Anda di halaman 1dari 18

PT KAPUAS MAJU JAYA

RENCANA PEMBANGUNAN PABRIK KELAPA SAWIT


60/90 TPH
di
Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Pasak Telawang, Kabupaten Kapuas,
Kalimantan Tengah

PRESENTASI DATA TEKNIS & LINGKUNGAN


PT KAPUAS MAJU JAYA
BAGIAN A – RINGKASAN DESAIN BANGUNAN
1. Bangunan Pabrik
2. Ringkasan Data Tanah BH 1 & 2
3. Ringkasan Data Tanah
4. Struktur Bangunan
5. Beban Desain

BAGIAN B - PENGELOLAAN LINGKUNGAN

6. Jenis Limbah
7. Penghasilan Limbah dari Pemprosesan
8. Rencana Pengelolaan
9. Pengelolaan Limbah Cair – Instalasi Pengolahan Air Limbah
10. Land Aplikasi
PT KAPUAS MAJU JAYA

Bangunan Pabrik

1. Steriliser station : 20m x 30m


2. Main Process : 30m x 96m
3. Boiler House/Power House/
Clarification Station : 30m x 102m

Keluasan

1. Pabrik Sawit (Area berpagar) : 70,279 m2


2. Steriliser Building : 857m2
3. Main Process Building : 3495m2
4. Boiler House/Power House/
Clarification Station : 3703m2
Ringkasan Data Tanah BH 1 & 2
Ringkasan Data Tanah BH 3 & 4
Ringkasan Data Tanah
1) Secara general, building dan machinery foundation di area Borehole No. 1 & No.2.

2) Nilai SPT di area Bore Hole 1 > 60 pada kedalaman 4m dan SPT 21 pada kedalaman 2m

3) Nilai SPT di area Bore Hole 2 > 60 pada kedalaman 6m dan SPT 6 pada 2m dan SPT 15m pada 4m

4) Untuk Pondasi dangkal (Pad Footing) sangat cocok apabila telah mengunakan tanah asli hampir semua lokasi area
tanah adalah keras setelah di lakukan pemotongan top soil. Terutama beban berat (OST,Boiler,KSB dll) yang
memang membutuhkan kondisi tanah keras.
5) Untuk timbunan tanah pada area yang di pakai sebagai tempat beban berat compaction layer by layer dan di check
dengan compaction test.

Soil details
Dense, moderately graded, rounded, sand
Mobilisation factor; m= ;1.5;
Density of soil; soil = 16.5 kN/m3
Design shear strength; ’ = 22.6 deg
Design base friction;  = 17.3 deg
Allowable bearing pressure; P bearing = 70 kN/m2
Struktur Bangunan

Asas Pengiraan

• Building Regulations & Building Code

a) BS 8110 : Part 1 1997 Code of Practice for Design & Construction

b) BS 5950 : Part 1 2000 Structural Use of Steelwork in Building – Code of


Practice for Design. Rolled and Welded Sections.

c) BS 6399 : Loading for Buildings – Part 2 : Code of practice for Wind Loads

d) MS 1553 : 2002 Code of Practice on Wind Loading for Building Structure.


Beban Desain
Dead load, DL
1. Beban sendiri (self-weight) struktur bangunan dihasilkan oleh software berdasarkan kepada
ukuran column
a) Steriliser station : 406 x 178 x 60 KG/Mb)
b) Main Process : 457 x 191 x 82 KG/Mc)
c) Boiler house/Power house/Clarification : 457 x 191 x 82 KG/M

2. Dead load = 0.15KN/m2 purlin atap dan pelayanan (services) yang lain.

Live Load, LL

2. Kemiringan atap adalah 15 deg di mana tiada akses disediakan selain daripada maintenance
(Load Case = 0.15KN/m2)

Wind Load, LL

3. Kecepatan angin asas, sehingga to 33.5 m/s


4. Sistem penahan lawan daya angin haruslah tidak melebihi 0.65KN/m2
PT KAPUAS MAJU JAYA

BAGIAN B - PENGELOLAAN LINGKUNGAN

1. Jenis Limbah
2. Penghasilan Limbah dari Pemprosesan
3. Rencana Pengelolaan
4. Pengelolaan Limbah Cair – Instalasi Pengolahan Air Limbah
5. Land Aplikasi
PT KAPUAS MAJU JAYA
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
LIMBAH CAIR
JANJANG KOSONG Dari: Air sisa perebusan, sisa ABU BOILER
Dari: Pemisahan buah dari proses, dan sisa pencucian Dari: Pembakaran bahan api
tandan boiler
Kelola: Instalasi Pengolahan Air
Kelola: Pupuk dalam bentuk Limbah (IPAL) Kelola: Sebagai penetrealisir
mulsa keasaman tanah

MINYAK PELUMAS PADATAN (SOLID)


Dari: Penggunaan minyak
pelumas
LIMBAH PKS Dari: Lumpur padat dari proses
pemurnian sawit
Olah: Ditampung pada bak Kelola: Pupuk pada lahan kebun
penampungan

SERABUT (FIBER) CANGKANG (SHELL)


Dari: Pemisahan buah dengan inti sawit Dari: Pengupasan inti sawit
Kelola: Bahan bakar boiler Kelola: Bahan bakar boiler
PENGELOLAAN LINGKUNGAN

PENGELOLAAN AIR LIMBAH - INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL):


Kriteria Desain:

1. Deoiling Tank (Tangki Pemisah Minyak): Tempat pemisahan minyak yang terikut di dalam limbah
cair, di mana minyak yang terpisah dialirkan kembali ke Stasiun Klarifikasi.

2. Kolam Pendingin (Cooling Pond): Berfungsi mendingin air limbah (ke temperatur 40oC) agar mikroba
perombak bahan organic dapat dipertahankan hidup. (minimum retensi: 2 hari)

3. Kolam Anaerobik (Anaerobic Ponds): Berfungsi sebagai tempat perombakan limbah cair oleh bakteri
secara anaerobik. (minimum retensi: 35 hari)

4. Kolam Aerobik/Aerasi (Aerobic/Aeration Pond): Menaikkan pH air limbah menjadi 6-8 dengan sistem
aerasi, sehingga kecepatan perombakan bahan organik oleh bakteri dapat berjalan dengan baik.
(minimum retensi: 20 hari)

5. Kolam Sedimentasi (Final Pond): Berfungsi mengendapkan partikel tersuspensi sebelum dialirkan ke
land aplikasi.
COOLING POND

ANAEROBIC POND

AEROBIC POND

STABILIZATION POND
PT KAPUAS MAJU JAYA
LAND APLIKASI

Dilaksanakan sesuai dengan:

a) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 28 Tahun 2003, tentang


Pedoman Teknis Pemanfaatan Air Limbah dari Industri Minyak Sawit pada
Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit,

b) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 29 Tahun 2003, tentang


Pedoman Syarat dan Tata Cara Perizinan Pemanfaatan Air Limbah Air Limbah
dari Industri Minyak Sawit pada Tanah di perkebunan Kelapa Sawit.
PT KAPUAS MAJU JAYA

LAND APLIKASI

• Merupakan pemanfaatan proses biologis dalam penanganan limbah.

• Limbah yang diolah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pupuk.

• Menggunakan sistem flatbed.

• Limbah yang telah diolah sehingga kadar BOD 3.500-5.000mg/l dialirkan


menggunakan pipa HDPE ke perkebunan kelapa sawit.
PT KAPUAS MAJU JAYA
LAND APLIKASI

Rencana Desain Flatbed


PT KAPUAS MAJU JAYA
LAND APLIKASI - PEMANTAUAN

Tanah (di tiga titik sampel, setahun sekali):


1. Dalam rorak
2. Antar rorak
3. Lahan kontrol

Air Tanah (di tiga sumur pantau, enam bulan sekali):


4. Lahan LA
5. Lahan kontrol
6. Sumur Penduduk

Air Limbah; outlet terakhir menuju LA, sebulan sekali


PROSES IZIN AMDAL

Dokumen ANDAL Surat Keputusan Izin AMDAL


~~ TERIMA KASIH ~~

Anda mungkin juga menyukai