Keamanan pangan dalam pengembangan sistem mutu industri pangan
merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, industri dan konsumen, yang saat ini sudah harus memulai mengantisipasinya dengan implementasi sistem mutu pangan. Penerapan jaminan mutu merupakan langkah penting bagi pelaku usaha untuk mendapatkan pengakuan formal terkait dengan jaminan mutu yang diwujudkan dalam bentuk sertifikat. Sertifikat tersebut merupakan alat bukti penerapan sistem manajemen mutu dan menjadi jaminan terhadap dapat diterimanya suatu produk pertanian baik di pasar domestik, regional maupun internasional. LATAR BELAKANG Good Hygiene Practices adalah serangkaian persyaratan untuk mencegah kontaminasi makanan untuk menyediakan makanan yang aman untuk konsumen. Peraturan GHP mengatasi masalah yang berkaitan dengan pencatatan, pelatihan staf, kesehatan umum, (control) peralatan verifikasi dan investigasi produk. Bisnis yang bergerak di bidang makanan harus menerapkan praktek-praktek higienis yang ditetapkan dalam dokumen ini, diantaranya adalah untuk memastikan makanan yang aman dan cocok untuk dikonsumsi, memastikan bahwa konsumen mendapat informasi yang jelas dan mudah dimengerti melalui pelabelan dan sarana lain yang sesuai, serta memungkinkan mereka untuk melindungi makanan mereka dari kontaminasi dan pertumbuhan atau kelangsungan hidup patogen dengan cara memproduksi makanan yang dilengkapi dengan proses penyimpanan, pengolahan dan persiapan dengan cara yang tepat. Pedoman ini disusun berdasarkan Badan Standar Makanan Internasional. DEFINISI GHP Good Hygiene Practices adalah semua tindakan yang menyangkut kondisi dan cara yang penting untuk memastikan keamanan dan kelayakan makanan pada semua tahap rantai makanan (Codex, 1997). Good Hygine Practices termasuk dalam serangkaian persyaratan untuk mencegah kontaminasi makanan dalam menyediakan makanan yang aman bagi konsumen. Penyakit yang disebabkan oleh makanan merupakan akibat dari kontaminasi penanganan makanan yang tidak benar, yang meliputi: kurangnya kebersihan lingkungan dan sanitasi yang buruk, proses pengiriman dengan penggunaan transportasi yang tidak layak yaitu dengan mencampur semua jenis bahan pangan, kurangnya sistem penyimpanan, kebersihan pribadi yang buruk, dan sumber pangan yang tidak aman. PROSEDUR GHP GHP adalah salah satu syarat agar produk mendapatkan sertifikat GMP. GMP adalah salah satu sertifikat baik untuk produksi. Regulasi GMP sangat berbeda beda di setiap Negara. Regulasi GMP berbeda dengan ISO yang secara international sama. Produk yang akan diekspor maka suatu produsen harus memperhatikan aturan GMP dari Negara yang akan diekspor pula. Sebelum melaksanakan sertifikasi GMP alangkah baiknya sebuah industri untuk memperhatikan ketentuan dari GHP. Regulasi GHP dimulai melalui standarisasi oleh HACCP, ISO 22000:2003, BRC,SQF, IFS dan lain - lain. Standarisasi GMP sangat banyak dikarenakan setiap Negara memiliki stnadarisasi yang berbeda beda. Standarisasi tertulis melalui SOP dan SSOP. Yang melakukan sertifikasi GMP adalah BPOM dan dapat dilakukan oleh lembaga independen sertifikasi lainnya. SYARAT INDUSTRI DALAM WILAYAH GHP GHP sangat diperlukan dalam industri pangan. Untuk menjaga keamanan pangan bagi konsumen maka suatu indutri harus meperhatikan hal berikut ini: 1. Suplai air yang mewadahi. 2. Pengendalian hama (seperti: serangga, hewan pengerat dan hewan piaraan) yang baik. Dapat dilakukan dengan menghindarkan dengan bau busuk, pengaturan suhu dan cahaya serta pemasangan blower. 3. Penjagaan kontruksi dan pemeliharaan bangunan. 4. Pengaturan peralatan dan produk pangan dalam kondisi bebas kontaminasi mikroba dan bahan kimia berbahaya. Area produksi yang diperhatikan oleh GHP, yaitu: 1. Produksi Utama 2. Desain dan Fasilitas 3. Hygene Perorangan 4. Peralatan dan Sanitasi 5. Pencegahan Kontaminasi Silang 6. Transportasi 7. Keamanan dan Informasi Produk PRODUKSI UTAMA Perilaku higienis dapat mengurangi kemungkinan masuknya bahaya-bahaya yang mungkin akan sulit atau tidak memungkinkan untuk dikendalikan pada tingkatan selanjutnya dari rantai makanan. Contoh: pestisida, antibiotik, micotoksin, mikroorganisme dalam makanan yang dimakan mentah atau segar. DESAIN DAN FASILITAS Dapur, peralatan, permukaan kerja, dan fasilitas harus diletakkan, didesain dan terkonstruksi secara pasti. Fasilitas meliputi: a. Lokasi tidak berada di daerah yang terpolusi, tidak memungkinkan terkena banjir, mudah terinfestasi, atau tempat dimana sisa buangan tidak dapat dipindahkan secara efektif. b. Peralatan harus hygienis dan bebas dari kontaminasi dari mikroorganisme maupun makroorganisme. c. Air dan udara harus bersih dari organisme maupun kandungan bahan kimia yang berbahaya. Menurut (Permenkes : 416/Menkes/Per/IX/1990), syarat air yang bersih adalah tidak berwarna, berbau dan berasa dan persyaratan mikrobiologis. d. Penyimpanan memiliki tempat yang bersih disesuaikan dengan kondisi yang tepat dalam penyimpanan pangan. e. Kamar mandi harus mencapai tingkat higiene yang mencukupi. f. Drainase dan tempat pembuangan sampah yang memadai. g. Temperatur, kualitas udara dan ventilasi harus dikontrol untuk mencegah kerusakan produk akibat pemanasan, kelembaban atau kontaminasi. h. Temperatur, kualitas udara dan ventilasi harus dikontrol untuk mencegah kerusakan produk akibat pemanasan, kelembaban atau kontaminasi. Contoh gambar drainase HYGIENE PERORANGAN Standar hygiene pekerja merupakan tulang punggung dari praktek baik penanganan pangan, karena resiko utama kontaminasi pangan berasal dari penangan (pekerja) pangan. Organisme bahaya ada dalam maupun pada tubuh pekerja dapat berkembang sampai pada jumlah yang cukup untuk menginfeksi, memberikan kondisi yang baik, dan kontak dengan makanan atau permukaan yang digunakan untuk menyiapkan makanan. Standar Umum Personel dan Pakaian Pakaian Pelindung Seluruh pekerja, kontraktor, dan pengunjung yang datang ke areal penanganan produk harus diberikan pakaian pelindung. Perusahaan menjamin kebersihan dari pakaian pelindung yang digunakan. Sarung Tangan Sarung tangan ini harus dicuci atau diganti secara teratur untuk menjamin tetap higienis dan tidak menyebabkan tangan terinfeksi yang dapat mengkontaminasi produk. Penggunaan sarung karet yang tipis harus selalu dipantau dan diganti secara regular, karena penggunaan yang terlalu lama akan memberikan kondisi pertumbuhan mikroba selama digunakan. Penutup Kepala Penutup kepala tersebut dirancang untuk dapat menutup seluruh rambut, namun tetap dipastikan ada ruang yang memadai untuk kenyamanan pemakaian untuk mencegah pekerja menyentuh kepala, leher, atau bagian rambut, yang dapat berpindahnya bakteri ke produk. Selain itu, harus disediakan penutup jenggot untuk pekerja yang berjenggot. Sepatu Pelindung Sol (bagian bawah) sepatu harus tercuci dan tersanitasi dengan menggunakan pencuci kaki. Gunakan konsentrasi pensanitasi (sanitizer) sesuai dengan standar dan dilakukan pergantian secara regular. Pastikan bahwa pekerja sudah terlatih untuk mencuci tangan setelah menggunakan sepatu pelindung tersebut. Perhiasan dan Alroji Pekerja yang harus menggunakan perhiasan harus dipastikan bahwa pada saat mencuci tangan kulit yang tersembunyi di bawah cincin dapat tercuci dengan bersih. Air Minum Air minum yang disediakan untuk pekerja sebaiknya mendapat perhatian, terutama peralatan yang mendukung penyediaan air minum tersebut. Seperti dispenser, gelas, dan meja harus selalu dijaga tetap bersih dan tersanitasi dengan baik. Penggunaan gelas sekali pakai (disposable) sebaiknya digunakan di dalam areal penanganan produk. PERALATAN DAN SANITASI Peralatan yang baik adalah peralatan yang bersih serta tidak terkontaminasi dengan organisme di sekitar pengolahan. Hal ini dikarenakan ketika peralatan memiliki kualitas buruk dalam hal perawatan dan kebersihan maka akan berdampak pada produk akhir dari produk. Metode prosedur pembersihan harus dijaga secara tepat sesuai jenis peralatan yang akan dibersihkan sebelum dan sesudah penggunaan peralatan dalam produksi produk pangan. PENCEGAHAN KONTAMINASI SILANG Pencegahan kontaminasi silang dari barang yang tidak saniter terhadap produk, bahan kemasan produk dan permukaan peralatan yang dipakai langsung untuk pangan, termasuk perlengkapan pengolahan, sarung tangan dan pakaian kerja dan dari bahan baku terhadap produk akhir. TRANSPORTASI Transportasi harus memiliki kontrol waktu, suhu dan kelembaban yang tersedia di dalam kendaraan dan dipantau, cocok untuk jenis kemasan yaitu makanan harus diangkut dalam kemasan yang food grade atau sesuai untuk makanan sesuai dengan peraturan. Penggunaan dan pemeliharaan alat angkut harus dijadwalkan dengan tepat. Hindari penggunaan campuran transportasi dan transportasi harus dibersihkan setelah penggunaan sebelumnya dan langkah-langkah perbaikan untuk mencegah kontaminasi harus di tempat. KEAMANAN DAN INFORMASI PRODUK Keamanan produk mengacu pada kontaminasi produk oleh bahan kimia maupun organisme yang akan membahayakan konsumen dalam konsumsi produk pangan. Kontaminasi produk dapat dicegah melalui proses pengolahan yang benar dan memperhatikan sanitasi. Kontaminasi mikroba dapat dilakukan dengan cara pemanasan dan penyimpanan suhu rendah dengan baik.