Anda di halaman 1dari 5

Tujuan Penciptaan Manusia

Segala sesuatu yang ada di dunia ini merupakan penciptaan dari Allah yang
Maha Kuasa. Termasuk dari segala apa yang diciptakannya tidak satu pun
memiliki tujuan atau manfaat. Maka dari itu,untuk bisa bersyukur akan kehidupan
yang diberi oleh Allah SWT kita harus mengetahui apa tujuan penciptaan
manusia,inilah penjelasannya.
Dalam QS As-Shaad ayat 27 Allah SWT berfirman:
Yang artinya: “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang
kafir itu karena mereka akan masuk neraka.”
Dari ayat tersebut, tersurat bahwa Allah menciptakan segala sesuatunya tidak sia-sia, termasuk juga
penciptaan manusia. Manusia diciptakan untuk satu tujuan utama, yaitu beribadah kepada Allah.
Hal ini diterangkan dalam QS. Adz Dzariyat: 56 yang berbunyi:
Yang artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu”.
Ayat di atas jelas menyebutkan tujuan diciptakan manusia adalah untuk beribadah, hanya
menyembah Allah semata.
Alam Kehidupan Manusia
Menurut firman Allah SWT yang berbunyi “Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati(1), lalu Allah menghidupkan kamu(2), kemudian kamu dimatikan(3)
dan dihidupkan-Nya kembali(4), kemudian kepada-Nya-lah kamu(5).” (Al-Baqarah: 28).Berdasarkan firman Allah tersebut,dapat disimpulkan bahwa manusia melalui lebih dari
satu alam dari saat sebelum lahir(alam arwah) sampai pada kematian (alam barzah).Berikut alam alam yang manusia lewati semasa hidupnya:
1. ALAM ROH /ALAM ARWAH
Yaitu alam awal manusia diciptakan dan tidak ada satupun manusia mengetahuinya karena bagi Allah swt. Tidak ada batas ruang/waktu dan tempat
di dalam alam ini.
2. ALAM RAHIM
Yaitu alam dimana manusia tercipta melalui suatu proses pembenihan di dalam rahim/ kandungan yang lamanya sudah ditentukan,yaitu 9 bulan.
3. ALAM DUNIA
Yaitu alam ujian sebagaimana yang kita sedang alami di Bumi sekarang ini.
4. ALAM SAKARATUL MAUT
Yaitu alam pada saat roh manusia dicabut oleh Allah swt yakni alam antara Dunia menuju alam kubur.
5.ALAM KUBUR atau ALAM BARZAH
Yaitu alam di mana manusia akan memperolah Siksa atau Nikmat kubur tergantung perbuatannya selama hidupnya di dunia sambil menunggu
datangnya hari kiamat.
Tanggung jawab manusia sebagai khalifah
Allah
Pengertian: Yang dimaksud manusia sebagia khalifah adalah bahwa manusia merupakan makhluk yang ditakdirkan Allah SWT sebagai pemimpin di bumi
(khalifah fil al-ardhi). Pemimpin dalam hal ini bukan sebagai penguasa namun lebih kepada mengusahakan dan mengelola kemakmuran di bumi agar bisa
dinikmati semua makhluk.
Bentuk Tanggung jawab sebagai khalifah
Manusia Menjadi Pemimpin-Pengelola di Muka Bumi
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS : Al Baqarah : 30)
Khalifah di muka bumi dilakukan oleh semua orang dan di semua lingkup. Keluarga, pekerjaan, lingkungan sekitar, masyarakat, dan negara adalah lingkup dari
khalifah fil ard. Untuk menjalankannya maka kita membutuhkan ilmu pengetahuan dan skill untuk bisa berkarya bagi kelangsungan dan kelancaran kehidupan
manusia di bumi menjadi seimbang atau mengalami kerusakan.
Manusia Tidak Berbuat Kerusakan dan Melakukan Keadilan
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS. Al-Qasas [28] : 77)
Sebagaimana ayat diatas maka manusia sebagai khalifah dilarang untuk berbuat kerusakan, kejahatan yang mampu merusak keadilan dan kemakmuran di muka
bumi, termasuk menjaga pergaulan dalam islam yang sudah diatur untuk umat islam. Jika kerusakan tetap dilakukan oleh manusia maka yang merugi adalah
manusia itu sendiri. Tentunya manusia yang menggunakan akal dan taat kepada Allah akan sadar untuk tidak berbuat kerusakan di semua aspek kehidupannya.
Apa yang Allah berikan sudah banyak dan tidak ada kurang satu apapun.
Menegakkan Keadilan Antar Sesama Manusia
Sebagaimana yang disampaikan di ayat berikut, bahwa keadilan dan hak-hak manusia perlu dijaga keadilan dan keseimbangannya oleh umat manusia. Menjadi
khalifah fil ard bukan hanya mengurus alam dan kondisi sendiri, melainkan juga memperhatikan hak-hak hidup orang lain dan berlaku adil. Hal ini menjaga
kedamaian di muka bumi serta melangsungkan keadilan adalah nilai-nilai dasar dari ajaran islam yang Rasulullah SAW ajarkan kepada umat islam.
“Dan Syu’aib berkata: “Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan
janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan”. (QS. Hud [11] : 85)
Korelasi manusia sebagai hamba dan khalifah
Allah
• Hamba Allah: ibadah secara bagus dan istiqamah itulah tujuan penciptaan dirinya.
• Khalifah Allah : menjadi wakil Allah untuk mengelola dan memakmurkan bumi
• Korelasi : ketuntasan tugas sebagai hamba akan menentukan keberhasilan tugas sebagai khalifah.Dalam artian, Manusia
yang tidak beres menunaikan peran sebagai hamba mustahil mampu menjalankan peran sebagai khalifah. Sementara ada
manusia yang begitu bagus sebagai hamba saja sering gagal sebagai khalifah.

Anda mungkin juga menyukai