Kel 12 - Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (2) Fix
Kel 12 - Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (2) Fix
SUMBER DAYA
PERUSAHAAN (2)
Anggota Kelompok 12 :
Pembuatan otomatis informasi standar akan mengurangi aktifitas akses ke gudang data
dan akan meningkatkan efisiensinya dalam menangani beberapa berbagai kebutuhan.
Kemampuan menggali kebawah merupakan teknik analisis data yang berguna dan
dihubungkan dengan penggalian data. Analisis penggalian kebawah dimulai dengan
tampilan ringkas seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Beberapa Aplikasi Penggalian Data
Untuk Mendukung Keputusan
Mendukung Keputusan Mengenai Rantai Pasokan
Dari Gudang Data
Alasan utama untuk menggudangkan data adalah untuk mengoptimalkan kinerja
perusahaan. Banyak perusahaan yang merasa bahwa manfaat yang lebih strategis bisa
didapatkan dengan berbagai data secara eksternal. Potensi manfaat bagi perusahaan
yang menyediakan fasilitas ini dapat dilihat dalam bentuk rantai pasokan yang lebih
responsive dan efisien.
Dengan menggunakan aplikasi OLAP suatu perusahaan dapat berbagi gudang dengan
mitra dagangnya, dan akibatnya akan memperlakukan mitra dagang tersebut sebagai
divisi perusahaan terkait.
RISIKO YANG
BERKAITAN DENGAN
IMPLEMENTASI ERP
Akibat kebanyakan kegagalan dalam implementasi ERP, maka berbagai strategi
untuk mengimplementasikan sistem ERP agar dapat mewujudkan tujuan
didasarkan pada dua pendekatan umum yaitu:
Tidak ada satu pun sistem ERP yang dapat mengatasi Skalabilitas adalah kemampuan sistem untuk
semua masalah di semua perusahaanMenemukan berkembang dengan lancar dan secara
kesesuaian fungsionalitas yang baik akan membutuhkan ekonomis ketika kebutuhan pengguna
proses pemilihan peranti lunak yang menyerupai sebuah meningkatJika pihak manajemen suatu
corong yang dimulai dengan bagian yang umum perusahaan memperkirakan volume bisnis akan
kemudian secara sistematis semakin terfokus.Jika meningkat banyak selama masa hidup sistem
proses bisnis benar-benar unik, sistem ERP harus ERP terkait, maka mereka memiliki
dimodifikasi untuk mengakomodasi peranti lunak jadi permasalahan skalabilitas yang harus
yang dapat ditambahkan yang khusus untuk industri ditanganiAda 4 dimensi skalabilitas yang
tersebut atau agar dapat bekerja dengan sistem lama penting diperhatikan, yaitu ukuran, kecepatan,
yang dikembangkan secara khusus beban kerja, dan biaya transaksi
2. Memilih Konsultan yang Salah
Hampir semua implementasi ERP Sebelum mengontrak konsultan luar, pihak manajemen
harus melakukan berbagai tahap berikut :
melibatkan konsultan luar, yang - Mewawancarai staf yang diajukan untuk proyek terkait
mengkoordinasikan proyek tersebut, dan membuat draf perincian kontrak
membantu perusahaan - Membuat secara tertulis bagaimana perubahan staf akan
ditangani
mengidentifikasi berbagai - Melakukan pemeriksaan referensi pada staf yang
kebutuhannya, mengembangkan diajukan
berbagai spesifikasi kebutuhan untuk - Menyelaraskan kepentingan para konsultan dengan
kepentingan perusahaan
ERP, memiliki paket ERP, meiliki - Menetapkan tanggal pemberhentian yang jelas untuk
paket ERP, dan mengelola konsultan agar dapat menghindari kesepakatan konsultasi
perpindahannya. yang tanpa akhir
3. Biaya Tinggi dan Pembengkakan Biaya
Sering kali, setelah ERP dioperasikan, hanya tim implementasi yang memahami
bagaimana ERP tersebut bekerja. Karena peran tradisional mereka akan diubah, para
supervisor akan harus memperoleh pemahaman yang luas secara teknis dan
operasional akan sistem baru tersebut. Biasanya, ketika perusahaan
mengimplementasikan ERP, banyak tanggung jawab pengambilan keputusan
diserahkan ke tingkat pabrik. Filosofi pemberdayaan karyawan dalam ERP
seharusnya tidak meniadakan pengawasan sebagai pengendalian internal. Sebaliknya,
filosofi ini harus memberikan manfaat efisiensi yang substansial.
8. RECORD AKUNTANSI
Sistem ERP memiliki kemampuan untuk memperlancar keseluruhan proses pelaporan keuangan.
Data OLTP dapat diolah dengan cepat untuk menghasilkan entri buku besar, ringkasan piutang dan
utang usaha, serta konsolidasi keuangan untuk para pengguna internal dan eksternal. Pengendalian
batch tradisional dan jejak audit tidak lagi dibutuhkan dalam banyak situasi. Risiko ini dapat
ditiadakan melalui perbaikan akurasi entri data dengan penggunaan nilai default, pemeriksaan
silang, dan tampilan data khusus pengguna.
Di luar teknologi ERP, beberapa risiko mengenai akurasi record akuntansi masih akan ada. Karena
hubungan yang dekat dengan para pelanggan dan pemasok, beberapa perusahaan menanggung
risiko bahwa data yang rusak atau tidak akurat masuk dari berbagai sumber eksternal ini serta
merusak basis data akuntansi dan banyak perusahaan memiliki kebutuhan untuk mengimpor data
dari sistem lama ke dalam sistem ERP. Data ini mungkin mengandung banyak masalah seperti
duplikasi record, nilai yang tidak akurat, atau field yang tidak lengkap. Program penggosok
(scrubber) khusus digunakan sebagai antarmuka antara sistem ERP dengan sistem pengekspor
untuk mengurangi berbagai risiko ini dan untuk memastikan bahwa data yang paling akurat dan
paling terkini saja yang diterima.
9. PENGENDALIAN AKSES
Beberapa praktisi keamanan berargumentasi bahwa sistem
komputer harus dibatasi sesuai dengan pekerjaan pengguna
tertentu. Lainnya berargumentasi bahwa semua orang harus memiliki
akses ke semua informasi perusahaan. Resolusi yang paling masuk
akan untuk dua pendapat yang saling bertentangan ini adalah
membebankan batasan keamanan pada data berdasarkan penilaian
risiko. Administrator sistem harus mengendalikan dengan ketat data
yang lebih sensitif dan berisiko dalam perusahaan.
Akses ke Gudang Data