Anda di halaman 1dari 27

Sakit Perut Mendadak

Kelompok VI
Tutor Dr.dr.Tjahaja Haerani S.Msc.SpParK
Anggota...
• • MM.Iq.IbqablaR ais • • Duratul Fahlia
l ais
R Duratul Fahlia
• • MM.D.Dwwi Pi Puturtara • • Aflah Hanifah
Aflah Hanifah
• • SSanato dydyHHasaasnan • • R.A Anggi Bonita
nto R.A Anggi Bonita
• • SSuyueytentono • • Uly Evita Ananda
Uly Evita Ananda
• • MMasarsidridaaRRezekziki • • Jafar
Jafar
a m i R a h m a w a ti • • Aditya Usri Usman
• • SSami Rahmawati Aditya Usri Usman
• • SStetrearnainVi Vininadaia
dia
Skenario !!!
Seorang laki-laki 35 tahun, datang ke RS dengan keluhan sakit di
daerah perut kanan dan menjalar ke bawah 5 jam yang lalu.
Sakitnya bersifat mendadak. Penderita merasa mual tapi tidak
muntah, tidak ada demam.

Kata Kunci !!!


•Laki-laki 35 tahun
•Sakit perut kanan dan menjalar ke bawah
•Sakitnya mendadak
•Mual tapi tidak muntah
•Tidak ada demam
..anatomi..
FISIOLOGI
FISIOLOGIGINJAL
GINJAL
Biokimia Urin
..histologi
Nyeri dan menjalar

Spasme dan
Sumbatan oleh Peregangan Rangsang nervus
hiperperistaltik
batu parenkim L1 dan L2 (ureter)
otot halus kalises

Penyampaian Medulla
N.Sphlancnicus Medula spinalis
rangsang nyeri oblongata

Batu di ureter
Menjalar ke
Nyeri (btk memanjang bawah
ke bawah)
Continue..
Letak sumbatan pengaruhi lokasi dan penjalaran sakit ?
•Sumbatan sal. Kemih bag atas sebabkan sakit “cresendolike” didaerah pinggang, menjalar
ke lateral sekitar perut, lipat paha dan testis dan libia
• Sumbatan pertengahan ureter sebabkan sakit yang menjalar ke tungkai sebelah lateral
dan perut
•Sumbatan pada ureter distal (ureterovesical junction) sebabkan keluhan-keluhan iritasi
kandung kemih

Mengapa tidak ada demam?


Demam merupakan mekanisme pertahanan tubuh salah satunya bila terdapat infeksi.
Pada skenario keluhan utama terjadi 5 jam yang lalu dan kemungkinan belum ada infeksi
yang dapat menyebabkan demam.
Teori
supersaturas
i/kristalisasi

Teori
Teori
nukleasi/ada
Kombinasi
nya nidus
Patogenesis
Batu
Saluran
Kemih

Teori tidak
Teori
adanya
epitaksis
inhibitor
Nefrolitiasis

Ureterolitiasis Apendisitis

DD
..etiologi..

Ureterolithiasis Nefrolithiasis Apendisitis


• Belum diketahui • Belum diketahui • Penyebab belum
secara pasti secara pasti sepenuhnya diketahui
• Batu disebabkan • Batu disebabkan • Biasanya disebabkan
banyak faktor banyak faktor oleh fekaliks yaitu
• 70% merupakan batu • 70% merupakan batu tinja yang
kalsium oksalat, 15 % kalsium oksalat, 15 % terperangkap dalam
batu struvit, dan 10% batu struvit, dan 10% saluran apendiks.
batu asam urat dan batu asam urat dan • Juga dapat
sistin sistin disebabkan oleh
cacing, benda asing
dan makanan rendah
serat
epidemiologi
Ureterolitiasis
Wanita : Pria = 6 : 1
Di Indonesia urolitiasis masih
Wanita : Pria
merupakan = 6 : 1 klinis karena
masalah
Di Indonesia
sering urolitiasis
menyebabkan masih
sindroma
merupakan
gagal masalah
ginjal akut atauklinis karena
kronis
sering menyebabkan sindroma
gagal ginjal akut atau kronis

Seri
Seri
ng
ng
dite
dite
mu
mu
kan
kan
pad
pad
a
a
usia
usia
20
20


40
40
tah
tah
un.
un.
Pria
Pria
>
>
Wa
Wa
nita
nita
Jara
Jara
ng
ng
dite
dite
mu
mu
kan
kan
pad
pad
a
a
usia
usia
san
san
gat
gat
Nefrolitiasis
mu
mu
da
da
ata
ata
u
u
usia
usia
san
san
gat
gat
tua
tua
kar

Apendisitis
kar
ena
ena
ben
ben
tuk
tuk
ape
ape
ndik
ndik
ss
yan
yan
g
g
ber
ber
bed
bed
a
a
pad
pad
a
a
seti
seti
ap
ap
usia
usia
..
Ureterolithiasis Nefrolithiasis Apendisitis
Ureterolithiasis Nefrolithiasis Apendisitis
•Nyeri saat BAK •Nyeri terasa saat batu •Nyeri perut kanan
•Nyeri saat BAK •Nyeri terasa saat batu •Nyeri perut kanan
•Nyeri Kolik tdpt di calyx bagian bawah
•Nyeri Kolik tdpt di calyx
•Demam jika terdapat
bagian bawah
•Nyeri mendadak
•Dull Pain
•Dull Pain •Demam jika terdapat •Nyeri mendadak
•Demam jika terdapat infeksi •Pucat
•Demam jika terdapat infeksi •Pucat
infeksi •Mual •Mual
infeksi •Mual •Mual
•Mual •Muntah •Muntah
•Mual •Muntah •Muntah
•Muntah •Berkeringat •Obstipasi
•Muntah •Berkeringat •Obstipasi
•Anuria •Anemia •Anoreksia
•Anuria •Anemia •Anoreksia
•hematuria •Demam
•hematuria •Demam
•Berat → syok
•Berat → syok
Ureterolitiasis Nefrolithiasis Apendisitis


Urinalisis ●
Urinalisis
(lekositosis, (lekositosis, ●
Pemeriksaan
hematuria) hematuria) darah

BNO IVP ●
BNO IVP (leukositosis,

Pem.Darah ●
Pem.Darah netrofil ↑)
(anemia, ureum (anemia, ureum ●
Foto polos
& kreatinin darah & kreatinin darah aabdomen
dapat ↑) dapat ↑) ●
USG

Analisa Batu ●
Analisa Batu ●
CT Scan

Pem.lain ●
Pem.lain
Kristal Sistin Kristal Asam Urat Kalsium Oksalat

Fosfat Amorf Urat Amorf

dr. Arief Indra Sanjaya


Kalsium Karbonat Kristal Struvite Kristal Brushite
Batu Saluran Kemih
Tipe Frekuensi Faktor Predisposisi pH urine Morfologi
Kalsium Oksalat 70% Hiperkalsemia : pH Batu berukuran kesil
Hiperparatiroidisme primer berapapun (<5mm), keras,
Neoplasma metastasis pd tlg multipel,mungkin licin,
Hiperkalsiuria idiopatik bulat, atau tidak rata,
Hiperoksaluria : radiopak.
Herediter
Penyakit usus (ileitis Crohn)
Diet kaya sayuran hijau, kopi
tanpa kafein
Asupan vit C tinggi
Keracunan etilen glikol

Batu Fosfat 15% Infeksi sal kemih oleh bakteri Bersifat Lunak, abu” putih,besar
pemecah urea, umumnya basa dan soliter, mengisi sistem
Proteus spp. pelviokalises, radiopak.

Asam urat 10% Sebagia n besar kasus timbul Bersifat Kuning-coklat:kecil,keras


pada pasien dgn kadar as.urat asam permukaan halus,sering kali
serum normal multipel,radiolusen.
Batu sistin dan Jarang Sistinuria, xantinuria pH Kekuningan;lunak,kecil spt
xantin berapapun lilin,halus,bulat,multipel,
sistin= radiopak
xantin= radiolusen
Patogenesis Apendisitis
Obstruksi Sel mukosa
lumen keluarkan
apendiks lendir

Tekanan intra Pemb darah


lumen ↑ tertekan

Perfusin Iskemia dan


ya ↓ Nekrosis

Invasi dan Timbunan


infeksi bakteri exudat fibrin

Perforasi dan
pencemaran
abdomen oleh
Penatalaksanaan

Ureterolithiasis Nefrolithiasis Apendisitis


* Konservatif :
Banyak minum (3 liter/ 24 jam)
* Konservatif :
Banyak minum (3 liter/ 24 jam)
* Istirahat
Olah raga Olah raga * Diet
* Pembedahan (Ureterolitotomi) : * Pembedahan (Ureterolitotomi) :
* Antimikroba
Indikasi : Indikasi : spektrum luas →
Konservatif gagal
Konservatif gagal
Bentuk batu bergerigi & diameter > Bentuk batu bergerigi & diameter > tingkat kekambuhan
5 mm 5 mm 35%
* Minimal invasive : * Minimal invasive : * Apendektomi
Dilatasi / Basket / ESWL / URS / Dilatasi / Basket / ESWL / URS /
Laparascopy Laparascopy
KOMPLIKASI
•Gagal ginjal
•Gagal ginjal
•Infeksi Saluran Kemih
•Infeksi
•HipertensiSaluran Kemih
•Hipertensi
•Nekrosis Papila ginjal
Ureterolithiasis

•Dehidrasi Papila ginjal
Nekrosis
•Dehidrasi

•Gagal ginjal
•Gagal ginjal
•Infeksi Saluran Kemih
•Infeksi Saluran Kemih
•Hipertensi
•Hipertensi Nefrolithiasis
•Nekrosis Papila ginjal

•Dehidrasi Papila ginjal
Nekrosis
•Dehidrasi

•Perforasi usus, perotinitis, flebitis, abses subrenik, sepsis. Apendisitis


•Perforasi usus, perotinitis, flebitis, abses subrenik, sepsis.
Pencegahan
Ureterolithiasis Nefrolithiasis Apendisitis

•Banyak minum air putih •Banyak minum air putih •Sering makan makanan
•Hindari minuman bergas •Hindari minuman bergas yang berserat dan menjaga
•Tindakan pencegahan •Tindakan pencegahan kebersihan
pembentukan batu pembentukan batu
tergantung kepada tergantung kepada
komposisi batu yang komposisi batu yang
ditemukan pada penderita. ditemukan pada penderita.
Batu tersebut dianalisa dan Batu tersebut dianalisa dan
dilakukan pengukuran dilakukan pengukuran
kadar bahan yang bisa kadar bahan yang bisa
menyebabkan terjadinya menyebabkan terjadinya
batu di dalam air kemih. batu di dalam air kemih.
Asupan Gizi
• Sumber kalsium : susu dan keju • Bahan makanan cenderung
dan makanan yang dibuat dari menghasilkan sisa basa tinggi : susu
susu, teri dan ikan yang (susu, susu asam dan krim), lemak (
dimakan dengan tulang. minyak kelapa, kelapa, santan),
• Sumber oksalat : makanan yg sayuran (semua jenis sayur
dapat ekskresi oksalat melalui terutama bayam dan bit), buah
ginjal (kentang, ubi, bayam, bit, ( semua jenis buah)
stroberi, anggur, kacang- • Bahan makanan cenderung
kacangan, teh dan coklat. menghasilkan sisa asam tinggi :
• Bahan makanan bersifat netral : karbohidrat ( nasi, roti, hasil terigu
karbohidrat (jagung, tapioka, lainnya, makaroni, spageti, cereal,
gula,sirup dan madu), lemak mie, cake, dan kue kering), protein
(minyak goreng selain minyak (daging, ikan, kerang, telur, keju,
kelapa, margarin dan mentega) kacang-kacangan, dan hasil
minuman (kopi dan teh) olahannya), lemak (lemak hewan)
PROGNOSIS

Ureterolithiasis Nefrolithiasis Apendisitis

Apendiktomi
Dapat terjadi gagal Dapat terjadi gagal
sebelum perforasi
ginjal ginjal
prognosisnya baik

Bergantung pada Bergantung pada


Relaps dapat terjadi
besar, letak batu, besar, letak batu,
pada apendisitis
adanya infeksi atu adanya infeksi atu
yang tidak diangkat
obstruksi obstruksi
Referensi
- Taylor clive.2002.Patologi Anatomi Edisi 2.Penerbit Buku Kedokteran
EGC.Jakarta
- Sukandar, E.1997.Nefrologi Klinik (2nd ed).Penerbit ITB.Bandung
- Robbins & Kumar.Buku Ajar Patologi Edisi 4
- IDAI.2002.Buku Ajar Nefrologi Anak Edisi 2.Balai Penerbit FK
UI.Jakarta
- Panduan praktis Ilmu Penyakit Dalam Diagnosis dan terapi, Prof.
DR.Dr. A. Halim Mubin,SpPD, EGC 2008
- Penuntun Diet, DR. Sunita Almatsier,M.Sc, Gramedia Pustaka Utama
Jakarta 2008
- Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam, Aru W. Sudoyo, Internal Publishing
Nopember 2009
DANKE SCHÖN

Anda mungkin juga menyukai