Anda di halaman 1dari 32

PERSEROAN TERBATAS

(PT)

L/O/G/O
PENGERTIAN
 Badan hukum yang merupakan
persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar
yang seluruhnya terbagi dalam
saham, dan memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam undang-undang
serta peraturan pelaksanaannya.
DASAR HUKUM

Dasar hukum :
- UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas
- Berlaku sejak diundangkan, yaitu tanggal
16 Agustus 2007
 Menggantikan UU No. 1 Tahun
1995 tentang Perseroan Terbatas
PERMODALAN
 Modal perseroan / modal dasar, yaitu jumlah
maksimum modal yang disebut dalam akta
pendirian. Ketentuan modal dasar diatur pada
pasal 31-32 UU no.40 tahun 2007. Modal dasar
PT terdiri atas seluruh nominal saham ( pasal
31(1)). Modal dasar paling sedikit Rp.
50.000.000,00 ( pasal 32 ayat 1).
 Modal yang disanggupkan atau di tempatkan
diatur pada pasal 33 UU no. 40 tahun 2007
paling sedikit 25% dari modal dasar sebagai
mana di maksud dalam pasal 32 harus di
tempatkan dan disetor penuh ( pasal 33 ayat
1) .
Lanjutan

 Modal yang di setor, yakni modal yang benar-


benar telah disetor oleh para pemegang saham
pada kas perseroan. Diatur pada pasal 34 UU
no.40 tahun 2007. Penyetoran atas modal
saham selanjutnya diatur dalam pasal 34 ayat 2
dan 3.
MODAL DASAR PT

Modal dasar PT terdiri atas seluruh nilai


nominal saham.
Modal dasar PT paling sedikit Rp.
50.000.000,-.
Paling sedikit 25 % dari modal dasar harus
ditempatkan dan disetor penuh.
Modal ditempatkan dan disetor penuh
dibuktikan dengan bukti penyetoran yang
sah.
- Setiap saham wajib memiliki nilai nominal.
Lanjutan
Setiap saham mewakili 1 suara dalam
RUPS.
Setiap saham harus diterbitkan atas nama.
Pengeluaran saham lebih lanjut yang
dilakukan setiap kali untuk menambah
modal yang ditempatkan harus disetor
penuh.
Penyetoran atas modal saham dapat
dilakukan dalam bentuk uang dan/atau
dalam bentuk lainnya.
ORGAN PERUSAHAAN

RUPS

DIREKSI

DEWAN
KOMISARIS
RUPS
RUPS adalah organ PT yang mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi
atau Dewan Komisaris dalam batas yang
ditentukan dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar.

Wewenang tersebut meliputi penetapan dan


perubahan anggaran dasar perseroan, penetapan
dan pengurangan modal , pemeriksaan dan
persetujuan ,penetapan penggunaan laba ,
pengangkatan dan pemberhentian direksi dan
dewan komisaris, penetapan mengenai
penggabungan peleburan serta pengambilalihan
perseroa, serta penetapan pembubaran perseroan
DIREKSI
 Direksi adalah organ PT yang
berwenang dan bertanggung jawab atas
pengurusan PT untuk kepentingan PT
sesuai dengan maksud dan tujuan
PT serta mewakili PT, baik di dalam
maupun di luar Pengadilan sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar.
KEWAJIBAN DIREKSI
Membuat daftar pemegang saham,
daftar khusus, risalah RUPS dan risalah
rapat Direksi.
Melaporkan kepada PT mengenai saham
yang dimiliki anggota Direksi
yang bersangkutan dan/atau
keluarganya dalam PT dan PT lain untuk
selanjutnya dicatat dalam daftar khusus.
Membuat laporan tahunan dan dokumen
keuangan PT
Memelihara seluruh daftar, risalah dan
dokumen keuangan PT
DEWAN KOMISARIS
-Dewan Komisaris adalah organ PT yang
bertugas melakukan pengawasan secara umum
dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar
serta memberi nasihat kepada Direksi.
PERAN
DEWAN KOMISARIS
- Dewan Komisaris melakukan pengawasan
atas kebijakan pengurusan, jalannya
pengurusan pada umumnya, baik
mengenai PT maupun usaha PT dan
memberi nasihat kepada Direksi.
- Setiap anggota Dewan Komisaris wajib
dengan itikad baik, kehati-hatian dan
bertanggung jawab dalam menjalankan
tugas pengawasan dan pemberian nasihat
kepada Direksi untuk kepentingan PT dan
sesuai dengan maksud dan tujuan PT.
PENDIRIAN PT

Syarat pendirian PT secara formal


berdasarkan UU No. 40/2007 adalah
sebagai berikut:

 Pendiri minimal 2 orang atau lebih (pasal 7


ayat 1).
 Akta Notaris yang berbahasa Indonesia.
 Setiap pendiri harus mengambil bagian
atas saham, kecuali dalam rangka
peleburan (pasal 7 ayat 2 dan ayat 3).
Lanjutan
 Akta pendirian harus disahkan oleh Menteri
kehakiman dan diumumkan dalam BNRI
(ps. 7 ayat 4)
 Modal dasar minimal Rp. 50 juta dan modal
disetor minimal 25% dari modal dasar
(pasal 32 dan pasal 33)
 Minimal 1 orang direktur dan 1 orang
komisaris (pasal 92 ayat 3 & pasal 108
ayat 3)
 Pemegang saham harus WNI atau badan
hukum yang didirikan menurut hukum
Indonesia, kecuali PT. PMA
CARA MENDIRIKAN PT
PT mempunyai nama dan tempat
kedudukan dalam wilayah negara RI
yang ditentukan dalam Anggaran Dasar.

PT mempunyai alamat lengkap


sesuai dengan tempat kedudukannya.

PT didirikan oleh 2 orang atau lebih


dengan Akta Notaris yang dibuat dalam
Bahasa Indonesia.

Setiap pendiri PT wajib mengambil bagian


saham pada saat PT didirikan.
Lanjutan

Akta Pendirian harus disahkan oleh


Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.
Akta Pendirian yang telah disahkan
tersebut didaftarkan dalam Daftar
Perseroan yang diselenggarakan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.
Akta Pendirian yang telah disahkan
dan didaftarkan tersebut selanjutnya
diumumkan dalam Tambahan Berita
Negara RI.
PEMBUBARAN PERUSAHAAN
 Pembubaran PT dapat terjadi :
a) Berdasarkan keputusan RUPS.
b) Jangka waktu berdirinya telah berakhir.
c) Berdasarkan Penetapan Pengadilan.
d) Dicabutnya kepailitan berdasarkan Putusan

Pengadilan Niaga yang mempunyai hukum


tetap.
e) Karena harta pailit perseroan telah dinyatakan
pailit berada dalam kedaan insolvensi.
f) Karena dicabutnya izin usaha perseroan.
PEMBUBARAN PT

Pembubaran PT terjadi karena hukum


apabila jangka waktu berdirinya PT yang
ditetapkan dalam Anggaran Dasar berakhir.
Dalam jangka waktu paling lambat
30 hari setelah jangka waktu berdirinya
PT berakhir, RUPS menetapkan
penunjukan likuidator.
- Direksi tidak boleh melakukan perbuatan
hukum baru atas nama PT setelah
jangka waktu berdirinya PT yang
ditetapkan dalam Anggaran Dasar berakhir.
TANGGUNG JAWAB
DIREKSI
Dalam hal Laporan Keuangan yang
disediakan ternyata tidak benar
dan/atau menyesatkan, anggota Direksi
secara tanggung renteng bertanggung
jawab terhadap pihak yang
dirugikan.
Setiap anggota Direksi bertanggung
jawab penuh secara pribadi atas kerugian
PT apabila yang bersangkutan bersalah
atau lalai menjalankan tugasnya.
Dalam hal Direksi terdiri atas 2 anggota
Direksi atau lebih, tanggung jawab
tersebut berlaku secara tanggung renteng.
TANGGUNG JAWAB
DEWAN KOMISARIS
Dalam hal Laporan Keuangan yang
disediakan ternyata tidak benar
dan/atau menyesatkan, anggota Dewan
Komisaris secara tanggung
renteng bertanggung jawab terhadap pihak
yang dirugikan.
Dewan Komisaris bertanggung jawab atas
pengawasan PT.
Setiap anggota Dewan Komisaris ikut
bertanggung jawab secara pribadi atas
kerugian PT apabila yang bersangkutan
bersalah atau lalai dalam menjalankan
tugasnya.
JENIS-JENIS SAHAM

 Saham di dalam sebuah Perseroan


Terbatas dapat terbagi atas:

-Saham/Sero Atas Nama, yaitu nama


persero ditulis di atas surat sero setelah
didaftarkan dalam buku Perseroan Terbatas
sebagai persero.
-Saham/Sero Pembawa, yaitu suatu
saham yang di atas surat tidak disebutkan
nama perseronya.
Lanjutan
 Ditinjau dari hak-hak persero, saham/sero dapat
pula dibagi sebagai berikut:

-Saham/Sero Biasa, biasanya memperoleh


keuntungan (dividen) yang sama sesuai yang
ditetapkan oleh RUPS.
-Saham/Sero Preferen ,selain mempunyai hak
dan dividen yang sama dengan sero biasa, juga
mendapat hak lebih dari sero biasa.
-Saham/Sero Kumulatif Preferen,mempunyai
hak lebih dari sero preferen. Bila hak tersebut
tidak bisa dibayarkan pada tahun sekarang, maka
dibayarkan pada tahun berikutnya.
MACAM-MACAM PT
 PT terbuka, adalah PT yang menjual
sahamnya kepada masyarakat melalui
pasar modal.
 PT tertutup, adalah PT yang modalnya
berasal dari kalangan tertentu, misalnya
pemegang saham dari kerabat, keluarga
atau orang kalngan terbatas dan tidak
diperjualkan kepada umum.
 PT kosong, adalah PT yang sudah ada izin
usaha dan izin lainnya tapi tidak ada
kegiatanya.
KELEBIHAN PT
 Tanggung jawab yang terbatas dari para
pemegang saham terhadap utang-utang
perusahaan
 Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum
lebih terjamin
 Memudahkan memindahkan hak milik dengan
menjual saham kepada orang lain
 Mudah memperoleh tambahan modal untuk
memperluas volume usaha
 Manajemen dan Spesialisasinya memungkinkan
pengelolaan sumber-sumber modal untuk 
menggunakan secara efisien.
KEKURANGAN PT
 Biaya pembentukannya relative tinggi.
 Bagi sebagian besar orang PT dianggap
kurang rahasia dalam hal dapur
perusahaan.
 Pendirian perusahaan jauh lebih sulit
daripada mendirikan badan usaha lain.
 PT merupakan subyek pajak
tersendiri,tidak hanya perusahaan yang
terkena pajak,laba bersih yang di bagikan
kepada pemegang saham juga di kenakan
pajak sebagai pajak pendapatan.
Contoh Perusahaan yang Melanggar
Etika Bisnis (Studi Kasus
PT Freeport Indonesia tentang Gaji
Upah Pekerja)
PT Freeport Indonesia merupakan jenis perusahaan
multinasional (MNC), yaitu perusahaan internasional atau
transnasional yang berpusat di satu negara tetapi cabang ada di
berbagai negara maju dan berkembang.
Mogoknya hampir seluruh pekerja PT Freeport Indonesia
disebabkan karena perbedaan indeks standar gaji yang
diterapkan oleh manajemen pada operasional Freeport diseluruh
dunia. Pekerja Freeport di Indonesia diketahui mendapatkan
gaji lebih rendah dari pada pekerja Freeport di negara lain untuk
level jabatan yang sama. Gaji sekarang perjam USD 1.5-USD 3.
Padahal, dibandingkan gaji di negara lain mencapai USD
lanjutan

15-USD 35 perjam. Sejauh ini, perundingannya masih


menemui jalan buntu. Manajemen Freeport bersikeras
menolak tuntutan pekerja, entah apa dasar
pertimbangannya. 
Biaya CSR kepada sedikit rakyat Papua digembor-
gemborkan itu pun tidak seberapa karena tidak
mencapai 1 persen keuntungan bersih PT FI. Malah
rakyat Papua membayar lebih mahal karena harus
menanggung akibat berupa kerusakan alam serta
punahnya habitat Papua yang tidak ternilai itu. Biaya
reklamasi tersebut tidak akan bisa dditanggung
generasi Papua sampai tujuh turunan.
lanjutan
Umumnya korporasi berasal dari AS, pekerja adalah bagian
dari aset perusahaan. Menjaga hubungan baik dengan
pekerja adalah suatu keharusan. Sebab, di situlah terjadi
hubungan mutualisme satu dengan yang lain. Perusahaan
membutuhkan dedikasi dan loyalitas agar produksi semakin
baik, sementara pekerja membutuhkan komitmen
manajemen dalam hal pemberian gaji yang layak.
Pemerintah dalam hal ini pantas malu. Sebab, hadirnya
MNC di Indonesia terbukti tidak memberikan teladan untuk
menghindari perselisihan soal normatif yang sangat
mendasar. Kebijakan dengan memberikan diskresi luar biasa
kepada PT FI, privilege berlebihan, ternyata hanya sia-sia.
Solusi
Seharusnya pemerintah bisa lebih sigap dalam
menaggapi masalah ini agar para pekerja PT Freepot di
Indonesia juga bisa mendapatkan hak yang sama
dengan para pekerja PT Freepot dari negara lain yang
kedudukannya sama. Juga manajemen Freepot harus
bisa memahami masalah seperti ini, jikalau menolak
tuntutan dari para pekerja harus disertai alasan yang
jelas.
Selain itu PT Freepot harus bisa melaksanakan
kewajibannya dalam hal CSR agar pihak yang
mendapat bantuan, dalam hal ini Papua bisa
mendapatkan hal tersebutt.
Lanjutan

PT Frepot juga harus bertanggung jawab atas


kerusakan alam dan punahnya habitat alam yang ada di
Papua agar masyarakat papua dan juga generasi
selanjutnya tidak merasa terganggu dan mengganti
segala kerusakan alam Papua.
Terima Kasih

L/O/G/O

Anda mungkin juga menyukai