Anda di halaman 1dari 33

PENGURANGAN RESIKO PENCEGAHAN

PENYAKIT DAN PROMKES

Oleh Ns. Nursaadah, M. Si


Peta Bencana
Sabang
Suka jaya, Suka Karya
B.Aceh
Baiturrahman

A.Besar
Seulimum
Lhokseumawe
Pidie Pusong
Tangse, Gempang
Aceh Jaya Bireuen Aceh Utara
Jaya, Panga, Teunom Plimbang. Mt. Kuli, Tanah Luas,
Sampoiniet, Setia Bakti Pidie Jaya Pirak Timu
Meuredu Bener Meriah
Wih Pesam, Bukit,
Teritit
Aceh Timur Langsa
Aceh Barat Bireum Bayeun, Alue Ie Mirah
Johan Pahlawan, Woyla Timur, Aceh Tengah Langsa Lama, Langsa Kota
Woyla Tengah, Arongan Silih Nara, Celala, Langsa
Lambalek, Meurebo21 Kuta Panang,, Bebesan Aceh
Km
Nagan Raya Tamiang
Tamiang hulu, Manyak Payed
Tripa Timur, Kuala Pesisir, Darul Krg, Baru
Banjir Makmur, Seunagan Gayo Lues
Pantan, Pining cuaca
Aceh Barat Daya
Longsor/Pergeseran Tanah Babah Rot

Angin Puting Beliung Aceh Selatan


Kl. Utara, Kluet Selatan, Trumon,
Aceh Tenggara
Kebakaran Trumon Timur, Samadua
Ketambe, Bukit Tusam, Leuser

Abrasi
Gempa Subulussalam
Simpang Kiri

G.Api Aceh Singkil


Singkil, Singkil Utara,
G.Meriah, Sp. Kanan,
Simeulue Singkohor, Kuala Baru
Simeulue Tengah
MANAJEMEN BENCANA

MANAJEMEN RESIKO
BENCANA

MITIGASI
MANAJEMEN MANAJEMEN
KESIAPSIAGAAN KEDARURATAN PEMULIHAN

PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA


PENGERTIAN
BENCANA

Peristiwa atau rangkaian peristiwa yg


mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyrakat yg disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor non alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda dan dampak
psikologis (UU No. 24/2007)
Terjadinya Bencana
Pemicu

Bahaya

RISIKO
BENCANA
BENCANA

Kerentanan
Jenis Bencana
• Geologi • Teknologi
– Gempabumi, – Kecelakaan
tsunami, longsor, transportasi,
industri
gerakan tanah
• Lingkungan
• Hidro-meteorologi – Kebakaran,kebaka
– Banjir, topan, banjir ran hutan,
bandang,kekeringan penggundulan
hutan.
• Biologi
• Sosial
– Epidemi, penyakit
– Konflik,
tanaman, hewan
terrorisme
SIKLUS MANAJEMEN BENCANA

BENCANA

Tanggap
Darurat
Kesiapsiagaan

Pencegahan Rehabilitasi
dan Mitigasi
SIKLUS PENANGGULANGAN
BENCANA

Kesiapsiagaan
Tanggap darurat

Mitigasi
Pra Bencana Saat Bencana

Pencegahan

Pasca Bencana
Pemulihan/
Rekonstruksi Rehabilitasi
Pra Pasca
Tanggap Darurat
Bencana Bencana
UNSUR RISIKO BENCANA

Bahaya Kerentanan
Risiko = Bahaya * Kerentanan

Risiko
Bahaya Bencana
Kerentanan
Pengurangan Risiko Bencana

Bahaya Kerentanan

Risiko
Bencana
SITUASI NORMAL

Kebutuhan ketersediaan sumber


masyarakat Kebutuhan dasar
& pelayanan
SITUASI KEDARURATAN /
BENCANA

kebutuhan Ketersediaan sumber


Kebutuhan dasar
& pelayanan
masyarakat
Beberapa Paradigma dalam
Manajemen Bencana

• Bantuan Darurat
• Mitigasi
• Pembangunan
• Pengurangan Resiko
Keadaan Darurat
Situasi/kondisi kehidupan atau kesejahteraan
individu manusia atau masyarakat akan
terancam, apabila tidak dilakukan tindakan
yang tepat dan segera, sekaligus menuntut
tanggapan dan cara penanganan yang luar
biasa (diluar prosedur rutin/standar)
Manajemen Kedaruratan
(emergency management)

• Seluruh kegiatan yang meliputi aspek


perencanaan dan penanggulangan kedaruratan,
pada menjelang, saat dan segera setelah terjadi
keadaan darurat.
• Manajemen kedaruratan ini mencakup :
– siaga darurat
– tanggap darurat,
– pemulihan darurat,
Kegiatan Tanggap Darurat
• Manajemen dan Koordinasi
• Perlindungan, Penerimaan dan
Pendataan
• Pangan dan Nutrisi
• Logistik dan Transportasi
• Penampungan Sementara
• Air Bersih
• Sanitasi Lingkungan
• Pelayanan Kesehatan
• Pelayanan Masyarakat
• Pendidikan
Manajemen & Koordinasi
Manajemen Tanggap Darurat
diperlukan 3 C:
- Command (komando)
- Control (pengendalian)
- Coordination (kordinasi)
Bentuk kegiatan:
- Mendirikan POSKO
- Membuat Tim Reaksi Cepat

Kegiatan ini merupakan tugas:


BNPB, BPBD Prop dan BPBD
Kab/Kota
Perlindungan & Pendataan
Kegiatan ini meliputi :
Evakuasi korban yg masih hidup
dan meninggal
Memberikan pertolongan dan
perlindungan bagi korban
selamat
Menerima dan memberikan
tempat penampungan
sementara
Mendata dan mencatat agar
memudahkan dalam
pengurusan pelayanan
Pangan
Pada tahap awal yg diberikan
adalah makanan siap santap,
karena tidak dapat memasak.
Pendirian dapur umum
Pemberian jatah hidup per
keluarga, apabila sudah didata dan
mendapatkan tempat
penampungan
Jenis pangan disesuaikan dengan
makanan pokok setempat
Standar Departemen Sosial 400 g
dan Rp 3000,- (per orang per hari)
Logistik & Transportasi
Pengumpulan, pengadaan,
penyimpanan dan penyaluran
bantuan logistik sangat
diperlukan pada tanggap darurat.
Diperlukan gudang dan sarana
transportasi
Perbaikan prasarana jalan dan
jembatan, pelabuhan dan
bandara sangat vital.
Dukungan transportasi sangat
ditentukan oleh ketersediaan
bahan bakar minyak (BBM).
Dikoordinasikan oleh
Departemen Perhubungan
Penampungan Sementara
Penampungan sementara
ditempatkan pada bangunan
gedung yg aman: sekolah, kantor,
stadion, gudang, dsb.
Jika tidak memungkinkan dapat
ditempatkan di lapangan atau
tempat terbuka, dengan mendirikan
tenda-tenda.
Pada pengungsian yg cukup lama
dibuat hunian semi permanen
(huntara) yang berupa barak yang
berisi beberapa keluarga.
Air Bersih
Penyediaan air bersih
diarahkan pengguna-annya
untuk: mandi, minum, cuci,
memasak
Sumber air dapat diperoleh
dari: sungai, danau, sumur,
air tanah dalam dan mata
air.
Untuk itu diperlukan: volume
dan kualitas air yg
memenuhi, sistem
penampungan, pengo-lahan,
penyaluran dan
distribusinya.
Sanitasi
Penyediaan sarana MCK
disesuaikan dgn kebiasaan
pengungsi di daerah asal.
Sarana MCK tsb harus mudah
dipakai dan dapat dipelihara
oleh warga.
Harus diperhitungkan rasio
jumlah MCK terhadap jumlah
pengungsi.
Pengelolaan sampah diatur
pengumpulan dan
pembuangannya.
Kesehatan dan Nutrisi

Setiap korban bencana


mendapat perawatan
kesehatan secara gratis di
puskesmas dan RS rujukan
Pemerintah menyediakan
tenaga medis, peralatan
kesehatan dan obat-obatan.
Di samping itu dilakukan pula
imunisasi dan vaksinasi guna
mencegah timbulnya
penyakit.
Kegiatan ini dilakukan oleh
Dinas Kesehatan.
Pelayanan Masyarakat
Dalam penampungan
sementara perlu disediakan
tempat umum untuk
memberikan pelayanan, a.l:
-Media (radio, televisi)
-Komunikasi (telepon, SSB)
-Informasi (keluarga,
penyuluhan, sosialisasi,
pertemuan warga)

Peran LSM sangat diperlukan


untuk pelayanan masyarakat.
Pendidikan
Pada tahap tanggap darurat,
proses belajar mengajar bagi
para siswa harus tetap
berjalan.
Lokal tempat belajar dapat
menggunakan bangunan yg
ada, sekolah terdekat dan
tenda-tenda darurat.
Keperluan untuk proses belajar
(buku pelajaran, alat tulis dan
keperluan lain) harus
disediakan.
Pelaksanaan kegiatan ini
adalah Dinas Pendidikan
setempat.
Perubahan Paradigma

• Dari respon darurat ke manajemen resiko:


perubahan dari PENANGANAN, menjadi
PENANGGULANGAN bencana, dari panik ke
pemecahan masalah.

• Dari Penanggulangan bencana sebagai


issue luarbiasa menjadi pekerjaan biasa
pemerintahan dan pembangunan.
MODEL PENYELENGGARAAN PB

Fungsi
Koordinasi Tidak ada Bencana
1. perencanaan PB;
2. pengurangan risiko bencana;
3. pencegahan;
4. pemaduan dalam Renbang;
5. pensyaratan analisis risiko bencana;
6. penegakan rencana tata ruang;
7. pendidikan dan pelatihan; dan
Kesiapsiagaan 8. persyaratan standar teknis PB
-Mitigasi
-Kesiapan Pada Saat Darurat Pemulihan
-Peringatan Dini 1. Rapid Assessment •Rehabilitasi
2. Penetapan status Bencana •Rekonstruksi
3. SAR
4. Pemenuhan kebutuhan dasar
5. Perlindungan klp rentan
Fungsi
6. Pemulihan sarana kunci
Komando
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai