Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PENGELOLAAN SUMBER
DANA PERUSAHAAN

Perputaran Dana dan Modal


Kerja
Pemenuhan kebutuhan modal

kerja
Perputaran Dana dan Modal Kerja

Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan


berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Dana yang digunakan untuk melangsungkan kegiatan


operasional sehari-hari disebut modal kerja.
misalnya, untuk membeli bahan baku, membayar upah
buruh, membayar utang dan lain-lain.

Pengelolaan modal kerja merupakan tanggung jawab


setiap manajer atau pimpinan perusahaan.
Perputaran Dana dan Modal Kerja

Modal keja sangat penting bagi perusahaan karena;


(1) sebagian besar pekerjaan manajer keuangan dicurahkan pada
kegiatan operasional perusahaan sehari-hari yang memerlukan
modal keja,
(2) pada umumnya nilai harta lancar suatu perusahaan kira- kira
lebih dari 50% dari jumlah harta, hal ini perlu pengelolaan yang
serius,
(3)khususnya bagi perusahaan kecil, manajemen modal kerja
sangat penting karena mereka sulit memperoleh sumber
pembiayaan dari pasar modal,
(4)perkembangan pertumbuhan penjualan berkaitan erat dengan
kebutuhan modal kerja
Perputaran Dana dan Modal Kerja

Elemen modal kerja:


1. Uang Kas

2. Piutang dagang

3. Persediaan barang dagangan


Elemen/ unsur Modal Kerja
Unsur-unsur Modal Kerja
Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan (1999:179)  menjelaskan unsur unsur modal
kerja yaitu :
  1. Kas
Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.
Makin besar jumlah kas yang ada dalam perusahaan berarti makin tinggi tingkat likuiditasnya. Ini
berarti bahwa perusahaan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi
kewajiban finansilnya.
2.  Piutang
    Piutang sebagai elemen modal kerja selalu dalam keadaan berputar.   
Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja dalam piutang adalah tergantung kepada
syarat pembayarannya. Makin lunak atau makin lama syarat pembayaran, berarti makin lama
modal kerja terikat pada piutang. Ini berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu
adalah semakin rendah.
3.  Persediaan
Persediaan sebagai elemen atau unsur utama dalam modal kerja merupakan aktiva yang selalu
dalam keadaan berputar di mana secara terus menerus mengalami perubahan
Perputaran Modal Kerja
Perputaran barang dagangan

Penjualan dengan kerdit :


Kas1 Barang Piutang Kas2

Pembelian Penjualan Penerimaan uang

Penjualan dengan tunai :


Kas1 Barang Kas2

Pembelian Penerimaan uang


 

Perputaran barang yang mengalami proses produksi :


Upah buruh
Kas1 Baran jadi Piutang Kas2
Material
Proses produksi Penjualan Penerimaan Uang


PENENTUAN BESARNYA KEBUTUHAN
MODAL KERJA
Besar kecilnya kebutuhan modal kerja terutama tergantung kepada
2 faktor yaitu :
1. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
2. Pengeluaran kas rata-rata setiap harinya.

Lama penyimpanan bahan mentah di gudang, lamanya proses


produksi, lamanya barang jadi di simpan di gudang dan jangka
waktu penerimaan piutang.

Sedangkan pengeluaran setiap harinya merupakan jumlah


pengeluaran kas rata-rata setiap harinya untuk keperluan pembelian
bahan mentah, bahan pembantu, pembayaran upah buruh, dan
biaya-biaya lainnya.
PENENTUAN BESARNYA KEBUTUHAN MODAL KERJA

 Dengan jumlah pengeluaran setiap harinya yang tetap,


tetapi dengan makin lamanya periode perputarannya,
maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan adalah
makin besar.

 Demikian pula halnya dengan periode perputaran yang


tetap, dengan makin besarnya jumlah pegeluaran kas
setiap harinya, kebutuhan modal kerja pun makin
besar.
Contoh
Periode perputaran
Lama proses produksi = 10 hari
Lamanya barang disimpan di gudang = 10 hari
Jangka waktu penerimaan piutang = 10 hari
Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja = 30 hari
 
Pengeluaran setiap harinya
Bahan mentah = Rp 4.000,00
Bahan pembantu = Rp 2.000,00
Upah buruh = Rp 3.000,00
Pengeluaran-pengeluaran lain = Rp 1.000,00
Jumlah pengeluaran setiap harinya = Rp 10.000,00

Kebutuha modal kerja bagi perusahaan yang menjalankan aktivitas usaha setiap harinya untuk
dapat menjamin kontinuitas usahanya dibutuhkan modal kerja sebesar
Rp 10.000,00 x 30 = Rp 300.000,00.
PEMENUHAN MODAL KERJA

Pemenuhan kebutuhan dana pada dasarnya dapat


dibedakan antara :
a. cara pemenuhan dana secara sendiri-sendiri
sesuai dengan kebutuhan masing-masing aktiva
yang akan dibiayai.
b. cara pemenuhan kebutuhan dana secara
keseluruhan dengan memandang semua
kebutuhan sebagai satu kesatuan.
PEMENUHAN MODAL KERJA

Sistem pemenuhan kebutuhan dana itu dapat


dikategorikan dalam 4 cara, yaitu :
1. Secara umum
2. Dari sudut likuiditas dan rentabilitas
3. Dari sudut solvabilitas dan rentabilitas
4. Dari perimbangan kekuasaan terhadap
perusahaan
LIKUIDITAS adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek, baik terhadap pihak kreditur maupun
terhadap kelangsungan hidup perusahaan. (membayar upah buruh,
membeli bahan baku).

SOLVABILITAS adalah kemampuan perusahaan untuk menutup


semua utangnya (jangka pendek atau jangka panjang) dengan
semua aktiva (baik aktiva lancar atau aktiva tetap)

RENTABILITAS adalah kemampuan perusahaan dalam


menghasilkan keuntungan dengan semua modal yang bekerja di
dalamnya.
PEMENUHAN MODAL KERJA

1. Cara pemenuhan kebutuhan dana secara umum


- kebutuhan dana untuk setiap aktiva, harus dibiayai
dengan dana sendiri–sendiri  yang sesuai dengan jumlah
dana dan lamanya kebutuhan.
- sistem pembelanjaan total, dimana pemenuhan
kebutuhan dana yang mendasarkan pada perputaran dana
yang ditanamkan dalam kelompok aktiva atau
keseluruhan aktiva sebagai satu kesatuan.
PEMENUHAN MODAL KERJA

2. Pemenuhan kebutuhan dana ditinjau dari


sudut likuiditas dan rentabilitas
Dalam memenuhi kebutuhan modal kerja kita
harus mengadakan keseimbangan antara tujuan
likuiditas dan tujuan rentabilitas.
Artinya bahwa pemenuhan modal kerja itu tidak
hanya dipandang likuid dari sudut pengembalian
kreditnya, tapi juga seberapa besar keuntungan yang
kita dapatkan dari modal yang kita dapatkan tersebut. 
PEMENUHAN MODAL KERJA

3. Pemenuhan kebutuhan dana ditinjau dari


sudut solvabilitas dan rentabilitas
Dalam sistem ini pun juga berlaku aturan bahwa
pemenuhan kebutuhan dana bukan hanya
mempertimbangkan dari sisi solvabiitasnya saja
(kemampuan pengembalian kredit jangka
panjangnya), tetapi juga melihat dari sisi
keuntungannya.
PEMENUHAN MODAL KERJA

4. Pemenuhan kebutuhan dana ditinjau dari


perimbangan kekuasaan terhadap perusahaan
Bahwa kalau setiap kebutuhan dana dipenuhi
dengan modal asing atau saham preferen, maka
pemegang saham lama tidak akan kehilangan atau
berkurang kekuasaannya terhadap perusahaan,
yang ini berarti tidak akan mengganggu perimbangan
kekuasaannya.

Anda mungkin juga menyukai