Ppok Fix2
Ppok Fix2
Faktor genetik
Umur dan gender
Pajanan partikel ( merokok)
Asma dan hiperkativitas saluran nafas
Bronkitis ronis
infeksi
Patofisiologi PPOK - Hipersekresi Mukus Dan Disfungsi Cilliar
● Toxik partikel dan gas dari asap rokok yang terhirup oleh tubuh akan memicu respon
imun innate yang berakibat pada inflamasi pada epitelium saluran nafas besar central da
pada mukus produksi mngakibatkan batuk dan produksi sputum yang menjelaskan
kronik bronchitis.
Lee S Do. COPD: Heterogeneity and personalized treatment. COPD Heterog Pers Treat.
Published online 2017:1-341. doi:10.1007/978-3-662-47178-4
Patofisiologi PPOK - Obstruksi saluran nafas
Lee S Do. COPD: Heterogeneity and personalized treatment. COPD Heterog Pers Treat.
Published online 2017:1-341. doi:10.1007/978-3-662-47178-4
Patofisiologi PPOK - Hiperinflasi
● Hiperinflasi utamanya disebabkan oleh dyspnea, gaya hidup yang buruk, dan prognosis
penyakit tidak begitu dipahami yang berhubungan dengan COPD. Kerusakan pada elastin
dan penyempitan saluran nafas adalah penyebab utama terjabaknya udara pada PPOK
Lee S Do. COPD: Heterogeneity and personalized treatment. COPD Heterog Pers Treat.
Published online 2017:1-341. doi:10.1007/978-3-662-47178-4
Patofisiologi PPOK - Pertukaran gas yang abnormal
● FEV1 yang kurang dari 25% dapat menyebabkan elevasi carbondioksida level pada
arterial.
Hypoxemia dapat terjadi pada saat olahraga pada fase dini namun
dapat juga terjadi saat istirahat saat terjadi perkembangan penyakit.
Lee S Do. COPD: Heterogeneity and personalized treatment. COPD Heterog Pers Treat.
Published online 2017:1-341. doi:10.1007/978-3-662-47178-4
diagnosa
Berikut indikator kunci dalam
Diagnosa berdasarakan mendiagnosa PPOK
keluhan dan pajanan faktor
resiko .
• Umur > 40 tahun dengan
pajanan paling sering asap
rokok
• Mengi
Gambaran klinis
Anamnesis
● Riwayat merokok atau bekas perokok dengan atau tanpa gejala
pernapasan
● Riwayat terpajan zat iritan yang bermakna di tempat kerja
● Riwayat penyakit emfisema pada keluarga
● Terdapat faktor predisposisi pada masa bayi/anak, mis berat badan lahir
rendah (BBLR), infeksisaluran napas berulang, lingkungan asap rokok
dan polusi udara
● Batuk berulang dengan atau tanpa dahak
● Sesak dengan atau tanpa bunyi mengi
Gambaran klinis
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
● Pursed-lips breathing (mulut setengah terkatup/mencucu)
● Barrel chest (diameter antero-posterior dan transversal sebanding)
● Penggunaan otot bantu napas
● Hipertropi otot bantu napas
● Pelebaran sela iga
● Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena jugularis di
leher dan edema tungkai
● Penampilan pink puffer atau blue bloater
Palpasi
Pada emfisema fremitus melemah, sela iga melebar
Perkusi
Pada emfisema hipersonor dan batas jantung mengecil, letak diafragma
rendah, hepar terdorong ke bawah
Auskultasi
● Suara napas vesikuler normal, atau melemah
● Terdapat ronki dan atau mengi pada waktu bernapas biasa atau pada ekspirasi paksa
● Ekspirasi memanjang
● Bunyi jantung terdengar jauh
● Pink puffer adalah gambaran yang khas pada emfisema, penderita kurus,
kulit kemerahan dan pernapasan pursed-lips breathing.
● Blue bloater adalah gambaran khas pada bronkitis kronik, penderita
gemuk sianosis, terdapat edema tungkai dan rongki basah di basal paru,
sianosis sentral dan perifer.
● Pursed-lips breathing adalah sikap seseorang yang bernapas dengan
mulut mencucu dan ekspirasi yang memanjang. Sikap ini terjadi sebagai
mekanisme tubuh untuk mengeluarkan retensi CO 2 yangterjadi pada
gagal napas kronik.
Assesmen PPOK
Assesmen gejala
Terdapat 2 kuesioner yang sering digunakan yiatu mMRC ( Modified British
Medical Reseach Counsil) dan CAT ( COPD assesment test ).
Kuesioner CAT lebih mudah dipakai karena sudah ada validasi dalam bentuk
bahasa indonesia
Assesmen gejala dan eksaserbasi
Tatalaksana pada PPOK stabil
Terapi farmakologi
Kejadian akut yang dtandai oleh perburukan gejala respirasi melebihi variasi
normal sehari-hari dan perlu perubahan terapi.
Eksaserbasi PPOK merupakan kejadian penting dalam perjalanan penyakit
PPOk karena :
● Berefek negatif pada kualitas hidup pasien
● Memperburuk gejala dan fungsi paru yang membutuhkan waktu
beberapa minggu untuk pulih
● Memepercepat laju penurunan fungsi paru
● Berhubungan secara bermakna dengan mortalitas terutama yang
memerlukan rawat inap
● Menimbulkan beban sosioekonomi tinggi
Etiologi
● Berhenti merokok
● Hindari polusi udara
● Hindari pajanan ocuupational
Gagal nafas
● Rekomendasi obat adalah prednison dengan dosis 40mg per hari selama
5 hari
● Terapi oral dan IV memiliki efekstifitas yang sama
Antibiotik