Bank Sentral
a. Wewenang terkait tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, antara lain menetapkan
sasaran moneter dengan memperhatikan saasaran laju inflasi; melakukan pengendalian moneter
dengan tidak terbatas pada operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing;
serta menetapkan tingkat diskonto, menetapkan cadangan minimum, dan mengatur kredit atau
pembiayaan.
b. Wewenang terkait tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, antara lain
melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran;
mewajibakan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatan; serta
menetepkan penggunakan alat/instrumen pembayaran.
c. Wewenang terkait dengan tugas mengatur dan mengawasi bank, antara lain menetapkan peraturan;
memberikan dan mancabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank;
mengawasi bank, baik secara individu maupun sebagai sistem perbankan; dan mengenakan sanksi
terhadap bank sesuai peraturan perundang-undangan.
Bank Sentral
Wewenang Bank Indonesia
Seiring berlakunya UU Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, fungsi
Bank Indonesia di bidang pengaturan dan pengawasan perbankan beralih ke OJK sebagaimana
ketentuan peralihan UU Otoritas Jasa Keuangan pasal 55 ayat (2). Akan tetapi fungsi di
bidang lain seperti fungsi pengelolaan uang rupiah tetap dijalankan oleh Bank Indonesia.
Sistem Pembayaran
Pengertian
Menurut UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia pasal 1 ayat (6), sistem
pembayaran adalah suatu sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme
yang digunakan untuk melaksakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul
dari suatu kegiatan ekonomi.
Bank Indonesia selaku lembaga yang berwenang terhadap sistem pembayaran berwenang
untuk mangatur dan menjaga pelaksanaan sistem pembayaran yang aman dan efisien di Indonesia.
Sistem pembayaran meliputi alat pembayaran, mekanisme kriling, hingga penyelesaian akhir
(settlement).
Sistem Pembayaran
Pada sistem pembayaran terdapat pihak-pihak yang terlibat sebagai lembaga penyelenggara
sistem pembayaran yaitu bank, lembaga keuangan bukan bank, lembaga bukan bank penyelenggara
transfefr dana, perusahaan pengalihan (switching), dan bank sentral.
Dalam alat pembayaran selain uang yang masih menjadi alat pembayaran utama yang berlaku
dalam masyarakat, terdapat pula alat pembayaran nontunai. Seiring perkembangan ekonomi mulai
dikenal alat pembayaran berbasis kertas seperti cek dan bilyet giro atau alat pembayaran
menggunakan kartu (APMK) yaitu kartu kredit dan kartu ATM/debit. Untuk sistem transfer telah
dilakukan pengenmabangan sistem transfer dana secara berkesinambungan oleh Bank Indonesia.
Saat ini telah tersedia sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem
Kriling Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
Sistem Pembayaran
Peran Bank Sentral dalam Sistem Pembayaran
1 2
REGULATOR PENGAWASAN
Membuat peraturan-peraturan Kegiatan pengawasan dilakukan terhadap proses
yang mendukung sistem pembayaran ataupun terhadap aktivitas para pelaku
pembayaran yang terlibat dalam sistem pembayaran
3 4 5
A) Sejarah Uang
• Alat pembayaran tunai (uang)
Sejarah perkembangan uang dapat dikelompokkan menjadi beberapa tahapan sebagai berikut
Alat pembayaran tunai masih lebih banyak memakai uang kartal (uang kertas dan logam). Uang kartal
masih memainkan peran penting khususnya dalam transaksi bernilai kecil. Dalam masyarakat modern
seperti sekarang ini, pemakaian alat pembayaran tunai seperti uang kartal memang cenderung lebih
kecil dibanding uang giral.
Fungsi, Jenis, dan Syarat Uang
1 Fungsi Uang
● Fungsi asli uang
Uang memiliki fungsi asli sebagai alat tukar dan satuan nilai. Sebagai alat tukar, uang
digunakan sebagai penukar barang dan jasa yang diperdagangkan. Uang memudahkan
masyarakat dalam kegiatan tukar menukar atau jual beli. Fumgsi satuan nhilai menunjukkan
uang sebgai alat pengukur nilai atau satuan uang
3 Syarat Uang
• Persyaratan psikologis, yaitu benda dapat memuaskan keinginan dari orang yang memilikinya
sehingga semua orang mau mengakui dan menerimanya
• Persyaratan teknis, yaitu syarat yang melekat pada uang antara lain bersifat tahan lama, mudah
dibagiu-bagi tanpa mengurangi nilai, mudah disimpan dan dibawa.
Pengelolaan Uang Rupiah oleh Bank Indonesia
1 2 3
Perencanaan Rupiah Pencetakan Rupiah Pengeluaran Rupiah
Meliputi perencanaan dan Meliputi seluruh rangkaian pencetakan uang Meliputi seluruh rangkaian kegiatan
penentuan jumlah rupiah yang rupiah. Bank Indonesia berkoordinasi dengan penerbitan uang rupiah sebagai alat
akan dicetak Menteri Keuangan untuk menentukan jumlah pembayaran yang sah di Indonesia
rupiah yang akan dicetak.
4 5 6
Pengedaran Rupiah Pencabutan dan Penarikan Rupiah Pemusnahan Rupiah
Meliputi seluruh kegiatan Meliputi seluruh kegiatan Meliputi seluruh kegiatan meracik,
mengedarkan/mendistribusikan menetapkan uang rupiah yang sudah melebur, atau cara lain untuk memusnahkan
uang ke seluruh wilayah tidak berlaku di Indonesia rupiah sehingga tidak dapat menyerupai
Indonesia uang rupiah
Alat Pembayaran Non tunai
Pengertian
alat pembayaran non tunai adalah alat pembayaran yang digunakan untuk membeli barang atau jasa
berupa uang yang tidak dibayarkan secara tunai. Alat pembayaran non tunai ini berupa kartu kredit,
transfer, atau uang yang dikirimkan melalui tempat atau usaha pengiriman uang.
2. Bilyet Giro
Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut,
untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang
disebutkan namanya atau nomor rekening pada bank yang sama atau bank yang lain.
3. Nota Debit
Nota debit adalah surat bukti terjadinya pengurangan utang usaha karena adanya pengembalian barang
dagangan atau penurunan harga yang dibuat oleh pihak pembeli. Arti nota debit adalah mendebit
(mengurangi) utang usaha pembeli yang harus dilunasi.
4. Nota Kredit
Nota Kredit adalah surat bukti terjadinya pengurangan piutang usaha karena adanya pengembalian barang
dagangan atau penurunan harga karena terjadinya kerusakan atau ketidak sesuaian kualitas barang yang
dikirim dengan yang dipesan.
5. Kartu Kredit
Kartu kredit adalah kartu berbahan plastik yang diterbitkan oleh bank atau perusahaan pengelola kartu
kredit, yang memberikan hak kepada orang yang memenuhi persyaratan tertentu dan tertera namanya di
kartu untuk menggunakannya sebagai alat pembayaran secara kredit atas perolehan barang atau jasa; dan
atau untuk menarik tunai dalam batas kredit sebagaimana ditentukan oleh pihak penerbit kartu kredit.
6. Kartu Debit
Kartu debit adalah sebuah kartu pembayaran secara elektronik yang diterbitkan oleh Bank. Kartu ini dapat
berfungsi sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai. Kartu ini mengacu pada saldo tabungan bank di
bank penerbit tersebut. Fungsi dari kartu debit adalah untuk memudahkan pembayaran ketika berbelanja tanpa
harus membawa uang tunai. Dalam beberapa kasus, nomor rekening primer diberikan secara eksklusif untuk
digunakan di Internet dan tidak ada kartu fisik.