Anda di halaman 1dari 47

PERSONAL

HYGIENE
Disusun Oleh:

Siti Firly Martanti 20217173


Siti Hanifah 20217174
Siti Khaerunnisa 20217175
Wiwin Sri Waningsing 20217201
2
KONSEP KEBERSIHAN DIRI

Kebersihan diri (personal hygiene) sangat


berkaitan dengan pakaian, tempat tidur
yang digunakan sehari-hari. Hasil
Kebersihan diri merupakan faktor penting
penelitian ini diperkuat oleh (Setyowati,
dalam usaha pemeliharaan kesehatan, agar
2011) menyatakan bahwa kebersihan diri
kita selalu dapat hidup sehat dan terhindar
tersebut dikaitkan dengan yang pernah
dari penyakit seperti skabies. Cara menjaga
menderita penyakit kulit 51,9% karena
kebersihan diri dapat dilakukan dengan
kurangnya menjaga kebersihan diri.
mengganti handuk seminggu sekali dengan
Penyakit kulit yang terjadi disebabkan oleh
handuk yang habis dicuci bersih dengan
pemeriksaan yang tidak dilakukan secara
sabun/detergen, dijemur di bawah sinar
rutin. Penyakit kulit yang diderita
matahari dan di setrika. Suatu penelitian
khususnya gatal-gatal. Kebersihan diri
menunjukkan ada hubungan antara
perlu dijaga, untuk terhindar dari penyakit
kebiasaan pinjam-meminjam handuk
kulit terutama scabies
dengan kejadian scabies (Kusnul, 2014).
3

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat


penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan
mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri
sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Jika seseorang
sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini
terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah
sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi
kesehatan secara umum (Hidayat, 2008).
4

LINGKUP KEBERSIHAN DIRI


Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah,
dan bau. Kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia
berbahaya. Kita perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar sehat, tidak bau, tidak
menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang
lain.
Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan
manusia. Kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan kamar bedah di rumah sakit,
kebersihan di pabrik makanan berbeda dengan kebersihan di pabrik semikonduktor yang
bebas debu.
Ada beberapa lingkup kebersihan yang harus kita perhatikan untuk menjaga
kesehatan kita, antara lain kebersihan pribadi, kebersihan makanan – minuman serta
kebersihan lingkungan sekitar kita.
5

c. Di daerah di mana cacing tambang


umum dijumpai, jangan biarkan anak-
- Kebersihan pribadi anak bermain dengan bertelanjang
kaki. Infeksi cacing tambang dapat
a. Selalu cuci tangan dengan sabun
ketika Anda bangun di pagi hari, menyebabkan anemia berat. Cacing
setelah buang air besar, dan ini memasuki tubuh melalui telapak
sebelum makan. kaki.
b. Mandi setiap hari, terlebih pada
saat cuaca panas. Mandi setelah d. Sikat gigi setiap hari dan setelah
bekerja keras atau berkeringat. anda makan permen. Jika Anda
Mandi sering membantu mencegah tidak memiliki sikat gigi dan pasta
infeksi kulit, ketombe, jerawat, gigi, menggosok gigi dengan garam
gatal, dan ruam. Orang sakit,
dan baking soda
termasuk bayi, harus mandi setiap
hari.
- Kebersihan dalam rumah
a. Jangan biarkan hewan peliharaan masuk ke dalam rumah atau berkeliaran
di tempat di mana anak-anak biasa bermain.
b. Jangan biarkan anjing menjilati anak-anak atau naik ke tempat tidur.
Anjing dan hewan peliharaan lain bisa menyebarkan penyakit.
c. Jika anak-anak atau hewan peliharaan membuang air besar di dekat rumah
anda, segera buang dan bersihkan. Ajari anak menggunakan jamban atau
setidaknya untuk pergi jauh dari rumah ketika buang air besar.
d. Biasakan menjemur seprai dan selimut di bawah sinar matahari setelah
dipakai. Jika anda merasa ada kutu busuk, segera cucilah tempat tidur
anda dengan air panas, begitu juga seprai dan selimutnya sekalian.
e. Basmilah kutu-kutu (kutu busuk, tumbila, dll) yang mungkin berada di
rumah anda sesering mungkin. Kutu-kutu ini dapat membawa banyak
penyakit. Cegahlah agar anjing dan hewan lainnya yang biasa membawa
kutu tidak masuk ke dalam rumah anda.
f. Jangan dibiasakan meludah di lantai, ludah dapat menyebarkan penyakit.
Bila Anda batuk atau bersin, tutup mulut Anda dengan tangan anda, kain
atau saputangan.
g. Bersihkan rumah sesering mungkin. Menyapu dan mengepel lantai,
dinding, termasuk mencuci perabotan rumah. Menutup celah dan lubang
di lantai atau dinding di mana kecoa, kutu busuk, kalajengking dan
binatang lainnya dapat bersembunyi.
d. Selalu makan daging dan ikan yang telah dimasak dengan 7
-Kebersihan Makanan Dan Minuman baik. Berhati-hatilah dengan daging panggang, pastikan daging
panggang itu tidak memiliki bagian yang masih mentah di
a. Pada dasarnya semua air yang tidak berasal dari sumber air murni dalamnya. Daging mentah dapat membawa penyakit
harus direbus, disaring, atau dimurnikan sebelum diminum. Hal ini berbahaya.
sangat penting untuk anak-anak kecil, penderita HIV/Aids, dan di
saat terjadi wabah diare atau tifus, hepatitis, atau kolera. Untuk e. Ayam membawa kuman yang dapat menyebabkan diare.
keperluan pencegahan penyakit, mempunyai air dalam jumlah yang Cucilah tangan anda setelah menyentuh daging ayam sebelum
cukup lebih penting daripada memiliki air yang murni. menyentuh makanan lainnya. Daging ayam mentah dapat
mengandung bakteri Salmonella.
b. Jangan biarkan lalat dan serangga lain menyentuh atau berkeliaran
dekat dengan makanan. Serangga dapat membawa kuman dan f. Jangan makan makanan yang sudah lama / basi, sudah
penyakit menular. Jangan biarkan sisa makanan atau piring kotor berubah rasanya atau sudah berbau busuk. Makanan ini
tergeletak begitu saja, karena hal ini akan menarik lalat dan kuman mungkin beracun. Jangan makan makanan kalengan jika
untuk datang dan berkembang biak. Lindungi makanan dengan kalengnya sudah bengkak atau mengeluarkan gas pada saat
menyimpannya pada wadah tertutup atau dalam kotak atau lemari. dibuka. Hal ini terutama hati-hati dengan ikan kaleng. Juga
hati-hati dengan daging ayam yang telah dimasak beberapa
c. Sebelum memakan buah-buahan (apalagi buah yang jatuh ke jam. Jika mungkin, berikan hanya makanan yang baru
tanah), cuci yang bersih. Jangan biarkan anak-anak mengambil dan dimasak / disiapkan saja, terutama untuk anak-anak, orang tua,
makan makanan yang telah terjatuh, cucilah terlebih dulu. Cucilah dan orang sakit.
sayuran apabila akan dimakan mentah, sayuran mentah dapat
membawa kotoran, kuman dan partikel berbahaya dari tanah. g. Orang dengan TBC, flu, pilek, atau penyakit menular lainnya
harus makan secara terpisah dari orang lain. Piring dan
peralatan makan yang digunakan oleh orang-orang sakit
tersebut harus dibersihkan dengan baik sebelum digunakan
oleh orang lain.
8

-Kebersihan Lingkungan Umum / Sanitasi

a. Jagalah agar sumur dan sumber air lainnya selalu dalam keadaan bersih. Jangan
biarkan hewan ternak atau hewan lainnya mendekati sumber-sumber air bersih, jika
perlu, buatlah pagar di sekelilingnya. Jangan buang air besar (kotoran) atau
membuang sampah di dekat sumber air. Pelihara dan jagalah kebersihan sungai dan
hulu sungai yang biasa dijadikan sebagai sumber air.

b. Kosongkan tempat sampah sesering mungkin, petugas kebersihan biasanya secara


rutin membuang sampah anda setiap harinya. Jika tidak ada layanan kebersihan,
bakarlah semua sampah yang dapat dibakar. Sampah yang tidak dapat dibakar harus
dikubur dalam lubang khusus atau tempat yang jauh dari rumah dan sumber-sumber
air minum.

c. Selalu gunakan kakus (toilet) untuk buang air. Buatlah kakus jauh dari sumber air.
9

Macam-Macam Personal Hygiene


1. Mandi : Kegiatan mandi mempunyai tujuan untuk menjaga kebersihan kondisi tubuh, memperlancar sistem
peredaran darah dan untuk menambahnya kenyamanan dari pasien.

2. Perawatan Kulit : Dalam dunia medis khususnya merawat pasien perawatan kulit merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan karena tujuannya adalah agar pasien terbebas dari bau badan, memiliki kulit yang utuh, kenyamanan serta
memahami dari metode perawatan kulit itu sendiri setelah beberapa pasien menggunakan baju pengikat, gips, balutan
dan lain - lain.

3. Kebersihan Mulut : kebersihan mulut dimaksudkan untuk membantu mempertahankan kondisi kesehatan pada area
mulut seperti terbebasnya dari bau dan rasa yang tidak nyaman, kebersihan gusi, menghilang kan sisa makanan, dan
plak pada gigi. Tujuan sebenarnya dari kebersihan mulut adalah untuk mencegahnya penyebaran penyakit yang bisa
saja ditularkan melalui mulut. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh buruknya perawatan kesehatan mulut adalah
karies, radang gusi dan sariawan.
10

4. Perawatan Rambut : Rambut adalah bagian tubuh dimana selain sebagai mahkota untuk menghias diri rambut
juga berfungsi sebagai pengontrol suhu tubuh. Perawatan rambut seperti halnya keramas dan menyisir merupakan
dasar dari personal hygiene bagian rambut. Tujuan dilakukannya perawatan rambut adalah untuk menjaga kondisi
kepala dalam keadaan bersih, terbebas dari kutu serta meningkatkan kenyamanan dari pasien.

5. Perawatan Kuku : Perawatan kaki sebenarnya bisa dilakukan ketika melakukan kegiatan mandi seperti
menggosok sela sela jari kaki, sedangkan cara merawat kuku bisa dengan menggunting kuku dan membersihkan
dari sisa kotorannya. Tujuan dilakukannya perawatan kaki dan kuku adalah untuk memiliki permukaan kulit yang
lembut, terbebas dari bau, mencegah terjadinya infeksi akibat luka yang disebabkan oleh kuku dan berkembangnya
bakteri dan kuman yang terdapat pada kotoran kuku.

6. Perawatan kelamin/Genitalia : Kelamin merupakan bagian tubuh yang dianggap vital yang tidak terlepas dari
peran perawatan, cara perlakuan dari perawatan kelamin adalah dengan membersihkannya ketika mandi berserta
area-area disekitarnya menggunakan sabun. Tujuannya adalah untuk mempertahankan status kebersihan, mencegah
potensi terjadinya infeksi dan untuk kenyamanan dari pasien.
11


Faktor Yang Mempengaruhi
Personal Hygiene

Menurut Uliyah dan Hidayat (2008), personal hygiene


dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain; budaya, nilai
sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap
perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri.
Sedangkan menurut Perry dan Potter (2005), terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan
personal hygiene, yaitu sebagai berikut:
12
1. Citra tubuh. Penampilan umum pasien dapat menggambarkan pentingnya hygiene pada orang tersebut. Citra tubuh
merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh
mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Citra tubuh dapat berubah akibat adanya pembedahan atau penyakit
fisik maka harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene.

2. Praktik sosial. Kelompok-kelompok sosial wadah seseorang pasien berhubungan dapat mempengaruhi praktik
hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka.
Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan
beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan kebersihan.

3. Status sosio ekonomi. Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang
dilakukan. Apakah dapat menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodoran, sampo, pasta gigi, dan kosmestik
(alat-alat yang membantu dalam memelihara hygiene dalam lingkungan rumah).

4. Pengetahuan. Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik
hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidak cukup, harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri.

5. Kebudayaan. Kepercayaan kebudayaan pasien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene. Orang dari latar
kebudayaan yang berbeda mengikuti praktek perawatan diri yang berbeda.

6. Pilihan pribadi. Kebebasan individu untuk memilih waktu untuk perawatan diri, memilih produk yang ingin
digunakan, dan memilih bagaimana cara melakukan hygiene.
 
7. Kondisi fisik. Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang sehingga perlu bantuan untuk
melakukan perawatan diri
13

Menurut Green (1980), terdapat tiga faktor 3. Faktor pendorong atau penguat.
yang mempengaruhi perilaku kesehatan Faktor yang menentukan apakah
(personal hygiene), yaitu: tindakan kesehatan memperoleh
dukungan atau tidak. Faktor ini
1. Faktor predisposisi. Termasuk di terwujud dalam sikap dan
dalamnya adalah pengetahuan, sikap,
perilaku. Perilaku orang lain yang
kepercayaan, tradisi, nilai budaya atau
norma yang diyakini seseorang. berpengaruh (tokoh masyarakat,
2. Faktor pendukung. Yaitu faktor tokoh agama, guru, petugas
lingkungan yang memfasilitasi perilaku kesehatan, keluarga, pemegang
seseorang. Faktor pendukung di sini adalah kekuasaan) yang dapat menjadi
ketersediaan sumber-sumber atau fasilitas. pendorong seseorang untuk
Misalnya puskesmas, obat-obatan, alat- alat
berperilaku.
kontrasepsi, jamban, air bersih dan
sebagainya
14

Daerah lingkungan hygiene dirumah


sakit
Lingkungan rumah sakit adalah lingkungan perawatan dan fasilitas perawatan yang berbeda disekitar
rumah sakit yang dapat menunjang atau mempengaruhi layanan kesehatan pada klien.
Tujuan kebersiahan lingkungan rumah sakit antara lain:
• Memberikan rasa aman kepada pasien, baik jasmaniah maupun rohaniah
• Melancarkan pelaksanaan tuagas atau pekerjaan serta kegiatan pengobatan dan perawatan
• Mencegah terjadinya infeksi silang
• Menanamkan kebiasaan untuk hidup sehat, baik terhadap pasien maupun petugas
• Memberikan kepercayaan dan kesan baik untuk keluarga pasien atau masyarakat
Area yang Mempengaruhi Higiene di Rumah Sakit
Beberapa area yang mempengaruhi higiene klien di rumah sakit antara lain tempat tidur, meja pasien,
kasur, bantal, alat tenun (misal sprei, selimut). Sedangkan daerah lingkungan yang dapat berbahaya bagi
klien antara lain, kamar mandi, keset kamar mandi, dll.
15

ASUHAN KEPERAWATAN
Seorang pasien perempuan usia 25th dibawa oleh keluarganya kepoli psikiatri karena
sudah 2minggu tidak mau mandi, badan lusuh dan bau, tidak mau makan bila makan
berantakan, BAB dan BAK sembarangan, pemeriksaan fisik dalam batas normal

A. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah keperawatn
1. DS: Klien mengatakan Defisit perawatan diri Tidak mau mandi, tidak mau
dirinya sudah dua minggu makan, BAB dan BAK
tidak mau mandi, tidak mau sembarangan
makan bila makan
berantakan dan BAB dan
BAK sembarangan
 
DO: badan lesuh dan bau,
16

B. DIAGNOSA
Defisit perawatan diri

C. PERENCANAAN KEPERAWATAN

No. DX Diagnosa SKLI SIKI


D.0109 Defisit perwatan Setelah dilakukan a. Identifikasi jenis
diri tindakan keperawatan bantuan yang
maka tinkat perawatan dibutuhkan
diri membaik dengan b. Monitor kebersihan
kriteria hasil: tubuh
a. Kemampuan c. Monitor tinkat
mandi integritas kulit
membaik d. Monitor status hidrasi
b. Kemampuan pasien
makan e. Indentifikasi
membaik kebiasaan BAB/BAK
c. Kemampuan  
ketoilet
(BAB/BAK)
membaik
17
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. DX Tanggal implementasi Evaluasi Paraf


dan jam
D.0109 15 juni a. Mengidentifikasi jenis S : Pasien mengatakan Klmpk 6
2021 bantuan yang sudah membaik
13:30 dibutuhkan  
b. Memonitor kebersihan O : Pasien tampak
tubuh membaik
c. Memonitor tinkat  
integritas kulit A : Masalah teratasi
d. Memonitor status  
hidrasi pasien P : Intervensi dihentikan
e. Mengindentifikasi
kebiasaan BAB/BAK
18
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)

PETUGAS : Perawat
➜ STANDAR OPERASIONAL PERALATAN :
PROSEDUR MEMANDIKAN -Pakaian bersih 1 stel
PASIEN DI TEMPAT TIDUR -Baskom mandi 2 buah
PENGERTIAN : -Air panas dan dingin
Membersihkan tubuh pasien dengan air -Waslap 2 buah
bersih dan sabun -Perlak dan handuk kecil 1 buah
-Handuk besar 2 buah
TUJUAN :
-Selimut mandi/kain penutup
1.Membersihkan kulit dan menghilangkan
-Celemek plastic
bau badan -Tempat tertutup untuk pakaian kotor
2.Melaksanakan kebersihan perorangan -Sabun mandi
3. Memberikan rasa nyaman -Bedak
KEBIJAKAN : -Sarung tangan bersih
Pasien yang memerlukan bantuan mandi di -Pispot/urinal dan pengalas
tempat tidur -Botol cebok
19
PROSEDUR PELAKSANAAN
-Tahap Pra Interaksi
Melakukan verifikasi program pengobatan klien
Mencuci tangan
Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
-Tahap Orientasi
Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
-Tahap Kerja
Menjaga privacy
Mencuci tangan
Mengganti selimut klien dengan selimut mandi
Melepas pakaian atas klien
1). MEMBASUH MUKA
-Membentangkan perlak kecil dan handuk kecil di bawah kepala
-Menawarkan pasien menggunakan sabun atau tidak
-Membersihkan muka, telinga dengan waslap lembab lali di keringkan
-Menggulung perlak dan handuk
2). MEMBASUH LENGAN
-Menurunkan selimut mandi kebagian perut klien
-Memasang handuk besar diatas dada klien secara melintang dan kedua tangan klien
diletakkan diatas handuk
-Membasahi tangan klien dengan waslap air bersih, disabun, kemudian dibilas dengan air
hangat (lakukan mulai dari ekstremitas terjauh klien)
20
3)MEMBASUH DADA DAN PERUT
5). MEMBASUH KAKI
-Melepas pakaian bawah klien dan menurunkan selimut
-Mengeluarkan kaki pasien dari
hingga perut bagian bawah, kedua tangan diletakkan diatas selimut mandi dengan benar
bagian kepala, membentangkan handuk pada sisi klien -Membentangkan handuk dibawah
kaki tersebut, menekuk lutut
-Membasuh ketiak dan dada serta perut dengan waslap
-Membasahi kaki mulai dari
basah, disabun, kemudian dibilas dengan air hangat dan pergelangan sampai pangkal paha,
dikeringkan, kemudian menutup dengan handuk. disabun, dibilas dengan air bersih,
kemudian dikeringkan
4). MEMBASUH PUNGGUNG
-Melakukan tindakan yang sama
-Memiringkan pasien kearah perawat untuk kaki yang lain

-Membentangkan handuk di belakang punggung hingga 6). MEMBASUH DAERAH LIPAT


bokong PAHA DAN GENITAL
-Membentangkan handuk dibawah
-Membasahi punggung hingga bokong dengan waslap, bokong, kemudian selimut mandi
disabun, kemudian dibilas dengan air hangat dan bagian bawah dibuka
dikeringkan -Membasahi daerah lipat paha dan
genital dengan air, disabun, dibilas,
-Memberi bedak pada punggung kemudian dikeringkan
-Mengangkat handuk, membantu
-Mengembalikan ke posisi terlentang, kemudian membantu mengenakan pakaian bawah klien
pasien mengenakan pakaian -Merapikan klien, ganti selimut mandi
dengan selimut tidur
21

➜ Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat
semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
22
Prosedur :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
1. Jelaskan prosedur pada klien
PERAWATAN KULIT 2. Cuci tangan dan gunakasn sarung tangan
3. Tutup pintu ruangan
4. Atur posisi pasien dengan miring kanan atau kiri
Pengertian : Merupakan prosedur perawatan 5. Kaji luka/kulit tertekan dengan memperhatikan:
untuk mempertahankan integritas kulit untuk -Warna
mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut. -Kelembaban
Tujuan : Mencegah dan mengatasi terjadinya -Penampilan sekitar kulit
luka dekubitus akibat tekanan lama dan tidak -Ukuran diameter kulit
hilang. -Ukuran kedalaman luka
Alat dan bahan : 6. Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat atau sabun cuci
-Baskom cuci secara menyeluruh
-Sabun 7. Dengan perlahan, keringkan kulit secara menyeluruh
-Air dengan masase.
-Agens pembersih 8. Bersihkan luka secara menyeluruh dengan cairan normal
-Balutan atau agens pembersih, gunakan semprit irigasi luka pada
-Pelindung kulit luka yang dalam.
-Plester 9. Setelah selesai berikan obat atau agens topikal
-Sarung tangan. 10. Catat hasil
11. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
23
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR GOSOK GIGI
PENGERTIAN : Membersihkan gigi dari kotoran / sisa
makanan dengan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi

TUJUAN :
PERALATAN :
-Supaya mulut dan gigi tetap sehat, bersih dan tidak berbau.
-Handuk dan pengalas
-Mencegah terjadinya infeksi, misalnya stomatitis, caries
-Sikat gigi
gigi dll
-Pasta gigi
-Memberikan perasaan segar pada klien
-Sedotan
-Mempertinggi daya tahan tubuh.
-Gelas untuk kumur yang berisi air bersih
-Bengkok atau mangkuk besar untuk tempat kumur klien
KEBIJAKAN :
-Tissue
Gigi kotor
Sakit gigi
24

PROSEDUR PELAKSANAAN :
-Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan
-Mencuci tangan
-Mengatur posisi pasien (miring ke kiri atau ke kanan)
-Membentangkan handuk dan pengalas dibawah dagu klien
-Meletakkan bengkok dibawah dagu klien, supaya dapat menampung air bekas kumur
-Memberikan sikat gigi pada pasien yang telah diberi pasta gigi kemudian klien diminta menggosok
gigi sendiri ( jika tidak mampu bias dibantu menggosok gigi dengan gherakan naik turun)
-Setelah itu klien disuruh kumur-kumur dan meletakkan gigi ke dalam gelas yang kosong
-Mengeringkan bibir atau mumut klien dengan tissue
-Mengatur posisi klien kembali
-Merapikan alat
-Mencuci tangan
-Melakukan evaluasi tindakan
-Berpamitan dengan klien
-Mencatat kegiatan dalam lemba catatan
25

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


MENCUCI RAMBUT
PENGERTIAN : Mencuci rambut dan kulit kepala dengan mempergunakn shampoo

TUJUAN :
-Membersihkan kulit kepala dan rambut
-Menghilangkan bau dan memberikan rasa nyaman

KEBIJAKAN :
-Pasien yang rambutnya kotor
-Pada pasien yang akan menjalani operasi besar
-Setelah dipasang kap kutu

PETUGAS : Perawat
PERALATAN :
-Handuk 2 buah
-Talang
-Peniti
-Kain pel
-Baskom berisi air hangat
-Gayung
-Shampoo dalam tempatnya
-Sisir 2 buah
-Kain kassa dan kapas
-Ember kosong
-Sarung tangan bersih
-Bengkok berisi larutan desinfektan 2 – 3 %
-Celemek untuk petugas
-Alat pengering rambut

PROSEDUR PELAKSANAAN :
Tahap Pra Interaksi
-Melakukan pengecekan program terapi
-Mencuci tangan
-Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
Tahap Kerja
-Menjaga privacy
-Mengenakan sarung tangan dan
celemek
-Mengganti selimut klien
dengan selimut mandi
-Mengatur posisi tidur pasien
dengan kepala dipinggir tempat
tidur
-Memasang handuk dibawah
kepala
-Memasang ember dialasi kain
pel
-Memasang talang dengan ujung
berada didalam ember
-Menutup dada dengan handuk
sampai ke leher
-Menyisir rambut
-Menutup lubang telinga dengan kapas dan mata dengan kain
kassa/sapu tanganpasien
-Menyiram dengan air hangat, menggosok (memijit-mijit) kulit kepala
dan rambut dengan shampoo
-Membilas rambut dengan air hangat sampai bersih
-Melepas kapas penutup lubang telinga dan kain kassa penutup mata
-Mengangkat talang, mengeringkan rambut dengan handuk, kemudian
dengan pengering
-Menyisir rambut
-Meletakkan kepala pada bantal yang telah dialasi handuk kering
-Merapikan pasien, ganti selimut mandi dengan selimut tidur

Tahap Terminasi
-Mengevaluasi hasil tindakan
-Berpamitan dengan pasien
-Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
-Mencuci tangan
-Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


MENGGUTING KUKU

PENGERTIAN :Merapikan dan memotong bagian kuku yang panjang dan tidak rapi

TUJUAN :
-Menjaga kebersihan kuku
-Mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat kuku yang panjang
-Menjaga kebersihan tangan dan jari PERSIAPAN PASIEN
-Menjaga kerapian -Pastikan identitas klien
-Menambah kenyamanan klien yang terganggu karena kuku yang panjang -Kaji kondisi klien
-Beritahu dan jelaskan pada
INDIKASI :Pada klien yang tidak bisa melakukannya sendiri klien/keluarganya tindakan
yang dilakukan
-Jaga privacy klien
-Atur posisi klien
30
PERSIAPAN ALAT
-Pengalas atau perlak
-Gunting kuku
-Handuk
-Bengkok berisi lisol 5%
-Baskom berisi air hangat (37-40ºc)
-Sabun
-Sikat kuku
-Sarung tangan bersih
-Kapas.

CARA BEKERJA
Tahap Orientasi
1. -Berikan salam, panggil klien dengan namanya (kesukaanya)
2. -Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat
3. -Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien/keluarga
Tahap Kerja
4. -Letakkan alat ke dekat pasien
5. -Cuci tangan
6. -Pakai sarung tangan
7. -Pasang pengalas di bawah tangan
31

-Rendam kuku dengan air hangat, jika kotor kuku di sikat


-Keringkan dengan handuk
-Letakkan tangan di atas bengkok yang berisi lisol
-Potong kuku, setelah selesai letakkan gunting kuku di atas bengkok
-Kikir kuku agar rata
-Lepaskan sarung tangan dan letakkan di dalam bengkok
-Rapihkan dan kembalikan alat

Tahap Terminasi
-Evaluasi respon klien
-Berikan reinforcement positif
-Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
-Mengakhiri kegiatan dengan baik
32

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR GENITALIA HYGIENE


Definisi : Membersihkan daerah kemaluan dan sekitar nya pada klien yang tidak dapat
melakukannya sendiri.

Tujuan
-Untuk mencegah terjadinya infeksi
-Mempertahankan kebersihan genitalia
-Meningkatkan kenyamanan serta mempertahankan personal hygiene

Indikasi : Pada pasien yang tidak mampu secara mandiri merawat kelaminnya

Kontraindikasi
-Pada pasien yang menderita penyakit kelamin, misal HIV
-Pada pasien yang mengalami luka bakar di seluruh tubuhnya
-Berikan perhatian pada pasien pasca operasi
-Pada pasien hernia
33

Cara pelaksanaan
-Jelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan
Persiapan Alat dilakukan.
-Baskom berisi air hangat -Siapkan alat-alat
-Selimut mandi -Dekatkan alat-alat ke tempat tidur pasien.
-Tutup jendela dan pintu atau pasang sampiran.
-Waslap 2 buah
-Mencuci tangan
-Pengalas -Pasang selimut ekstra.
-Pispot atau bedpan -Pasang pengalas dibawah bokong pasien
-Tissue kamar mandi -Lepaskan pakaian bawah pasien
-Tempat kain kotor tertutup -Atur posisi
-Sampiran kain kotor a. Posisi dorsal recumbent (M shape) pada wanita
b. Posisi supine (V shape) pada pria
-Baskom berisi kapas air hangat bersih
-Bungkuus kaki pasien dengan sudut selimut dan bagian
-Selimut mandi tengah menutupi daerah pubis (jika selimut lebar) atau
-Handuk buka selimut sampai atas pubis
-Sabun -Letakkan bengkok dan kapas sublimat di dekat bokong
-Kain penutup pasien
-Sarung tangan -Pasang sarung tangan
-Membersihkan genetalia
34

-Bungkuus kaki pasien dengan sudut selimut dan bagian tengah menutupi daerah pubis
(jika selimut lebar) atau buka selimut sampai atas pubis
-Letakkan bengkok dan kapas sublimat di dekat bokong pasien
-Pasang sarung tangan
-Membersihkan genetalia
a. Membersihkan vulva (wanita)
Buka labia mayora dengan tangan kiri dan tangan kanan memegang
kapas sublimat. Bersihkan labia mayora dengan kapas sublimat dari
atas ke bawah 1 kali usap. Bersihkan perineum 1 kali usap.

b. Membersihkan penis (pria)


Pasang penis dengan tangan kiri, sementara tangan kanan memegang
kappa sublimat. Bersihkan gland penis dari ujung kea rah bawah
dengan cara memutar (bagi pasien yang belum disunat, tarik
prepetium kea rah gland penis dan kembalikan seperti semula jika
sudah dibersihkan). Bersihkan batang penis dari atas ke bawah.
Bersihkan skrotum, dari arah atas ke bawah mengarah ke rectum.
-Pasang bad pan dibawah bokong pasien
-Basuh daerah genitalia dengan air hangat
-Keringkan vulva dengan tisu
-Angkat bed pan
-Oleskan obat merah(jika ada luka)
-Pasang pembalut dari celana (jika ada menstruasi atau
lochia) pada wanita
-Atur posisi pasien
-Angkat pengalas
-Ganti selimut ekstra dengan selimut pasien
-Rapikan alat-alat dan kembalikan ke tempat semula
-Cuci tangan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MENGGANTI ALAT TENUN TANPA PASIEN DI ATASNYA
Pengerian : Mengganti alat tenun yang kotor dengan yang bersih guna memenuhi kebutuhan diri dan lingkungan pasien
dalam pelayanan keperawatan

TUJUAN :
-Mencegah terjadinya penularan penyakit/infeksi
-Agar tempat tidur pasien bersih dan rapi
-Memberi rasa nyaman pada pasien

Kebijakan :
-Alat-alat tenun yang kotor, bernoda dan robek tidak boleh dipergunakan.
-Alat-alat tenun diganti setiap hari dan sewaktu-waktu bila diperlukan.
-Alat-alat tenun yang kotor tidak boleh diletakkan di lantai dan sofa.
-Bagi pasien yang terinfeksi dan berpenyakit menular perawat mempergunakan masker sarung tangan dan schort.
-Setiap petugas sebelum melakukan tindakan wajib melakukan identifikasi pasien
Persiapan alat 37
-Tempat tidur, kasur dan bantal
-Sprei besar
-Sprei kecil
-Sarung bantal
-Perlak
-Selimut tipis
-Selimut tebal
-Bed cover, sesuai kebutuhan
-Prosedur
-Perawat mencuci tangan
-Kasur diratakan.
-Sprei besar dipasang
-Garis tengah lipatan sprei harus tepat ditengah-tengah kasur. Bagian atas sprei dimasukkan rata di bawah kasur, kurang
lebih 30 cm, demikian juga sprei bagian kaki ditarik setegang mungkin
-Pada ujung sisi-sisi kasur dibuat sudut segitiga lalu seluruh tapi sprei besar dimasukkan ke bawah kasur dengan rapih dan
tegang, demikian juga sisi yang satunya lagi
-Perlak dipasang kurang lebih 30 cm dari sisi tempat tidur bagian kepala
-Sprei kecil dipasang rata di atas perlak, sisinya dimasukkan tarik ke bawah kasur setegang mungkin
-Sarung bantal dipasang, sudut-sudut bantal dimasukkan benar-benar ke dalam sudut sarungnya, latakkan pada tempat
tidur bagian kepala dan bagian sarung bantal yang terbuka jangan menghadap ke pintu masuk
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MENGGANTI ALAT TENUN DENGAN
PASIEN DI ATASNYA

Pengertian : Merupakan suatu tindakan menggantikakn alat tenun yang kotor dengan yang bersih pada tempat tidur
pasien dengan pasien di atasnya.

Tujuan
-Untuk menciptakan lingkungan yang bersih, tenang dan nyaman.
-Untuk menghilangkan hal yang dapat mengiritasi kulit dengan menciptakan alat tidur dan selimut yang bebas dari
kotoran atau lipatan.
-Untuk meningkatakn gambaran diri dan harga diri klien dengan menciptkan alat tidur yang bersih, rapi dan nyaman.
-Untuk mengontrol penyebab mikroorganisme

Prinsip – Prinsip Mengganti Alat Tenun


-Menjaga alat tenun lama agar jauh dari perawat
-Jangan mengibaskan alat tenun lama karena dapat menyebarkan mikroorganisme lewat udara infeksi.
Alat
-Sprei atau laken
-Stakelaken
-Perlak
-Selimut
-Sarung bantal
-Tempat alat tenun kotor

Prosedur
-Menjelaskan kepada pasien bahwa tempat tidurnya akan dirapikan
-Menyiapkan alat secara ergonomic
-Mencuci tanan dengan sabun dan air mengalir
-Mengatur posisi pasien untuk miring membelakangi petugas
-Mengambil selimut dan bantal pasien ( lihat keadaan umum pasien )
-Melepas perlak, steklaken, laken atau sprei dari tempat tidur pasien yang dekat dengan petugas dan menggulungnya
ke arah tubuh pasien
-Memasang sprei bersih pada bagian yang dekat petugas dengan garis tengah lipatan tepat di tengah kasur.
-Memasukan sprei bagian kepala ke bawah kasur
-Memasukan sprei bagian kaki ke bawah kasur
-Melipat sprei pada sudut sudut tempat tidur membentuk sudut 45 derajat
-Memasukan sprei bagian samping yang dekat petugas ke bawah kasur
-Memasang perlak di tengah pada bagian yang dekat dengan patugas
-Memasang steklaken di atas perlak pada bagian yang dekat dengan Petugas
-Memasukan sisi perlak dan steklaken bagian samping yang dekat petugas ke bawah kasur
-Memposisikan pasien miring kearah petugas
-Mengambil sprei, steklaken dan perlak dari tempat tidur dan memasukan ke tempat alat tenun kotor
-Menarik sprei, steklaken yang bersih ke sisi pasien yang jauh dari  petugas
-Memasang sarung bantal dan meletakan di bawah pasien
-Melipat selimut menjadi empat bagian secara terbalik
-Memasukan lipatan teratas ke bawah lasur
-Memasang selimut ke pasien
-Membereskan alat
-Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan dengan handuk bersih
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai