Tepung beras : 0,3 kg
Ketumbar : 0,1 kg
Telur : 1 kg
Bumbu secukupnya
D. Mekanisme/Cara Kerja Karya Inovasi

Daun
Singkonggg Sortasi Pencucian Perebusan

Pembuatan Pencampuran Pengecilan Ukuran (Pengirisan)


Adonan

Pengukusan/ Pengirisan/
Penggorengan
Perebusan Pemotongan

Pengemasan Kerupuk
Pemusingan/
Daun Singkong Sentrifuge
E. Pengawasan Mutu
1. Uji Organoleptik
 Rasa
 Warna
 Aroma
 Kerenyahan/tekstur
Kenampakan
2. Uji Fisik
Kadar Air (Metode Termogravimetri)
Kadar air yang diperoleh : 12,56 %
F. Keunggulan Karya Inovasi
 Awet/tahan lama.
 Memiliki rasa paru meskipun tanpa
penambahan essence/flavour.
 Renyah.
Bisa dijadikan cemilan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teknologi pengolahan kerupuk daun singkong rasa paru
ini merupakan teknologi sederhana dan tepat guna yang
pada dasarnya dapat dilakukan oleh masyarkat.
2. Proses pengolahan kerupuk daun singkong rasa paru :
sortasi bahan baku, pencucian, perebusan, pengirisan,
pencampuran, pembuat adonan, pengukusan/perebusan,
pendinginan, pengirisan, penggorengan, pemusingan,
pengemasan.
3. Secara ekonomis, pengolahan kerupuk daun singkong
rasa paru ini mempunya nilai ekonomis/layak untuk
dikembangkan karena hasil analisis usaha kelayakan
usaha memiliki nilai R/C Ratio diatas 1 yaitu 1,25.
B. Saran
 Adanya tindak lanjut untuk mengembangkan
teknologi pengolahan kerupuk daun singkong
rasa paru ini, dalam bentuk usaha melalui unit
produksi atau kelompok-kelompok usaha.

 Perlu dilakukan lebih lanjut teknologi pengolahan


terhadap tanaman lain yang banyak terdapat di
masyarakat sekitar Leuwiliang sehingga mampu
membantu meningkatkan perekonomian
masyarakat luas.
Guru kreatif membawa siswa dan
masyarakat produktif dan mandiri

Anda mungkin juga menyukai