Pengelolaan Dan Akuntansi Aset
Pengelolaan Dan Akuntansi Aset
4
UU Perbendaharaan Negara 1/2004
5
UU Perbendaharaan Negara
6
UU Perbendaharaan Negara - Pemindahtanganan
7
UU Perbendaharaan Negara – Pengelolaan Piutang
8
UU Perbendaharaan Negara – Pengelolaan Utang
9
UU Perbendaharaan Negara – Pengelolaan Investasi
10
PP 6 TAHUN 2008
BARANG MILIK NEGARA / DAERAH
KETENTUAN UMUM
PIHAK
TERKAIT BMN/D
12
BARANG MILIK NEGARA / DAERAH
KETENTUAN UMUM
13
Prinsip Pengelolaan
14
Definisi BMN/D
15
BARANG MILIK NEGARA / DAERAH
KETENTUAN UMUM - PENGELOLAAN
PENGELOLAAN
Pembinaan,
Perencanaan Pengawasan &
Pengendalian
Pengadaan
Penilaian
PIHAK
TERKAIT BMN/D
PENGELOLAAN
Pembinaan,
Perencanaan Pengawasan &
Pengendalian
Pengadaan
Penilaian
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi dalam Pengerjaan
PENGAKUAN ASET TETAP
Jurnal standar pada saat pengakuan suatu aset tetap di neraca adalah
sbb:
Dr. Tanah xxx
Peralatan dan Mesin xxx
Gedung dan Bangunan xxx
Jalan, Irigasi, dan jaringan xxx
Aset Tetap Lainnya xxx
Konstruksi dalam Pengerjaan xxx
Cr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap xxx
Jurnal ini merupakan jurnal korolari atau ikutan pada saat mengakui
belanja modal untuk mengakui penambahan aset tetap yang
bersangkutan.
PENGUKURAN ASET TETAP
Untuk aset tetap yang karena kondisinya atau karena alasan lain
dihentikan dari penggunaan aktif maka aset tetap tersebut
dipindahkan ke pos aset lainnya.
Tanah
50
AKUNTANSI TANAH
• Tanah Aset Tetap yang • Mempunyai masa manfaat lebih
diperoleh dengan maksud dari 12 bulan
untuk dipakai dalam kegiatan
operasional pemerintah dan • Aset telah diterima atau
dalam kondisi siap dipakai. diserahkan hak
kepemilikannya
• Termasuk tanah untuk
Definisi
.
Pengakuan
.
• Didasarkan bukti
gedung, bangunan,
jalan, irigasi, dan kepemilikan yang sah
jaringan
Tanah
• Dasar penilaian
untuk menentukan
• Biaya Perolehan nilai tercatat;
Pengukuran
. .
Pengungkapan
• Rekonsiliasi jumlah tercatat
pada awal dan akhir
periode
KASUS-KASUS KEPEMILIKAN TANAH
1
Dikuasai dan/atau digunakan Tanah tersebut tetap harus dicatat dan
oleh pemerintah namun belum disajikan sebagai aset tetap tanah pada
ada bukti kepemilikan yang sah neraca pemerintah.
Diungkapkan secara memadai dalam CaLK
2
Tanah dimiliki oleh pemerintah, Tanah tersebut tetap harus dicatat dan
namun dikuasai dan/atau disajikan sebagai aset tetap tanah pada
digunakan oleh pihak lain neraca pemerintah
Diungkapkan secara memadai dalam CaLK
bahwa tanah tersebut dikuasai pihak lain
3
Tanah dimiliki oleh suatu entitas Dicatat dan disajikan pada neraca entitas
pemerintah, namun dikuasai pemerintah yang mempunyai bukti
dan/atau digunakan oleh entitas kepemilikan, serta diungkapkan di CaLK.
pemerintah yang lain Entitas pemerintah yang menguasai dan/atau
menggunakan tanah cukup mengungkapkan
tanah tersebut secara memadai dalam CaLK
4
Perlakuan tanah yang masih
dalam sengketa atau proses = 1 dan 2
pengadilan
TANAH WAKAF
bangunan bersejarah,
museum, dan rambu-
rambu. GEDUNG DAN
BANGUNAN
• Dasar penilaian untuk
menentukan nilai
. . tercatat;
• Biaya Perolehan Pengukuran Pengungkapan • Rekonsiliasi awal dan
akhir periode
• Informasi penyusutan : nilai,
metode, masa manfaat, serta
nilai tercatat bruto
55
PEROLEHAN GEDUNG DAN BANGUNAN MELALUI
PEMBELIAN ANGSURAN
proses pengerjaan.
belum selesai.
KDP
Rincian kontrak konstruksi
Secara Swakelola, al:
biaya langsung; dalam pengerjaan berikut
biaya tidak langsung;
.
tingkat penyelesaian dan
biaya lain yang secara khusus Pengukuran
.
Pengungkapan jangka waktu penyelesaian
dibayarkan sehubungan konstruksi Nilai kontrak dan sumber
ybs. pembiayaannya
Secara Kontrak:
Termin yang telah dibayarkan;
Jumlah biaya yang telah
Kewajiban yang msh harus dibayar; dikeluarkan
Pembayaran klaim kepada Uang muka kerja yang
kontraktor/pihak ketiga, misalnya klaim diberikan
karena keterlambatan yang disebabkan
oleh pemberi kerja
Retensi
PENYELESAIAN KDP
68
PENDAHULUAN
Ketentuan PSAP No. 05:
Penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan
kapasitas dan manfaat dari suatu aset.
Paragraf 53: “Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap
tersebut dikurangi akumulasi penyusutan. …”
Paragraf 54: “Penyesuaian nilai aset tetap dilakukan dengan berbagai metode
yang sistematis sesuai dengan masa manfaat. Metode penyusutan yang
digunakan harus dapat menggambarkan manfaat ekonomik atau
kemungkinan jasa (service potential) yang akan mengalir ke pemerintah. …”
Paragraf 55: “Masa manfaat aset tetap yang dapat disusutkan harus ditinjau
secara periodik dan jika terdapat perbedaan besar dari estimasi sebelumnya,
penyusutan periode sekarang dan yang akan datang harus dilakukan
penyesuaian.”
ARTI PENTING PENYUSUTAN
N
Daftar Aset Tetap
Daftar
Tanah/KDP Menyusut
Aset Tetap
Disusutkan
Tidak
Disusutkan
PENGELOMPOKAN ASET
Tanah 120,000,000,000
Peralatan dan Mesin 4,000,000,000
Gedung dan Bangunan 35,000,000,000
Jalan, Irigasi dan Jaringan 12,758,500,000
Aset tetap lainnya 1,656,000,000
Akumulasi Penyusutan (2,430,000,000)
Nilai Buku Aset 50,984,500,000
Konstruksi dalam Pengerjaan 4,300,000,000
Nilai Aset (Bersih) 175,284,500,000
PENGUNGKAPKAN PENYUSUTAN CALK
1 a. Jumlah produksi tiap tahun selama lima tahun dan besarnya penyusutan per
2 tahun adalah sebagai berikut:
TAHUN PRODUKSI TARIF BESARNYA
PER TAHUN PENYUSUTAN PENYUSUTAN
(lembar)
1 16,000 200 3.200.000
2 9,200 200 1.840.000
3 11,600 200 2.320.000
4 10,700 200 2.140.000
5 12,500 200 2.500.000
Total 60,000 12.000.000
3
Hal-Hal Khusus yang Terkait Penyusutan
PENGELOLAAN
Pembinaan,
Perencanaan Pengawasan &
Pengendalian
Pengadaan
Penilaian
94
Definisi BMN/D
95
Pengelolaan BMN/D
96
Perencanaan
97
Pengadaan
98
Penggunaan
99
Pemanfaatan - umum
100
Pemanfaatan - sewa
101
Pemanfaatan – pinjam pakai
102
Pemanfaatan – Kerjasama Pemanfaatan
103
Pemanfaatan – Kerjasama Pemanfaatan
• Ketentuan
– tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana untuk memenuhi biaya operasional/pemeliharaan/
perbaikan yang diperlukan;
– mitra kerjasama pemanfaatan ditetapkan melalui tender dengan mengikutsertakan sekurang-
kurangnya lima peserta/peminat, kecuali untuk barang 'milik negara/daerah yang bersifat khusus
dapat dilakukan penunjukan langsung;
– mitra kerjasama pemanfaatan harus membayar kontribusi tetap ke rekening kas umum
negara/daerah setiap tahun selama jangka waktu pengoperasian yang telah ditetapkan dan
pembagian keuntungan hasil kerjasama pemanfaatan;
– besaran pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan hasil kerjasama pemanfaatan
ditetapkan dari hasil perhitungan tim yang dibentuk oleh pejabat yang berwenang;
– besaran pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan hasil kerjasama pemanfaatan
harus mendapat persetujuan pengelola barang;
– selama jangka waktu pengoperasian, mitra kerjasama dilarang menjamilikan atau menggadaikan
BMN/D yang menjadi obyek kerjasama pemanfaatan;
– jangka waktu kerjasama pemanfaatan paling lama tiga puluh tahun sejak perjanjian
ditandatangani dan dapat diperpanjang.
• Semua biaya berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan kerjasama pemanfaatan
tidak dapat dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/ Daerah.
104
Pemanfaatan – Bangun Serah Guna / Bangun Guna Serah
105
Pemanfaatan – Bangun Serah Guna / Bangun Guna Serah
106
Pengamanan
107
Pemeliharaan
108
Penilaian
109
Penghapusan
• Penghapusan barang milik negara/daerah meliputi:
– penghapusan dari daftar barang pengguna dan/atau kuasa pengguna;
– penghapusan dari daftar barang milik negara/daerah.
• Penghapusan dilakukan dalam hal barang milik negara/daerah
dimaksud sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna barang
dan/atau kuasa pengguna barang;
• Penghapusan dilakukan dengan penerbitan surat keputusan
penghapusan dari:
– pengguna barang setelah mendapat persetujuan dari pengelola barang untuk
barang milik negara;
– pengguna barang setelah mendapat persetujuan gubernur/bupati/ walikota
atas usul pengelola barang untuk barang milik daerah.
• Pelaksanaan atas penghapusan dilaporkan kepada pengelola barang.
110
Penghapusan - lanj
• Penghapusan dilakukan dalam hal barang milik negara/daerah dimaksud sudah
beralih kepemilikannya, terjadi pemusnahan atau karena sebab-sebab lain.
• Penghapusan dilakukan dengan penerbitan surat keputusan penghapusan
Penghapusan dengan tindak lanjut pemusnahan dilakukan apabila barang milik
negara/daerah dimaksud:
– tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan tidak dapat dipindahtangankan; atau
– alasan lain sesuai ketentuan perundang-undangan.
• Pemusnahan dilaksanakan oleh : pengguna barang setelah mendapat
persetujuan pengelola barang untuk barang milik negara; pengguna barang
dengan surat keputusan dari pengelola barang setelah mendapat persetujuan
gub :rnur/bupati/walikota untuk barang milik daerah.
• Pelaksanaan pemusnahan) dituangkan dalam berita acara dan dilaporkan
kepada pengelola barang
111
Pemindahtanganan
112
Penjualan
• Pertimbangan penjualan:
– untuk optimalisasi barang milik negara yang berlebih atau idle;
– secara ekonomis lebih menguntungkan bagi negara apabila dijual;
– sebagai pelaksanaan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
• Penjualan dilakukan secara lelang, kecuali dalam hal-hal tertentu.
• Pengecualian meliputi: barang yang bersifat khusus; barang yang
ditetapkan lebih lanjut oleh pengelola barang.
• Penjualan tanah/bangunan oleh pengelola barang, untuk selain tanah
pengelola barang setelah persetujuan kepala daerah.
• Penerbitan persetujuan pelaksanaan oleh pengelola barang untuk
penjualan dilakukan setelah mendapat persetujuan gubernur/
bupati/walikota atau DPRD.
• Hasil penjualan wajib disetor seluruhnya ke rekening kas umum
negara/daerah sebagai penerimaan negara/daerah.
113
Tukar menukar
114
Hibah
115
Penyertaan Modal Pemerintah
116
Pembukuan
117
Inventarisir
118
Pelaporan
• Kuasa pengguna barang harus menyusun Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran
(LBKPS) dan Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan (LBKPT) untuk disampaikan
kepada pengguna barang.
• Pengguna barang harus menyusun Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan
Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) untuk disampaikan kepada pengelola barang.
• Pengelola barang harus menyusun Laporan Barang Milik Negara/Daerah (LBMN/D)
berupa tanah dan/atau bangunan semesteran dan tahunan.
• Pengelola barang harus menghimpun Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan
Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan Barang Milik Negara/Daerah
(LBMN/D) berupa tanah dan/atau bangunan.
• Pengelola barang harus menyusun Laporan Barang Milik Negara/Daerah (LBMN/D)
berdasarkan hasil penghimpunan laporan).
• Laporan Barang digunakan sebagai bahan untuk menyusun neraca pemerintah
pusat/daerah.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan pembukuan, inventarisasi, dan
pelaporan barang milik negara diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan.
119
Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian
120
Ketentuan Lain
121
Ketentuan Lain
122
BARANG MILIK DAERAH
PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007
PIHAK
TERKAIT BMN/D
PENGELOLAAN
Pembinaan,
Perencanaan Pengawasan &
Pengendalian
Pengadaan
Penilaian
127
BARANG MILIK NEGARA / DAERAH
PEMANFAATAN
• Sewa adalah pemanfaatan barang milik daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu
tertentu dengan menerima imbalan uang tunai.
• Pinjam pakai adalah penyerahan penggunaan barang antara Pemerintah Pusat
dengan Pemerintah Daerah dan antar Pemerintah Daerah dalam jangka waktu
tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir
diserahkan kembali kepada pengelola.
• Kerjasama pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik daerah oleh pihak
lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan penerimaan daerah
bukan pajak/pendapatan daerah dan sumber pembiayaan lainnya.
• Bangun guna serah adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh
pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya,
kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu
yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta
bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu.
• Bangun serah guna adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh
pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya,
dan setelah selesai pembangunannya diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak
lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang disepakati
128
BARANG MILIK NEGARA / DAERAH
PEMINDAHTANGANAN
129
BARANG MILIK NEGARA / DAERAH
STANDAR BIAYA
130
Prinsip Pengelolaan
131
Definisi BMN/D
132
Pengelolaan BMN/D
• perencanaan kebutuhan dan penganggaran;
• pengadaan
• penerimaan, penyimpanan dan penyaluran;
• penggunaan
• penatausahaan;
• pemanfaatan;
• pengamanan dan pemeliharaan;
• penilaian;
• penghapusan;
• pemindahtanganan;
• pembinaan, pengawasan dan pengendalian;
• pembiayaan; dan
• tuntutan ganti rugi.
133
Pengelola BMD
134
Kepala Daerah
135
Sekretaris Daerah
136
Perencanaan
137
Pengadaan
• Pengadaan barang milik negara/daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip-
prinsip :
– Efisien
– Efektif
– Transparan dan terbuka
– Bersaing
– Adil/tidak diskriminatif
– Akuntabel.
• Pengadaan dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Daerah.
• Kepala Daerah dapat melimpahkan kewenangan kepada SKPD untuk
membentuk Panitia Pengadaan.
• Dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
• Pengadaan yang bersifat khusus menganut asas keseragaman ditetapkan
dengan SK KD.
• Realisasi pelaksanaan dilakukan oleh Panitia Pemeriksa
• Panitia Pemeriksa ditetapkan dalam SK KD
• Pengguna membuat laporan hasil pengadaan barang/jasa pemerintah daerah
kepada Kepala Daerah melalui pengelola.
• Laporan hasil pengadaan dilengkapi dokumen pengadaan barang/jasa.
138
Penerimaan dan Penyaluran
• Hasil pengadaan barang diterima oleh penyimpan barang.
• Penyimpan, berkewajiban melaksanakan tugas administrasi penerimaan barang.
• Penerimaan disimpan dalam gudang atau tempat penyimpanan.
• Hasil pengadaan barang milik daerah tidak bergerak diterima oleh Kepala SKPD,
kemudian melaporkan kepada Kepala Daerah untuk ditetapkan penggunaanya.
• Penerimaan barang, dilakukan setelah diperiksa oleh Panitia Pemeriksa Barang
Daerah, dengan membuat Berita Acara Pemeriksaan.
• Panitia Pemeriksa Barang Daerah bertugas memeriksa, meneliti dan
menyaksikan barang yang diserahkan sesuai dengan persyaratan yang tertera
dalam Surat Perintah Kerja atau kontrak/perjanjian dan dibuatkan Berita Acara
Pemeriksaan.
• Berita Acara dipergunakan sebagai salah satu syarat pembayaran.
• Pemerintah Daerah menerima barang dari pemenuhan kewajiban Pihak Ketiga
berdasarkan perjanjian, pelaksanaan dari suatu perijinan tertentu, yang
merupakan sumbangan, hibah, wakaf dan penyerahan dari masyarakat.
• Penyerahan dari Pihak Ketiga dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima
disertai dokumen kepemilikan yang sah.
• Pengguna / Kuasa pengguna melaporkan stock dan sisa barang kepada
pengelola 139
Penggunaan
140
Penatausahaan
141
Inventarisasi
142
Pelaporan
143
Pemanfaatan - umum
• Pemanfaatan berupa tanah dan/atau bangunan, selain tanah dan/atau
bangunan yang dipergunakan untuk menunjang penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi SKPD, dilaksanakan oleh pengguna setelah mendapat
persetujuan pengelola.
• Pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan
yang tidak dipergunakan untuk menunjang penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi SKPD, dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapat
persetujuan Kepala Daerah.
• Pemanfaatan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan
yang tidak dipergunakan untuk menunjang penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi SKPD, dilaksanakan oleh pengguna setelah mendapat
persetujuan pengelola.
• Pemanfaatan barang milik daerah dilaksanakan berdasarkan
pertimbangan teknis dengan memperhatikan kepentingan
negara/daerah dan kepentingan umum
• Bentuk pemanfaatan berupa : sewa; pinjam pakai; kerjasama
pemanfaatan; bangun guna serah dan bangun serah guna.
144
Pengamanan
145
Pemeliharaan
146
Penilaian
147
Penghapusan
148
Penghapusan - lanj
• Penghapusan barang milik daerah dengan tindak lanjut pemusnahan
dilakukan apabila barang milik daerah dimaksud:
– tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan dan tidak dapat dipindahtangankan;
atau
– alasan lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pemusnahan dilaksanakan oleh pengguna dengan keputusan dari
pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah.
• Pelaksanaan pemusnahan dituangkan dalam Berita Acara Pemusnahan
dan dilaporkan kepada Kepala Daerah.
149
Pemindahtanganan
• Barang milik daerah yang sudah rusak dan tidak dapat dipergunakan, dihapus dari Daftar
Inventaris Barang Milik Daerah.
• Penghapusan dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-undangan.
• Barang milik daerah yang dihapus dan masih mempunyai nilai ekonomis, dapat dilakukan melalui:
– pelelangan umum/pelelangan terbatas; dan/atau
– disumbangkan atau dihibahkan kepada pihak lain.
• Hasil pelelangan umum/pelelangan terbatas, disetor ke kas Daerah.
• Bentuk-bentuk pemindahtanganan sebagai tindak lanjut atas penghapusan barang milik
negara/daerah meliputi:
– penjualan;
– tukar Menukar;
– hibah;
– penyertaan modal pemerintah pusat/daerah.
• Memerlukan otorisasi sesuai dengan jumlah yang dipindahtangankan.
• Pemindahtanganan dilakukan dengan berbagai pertimbangan optimaslisasi pemanfaatan,
efisiensi pengelolaan, berdasarkan ketentuan perundang-undangan
• Hasil pemindahtanganan kas negara/daerah
150
• RS. Mendapat hibah kendaraan mobil ambulans dari ASKES, Jasa Rahardja.
Pencatatannya bagaimana?
• Penggunaan lahan untuk ATM, bagaimana kerjasama untuk pungutan.
Alurnya bagaimana.
• KDP – menjadi aset tetap jika berita acara serah terima pekerjaan.
Pekerjaan struktur jembatan 2010, klarifikasi BPK untuk dimasukkan ke
dalam KDP. Pemanfaatannya belum diselesaikan karena belum menjadi
jembatan.
• Perencanaan konstruksi apakah masuk KDP atau aset tetap lainnya,
namun sampai sekarang fisiknya sudah ada.
• Pekerjaan swakelola, ada pekerjaan jalan Nilai perolehannya yang
diakumulasikan termasuk honor pengawas, termasuk nilai aset jalan
swakelola.
151