Anda di halaman 1dari 6

Konferensi Nasional APIP 2010

PERAN APIP DALAM PENGEMBANGAN


EARLY WARNING SYSTEM
PENCEGAHAN KORUPSI
PENGADAAN BARANG/JASA

1
Konferensi Nasional APIP 2010

Mengembangkan dan melakukan evaluasi


berkala sistem pengendalian internal sebagai
landasan good governance dalam PBJ.
Pemetaan simpul-simpul kegiatan yang rawan
dan berpeluang sebagai entry point untuk
melakukan praktek koruptif.
Pemahaman atas patologi (pengetahuan tentang
kelemahan / penyakit) yang dapat muncul dalam
proses dan pelaksanaan PBJ.
(Indonesia Procurement Watch melansir 15
tahapan kegiatan PBJ yang rawan praktek
koruptif).
2
Konferensi Nasional APIP 2010

Pengembangan Fraud Control Plan (FCP)


Pengendalian yang bertujuan melindungi organisasi dari
kejadian korupsi, dirancang secara spesifik untuk
mencegah, menangkal dan memudahkan pengungkapan
kejadian korupsi.
Ditandai dengan adanya atribut-atribut yang spesifik yang
merupakan pendalaman atau penguatan sistem tata kelola
setiap organisasi yang telah ada sesuai dengan kondisi
masing-masing organisasi.
Layak dikedepankan dengan pertimbangan (asumsi) :
1. Sistem pengendalian internal yang ada telah memadai
namun ternyata belum cukup ampuh menangkal KKN.
2. Korupsi telah berada pada tataran sistemik sehingga
memerlukan penanganan secara sistemik juga.
3
Konferensi Nasional APIP 2010

Riviu Proses (In Process Reviuw) PBJ


Asistensi dalam proses pemilihan penyedia barang /
jasa. Dilakukan secara independen melalui observasi
dan riviu. Bertujuan memberikan penilaian dan
pendapat atas tahapan kegiatan pemilihan penyedia
barang / jasa sejak perencanaan s.d. penetapan dan
penunjukan penyedia barang / jasa (sebelum
penandatanganan kontrak).
Hasil riviu berupa pendapat mengenai :
1. Keyakinan (assurance) proses pemilihan penyedia
barang / jasa telah dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
2. Kelayakan persyaratan penyedia barang / jasa dari
sisi administratif, teknis dan keuangan. 4
Konferensi Nasional APIP 2010

Surprised Audit
Dilakukan secara mendadak (tidak terjadwal) setelah
kegiatan pengadaan barang / jasa selesai dilaksanakan
dan diserahterimakan kepada PPK.
Mempertimbangkan nilai strategis kegiatan PBJ.
Bertujuan untuk menilai ketaatan, efisiensi, efektivitas,
keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas kegiatan PBJ,
baik dari sisi proses dan hasil pekerjaan yang meliputi
kuantitas, kualitas, harga dan pemanfaatan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan dokumen kontrak.
Temuan hasil audit dikembangkan sebagai strategi
represif untuk preventif berupa masukan dalam
perbaikan sistem pengendalain internal atau dijadikan
model good governance dalam kegiatan sejenis.
5
Konferensi Nasional APIP 2010

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai