6. Jenis Limbah
7. Penghasilan Limbah dari Pemprosesan
8. Rencana Pengelolaan
9. Pengelolaan Limbah Cair – Instalasi Pengolahan Air Limbah
10. Land Aplikasi
PT KAPUAS MAJU JAYA
Bangunan Pabrik
Keluasan
2) Nilai SPT di area Bore Hole 1 > 60 pada kedalaman 4m dan SPT 21 pada kedalaman 2m
3) Nilai SPT di area Bore Hole 2 > 60 pada kedalaman 6m dan SPT 6 pada 2m dan SPT 15m pada 4m
4) Untuk Pondasi dangkal (Pad Footing) sangat cocok apabila telah mengunakan tanah asli hampir semua lokasi area
tanah adalah keras setelah di lakukan pemotongan top soil. Terutama beban berat (OST,Boiler,KSB dll) yang
memang membutuhkan kondisi tanah keras.
5) Untuk timbunan tanah pada area yang di pakai sebagai tempat beban berat compaction layer by layer dan di check
dengan compaction test.
Soil details
Dense, moderately graded, rounded, sand
Mobilisation factor; m= ;1.5;
Density of soil; soil = 16.5 kN/m3
Design shear strength; ’ = 22.6 deg
Design base friction; = 17.3 deg
Allowable bearing pressure; P bearing = 70 kN/m2
Struktur Bangunan
Asas Pengiraan
c) BS 6399 : Loading for Buildings – Part 2 : Code of practice for Wind Loads
2. Dead load = 0.15KN/m2 purlin atap dan pelayanan (services) yang lain.
Live Load, LL
2. Kemiringan atap adalah 15 deg di mana tiada akses disediakan selain daripada maintenance
(Load Case = 0.15KN/m2)
Wind Load, LL
1. Jenis Limbah
2. Penghasilan Limbah dari Pemprosesan
3. Rencana Pengelolaan
4. Pengelolaan Limbah Cair – Instalasi Pengolahan Air Limbah
5. Land Aplikasi
PT KAPUAS MAJU JAYA
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
LIMBAH CAIR
JANJANG KOSONG Dari: Air sisa perebusan, sisa ABU BOILER
Dari: Pemisahan buah dari proses, dan sisa pencucian Dari: Pembakaran bahan api
tandan boiler
Kelola: Instalasi Pengolahan Air
Kelola: Pupuk dalam bentuk Limbah (IPAL) Kelola: Sebagai penetrealisir
mulsa keasaman tanah
1. Deoiling Tank (Tangki Pemisah Minyak): Tempat pemisahan minyak yang terikut di dalam limbah
cair, di mana minyak yang terpisah dialirkan kembali ke Stasiun Klarifikasi.
2. Kolam Pendingin (Cooling Pond): Berfungsi mendingin air limbah (ke temperatur 40oC) agar mikroba
perombak bahan organic dapat dipertahankan hidup. (minimum retensi: 2 hari)
3. Kolam Anaerobik (Anaerobic Ponds): Berfungsi sebagai tempat perombakan limbah cair oleh bakteri
secara anaerobik. (minimum retensi: 35 hari)
4. Kolam Aerobik/Aerasi (Aerobic/Aeration Pond): Menaikkan pH air limbah menjadi 6-8 dengan sistem
aerasi, sehingga kecepatan perombakan bahan organik oleh bakteri dapat berjalan dengan baik.
(minimum retensi: 20 hari)
5. Kolam Sedimentasi (Final Pond): Berfungsi mengendapkan partikel tersuspensi sebelum dialirkan ke
land aplikasi.
COOLING POND
ANAEROBIC POND
AEROBIC POND
STABILIZATION POND
PT KAPUAS MAJU JAYA
LAND APLIKASI
LAND APLIKASI