Anda di halaman 1dari 43

HUBUNGAN METAFISIKA

KELAS
DENGAN ILMU EKONOMI
: REGULER 1C
FAKULTAS : ILMU HUKUM
MATAKULIAH : METAFISIKA
DOSEN PENGAMPUH : AHMAD BAQI,SH,MM,MBA

DISUSUN OLEH;
• ASRI 2016000189
• FACHRIAN 2016000235
• LISA THERESIA 2016000185
• NURWITA ANJARWATI 2016000225
• MUHAMMAD BAIHAQI MUBARIQ 2016000226
• MUTIARA ALYA AFIFA 2016000208
• WAHYU SYAHPUTRA 2016000194
• ZUL CHAIRI AMRI 2016000230
Kata pengantar
 Marilah kita mengucapkan puji dan syukur kepada ALLAH SWT, tuhan yang maha esa atas rahmat
,hidayah dan segala karunia nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “ METAFISIKA DENGAN
ILMU EKONOMI”
 Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk menyeselaikan tugas kelompok 1 yang di
berikan oleh bapak Ahmad Baqi Arifin,SH,MM,MBA selaku dosen METAFISIKA diprodi ILMU HUKUM.
Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang METAFISIKA DENGAN
ILMU EKONOMI ,HUBUNGAN REZEKI DENGAN SEDEKAH , MENJADIKAN PEMUDA YANG RELIGIUS DAN
YANG BERAKHLAK MULIA bagi kelompok kami dan para mahasiswa/I .
 Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Ahmad Baqi Arifin,SH,MM,MBA . selaku dosen
metafisika diprodi ILMU HUKUM ,yang telah memberikan tugas ini kepada kami khususnya
kelompok 1, sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan . Kami berterimah
kasih kepada para kedua orang tua kami yang sudah memberikan izin dan dana untuk transport
kami ,serta kami berterimah kawan kawan kami yang sudah berpasipasi dalam meluangkan
waktu,pengerjaan dan penyelesaian tugas makalah kita ini.
 Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masi jauh dari kata sempurna .oleh karna itu ,kitik
dan saran yang membagun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Kami ucupkan
terimahkasih
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR………………………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………..

BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………


A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………………..
B.RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………………………
C.TUJUAN PEMBAHASAN/MANFAAT MAKALAH……………………………………………….

BAB 2 PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………………


A. PENGERTIAN METAFISIKA …………………………………………………………………………
B.PENGERTIAN ILMU EKONOMI …………………………………………………………………..
C. HUBUNGAN METAFISIKA DENGAN ILMU EKONOMI………………………………….
D. PENGERTIAN SEDEKAH …………………………………………………………………………
E.PENGERTIAN REZEKI ………………………………………………………………………………
F.HUBUNGAN SEDEKAH DENGAN REZEKI
G.KEUTAMAAN SEDEKAH …………………………………………………………………………….

BAB 3 PENUTUP …………………………………………………………………………………………..


1.KESIMPULAN ……………………………………………………………………………………………….
2.SARAN………………………………………………………………………………………………………….
BAB 1

A. LATAR BELAKANG
HUBUNGAN METAFISIKA DENGAN ILMU EKONOMI.SEMUA ILMU YANG KITA PELAJARIN DARI DULU HINGGA SEKARANG INI SANGAT ERAT KAITANNYA
ANTAR ILMU SATU DAN SATU LAINNYA.BEGITU JUGA DENGAN METAFISIKA DENGAN ILMU EKONOMI MEMILIKI TEORI YANG SAMA YAITU INVISIBLE
HAND ARTINYA HAL HAL YANG DIANGGAP TIDAK ADA ATAU METAFISIKA JUGA ADA DI DALAM ILMU EKONOMI .NAMU SETALAH MEMBACA TEORI DARI
ADAM SMITH INI KITA JADI MENGERTI BAWAHSANNYA KITA MEMPELAJARIN ILMU PENGETAHUANNYA ITU DI PAHAMI. DAN MAKALAH INI UNTUK
SEDIKIT MEMBERIKAN PENJELASAN MENGENAI MATERI YANG BERKAITAN DENGAN SEDEKAH.MAKALAH INI MENJELASKAN MENGENAI PENGERTIAN
SEDEKAH,ANJURAN SEDEKAH ,KEUTAAMAAN SEDEKAH,DAN MANFAAT SEDEKAH BAGI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN .

B. RUMUSAN MASALAH
a. apa yang dimaksud dengan metafisika
b.apa yang dimaksud dengan ilmu ekonomi
c.apa hubungannya metafisika dengan ilmu ekonomi
d.apa yang dimaksud dengan sedekah
e.apa yang di maksud dengan rezeki
f.Bagaimana hubungan sedekah dan rezeki
g.apakah sedekah dan rezeki mempunyai manfaat dan keutamaan dalam kehidupan akhirat dan dunia.

C.TUJUAN DAN MANFAAT PEMBAHASAN


1.mahasiswa dapat mengetahui apa itu sedekah,apa saja sedekah yang di anjurkan dalam agama
2. mahasiswa dapat mengetahui apa saja landasan serta anjuran untuk sedekah
3.mahasiswa di harapkan setelah membaca dan mendengar dari pembahasaan ini dapat meningkatkan akhlak mulia
,meningkatkan kebaikan terhadapat makhluk hidup,semakin menyayangin kedua orng tua dan semakin taat kepada allah swt
,tuhan yang maha esa.
4.guna menambah wawasan dan pengetahuan yang baru dalam mencapai prestasi kerja yang baik.memberi pandangan agar
dapat berperan menjadi propesional muda yang religious memiliki kepribadian yang brakhlakul karimah
BAB 2
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN METAFISIKA
sejarah metafisika
bermula dari zaman ke emasan

SOCRATES (470- 399 SM )


PLATO ( 427 -347 SM )
ARESTOTELES ( 384- 322 SM)
TEOFRATOS ( 200 - 100 SM )
ANDRINACUS (RODESIA ) (70 SM)

Metafisika adalah sesuatu yang berada dibalik fisika yang bersifat transendens, diatas atau diluar jangkauan
pengalaman lahiriah manusia.
Ilmu metafisika adalah suatu kajian yang membahas mengenai hakikat keberadaan zat, hakikat fikiran dan hakikat
tentang kaitan zat dengan fikiran manusia. (Jujun S. Suriasumantri)

Metaphysics: deals with the first principles of things, including abstract concepts of being, knowing, identity, time,
and space
(Oxford Dictionary)
METAFISIKAEKSAKTA
Metafisika Eksakta adalah kajian dalam ilmu metafisika yang membahas
masalah - masalah metafisika yang bersifat abstrak, transenden dan ghaib
keberadaannya melalui pendekatan (orientasi) pada ilmu eksakta.
Ilmu eksakta yang dimaksud adalah ilmu matematika, fisika, kimia
mekanika,biologidll.

Prof.Dr.H.SS.KadirunYahya
LATARBELAKANGMETAFISIKA
METAFISIKAVSEKSAKTA(SCIENCE)
Science selalu mengalami kendala apabila membahas permasalahan
yang bersifat metafisika baik yang abstrak, transenden dan yang
ghaib karena Sains sebagai bidang ilmu menggunakan logika belum
dapat menjelaskan kejadian ghaib/transenden dengan dapat diukur
dandijangkau.
. Permasalahan metafisika oleh para ilmuwan dibahas hanya sampai
dengan pemahaman filosofos saja, sehingga belum dapat diterapkan
dalamkehidupan.
AGAMA DAN METAFISIKA

Dalam bidang keagamaan, dominasi metafisika terapannya sangat jelas sekali, namun banyak para
ulamanya tidak dapat menjelaskan secara ilmiah sehingga pemahaman keagamaan (keyakinan) menjadi
suatu keharusan yang harus diterima tanpa dapat dibantah (debat ilmiah).

TUJUAN METAFISIKA EKSAKTA

Menjadi jembatan antara agama & ilmu pengetahuan. ditengah nya sebagai tujuan dalam mencari
kebenaran dunia yang fakta, nyata & realita.

Meningkatkan keyakinan & kesadaran umat beragama serta manusia dalam mencari kebenaran & tujuan
hidup.

Memberi kontribusi bagi peningkatan pengetahuan tentang kebenaran haqiqi (Absolute Truth).
Meningkatkan kualitas Ainul Yaqin dan Ilmul Yaqin menjadi Haqqul Yaqin kepada para ilmuwan melalui
teori dan praktek.

Membangkitkan suatu inovasi baru dalam bidang sains yang berperan dalam menjelaskan dan
membukakan titik buta kita akan firman - firman tuhan yg merupakan bagian dari metode dakwah dalam
bidang Tasawuf dan Sufi pada agama.
B. PENGERTIAN ILMU EKONOMI

ILMU EKONOMI adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan
tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.

Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani ο ἶκος ( oikos) yang berarti "keluarga, rumah
tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan
sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga".Sementara yang dimaksud dengan
ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. 
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal
adalah mikroekonomi vs makroekonomi . Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi
positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan
sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga
dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku
kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal
ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah
ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Sejarah ilmu ekonomi
Adam smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai
satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui tulisannya yang berjudul Wealth of Nations,
Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. [11] Sebagai seorang
ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam 
The Theory of Moral Sentiments. [12] Dalam bukunya, Smith menyatakan bahwa dengan adanya
kebijaksanaan dan keadilan, maka suatu masyarakat dapat bertahan. Hal ini merupakan pendekatan
yang terbentuk dari reaksinya terhadap paham perdagangan bebas yang ia tuliskan dalam buku
sebelumnya. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan
tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang
Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.

Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut
sebagai aliran klasik. [13] Aliran ini menyatakan bahwa ekonomi merupakan sesuatu yang mengatur
dirinya sendiri. Aliran ini mempercayai adanya mekanisme yang selalu membawa ekonomi kembali ke
kesetimbangan pendapatan nasional. Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam
mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi
karena akan mengganggu proses ini. [7] Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai
mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya dalam buku The Wealth of Nations dan
para filantrop dalam buku The Theory of Moral Sentiments. [14] Perkembangan dalam pemikiran ini juga
berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta
aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih
nobel Douglass C. North.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan
bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. [15] Sebagai penanding aliran
klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money
 yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu
intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. [16] Dua aliran
ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari
keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Adanya pertumbuhan ekonomi yang pesat di tahun 1950an, membuka topik baru bagi para ekonom.
Pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh konsumsi massal membuat beberapa ekonom melakukan studi
mengenai hal tersbut. Salah satu ekonom yang dikenal dengan materi ini adalah John Kenneth Galbraith
. Dalam bukunya yang berjudul The Affluent Society, ekonom ini menjelaskan bagaimana Amerika
Serikat bertumbuh menjadi negara yang makmur dibentuk oleh usaha swasta, sementara sektor
publiknya mengalami ketertinggalan. [17] Selanjutnya di negara-negara lain, sistem ini kemudian disebut
sebagai kapitalisme sosial. Akhir abad ke-20 menuju ke abad ke-21 menunjukkan perkembangan yang
bergerak di sekitar masyarakat pascaindustri.
Mengikuti perkembangan ini, muncul studi baru yakni Ekonomi pascaindustri. Dalam studi ini, ekonom
mencari tahu bagaimana dampak ekonomi yang diperihatkan oleh perubahan sosial-masyarakat. [18]
C. HUBUNGAN METAFISIKA DENGAN ILMU EKONOMI

metafisika dengan ilmu ekonomi


dalam teori adam smith; teori invisible hand dalam ekonomi ,dalam
bahasa Indonesia adalah tangan yang tak terlihat ,yangmengacu pada
kekuatan yang menggerakkan membiarkan pasar berkerja pada intervensi
tidak akan menyelesaikan maslah seperti eksternalitas,monopoli dan
intervensi dan barang public.
Ekuilibrium; adalah keadaan dimana kekuatan kekuatan yang saling
mempengaruhi berada dalam keadaan seimbang sehingga tidak ada
kecenderungan untuk memperbaiki/merubah.
Intervensi adalah sebuah perbuatan atau tindakan campur tangan yang di lakukan oleh satu lembaga (badan) terhadap sebuah permasalahan (pertikaian)
yang terjadi di amtara dua [ihak atau beberapa pihak sekaligus ,yang dimana tindakan yang dilakukan tersebut akan merugikan orang lain.
Contoh dari terjadinya intervensi adalah suatu Negara yang bergabung menjadi satu dan dapat merugikan Negara lain yang sedang bertikai .

Eksternalitas ; biaya yag harus di lakukan / ditanggung atau manfaat tidak langsung yang dinerikan dari satu pihak akibat aktivitas ekonomi
Contoh eksternalitas yaitu pencemaran udara yang mengganggu kesehatan dan lingkungan dan semua itu harus ditanggung oleh masyarakat
sendiri. Contoh eksternalitas yang positif yaitu individu yang alergi terhadap imunisasi  diuntungkan oleh masyarakat yang telah diimunisasi
karena penyebaran penyakit tidak sampai ke individu tersebut.  Kredit karbon adalah salah satu mekanisme pembayaran atau mengambil
keuntungan dari faktor eksternalitas.Jika eksternalitas telah jelas terlihat, maka pelaku aktivitas ekonomi dapat diberikan pilihan atau
diwajibkan untuk membayar dampak tersebut atau mengklaim keuntungan yang telah diberikannya melalui undang-undang yang berlaku.
Atau pelaku aktivitas ekonomi dapat mengubah produk atau metode produksinya untuk meminimalisir dampak negatif eksternal.

Pasar monipoli
(dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang
yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun
demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan
menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya
di pasar gelap (black market).
Sifat dan ciri ciri :
Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli. Ciri utama pasar ini adalah adanya seorang penjual yang menguasai pasar
dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan
dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.
Hambatan itu sendiri, secara langsung maupun tidak langsung, diciptakan oleh perusahaan yang mempunyai kemampuan untuk
memonopoli pasar. Perusahaan monopolis akan berusaha menyulitkan pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan
beberapa cara; salah satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga serendah mungkin.
Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan monopoli menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki
modal kecil. Perusahaan baru tersebut tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan
pasar, image produk, dan harga murah, sehingga lama kelamaan perusahaan tersebut akan mati dengan sendirinya.
Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif pada suatu barang, yang biasanya diperoleh
melalui peraturan pemerintah. Tanpa kepemilikan hak paten, perusahaan lain tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga
menjadikan perusahaan monopolis sebagai satu-satunya produsen di pasar.

Monopoli yang Dilarang:


Monopoli by Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.

Monopoli by Nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan lingkungan tertentu.

Monopoli by Licence
Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.
Teori invisible hand

Dalam ekonomi, tangan tak terlihat (invisible hand) adalah metafora yang dipakai Adam Smith untuk


menyebut manfaat sosial yang tak terduga-duga berkat tindakan individu. Frasa ini digunakan Smith
dalam penjelasannya mengenai pemerataan pendapatan (1759) dan produksi (1776). Frasa tersebut
hanya muncul sebanyak tiga kali dalam tulisan-tulisannya, namun mampu merangkum gagasannya bahwa
upaya seseorang untuk mengejar kepentingan pribadinya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
apabila tindakan mereka secara langsung bertujuan untuk memakmurkan masyarakat. Smith mungkin
mendapatkan dua penjelasan frasa ini dari Richard Cantillon yang mengembangkan kedua penerapannya
dalam model kekayaan terisolasi Cantillon.[1]
Smith pertama kali memperkenalkan konsep ini dalam The Theory of Moral Sentiments (1759) dan
mengaitkannya dengan pemerataan pendapatan. Dalam tulisannya, gagasan tentang pasar tidak
dibahas, dan kata "kapitalisme" tidak pernah digunakan.[2] Saat ia menulis The Wealth of Nations tahun
1776, Smith telah mempelajari model ekonomi Physiocrat Prancis selama beberapa tahun. Dalam
bukunya tersebut, tangan tak terlihat cenderung dikaitkan dengan produksi dan pemanfaatan modal
untuk mendukung industri domestik. "Tangan tak terlihat" hanya muncul sekali dalam The Wealth of
Nations, tepatnya di Book IV, Chapter II, "Of Restraints upon the Importation from foreign Countries of
such Goods as can be produced at Home."
Gagasan mengenai perdagangan dan bursa pasar yang secara otomatis
mengalihkan kepentingan pribadinya demi kemaslahatan masyarakat
merupakan gagasan utama yang membenarkan pemikiran ekonomi 
laissez-faire; pemikiran ini adalah bagian dari ekonomi neoklasik.
Perselisihan terbesar antara berbagai ideologi ekonomi dapat dipandang
sebagai perselisihan mengenai seberapa kuatkah "tangan tak terlihat"
itu. Dalam model alternatif, kekuatan-kekuatan yang mulai berkembang
pada zaman Smith, seperti industri berskala besar, keuangan, dan
periklanan, mengurangi keefektifan tangan tak terlihat.
Study khasus kelompok 1 adalah tentang :

Propesional Muda Yang Religious Memiliki Kepribadian Yang Brakhlakul Karimah .

Generasi muda adalah generasi emas masa depan yang diharap kan mampu
membanggakan keluarga ,nusa, banggsa , Negara , dan agama .alangkah indahnya kita
sebagai generasi emas/generasi melenial mempunyai akhlak yang mulia sesuai yang di
perintahkan baginda nabi besar Muhammad saw dan Allah swt tuhan yang maha
esa ,supaya terciptanya properional muda yang religious memiliki kepribadian yang
berakhlakul karimah .
Beberapa perbuatan Yang termaksud dengan yang di perintahkan baginda nabi besar
Muhammad saw yang berbuat baik adalah salah satunya sedekah .

Pengertian sedekah:
Sedekah adalah pemberian seorang kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa
dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah lebih luas dari sekedar zakat
maupun infak. Karena sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan
harta. Namun sedekah mencakup segala amal, atau perbuatan baik.
Sedekah tanpa kita ketahuin ternyak banyak manfaat antara lain memperbanyak dan membuka rezeki yang tak di
duga duga .

Pengertian rezeki adalah Rezeki adalah sesuatu dari Allah Swt yang bermanfaat dan yang dihalalkan baik berupa
uang, makanan, pakaian, hingga pasangan yang saling menentramkan. Rezeki juga bisa berupa keturunan yang saleh
dan salehah serta nikmat sehat, pendengaran, penglihatan dan lain sebagainya.

Jadi hubungannya sedekah dengan rezeki adalah sesuatu pemberian baik berupa material dan maupun tidak berupa
material yang bisa dapat menambah harta kekayaan maupun pahala bagi seseorang yg bersedekah , Jangan takut
berkurang rezekinya karena sedekah itu akan diluaskan , melapangkan dan membuka pintu rezeki.

Nabi Muhammad saw bersabda: Apabila di antara kita masih ada yang takut miskin karena menyedekahkan
harta kita? Jika masih ada, ingatlah firman Allah dalam Surat AlBaqarah Ayat 268 yang berbunyi :

"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir),
sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)
lagi Maha Mengetahui."

Macam-Macam Sedekah
Di dalam ajaran agama Islam, sedekah terbagi menjadi beberapa jenis. Hal ini dibedakan berdasarkan bentuk
sedekah yang diberikan kepada penerima sedekah. Hal tersebut bisa meliputi uang, pakaian, tenaga, dan masih
banyak lainnya. Nah, agar kamu dapat memahaminya, berikut ini penjelasan mengenai macam-macam sedekah:
● Sedekah Materi
Sedekah yang paling umum dilakukan oleh umat Islam biasanya adalah sedekah materi. Sedekah jenis ini dapat
dilakukan dengan memberikan beberapa barang yang dimiliki kepada orang lain. Beberapa barang yang dimaksud
meliputi uang, pakaian, makanan, minuman, hingga takjil untuk orang berbuka puasa. Salah satu dari macam-
macam sedekah, jenis ini yang paling disarankan oleh Rasulullah SAW.

Ketika kamu bersedekah materi, maka kamu akan mendapat keberkahan dari Allah SWT dan mendapatkan pahala
seperti orang yang berpuasa. Melalui Hadis Rasulullah SAW. Ibnu Majah, Rasulullah bersabda bahwa:

“Tidaklah ada satu pekerjaan yang paling mulia yang dilakukan oleh seseorang daripada pekerjaan yang dilakukan
dari tangannya sendiri. Dan tidaklah seseorang menafkahkan hartanya terhadap diri, keluarga, anak, dan
pembantunya melainkan akan menjadi sedekah”

● Sedekah Non Materi


Macam-macam sedekah selanjutnya adalah sedekah non materi. Jenis ini membuktikan jika kamu niat untuk
bersedekah, kamu bisa melakukannya tidak harus dengan barang. Sedekah non materi merupakan sedekah yang
tidak mengeluarkan atau menggunakan materi, melainkan berupa pikiran, nasihat, tenaga, bahkan senyum tulus ke
sesama saudara juga dikategorikan sebagai sedekah.

Hal ini berarti kamu bisa melakukan sedekah dalam keadaan atau kondisi seperti apapun. Jika kamu tidak memiliki
barang atau materi untuk diberikan, kamu bisa memberikan saran kepada orang yang tengah mengalami masalah
hingga musibah sekalipun. Dengan melakukan sedekah non materi, dampak yang akan dirasakan ketika kamu
bersedekah hanya dengan ucapan atau perbuatan baik adalah pahala dari Allah SWT.
● Sedekah Jariyah
Salah satu dari macam-macam sedekah berikutnya adalah sedekah jariyah. Sedekah yang satu ini merupakan jenis
sedekah dengan pahala yang terus mengalir walaupun orang yang bersedekah sudah meninggal dunia. Hal ini karena
barang yang telah disedekahkan memberikan banyak manfaat dan terus digunakan oleh banyak orang.

Sedekah jariyah ini bisa meliputi harta yang disedekahkan untuk pembangunan pesantren, masjid, fasilitas-fasilitas
umum, pengembangan ilmu pendidikan, dan masih banyak lainnya yang memberikan banyak manfaat ketika
digunakan. Pahala yang akan didapat terus mengalir seiring dengan tempat atau fasilitas terus digunakan dan
bermanfaat bagi banyak orang.

Selain itu, kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru atau dosen juga menjadi bagian dari sedekah jariyah. Di
mana, ilmu yang diberikan kepada murid-muridnya akan satu waktu digunakan dan kembali diberikan ke generasi
selanjutnya.

Manfaat dan Keutamaan dalam Bersedekah


Selain macam-macam sedekah, kamu juga harus mengetahui keutamaan dan manfaat yang dihasilkan dari
bersedekah. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT melalui Al-quran surat At-Talaq ayat 7:

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya
hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada
seseorang melainkan sekadar apa yang
Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.”
Dengan demikian, sedekah adalah perbuatan yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
untuk berbagi. Lalu, seperti apa keutamaan dan manfaat dari bersedekah? Berikut penjelasannya:

Sedekah Merupakan Suatu Kewajiban


Melalui isi dari Al-quran surat Al-Baqarah ayat 177 menjelaskan bahwa setiap muslim wajib untuk bersedekah ketika ia
memiliki kemampuan secara finansial. Di mana, sedekah diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan untuk membantu
meringankan beban keuangannya.

Sedekah sebagai Bentuk Penghapusan DosaMelalui sabda Rasulullah SAW, sedekah dapat membantu kamu menghapus dosa-
dosa sebagaimana air untuk memadamkan api. Tanpa disadari, manusia adalah tempat salah dan dosa sehingga untuk
membantu menghapus hal tersebut, kamu dapat melakukannya dengan bersedekah. Sisihkan sebagian dari penghasilan yang
didapat untuk disedekahkan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Sedekah Dapat Mendatangkan Harta yang Penuh BerkahSetiap rezeki yang kamu dapatkan, ada sebagian hak dari orang-orang
yang membutuhkan. Oleh karena itu, dengan bersedekah kamu dapat menjadikan rezeki berupa harta yang dimiliki lebih
berkah saat digunakan.
Sedekah Mampu Menambah RezekiSebagian dari harta yang disedekahkan secara tulus dan ikhlas akan dibalas dan diganti
dengan rezeki yang lebih banyak pula. Oleh karena itu, rajin-rajinlah berbagi dengan bersedekah agar rezeki terus mengalir.
Sedekah Dapat Menjauhi Siksa Neraka
Sedekah merupakan bagian dari amal dan ibadah selama kamu hidup di dunia sehingga sedekah dapat menjadi bekal kamu
yang dapat menjauhkan dari siksa neraka.

macam-macam sedekah hingga keutamaan dan manfaat yang dihasilkan tentu


menumbuhkan ketertarikan kamu untuk rajin-rajin bersedekah dengan menyisihkan sebagian penghasilan yang didapat. Sama
halnya dengan bersedekah, kamu juga bisa menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk menanbung untuk kebaikan .
Hadis Sedekah dan Rezeki

Hadits sedekah yang paling utama diriwayatkan Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah Saw
bersabda,
"Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari di saat terbitnya matahari" . "berbuat adil
terhadap dua orang (mendamaikan) adalah sedekah".
" menolong seseorang naik kendaraannya, membimbingnya, dan mengangkat barang bawaannya adalah
sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah".
"Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan
sholat adalah sedekah" .
"Sedekah yang paling mudah berupa tenaga.Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah
sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim).

Hukum Sedekah Dan Rezeki


Bersedakah artinya memberikan sesuatu kepada orang lain dalam rangka kebajikan yang semata-mata
ditujukan untuk mengharap ridho dan pahala dari Allah SWT. Kata Sedekah berasal dari bahasa arab
“shadaqoh” yang artinya adalah suatu pemberian dari seorang muslim kepada orang lain secara sukarela
tanpa adanya batasan waktu dan jumlah tertentu.
Allah SWT berfirman :
Artinya :
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia)
memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian
karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS An Nisaa ayat 114)

Bagaimana sih hukumnya sedekah dan rezekeki?


sedekah dan rezeki memiliki 5 hukum yg terkait pada ajaran islam :
Sunnah, artinya bagi yang melakukannya maka Allah SWT akan memberikan pahala, sedangkan bagi yang meninggalkannya, maka
Allah SWT tidak akan mengadzabnya dengan dosa.
Haram, yaitu apabila orang yang memberikan sedekah sudah tahu dengan pasti bahwa apa yang akan ia sedekahkan nantinya akan
digunakan si penerima sedekah untuk perbuatan kemaksiatan.
Wajib, yaitu apabila sedekah tersebut diberikan kepada orang yang benar-benar membutuhkan sementar kita dalam keadaan
mempunyai apa yang ia butuhkan. Misalnya saja kita mempunyai makanan sementara ada orang yang kelaparan, maka hukumnya
wajib bagi kita untuk bersedekah. Selain itu hukum sedekah juga menjadi wajib ketika seseorang bernadzar untuk bersedekah.

Sedekah seperti apa yang dianggap sebagai sedekah yang lebih utama?
Lebih mengutamakan untuk memberikan sedekah kepada sanak saudara atau kerabat yang terdekat yang membutuhkan sebelum
memberikannya kepada orang lain.
Sedekah hendaknya diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan.
Sedekah akan lebih utama jika diberikan secara diam-diam daripada diberikan secara terang-terangan seperti memberitakan atau
memberitahukan sedekah yang diberikan kepada masyarakat umum. Allah SWT berfirman :
Artinya
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah
dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan
lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al- Baqarah :264)
● Adapun barang-barang yang disedekahkan hendaknya barang-barang yang memiliki kualitas baik dan
barang-barang yang disukai pemiliknya
Allah SWT berfirman :
Artinya
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan
sebagian harta yang kamu cintai…” (QS Ali Imran : 92)

Contoh dari beberapa orang yang telah bersedekah dengan semakin bertambahnya banyak
rezekinya
Seorang pemilik warung steak and sheaks, dengan dulunya hanya memiliki berapa oulet penjualan kini
mempunyai ratusan oulet penjualannya di Indonesia ,usut punya usut kunci suksesnya adalah ia berserta
istrinya orang yang gemar membelanjakan segala pendapatkann untuk ke jalan keagaaman , seperti
membiayain para santri santri di pesantren, dan ia rupanya duluu sebelum membuka oulet penjualnya
ternyata ia menggratiskan 1000 orang pembeli dengan ia meminta doa dari pembeli tadi.
Pelajaran yang bisa kita ambil disini adalah tentang sifat kedermawaan ,sukak membagi / bersedekah
terhadap sesama di jalan allah swt , tentunya dengan kerja keras , hati yang baik dan diiringn dengan
doa.
KESIMPULAN
menjadi pemuda/pemudi yang memiliki akhlaktul karimah adalah sangat penting bagi kehidupan di
tengah masyahrakat ,karna disaat ini jarang sekalipun pemuda /pemudi yang memiliki akhlak yang baik
dalam hal apa saja seperti pergaulan,berbicara,sopan santun terhadapat orang tua maupun orang yang
lebih tua ,jadi bagi kita semua sangat penting berlajar dan mendalami agama yang kita percayaain
supaya bisa menjadi fropesional muda yang religious memiliki akhlaktul karimah .

SARAN
menurut dari kami kelompok 1 ,ayooo bagi pemuda pemudi Indonesia dari sabang sampai meroeke
khusus bagi kawan kawan kami ,ayaoo kita mempelajarin agama ,mendalami agama, dan mengamalkan
apa yang kita ketahui ,supaya apa biar kita bisa bersama sama menjadi fropesional muda yang religious
yang memiliki akhlaktull karimah ,yang bisa membenarkan apa yang benar dan menyalahkan apa yang
salah,dan kita bisa membuat Indonesia lebih baik lagii dari sektor apa pun dan dimanapun.
Corporate Social Responsibility (CSR)
PERTANGGUNG JAWABAN.
 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap
sosial maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
Corporate Social Responsibility (CSR) ialah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial di dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para stakeholder
berdasarkan prinsip kemitraan dan kesukarelaan.Menurut Kotler dan Nancy (2005) mengemukakan bahwa
Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk meningkatkan
kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya
perusahaan.
Sedangkan menurut World Business Council for Sustainable Development mengemukakan bahwa Corporate
Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku
etis dan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan
karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya. Upaya sungguh-
sungguh dari entitas bisnis meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif operasinya
terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam ranah ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mencapai
tujuan pembangunan berkelanjutan.
Jadi, secara garis besar Corporate Social Responsibility (CSR) adalah tanggung jawab perusahaan terhadap
masyarakat di luar tanggung jawab ekonomisnya, kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan demi
tujuan sosial dengan tidak memperhitungkan untung atau rugi ekonomisnya.
Sejarah Corporate Social Responsibility (CSR)

Istilah CSR pertama kali menyeruak dalam tulisan Social Responsibility of the Businessman tahun 1953. Konsep
yang digagas Howard Rothmann Browen ini menjawab keresahan dunia bisnis. Belakangan CSR segera diadopsi, karena
bisa jadi penawar kesan buruk perusahaan yang terlanjur dalam pikiran masyarakat dan lebih dari itu pengusaha di cap
sebagai pemburu uang yang tidak peduli pada dampak kemiskinan dan kerusakan lingkungan. Kendati sederhana,
istilah CSR amat marketable melalu CSR pengusaha tidak perlu diganggu perasaan bersalah.
CSR merupakan tanggung jawab aktivitas sosial kemasyarakatan yang tidak berorientasi profit.
John Elkington dalam buku ”Triple Bottom Line” dengan 3P tipe yaitu:
Profit  Mendukung laba perusahaan
People  Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Planet  meningkatkan kualitas lingkungan
Pengertian CSR sangat beragam. Intinya, CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan
keuntungan perusahaan secara finansial, tetapi untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik,
melembaga, dan berkelanjutan. Beberapa nama lain yang memiliki kemiripan dan bahkan sering diidentikkan dengan
CSR adalah corporate giving, corporate philanthropy, corporate community relations, dan community development.
Ditinjau dari motivasinya, keempat nama itu bisa dimaknai sebagai dimensi atau pendekatan CSR. Jika corporate
giving bermotif amal atau charity, corporate philanthropy bermotif kemanusiaan dan corporate community relations
bernapaskan tebar pesona, community development lebih bernuansa pemberdayaan.
Dalam konteks global, istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970-an dan semakin populer terutama setelah
kehadiran buku Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998) karya John Elkington.
Mengembangkan tiga komponen penting sustainable development, yakni economic growth, environmental protection,
dan social equity yang digagas the World Commission on Environment and Development (WCED) dalam Brundtland
Report (1987), Elkington mengemas CSR ke dalam tiga fokus: 3P (profit,
planet, dan people). Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka (profit),
tetapi memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat
(people).
Di Indonesia, istilah Corporate Social Responsibility (CSR) dikenal pada tahun 1980-an, namun semakin
popular digunakan sejak tahun 1990-an. Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Indonesia dikenal
dengan nama CSA ( Corporate Social Activity) atau aktivitas sosial perusahaan. Kegiatan CSA ini dapat
dikatakan sama dengan CSR karena konsep dan pola pikir yang digunakan hampir sama.
Sejak tahun 2003 Departemen Sosial tercatat sebagai lembaga pemerintah yang selalu aktif dalam
mengembangkan konsep CSR dan melakukan advokasi kepada berbagai perusahaan nasional.
Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Manajemen sejak tahun 2005 mengadakan Indonesia
Sustainability Reporting Award (ISRA). Secara umum ISRA bertujuan untuk mempromosikan voluntary
reporting CSR kepada perusahaan di Indonesia dengan memberikan penghargaan kepada perusahaan yang
membuat laporan terbaik mengenai aktivitas CSR. Sampai dengan ISRA 2007 perusahaan tambang,
otomotif dan BUMN mendominasi keikutsertaan dalam ISRA.
Munculnya konsep CSR didorong oleh terjadinya kecenderungan pada masyarakat industri yang dapat
disingkat sebagai fenomena DEAF (yang dalam bahasa Inggris berarti tuli), sebuah akronim dari
Dehumanisasi, Equalisasi, Aquariumisasi, dan Feminisasi (Suharto, 2007:103-104):
a. Dehumanisasi industri.
Efisiensi dan mekanisasi yang semakin menguat di dunia industri telah menciptakan persoalan-persoalan kemanusiaan
baik bagi kalangan buruh di perusahaan tersebut, maupun bagi masyarakat di sekitar perusahaan. ‘merger mania’ dan
perampingan perusahaan telah menimbulkan gelombang pemutusan hubungan kerja dan pengangguran, ekspansi dan
eksploitasi dunia industri telah melahirkan polusi dan kerusakan lingkungan yang hebat.
b. Equalisasi hak-hak publik.
Masyarakat kini semakin sadar akan haknya untuk meminta pertanggung jawaban perusahaan atas berbagai masalah
sosial yang sering kali ditimbulkan oleh beroperasinya perusahaan. Kesadaran ini semakin menuntut akuntabilitas
(accountability) perusahaan bukan saja dalam proses produksi, melainkan pula dalam kaitannya dengan kepedulian
perusahaan terhadap berbagai dampak sosial yang ditimbulkan.

c. Aquariumisasi dunia industri.


Dunia kerja kini semakin transparan dan terbuka laksana sebuah akuarium. Perusahaan yang hanya memburu rente
ekonomi dan cenderung mengabaikan hukum, prinsip etis, dan filantropis tidak akan mendapat dukungan publik. Bahkan
dalam banyak kasus, masyarakat menuntut agar perusahaan seperti ini ditutup.

d. Feminisasi dunia kerja.


Semakin banyaknya wanita yang bekerja, semakin menuntut penyesuaian perusahaan, bukan saja terhadap lingkungan
internal organisasi, seperti pemberian cuti hamil dan melahirkan, keselamatan dan kesehatan kerja, melainkan pula
terhadap timbulnya biaya-biaya sosial, seperti penelantaran anak, kenakalan remaja akibat berkurang atau hilangnya
kehadiran ibu-ibu di rumah dan tentunya di lingkungan masyarakat. Pelayanan sosial seperti perawatan anak (child
care), pendirian fasilitas pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak atau pusat-pusat kegiatan olah raga dan rekreasi bagi
remaja bisa merupakan sebuah ‘kompensasi’ sosial terhadap isu ini.
C. Dasar Hukum Corporate Social Responsibility (CSR)
Kegiatan CSR ditegaskan dalam 2 Undang-undang, yakni UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) pasal 74 &
UU No.25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal pasal 15,17 & 34.
1) UU PT No.40 tahun 2007 pasal 74, berisi :
Ayat (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Ayat (2) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban perseroan
yang dianggarkan & diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan
kepatutan & kewajaran.
Ayat (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Ayat (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial & lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
2) UU No.25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Pasal 15,17 & 34) berisi :
Pasal 15
Setiap penanam modal berkewajiban:
a. menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik;
b. melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan;
c. membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya kepada Badan Koordinasi Penanaman
Modal;
d. menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman modal; dan
e. mematuhi semua ketentuan peraturan perundangundangan.
Pasal 17
Penanam modal yang mengusahakan sumber daya alam yang tidak terbarukan wajib mengalokasikan dana secara
bertahap untuk pemulihan lokasi yang memenuhi standar kelayakan lingkungan hidup, yang pelaksanaannya diatur sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 34
1. Badan usaha atau usaha perseorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 yang
tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditentukan dalam Pasal 15 dapat dikenai
sanksi administratif berupa:
a. peringatan tertulis;
b. pembatasan kegiatan usaha;
c. pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal; atau
d. pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal.
2. Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh instansi
atau lembaga yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
3. Selain dikenai sanksi administratif, badan usaha atau usaha perseorangan dapat
dikenai sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility (CSR)

Dalam perkembangan etika bisnis yang lebih mutkahir, muncul gagasan yang lebih komperehensif
mengenai lingkup Corporate Social Responsibility (CSR). Sampai sekarang ada empat bidang yang
dianggap dan diterima sebagai ruang lingkup Corporate Social Responsibility (CSR).
1. Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat
luas.
Sebagai salah satu bentuk dan wujud tanggung jawab sosial perusahaan, perusahaan diharapkan
terlibat dalam berbai kegiatan yang terutama untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Jadi, tanggung jawab sosial dan moral perusahaan disini terutama terwujud dalam ikut
melakukan kegiatan tertentu bagi masyarakat.
Perusahaan dalam hal ini diharapkan untuk tidak hanya melakukan kegiatan bisnis demi mencari
keuntungan, melainkan ikut juga memikirkan kebaikan, kemajuan , dan kesejahteraan masyarakat
dengan ikut melakukan berbagai kegiatan sosial yang berguna bagi masyarakat. Kegiatan sosial tersebut
sangat beragam misalnya meminjamkan dana untuk membangun rumah ibadah, membangun prasarana
dan fasilitas sosial dalam masyarakat (listrik, air, jalan, tempat rekreasi, dsb), melakukam
penghijauan, menjaga sungai dari pencemaran limbah, melakukan pelatihan dengan cuma- cuma,
memberi beasiswa kepada anak dari keluarga yang kurang mampu ekonominya dan lain sebagainya.
Ada beberapa alasan yang dapat dijadikan dasar keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan
sosial tersebut, yaitu :
a. Karena perusahaan dan seluruh karyawannya adalah bagian integral dari masyarakat setempat.
Karena itu, wajar mereka pun harus ikut bertanggung jawab atas kemajuan dan kebikan masyrakat
tersebut. Keterlibatan sosial merupakan wujud nyata dari tanggung jawab sosial dan kepedulian
perusahaan sebagai bagian integral dari masyarakat atas kemajuan maysrakat tersebut.

b. Perusahaan telah diuntungkan dengan mendapatkan hak mengelola sumber daya alam yang ada di
masyarakat tersebut dengan mendapatkan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Demikian pula,
sebagai tingkat tertentu masyarakat telah menyiapkan tenaga-tenaga profesional bagi perusahaan
yang berjasa mengembangkan perusahaan tersebut. Karena itu, keterlibatan sosial merupakan
semacam balas jasa terhadap masyarakat.

c. Tidak melakukan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu yang merugikan kepentingan masyarakat luas.
Dengan ikut dalam berbagai kegiatan sosial, perusahaan mempunyai kepedulian punya tanggung jawab
terhadap masyarakat dan dengan demikian dapat mencegahnya untuk tidak sampai merugikan
masyarakat melalui kegiatan bisnis tertentu.

d. Menjalin hubungan sosial yang lebih baik dengan masyarakat. Ini akan membuat masyarakat merasa
memiliki perusahaan tersebut dan dapat menciptakan iklim sosial dan politik yang lebih aman,
kondusif, dan menguntungkan bagi kegiatan bisnis perusahaan tersebut.
. Keuntungan ekonomis
Tujuan bisnis adalah untuk mencari keuntungan demi mempertahankan kelangsungan bisnis dan
perusahaan yang menyangkut semua orang yang terkait dalam bisnis tersebut. Setiap pelaku bisnis dan
perushaan secara moral dibenarkan untuk mengejar kepentingan pribadinya yang dalam bisnis dibaca
sebagai keuntungan karena hanya dengan demikian ia dapat mempertahankan kelangsungan bisnis dan
perusahaan tersebut. Maka, mengejar keuntungan tidak lagi dilihat sebagai hal yang egoistis dan negatif
secara moral, melainkan justru dilihat sebagai hal yang moral sangat positif. Dalam hal ini keuntungan
ekonomi dilihat sebagai sebuah lingkup tanggung jawab moral dan sosial yang sah dari suatu perusahaan.
3. Memenuhi aturan hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat
Perusahaan punya kewajiban dan juga kepentingan untuk menjaga ketertiban dan keteraturan sosial.
Salah satu bentuk dan wujud yang paling nyata dari menjaga ketertiban dan keteraturan sosial ini sebagai
wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan adalah dengan mematuhi aturan hukum yang berlaku
karena jika tidak mematuhi aturan hukum yang berlaku maka ketertiban dan keteraturan masyarakat
tidak akan terwujud.
4. Hormat pada hak dan kepentingan stakeholder atau pihak-pihak yang berkepentingan dalam kegiatan
bisnis suatu perusahaan
Hormat pada hak dan kepentingan stakeholders atau pihak-pihak terkait yang mempunyai kepentingan
langsung dan tidak langsung dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan. Perusahaan secara moral dituntut
dan menuntut diri untuk bertanggung jawab atas hak dan kepentingan pihak-pihak terkait yang punya
kepentingan.Artinya dalam kegiatan bisnisnya suatu perusahaan perlu memperhatikan hak dan
kepentingan pihak-pihak tersebut: konsumen, buruh, investor, kreditor, pemasok, penyalur, masyarakat
setempat, pemerintah dan seterusnya.
Argumen yang Menentang dan Mendukung Keterlibatan Sosial Perusahaan

Dari keempat tanggung jawab sosial perusahaan di atas,lingkup pertama menimbulkan suatu
kontroversi yang hebat yang memperlihatkan dua pandangan yang saling bertentangan antara yang
menentang dan mendukung perlunya keterlibatan sosial sebagai salah satu wujud tanggung jawab sosial
perusahaan.
Argumen-argumen yang menentang keterlibatan sosial tersebut antara lain :
a. Tujuan Utama Bisnis adalah Mengejar Keuntungan Sebesar-besarnya.
Keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial harus ditentangkarena justru akan
menimbulkan ketidakefesienan.Ini berarti tidak relevan dengan kegiatan dan hakekat bisnis itu
sendiri.Fungsi bisnis adalah fungsi ekonomi,bukan fungsi sosial.Artinya bisnis adalah kegiatan ekonomi
bukan kegiatan sosial.Karena itu keberhasilan suatu bisnis tidak diukur berdasarkan kegiatan sosial,
melainkan berdasarkan kinerja ekonominya,dengan terutama memperhatikan faktor efesiensi ekonomis.
b. Tujuan yang Terbagi-bagi dan Harapan yang Membingungkan
Keberhasilan perusahaan dalam bisnis modern penuh persaingan yang ketat ditentukan oleh konsentrasi
seluruh perusahaan, yang ditentukan oleh konsentrasi pimpinan perusahaan. Ini akan terganggu kalau
mereka masih harus terlibat dalam berbagai kegiatan sosial yang akan menimbulkan terpecahnya
perhatian meraka.Demikian pula, sekali perusahaan terlibat dalam kegiatan sosial, semakin banyak
tuntutan dan permintaan akan keterlibatan sosial tersebut yang akan semakin luas dan jauh.Ini akan
melemahkan perusahaan yang harus bersaing ketat dengan saingan-saingannya.
c. Biaya Keterlibatan Sosial
Keterlibatan sosail sebagai wujud dari tanggung jawab perusahaan malah dianggap memberatkan
masyarakat.Alasannya, biaya yang digunakan untuk keterlibatan perusahaan tersebut bukan biaya yang
disediakan oleh perusahaan itu,melainkan merupakan biaya yang telah diperhitungkan sebagai salah
satu komponen dalam harga barang dan jasa yang ditawarkan dalam pasar.Pada akhirnya yang
menanggung biaya dari keterlibatan sosial perusahaan tersebut adalah masyarakat khususnya konsumen,
dan bukan perusahaan tersebut.Jadi keterlibatan sosial malah memberatkan masyarakat.
d. Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial
Para pimpinan perusahaan tidak profesional dalam membuat pilihan dan keputusan moral.Mereka hanya
profesional dalam bidang bisnis dan ekonomi.Karena itu perusahaan tidak mempunyai tenaga terampil
yang siap untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial tertentu.
Sedangkan Argumen-argumen yang menuntut perlunya keterlibatan sosial perusahaan tersebut antara
lain :
a. Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah
Untuk mendatangkan keuntungan, perusahaan harus peka dan tanggap terhadap kebutuhan dan harapan
masyarakat yang semakin berubah. Misalnya masyarakat tidak hanya butuh barang dan jasa tertentu,
melainkan barang dan jasa dengan mutu yang baik dan juga yang kompetitif.Demikian pula, masyarakat
menuntut agar barang tersebut di produksi dengan tetap menghargai hak dan kepentingan karyawan
serta masalah lingkungan
b. Terbatasnya Sumber Daya Alam
Bisnis diharapakan untuk tidak hanya mengeksplotasi sumber daya alam yang terbatas itu demi keuntungan
ekonomis, melainkan juga ikut melakukan kegiatan sosial tertentu yang tertuma bertujuan untuk memelihara sumber
daya alam.Ini juga pada akhirnya akan berguna bagi perusahaan tersebut karena perusahaan tentu akan sulit
bertahan kalau sumber daya alam terbatas itu habis dieksploitasi tanpa dijaga kelestariannya.
c. Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
Bisnis mempunyai kewajiban dan tanggung jawab moral dan sosial untuk memperbaiki lingkungan sosialnya ke arah
yang lebih baik.Semakin baik lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut memperbaiki iklim bisnis yang
ada.Dengan membantu memperbaiki keadaan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, jurang kaya dan miskin akan
sedikit diperkecil dan demikian masyarakat sekitar akan lebih menerima kehadiran perusahaan tersebut.
d. Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan
Jika suatu perusahaan melakukan kegiatan bisnis sampai merugikan hak dan kepentingan pihak lain(atau masyarakat
secara keseluruhan),pemerintah,yang punya tugas utama melindungi hak dan kepentingan setiap warga.Itu berarti
mau tidak mau pemerintah akan menindak perusahaan tersebut, antara lain dengan mencabut izin perusahaan
tersebut,atau paling kurang membatasi ruang gerak kegiatan bisnis perusahaan tersebut
e. Bisnis Mempunyai Sumber-sumber Daya yang Berguna
Perusahaan tidak hanya punya dana, melainkan juga tenaga profesional dalam segala bidang yang dapat
dimanfaatkan atau dapat disumbangkan bagi kepentingan kemajuan masyarakat.
f. Keuntungan Jangka Panjang
Argumen ini mau menunjukan bahwa bagi perusahaan, tanggung jawab sosial secara keseluruhan, termasuk kegiatan
perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial, merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan
kelangsungan perusahaan itu dalam jangka waktu panjang.Dengan tanggung jawab dan keterlibatan sosial tercipta
suatu citra yang sangat positif di mata masyarakat mengenai perusahaan itu.Denga peduli kepada kepentingan
masyarakat dan semua pihak terkait, yang mungkin dalam jangka waktu pendek merugikan secara finansial, dalam
jangka waktu akan sangat menguntungkan bagi perusahaan tersebut.
Prinsip-Prinsip yang Harus Dipegang dalam Melaksanakan CSR

Prinsip pertama adalah kesinambungan atau sustainability. Ini bukan berarti perusahaan akan
terus-menerus memberikan bantuan kepada masyarakat. Tetapi, program yang dirancang harus memiliki
dampak yang berkelanjutan. CSR berbeda dengan donasi bencana alam yang bersifat tidak terduga dan
tidak dapat di prediksi. Itu menjadi aktivitas kedermawanan dan bagus.
Prinsip kedua, CSR merupakan program jangka panjang. Perusahaan mesti menyadari bahwa sebuah
bisnis bisa tumbuh karena dukungan atmosfer sosial dari lingkungan di sekitarnya. Karena itu, CSR yang
dilakukan adalah wujud pemeliharaan relasi yang baik dengan masyarakat. Ia bukanlah aktivitas sesaat
untuk mendongkrak popularitas atau mengejar profit.
Prinsip ketiga, CSR akan berdampak positif kepada masyarakat, baik secara ekonomi, lingkungan,
maupun sosial. Perusahaan yang melakukan CSR mesti peduli dan mempertimbangkan sampai
kedampaknya.
Prinsip keempat, dana yang diambil untuk CSR tidak dimasukkan ke dalam cost structure perusahaan
sebagaimana budjet untuk marketing yang pada akhirnya akan ditransformasikan ke harga jual produk.
CSR yang benar tidak membebani konsumen.
Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)

Manfaat CSR bagi Perusahaan


1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan image perusahaan.
2. Layak mendapatkan social lisence to operate.
3. Mereduksi resiko bisnis perusahaan.
4. Melebarkan akses sumber.
5. Membentangkan akses menuju market.
6. Mereduksi biaya.
7. Memperbaiki hubungan dengan stakeholder.
8. Memperbaiki hubungan dengan regulator.
9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.
10. Peluang mendapatkan penghargaan.
Manfaat CSR bagi Masyarakat
Kegiatan CSR perusahaan akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat diantaranya sebagai berikut :
1. Mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar perusahaan.
2. Membuka ruang kerja dan kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
3. Turut membantu program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan, dengan menggunakan pekerja yang berasal
dari sekitar perusahaan mereka dapat menyumbangkan kenaikan angka angkatan kerja dengan menciptakan
lapangan kerja, menyediakan pelatihan, menyediakan produk-produk yang disediakan oleh orang-orang kalangan
bawah maka secara langsung akan memberikan dampak kepada golongan bawah tersebut.
4. Meningkatkan standar pendidikan, dengan memberikan beasiswa kepada yang benar-benar membutuhkan dan
membantu dalam pembangunan sarana dan prasarana pendidikan khusunya untuk pendidikan dasar.
5. Penyelesaian masalah lingkungan.
6. Akan lebih menguatkan dan memberdayakan kehidupan masyarakat baik secara
ekonomi, kelembagaan sosial, dan memperkecil terjadinya konflik sosial.
7. Meningkatkan standar kesehatan dengan menyediakan sarana dan prasarana yang
menunjang kesehatan terutama bagi masyarakat sekitarnya. Contohnya, dengan
penyediaan fasilitas air bersih, atau dengan membuka klinik kesehatan yang tidak
berlaku untuk karyawannya saja, tapi juga bagi masyarakat sekitarnya.
Pelaksanaan CSR juga memberikan manfaat bagi pemerintah. Melalui CSR akan tercipta
hubungan antara pemerintah dan perusahaan dalam mengatasi berbagai masalah
sosial, seperti kemiskinan, rendahnya kualitas pendidikan, minimnya akses kesehatan
dan lain sebagainya. Tugas pemerintah untuk menciptakan kesejahteraan bagi
rakyatnya menjadi lebih ringan dengan adanya partisipasi pihak swasta (perusahaan)
melalui kegiatan CSR. CSR yang dapat berperan dalam mengatasi permasalahan-
permasalahan sosial adalah CSR yang bersifat communuity development seperti
pemberian beasiswa, pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin, pembangunan sarana
kesehatan dan lain sebagainya.
Model Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)
Menurut Saidi dan Abidin (2004:64-65) sedikitnya ada empat model atau
pola CSR yang diterapkan di Indonesia, yaitu :

1. Keterlibatan langsung.
2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan.
3. Bermitra dengan pihak lain.
4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium.
Kesimpulan

Tanggung jawab sosial perusahaan adalah kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain
secara lebih luas daripada sekedar terhadap kepentingan perusahaan belaka. Dalam perkembangan etika bisnis
yang lebih mutakhir, muncul gagasan yang lebih komprehensif mengenai lingkup tanggung jawab sosial
perusahaan. Sampai sekarang ada empat bidang yang dianggap dan diterima sebagai ruang lingkup tanggung
jawab sosial perusahaan.
Indicator keberhasilan tanggung jawab social perusahaan terhadap masyarakat sendiri dilihat dari bagaimana
masyarakat setempat merasakan manfaat dengan adanya kegiatan yang dilakukan perusahaan. Karena dengan
memperhatikan kesejahteraan masyarakat setempat dan memperhatikan limbah dari produk yang dihasilkan
maka perusahaan tersebut telah menjalankan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat. Dengan begitu
terjalin hubungan yang baik antara masyarakat setempat dengan perusahaan.

B. Saran

Menurut kelompok kami setiap perusahaan perlu dan wajib untuk melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan. Karena suatu perusahaan dapat berjalan lancar ketika mereka mau peduli dengan keadaan di
sekitarnya dan tidak semata-mata hanya mementingkan kepentingan perusahaan saja misalnya mencari
keuntungan sebesar-besarnya dengan menggunakan segala cara yang mengakibatkan pihak-pihak lain merasa
dirugikan. Disini diperlukan hati nurani setiap individu dalam perusahaan tersebut untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial itu. Tentu saja hal ini akan bermanfaat bagi kehidupan perusahaan dalam jangka
panjang. Karena tentunya masyarakat akan mendukung setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan asalkan
tidak merugikan yang ada di sekitarnya dan semakin tumbuh rasa kepercayaan masyarakat terhadap produk
yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
MOHON MAAF SEBESAR BESARNYA ATAS KESALAH
PENGETIKAN ATAU PENYAMPAIAN MATERI KAMI
KEPADA ALLAH SWT KAMI MOHON AMPUN
KAMI UCUPKAN TERIMAH KASIH
WAASALLAMUALLAIKUM WAROHMATULLAHI
WABAROKATUH
SELAMAT SIANG .

Anda mungkin juga menyukai