Anda di halaman 1dari 37

Macam macam Hak Penguasaan

Atas Tanah
Hak Atas Tanah …..?
Hak Atas Tanah…?
Hak Atas Tanah

Hak atas tanah adalah hak yang diterima oleh perseorangan atau

badan hukum selaku pemegang kekuasaan atas tanah.

Hak atas tanah memberi wewenang kepada yang mempunyainya

untuk mempergunakan tanah yang bersangkutan.

Seperti yang tertulis dalam Pasal 4 UUPA, bahwa atas dasar hak

menguasai dari negara ditentukan adanya macam-macam hak atas

tanah yang dapat diberikan kepada perseorangan atau badan-badan

hukum
Macam Macam Hak Atas Tanah
( Pasal 16 UUPA )
.
Hak Milik ( Psl 20 s/d 27 UUPA )

Adalah hak turun-temurun, terkuat, dan terpenuh


yang dipunyai orang atas tanah. ( pasal 20 – 1
UUPA )
Kata –kata “terkuat dan terpenuh” itu tidak berarti bahwa
hak milik merupakan hak yang mutlak dan tidak dapat
diganggu gugat.
Mengenai keabsahan dan kehalalan hak milik telah
dikenal dua asas yaitu :

a. Asas  nemo plus juris transfere potest quam ipse


haberet, artinya tidak seorang pun dapat
mengalihkan atau memberikan sesuatu kepada orang
lain melebihi hak miliknya atau apa yang ia punyai.
b. Asas nemo sibi ipse causam possessionis
mutare potest, artinya tidak seorang pun
dapat mengubah bagi dirinya atau
kepentingan pihaknya sendiri, tujuan dari
penggunaan objek miliknya.
Sifat Sifat Hak Milik

1. Terkuat.

2. Turun temurun dan dapat beralih

3. Dapat menjadi induk dari pada hak-hak atas

tanah lain.

4. Dapat dijadikan jaminan utang dengan

dibebani hak tanggungan.

5. Dapat diwakafkan.
Tujuan penggunaannya

Hak milik atas tanah dapat dipergunakaan baik


untuk usaha pertanian maupun untuk
mendirikan bangunan-bangunan dengan
memperhatikan/menyesuaikan dengan rencana
tata guna tanah.
Hapusnya Hak Milik

1. Karena pencabutan hak

2. Karena penyerahan dengan sukarela oleh

pemiliknya

3. Karena ditelantarkan yang pengertiannya akan

ditentukan dalam peraturan perundangan.

4. Karena ditentukan dalam Pasal 21 ayat (3) dan

Pasal 26 ayat (2) UUPA.


Yang Dapat Mempunyai Hak Milik

1. Warga Negara Indonesia.

2. Badan hukum yang ditetapkan Pemerintah

yang sudah memenuhi syarat.


2. Hak Guna Usaha
Hak untuk mengusahakan tanah negara minimal 5 hektar
dalam jangka waktu yang terbatas dan tertentu, yaitu
maksimal 25 tahun atau 35 tahun yang dapat diperpanjang
dengan maksimal 35 tahun dibidang pertanian, perikanan,
peternakan (Pasal 28) 

Tujuan penggunaannya : pada dibidang pertanian, perikanan,


peternakan (Pasal 28) .
Hapusnya hak guna usaha:

1. Jangka waktu berakhir

2. Dihentikan sebelum jangka waktunya

berakhir karena sesuatu syarat tidak

dipenuhi.

3. Dicabut untuk kepentingan umum

4. Tanahnya musnah.

5 .Ketentuan dalam Pasal 30 ayat (2)


3. Hak Guna Bangunan

Hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan di atas tanah yang bukan

miliknya sendiri (tanah negara dalam tanah milik orang lain) yang jangka waktunya juga

terbatas dan tertentu, yaitu maksimal 30 tahun yang dapat diperpanjang dengan

maksimal 20 tahun (Pasal 35). Penggunaan tanah yang dipunyai dengan hak guna

bangunan terutama untuk mendirikan/mempunyai bangunan-bangunan, tetapi disamping

itu diperbolehkan untuk menanam sesuatu dan memelihara ternak, asal tujuannya yang

pokok tetap dilaksanakan.

Tujuan penggunaannya  : untuk mendirikan dan atau mempunyai bangunan-bangunan.


Hapusnya Hak Guna Bangunan

1. Jangka waktu berakhir

2. Dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum


jangka waktu berakhir

3.Untuk kepentingan umum


4. Ketentuan dalam Pasal 36 ayat (2) UUPA
4. Hak Pakai.

Hak untuk menggunakan dan atau memungut hasil dari tanah negara atau

tanah milik orang lain yang memberi wewenang dan kewajiban yang

ditentukan dalam keputusan atau perjanjian pemberiannya (Pasal 41) tapi

tidak bersumber pada hubungan sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan

tanah.

Jangka waktu : hak pakai yang diberikan selama waktu tertentu atau selama

tanahnya dipergunakan untuk keperluan tertentu. Dalam praktek pada

umumnya pemberian hak pakai oleh pemerintah jangka waktunya 10 tahun.


Hapusnya Hak Pakai

1. Jangka waktu berakhir

2. Dicabut untuk kepentingan umum


3. Tanahnya musnah

4. Dilepaskan oleh pemengan haknya sebelum


jangka waktu berakhir
5. Hak Sewa

Hak mempergunakan tanah milik orang lain untuk sesuatu


keperluan dengan membayar kepada pemiliknya
sejumlah uang sebagai sewa (Pasal 44). Antara HGU,
HGB, HP, dan HS terdapat kesamaan, yaitu hak yang
memberi wewenang untuk memakai/menggunakan tanah
yang bukan miliknya sendiri dan dapat dikelompokan
sebagai hak pakai.
Hak Membuka Tanah dan Hak
Memungut Hasil Hutan
Dalam perkembangan UUPA yang mulai diatur dalam
PMA No.9 tahun 1960, kemudian dikenal dan
dikembangkan pula hak pengelolaan. Pengelolaan
sebagai jenis hak belum disebut dalam Pasal 16 ayat (1)
UUPA, tetapi mengelola tanah negara sendiri sebagai
fungsi sebenarnya sudah terbaca dalam penjelasan
angka II/2 UUPA.
Hak pengelolaan adalah hak untuk menguasai atas tanah yang langsung dikuasai
oleh negara yang memberi wewenang kepada pemegang haknya untuk :

1. Merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah yang bersangkutan


menggunakan tanah tersebut untuk pelaksanaan tugasnya.

2. Menyerahkan bagian-bagian dari tanah itu kepada pihak ketiga dengan hak
pakai dengan jangka waktu 6 tahun (Perauran Mentri Agraria No.9
tahun1965)

3.  Menerima uang pemasukan/uang wajib tahunan


Di samping itu, UUPA mengenal pula hak-hak yang
bersifat sementara yang disebut dalam Pasal 53,
yaitu :

1.  Hak gadai
2.  Hak usaha bagi hasil

3.  Hak menumpang

4.  Hak sewa tanah pertanian


(Pasal 16 ayat (1) jo Pasal 53)
BW (KUHP perdata) mengenal berbagai jenis

hak atas tanah sebagai barang

tidak bergerak, yaitu :

a.  Bezit (kedudukan berkuasa)

b. Eigendom (hak milik)

c.  Burenrecht (hak bertetangga = hak jiran)

d.  Herendienst (hak kerja rodi)


e.  Erfdienst baarheid (hak pengabdian tanah)

f.  Het regt van opstaal (hak numpang karang)

g. Het erfpachtsregt (hak usaha)

h. Grondrenten en tienden (bunga tanah


dan hasil sepersepuluh)

i.  Het vrucht gebruik (hak pakai hasil)

j.   Het recht van gebruik en de bewoning

 (hak pakai dan hak mendiami)


Sedangkan hukum adat mengenal

peristilahan yang lain sekali :


1.  Hak Persekutuan atas Tanah

a.   Hak ulayat
b.   Hak dari kelompok kekerabatan

atau keluarga luas.


2.Hak Perorangan atas Tanah

a.   Hak milik, hak yasan (inland bezitrecht)


b.   Hak wewenang pilih, hak kima-cek,

hak mendahulu (voorkeursrecht)


c.   Hak menikmati hasil (genotsrecht)
d.   Hak pakai (gebruiksrecht) dan hak
(onteiginningsrecht)

e.   Hak imbalan jabatan (ambtelijk profitjt recht)


f.   Hak wenang beli (naastingsrecht)
Hak Hak Atas Tanah Menurut Hukum
Perdata Barat

I. Tanah Negara, terdiri dari :

a. Domein Bebas

Ialah tanah yang dikuasai lansung oleh

Pemerintah Belanda baik secara formal

maupun materil. Ex:


.

Seperti : Tanah tanah yang digunakan oleh

pemerintah untuk instansi, jalan -

jalan, pasar, pelabuhan, dll.


b. Domein Tidak Bebas

Adalah tanah tanah yang tidak lansung dikuasai

oleh pemerintah. Biasanya tanah tanah


dikuasai dan dinikmati oleh pihak lain

dengan mendapatkan sesuatu hak.

Seperti : hak erfacht, hak opstal, hak konsensi,

hak sewa, dll.


II. Tanah Bukan Tanah Domein :

Ialah Tanah tanah yang dimiliki secara


sah oleh penduduk. Seperti :

a. Tanah Partikelir :

Ialah Tanah yang telah dijual oleh


pemerintah Belanda kepada pihak swasta
atau partikelir.
b. Tanah Hak Eigendom
Ialah Tanah yang dimiliki sesuai dengan
ketentuan yang diatur oleh pasal 571 BW

Hak Eigendom :
Adalah Hak untuk menikmati kegunaan
sesuatu benda dimana sipemegang tsb
dapat dengan leluasa bertindak/berbuat
sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
c. Tanah Hak Egendom Agrarische :

Ialah Hak eigendom yang diberikan oleh


pemerintah Hindia Belanda kepada
Indonesia, tetapi tidak tunduk kepada

eigendom menurut BW.


Hak Opstal :

adalah suatu hak kebendaan untuk


mendirikan bangunan, mengolah tanah
atau menanaminya yang tanah tersebut
adalah kepunyaan orang lain.
Hak Erpacht :

Ialah suatu hak kebendaan untuk mendapa


kemamfaatan benda tidak bergerak

kepunyaan orang lain dengan kewajiban

membayar semacam sewa ( pacht )

kepada pemilik.
Hak Konsensi :
Adalah suatu hak yang diberikan oleh

pemerintah kepada seseorang untuk


mengolah tanah tersebut sebagai lapangan
pertanian. ( Hak Erpacht dalam konsensi
ini lamanya 75 tahun berturut turut ).
Hak Sewa :

Ialah hak kebendaan atas suatu benda


kepunyaan orang lain dengan tujuan
untuk dipakai sendiri dan menikmati
hasilnya guna kepentingan sendiri/bersama

keluarga.
Hak Pinjam Pakai :

Adalah suatu perjanjian dimana pihak


yang meminjam diberi hak untuk memakai

kepunyaannya dalam suatu jangka waktu


tertentu tanpa harus membayar sesuatu

bentuk pembayaran.
Terima Kasih…….
.

Anda mungkin juga menyukai