• Bidan merupakan tenaga lini terdepan (front line) hrs mampu dan
terampil dlm memberikan pelayanan kebidanan kpd ibu dan bayi baru
lahir sesuai dgn asuhan kebidanan yang ditetapkan, mengacu kepada
kewenangan & kode etik profesi serta ditunjang dgn sarana &
prasarana yg terstandar.
• Utk mendukung peningkatan keterampilan bidan dlm memberikan pely
yg profesional, Departemen kesehatan telah menyusun berbagai
pedoman & standar asuhan kebidanan sehingga dpt digunakan sbgai
acuan.
Seiring dgn itu pula pemerintah & berbagai pihak di
Indonesia terus mengembangkan pendidikan kebidanan
yg berhubungan dgn perkembangan pelayanan
kebidanan baik pendidikan formal maupun non formal.
Sejak tahun 2000 tlh dibentuk tim pelatihan Asuhan
Persalinan Normal (APN) yg dikoordinasi oleh Maternal
Neonatal Health (MNH) yg sampai saat ini tlh melatih
APN di beberapa propinsi/kabupaten di Indonesia guna
menjawab kebutuhan/tuntutan masyarakat akan
pelayanan kebidanan yg berkualitas (Depkes, 2005).
• Kemajuan dunia global yg pesat baik di bidang teknologi,
informasi, pengetahuan & teknologi kesehatan termasuk
kesehatan reproduksi berdampak pada adanya persaingan
yg ketat dlm bid kesehatan.
• Tuntutan masyarakat saat ini adlh pely yg berkualitas,
aman, nyaman & terjangkau. Hal ini mendorong bidan utk
siap, tangap serta mampu merespon dan mengantisipasi
kemajuan zaman & tuntutan masyarakat
• Disisi lain IBI sebagai organisasi profesi yg dlm tujuan
filosofinya melakukan pembinaan & pengayoman bagi
angotanya jg terus utk berupaya utk mencari terobosan
guna tercapainya peningkatan profesionalisme para
anggotanya.
• Dlm praktek kebidanan, pemberian asuhan kebidanan yg
profesional sangat dibutuhkan.
• Upaya meningkatkan kualitas pely kebidanan jg
ditentukan oleh ketrampilan bidan utk berkomunikasi
secara efektif & melakukan konseling yg baik kpd klien.
Bidan merupakan ujung tombak memberikan pely yg
berkuliatas & sbg tenaga kesehatan yg professional, bkrj
sebagai mitra masyarakat, khususnya keluarga sbg unit
terkecilnya, yg berarti bidan memiliki posisi strategis utk
memberikan pely kesehatan yg bersifat holistik
komprehensif (berkesinambungan, terpadu, & paripurna), yg
mencakup upaya promotif, preventif, kuratif & rehabilitatif
dlm upaya mencapai terwujudnya paradigma sehat.
• Jadi seorang bidan dituntut utk menjadi individu yg
professional & handal memberikan pelayanan yg
berkualitas krn konsep kerjanya berhubungan dgn nyawa
manusia, disamping hrs professional dlm pely, professional
berkomunikasi & juga bidan yg sabar (telaten) agar pasien
merasa aman & nyaman di saat melakukan pelayanan
kehamilan, persalinan, masa nifas, keluarga berencana &
lain sebagainya.
• Pelayanan kebidanan adalah integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar
(teregistrasi) yang dapat dilakukan secara mandiri,
kolaborasi atau rujukan.
• Pelayanan kebidanan merupakan bagian yg integral dari
pelayanan kesehatan, yg diarahkan utk mewujudkan
kesehatan keluarga, sesuai dgn kewenangan dlm rangka
tercapainya keluarga kecil bahagia & sejahtera.
• Pelayanan kebidanan yg professional adlh pelayanan yg
diberikan sesuai tugas & tanggung jawab praktik profesi
bidan dlm memberikan pelayanan secara komprehensif utk
meningkatkan kesehatan ibu, anak, keluarga & masyarakat
yg memberikan kepuasan pelanggan baik secara mandiri,
kolaborasi & rujukan.
TUJUAN PELAYANAN KEBIDANAN
YANG PROFESSIONAL
Di dalam kategori Evidence Based menurut WHO, pelayanan kebidanan dapat dibagi menjadi :
1. Pelayanan atau asuhan yang terbukti bermanfaat:
– Memperbaiki letak Sungsang pada kehamilan 37 minggu
– Melakukan manajemen aktif kala III
– Memberikan support psikologi dan emosinal dalam persalinan
– Memberikan kebebasan dalam pemilihan posisi persalinan
– Memberikan MGSO4 lebih efektif dari pada antikonvulsi
– Memberikan dukungan yang konsisten untuk pemberian ASI dan menggalakkan ASI On
Demand
2. Pelayanan atau asuhan yang mungkin bermanfaat
• Melakukan USG (Ultrasonografi)
• Mengukur TFU (Tnggi Fundus Uteri)
• Memberikan kebebasan dalam pilihan siapa pendamping persalinan
• Memberikan kebebasan dalam memilih tempat persalinan
• Memberikan informasi yang hendak diketahui ibu
• Mengusap dan menenangkan ibu yang kesakitan saat berkontraksi
• Memberikan Oksitosisin untuk merawat Pendarahan Post partum
• Menghangatkan bayi segera setelah lahir
• Memberikan profilaksis vitamin K untuk mencegah pendarahan pada Bayi Baru Lahir
• Kontak dini ibu dan bayi
3. Pelayanan atau asuhan yang dipertimbangkan antara
bermanfaat dan merugikan
– USG pada kehamilan awal secara rutin
– Obat narkotika untuk mengurangi sakit persalinan
– Pemecahan ketuban awal pada partus spontan – Sistem
“risk scoring” secara formal
4. Pelayanan atau asuhan yang tidak diketahui efektif