Anda di halaman 1dari 14

TRAUMA THORAX

KELOMPOK 3

ELSADAY A KOWAL
SEILYN K KEMBAU
SELAN ARENDENG
TIKA TAMPINONGKOL
FABRIZIO SAMPEL
 
Pengertian
Trauma thorax adalah semua ruda paksa pada thorax
dan dinding thorax, baik traumaatau ruda paksa
tajam atau tumpul. (Lap. UPF bedah,
1994).Hematotorax adalah tedapatnya darah dalam
rongga pleura, sehingga paru terdesakdan terjadinya
perdarahan.Pneumotorax adalah terdapatnya udara
dalam rongga pleura, sehingga paru-paru
dapatterjadi kolaps.
ETIOLOGI

Etiologi penyakit terdiri dari


1). Trauma tembus
-luka tembak
-Luka tikam/tusuk

2). Trauma tumpul


-kecelakaan kendaraan bermotor
jatuh
-pukulan pada dada
PATOFISIOLOGI
Dada merupakan organ besar yang membuka bagian dari tubuh yang
sangat mudahterkena tumbukan luka. Karena dada merupakan tempat
jantung, paru dan pembuluhdarah besar. Trauma dada sering
menyebabkan gangguan ancaman kehidupan. Luka pada rongga thorak
dan isinya dapat membatasi kemampuan jantung untuk memompadarah
atau kemampuan paru untuk pertukaran udara dan oskigen darah. Bahaya
utama berhubungan dengan luka dada biasanya berupa perdarahan dalam
dan tusukanterhadap organLuka dada dapat meluas dari benjolan yang
relatif kecil dan goresan yang dapatmengancurkan atau terjadi trauma
penetrasi. Luka dada dapat berupa penetrasi ataunon penetrasi ( tumpul ).
Luka dada penetrasi mungkin disebabkan oleh luka dadayang terbuka,
memberi keempatan bagi udara atmosfir masuk ke dalam permukaan
pleura dan mengganggua mekanisme ventilasi normal. Luka dada
penetrasi dapatmenjadi kerusakan serius bagi paru, kantung dan struktur
thorak lain
KONSEP KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan
1. Pola napas tidak efektif b/d hambatan upaya
napas d/d dispnea
2. Gangguan rasa nyaman b/d gejala penyakit
d/d adanya nyeri
3. Gangguan intgritas kulit b/d kerusakan
jaringan/lapisan kulit
NO DIAGNOSA INTERVENSI
1. Pola napas tidak efektif Intervensi Utama
b/d hambatan upaya Manajemen jalan Napas
napas d/d dispnea Observasi
- Monitor pola napas
- Monitor bunyi napas tambahan
- Monitor sputum
 
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan Head-tilt chin-lift
- Berikan minuman hangat
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
- Keluarkan sumbatan benda padat engan forsep McGill
- Berikan oksigen
 
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
 
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik
T DIAGNOSA INTERVENSI
2 Gangguan rasa nyaman Intervensi utama
b/d gejala penyakit d/d Manajemen nyeri
adanya nyeri Observasi
- Identifikasilokasi,karateristik,durasi,frekuensi,kualitas,
intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
-Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan
nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
-Memonitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan monitor efeksamping penggunaan analgetik.
Teraupetik
-Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
- Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
-Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri.
Edukasi
- Jelaskan penyebab,periode,dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
-Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
nyeri

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgesic, jika perlu
NO DIAGNOSA INTERVENSI
3. Gangguan intgritas kulit Intervensi Utama
b/d kerusakan Edukasi perawatan Kulit
jaringan/lapisan kulit Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi
- Anjurkan minum cuku cairan
- Anjurkan mandi menggunakan sabun secukupnya
- Anjurkan menggunakan pelembab
- Anjurkan melapor jika ada lesi kulit tidak biasa
- Anjurkan membersihkan dengan air hangat
NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI
1 Pola napas tidak efektif b/d - memonitor pola napas
hambatan upaya napas d/d - Memonitor bunyi napas tambahan
dispnea - Memonitor sputum
-mempertahankan kepatenan jalan napas dengan
Head-tilt chin-lift
- Memberikan minuman hangat
- melakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
endotrakeal
- mengeluarkan sumbatan benda padat engan forsep
McGill
-memberikan oksigen
DIAGNOSA IMPLEMENTASI
2. Gangguan rasa nyaman b/d - Mengidentifikasi lokasi,karateristik,durasi,
gejala penyakit d/d adanya - frekuensi,kualitas,intensitas nyeri
nyeri - mengidentifikasi skala nyeri
  - mengidentifikasi respon nyeri non verbal
-mengidentifikasi factor yang memperberat dan
memperingan nyeri
- mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- mengidentifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- mengidentifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
-Memonitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan monitor efeksamping penggunaan analgetik.
 
Gangguan intgritas kulit b/d -mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
kerusakan jaringan/lapisan informasi
kulit - menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- memberikan kesempatan untuk bertanya
- menganjurkan minum cuku cairan
- menganjurkan mandi menggunakan sabun secukupnya
- menganjurkan menggunakan pelembab
- menganjurkan melapor jika ada lesi kulit tidak biasa
- menganjurkan membersihkan dengan air hangat
NO DIAGNOSA EVALUASI
1. Pola napas tidak efektif b/d DS:
hambatan upaya napas d/d pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas lagi
dispnea  
DO:
pasien sudah merasa lega
A:
pengkajian masih dilanjutkan
Sesak napas berkurang setelah melakukan intervensi
 
P:
intervensi tetap dilanjutkan

2. Gangguan rasa nyaman b/d DS:


gejala penyakit d/d adanya - pasien mengatakan sudah tidak lagi merasa nyeri ketika
nyeri batuk
  DO:
pasien nampak lega
A:
Pengkajian tersu dilanjutkan
Nyeri mulai berkurang setelah melakukan intervensi
 
P:
Lanjutkan intervensi
NO DIAGNOSA EVALUASI
3. Gangguan intgritas kulit DO:
b/d kerusakan area luka tusukan benda pasien nampak mulai sembuh
jaringan/lapisan kulit A:
Pengkajian dilanjutkan
P
Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai