Kimed Kel.3 Done
Kimed Kel.3 Done
WR.WB
SENYAWA PEMBLOK
ALFA - ADRENERGIK
Disusun Oleh :
Bioavailabilitasnya besar dan waktu paruhnya panjang (9-15 jam). Afinitasnya lebih
besar terhadap reseptor-alfa1A dan alfa 1D dibandingkan terhadap alfa1B. oleh karena
itu obat ini lebih dianjurkan untuk penderita (Benign Prostate Hiperthropy) BPH,
diduga otot polos prostat diperantarai reseptor-alfa1A.
Prazosin
Efek Kardiovaskuler
Tonus arteri dan vena ditentukan oleh reseptor-alfa pada otot polos vaskuler,
antagonis reseptor-alfa menyebabkan penurunan resistensi perifer dan tekanan
darah. Antagonis reseptor-alfa dapat menyebabkan hipotensi postural dan
takikardi. Hipotensi postural timbul karena antagonis reseptor alfa1 pada otot
polos pada vena, padahal kontraksi vena adalah komponen penting dalam
pengaturan tekanan darah pada perubahan posisi tubuh. Kontriksi arteri pada
kaki juga mungkin berperan pada respon postural ini. Takikardi mungkin lebih
menunjukkan adanya blokade reseptor presinap- alfa2 pada jantung, karena
meningkatnya pelepasan NE yang akan menimbulkan stimulasi reseptor-alfa di
jantung
Efek Lain
Efek lain menunjukkan adanya blokade reseptor-alfa pada jaringan lain
antara lain miosis dan hidung tersumbat. Blokade reseptor-alfa1 menyebabkan
kontraksi prostat.
Pemblok alfa-adrenergik
Pemblok alfa-adrenergik dibedakan menjadi:
1. Non selektif alfa-bloker
Imidazolin: tolazolin,
phentolamin
Ergot alkaloid: ergotamine,
ergotoksin
Miscellaneous: klorpromazin
2. Irreversible alfa-bloker
Beta-haloetilamin:
fenoksibenzamin
3. Selektif alfa 1-bloker
Alkaloid
indol:
yohimbin
Komponen
tetrasiklik:
mirtazapin
Mekanisme kerja dari pemblok alfa-
adrenergik sebagai berikut:
Sebagai antagoinis kompetitif terhadap
amindiogenik. Contoh turunan imidazol
1 β
2
Terima Kasih Atas Perhatiannya
Wassalamualaikum Wr. Wb .