Anda di halaman 1dari 12

ACTIVITY BASED

COSTING
AKUNTANSI MANAJEMEN
A. BIAYA PRODUK

Pengertian biaya produk ditentukan oleh tujuan manajerial yang ingin


dipenuhi.Definisi biaya produk dapat memberikan gambaran mengenai prinsip dasar
manajemen biaya, yaitu biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Oleh karena
itu, biaya produk rantai nilai (value chain product cost) akan sesuai karena biaya ini
memasukkan semua biaya yang dibutuhkan dalam penilaian profitabilitas strategis.
Berdasarkan kepentingan pelaporan eksternal, biaya produk dapat diklasifikasi
menjadi tiga komponen, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik.Biaya bahan baku adalah penggunaan bahan-bahan yang dapat
dilacak secara langsung ke dalam produk atau jasa yang dihasilkan.Biaya tenaga kerja
langsung merupakan tenaga kerja yang dapat dilacak secara langsung ke dalam
produk atau jasa yang dihasilkan.Biaya overhead adalah semua biaya produksi selain
bahan baku dan tenaga kerja langsung. Dalam perusahaan manufaktur, biaya overhead
sering disebut sebagai beban pabrik (factory burden) atau overhead pabrik.
Biaya Per Unit
 Biaya per unit (unit cost) adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan tiap
satu unit produk.
 Biaya yang dihitung berasal dari pembebanan biaya ke objek biaya seperti produk,
konsumen, pemasok, dan bahan mentah.
Pentingnya Penentuan Biaya Per Unit Produk

Manajemen perlu menentukan biaya per unit produk untuk berbagai kepentingan, baik
yang bersifat strategis maupun taktis, diantaranya adalah sebagai berikut.Dasar
penentuan harga. Jika manajemen mengetahui biaya produksinya maka mereka akan
dapat menentukan harga yang sekiranya tidak akan menimbulkan kerugian bagi
perusahaan.Dasar pembuatan keputusan. Jika manajemen mengetahui biaya produksi
sebuah produk maka mereka dapat membandingkannya dengan harga jual produk
pesaing..
B. METODE PENENTUAN BIAYA
PRODUK

Terdapat dua kelompok pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung biaya
produk, yaitu pendekatan berbasis unit (konvensional) dan pendekatan berbasis
aktivitas (activity based costing−ABC).Pada pendekatan konvensional terdapat dua
metode yang lazim dipergunakan, yaitu metode tarif tunggal (plantwide rate) dan
metode tarif departemental (departmental rate).Metode-metode tersebut muncul dan
berkembang mengikuti perkembangan proses produksi, khususnya produksi barang.
Metode-metode tersebut juga dapat digunakan dalam lingkungan perusahaan jasa.
Berdasarkan penentuan biaya produk konvensional, maka hanya biaya manufaktur
saja yang dibebankan ke dalam produk.Pembebanan biaya produk ini menemui
masalah pada saat akan membebankan biaya overhead karena komponen biaya
overhead tidak secara langsung berhubungan dengan produk.Oleh karena itu,
pembebanan biaya overhead hanya berbasis pada penelusuran pemicu (driver tracing)
dan alokasi. Sistem penentuan biaya konvensional hanya menggunakan pemicu pada
aktivitas level unit (unit level activity driver) untuk membebankan biaya ke
produk.Cara ini digunakan pada dua metode perhitungan biaya produk konvensional,
yaitu tarif tunggal dan tarif departemental.
Tarif Tunggal
Berdasarkan pendekatan tarif tunggal, biaya overhead diasumsikan hanya dipicu oleh satu pemicu
pada semua fasilitas produksi (pabrik) dan produk. Terdapat dua tahapan dalam perhitungan biaya
overhead produk.

1. Penentuan tarif pembebanan overhead


Anggaran overhead diakumulasi menjadi satu untuk seluruh pabrik dengan langkah-langkah
sebagai berikut.Biaya diakumulasi secara sederhana dengan cara langsung menambahkan semua
biaya yang diharapkan akan terjadi selama satu periode dalam satu fasilitas pabrik.Setelah biaya
diakumulasi, dihitung tarif pembebanannya berdasarkan satu pemicu (driver) level
unit.Perhitungan tarif pembebanan overhead dapat dilakukan dengan formula berikut ini.
 2. Pembebanan biaya overhead
Biaya overhead dibebankan ke dalam produk menggunakan dasar tarif yang telah
ditentukan. Pembebanan biaya overhead ke dalam produk dilakukan dengan
menggunakan formula berikut ini.Overhead dibebankan total = Tarif overhead
Aktivitas sesungguhnyaSetelah biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produk
diketahui, langkah terakhir perhitungan biaya produk adalah menjumlahkannya
dengan biaya bahan baku sesungguhnya yang digunakan ditambah dengan biaya
tenaga kerja langsung sesungguhnya.
Tarif Departemental
Berdasarkan metode ini, pembebanan biaya overhead dilakukan pada setiap departemen dalam pabrik.
Tahapan perhitungan biaya produk dengan tarif departemental adalah sebagai berikut.Biaya overhead di
seluruh pabrik dibagi dan dimasukkan ke dalam kelompok-kelompok departemen produksi sehingga
didapatkan kelompok biaya departemen. Setelah itu, dihitung tarif pembebanannya menggunakan rumus
berikut ini.

Biaya overhead dibebankan ke produk dengan cara mengalikan antara tarif biaya overhead departemen
dan jumlah pemicu yang digunakan oleh produk departemen tersebut.Contoh Data yang digunakan
adalah data kasus di Petrogas. Apabila dalam proses produksinya Petrogas menggunakan dua
departemen, yaitu pembentukan dan perakitan. Di departemen pembentukan komponen dicetak
sedangkan di departemen perakitan membuat produk jadinya
C. PERBANDINGAN BIAYA PRODUK
KONVENSIONAL DAN KONTEMPORER

Hal ini bukan berarti ketiga metode ada yang salah, hanya saja ketiga metode tersebut
memiliki akurasi yang berbeda dalam mengalokasikan biaya overhead ke dalam
produk.Metode konvensional (tarif tunggal dan departemental) cenderung kurang
akurat dalam membebankan biaya overhead ke dalam produk.Ini karena pada
pendekatan konvensional terlalu menyederhanakan proses produksi suatu produk atau
jasa. Produk yang berbeda-beda diasumsikan hanya menggunakan satu aktivitas pada
keseluruhan proses produksi atau pada satu departemen tertentu.
GRACIAS
!
HANDY ANGGARA HIRO
1892142024
(D) AKUNTANSI S1

Anda mungkin juga menyukai