Anda di halaman 1dari 17

Dr Anin Indriani SpOG

1
Distosia
2
Kelainan

 the powers—uterine contractility and maternal expulsive


effort;

 the passenger—the fetus;

 the passage—the pelvis.

3
INERSIA UTERI

 Disebut juga dengan hypotonic uterine contraction

 Proses his yang terjadi bersifat normal, tetapi kontraksi lebih jarang dan lebih singkat
dibandingkan dengan biasanya

 Inersia uteri sekunder : jika kontraksi uterus hipotonik terjadi setelah adanya kontraksi
uterus yang kuat dan normal. Biasanya akibat kelelahan uterus

4
HYPERTONIC UTERINE CONTRACTION His terlalu kuat

 His yang terlampau kuat


Partus presipitatus
 His yang terlampau kuat dan terlalu efisien
sehingga menyebabkan persalinan selesai lebih
singkat
- Perlukaan jalan lahir
- Perdarahan intracranial
pada janin
- Ruptur uteri

5
INCOORDINATE UTERINE CONTRACTION His terlalu kuat

 Sifat his berubah


Partus presipitatus
 Tidak ada sinkronisasi kontraksi bagian-
bagiannya. Tidak ada koordinasi antara kontraksi
bagian atas, tengah, dan bawah,
- Perlukaan jalan lahir
- Perdarhan intracranial pada
janin
- Ruptur uteri

6
7
8
 Primigravida, terutama primigravida tua
 Multipara, terutama inersia uteri
 Faktor herediter
 Peregangan rahim yang berlebihan: gemeli, hidramnion
 Kelainan bentuk uterus

9
Distribusi kontraksi uterus
yang normal

His normal mulai dari salah satu sudut


dinfundus uteri yang kemudian menjalar
merata simetris ke seluruh korpus uteri dengan
dominasi kekuatan pada fundus uteri,
kemudian relaksasi secara merata dan
menyeluruh hingga tekanan dalam ruang
amnion ke asal ± 10 mmHg

10
Incoordinated uterine
contraction

11
 Pengawasan kondisi ibu dengan seksama
 Pastikan tidak ada CPD
 Pastikan apakah ketuban sudah pecah atau belum

12
Inersia uteri
 Pastikan diagnosis inersia uteri
 Jika ketuban masih utuh ~ sesuai dengan fase
persalinan
 Pastikan tidak ada CPD
› Pastikan keadaan serviks, presentasi janin, turunnya kepala
janin dan keadaan panggul
13
Oksitosin

 Harus diawasi dengan ketat, tidak boleh ditinggalkan


 Tujuan: memperbaiki his
 Pemberian intramuskular menyebabkan incoordinated uterine contraction
 Tidakboleh diberikan pada:
 Grandemultipara
 Bekas SC
 Riwayat operasi myomectomy
 CPD

14
His terlalu kuat
Persalinan presipitatus
› Persalinan harus diawasi dengan cermat
› Lakukan episiotomi pada waktu yang tepat untuk
menghindari ruptur perineum luas
› Awasi jika ada gambaran lingkaran retraksi patologik

15
16
TERIMAKASIH

17

Anda mungkin juga menyukai