Anda di halaman 1dari 35

Tinjauan Kepustakaan

REHABILITASI PARU PADA


SEQUELAE TB

Alfian Nur Rosyid


Helmia Hasan

Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi


FK Unair – RSUD Dr.Soetomo
Tinjauan Kepustakaan

Tn.A / 60 tahun

Riwayat OAT kat.2 - 8 bulan


(2 tahun yang lalu)

no Problem PDx PTx PMx


1 Batuk darah FH Codein C/Vs
FOB Posisi Trendelenberg
2

?
Sequelae Tuberkulosis - -

? C/Vs
Tinjauan Kepustakaan

Point of view

Sequelae TB Rehabilitasi Paru


1. Definisi 1. Definisi

2. Patofisiologi 2. Peran

3. Jenis Kelainan 3. Sifat

4. Klinis 4. Tehnik

5. Faal Paru 5. Penilaian


Tinjauan Kepustakaan

Sequelae TB
Definisi

Kondisi patologis

Berbagai komplikasi pada


proses penyembuhan TB

menyisakan berbagai
kelainan
• Frek: 6-59%
• Mortalitas: 5% Harada, Kekkaku 1990 Dec; 65(12) :831-8
Yoneda, Kekkaku. 1990 Dec;65(12):827-9
Machida, Kekkaku 2005 Oct; 80 (10): 655-74
Tinjauan Kepustakaan

Sequelae TB
Patofisiologi TB

Paru M. tuberculosis
Extra Paru

71,2% Limfadenitis
Pleuritis
Tulang dan sendi
Peritonitis
Saluran kencing
Milier
Meningitis TB

Helmia, Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru, 2010


Pasipanodya, Chest 2007; 131; 1817-1824
Tinjauan Kepustakaan

Sequelae TB
Patofisiologi

M. tuberculosis

dimakan makrofag

merangsang sel T efektor 


kemokin kaskade sitokin 
menarik makrofag lain serta sel T
 Proses Inflamasi

Helmia, Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru, 2010


Pasipanodya, Chest 2007; 131; 1817-1824
Tinjauan Kepustakaan

Sequelae TB
Patofisiologi

merusak paru

Perubahan anatomis
dimakan makrofag

reaksi sel limfosit, histiosit, Giant cel, memicu


nekrosis kaseosa, fibrosis mural  meluas
mencapai saluran napas

Manajemen tidak optimal  TB makin parah  sequelae


Helmia, Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru, 2010
Pasipanodya, Chest 2007; 131; 1817-1824
Tinjauan Kepustakaan

Sequelae TB
Jenis Kelainan

1.Parenkim: tuberkuloma, kavitas,


destroyed lung, bronkogenik carcinoma
2.Sal.nafas: stenosis
Perubahan anatomis
3.Vaskuler: aneurisma rasmunsen
4.Mediastinum: pelebaran ekstra nodul
5.Pleura: empyema kronis, pneumotoraks
6.Dinding dada: TB kosta

Kim, Radiographics. 2001 Jul-Aug; 21(4):839-58


Tinjauan Kepustakaan

Sequelae TB
Klinis

- Susceptible OAT
batuk, sesak, dahak, mengi
Ramos, J Bras Pneumol. 2006; 32(1): 43-7 Gejala
Sisa
 MDR-TB
batuk, sesak, dahak, batuk darah, nyeri dada,
badan lemah, tinnitus, gx pendengaran
Singla, Indian Journal of Tuberkulosis; 2009; 56; 206-212
Tinjauan Kepustakaan

Sequelae TB
Faal Paru
(Pasipanodya, 2007) (Singla, 2009) (Chung, 2010)
susceptible OAT MDR-TB susceptible OAT
(n=107) (n=63) (n=106)

59% 96% 66%


Restriksi Campuran Obstruksi

Obs N Obs
15% 4% 11% N
N 34%
Res Obs
41% 48%
19%
Res
31%
Mix
66%
Mix
Mix 9% Res
13% 9%
Tinjauan Kepustakaan

Sequelae TB
Faal Paru
(Pasipanodya, 2007) (Singla, 2009) (Chung, 2010)
susceptible OAT MDR-TB susceptible OAT
(n=107) (n=63) (n=106)

59% 96% 66%


Restriksi 31% Campuran 66% Obstruksi 48%

Pleuritis TB Atelektasis
Empyema kronis Bronkiektasis
Fibrotoraks Stenosis
Pneumotoraks trakeobronkial
TB costa Bronkiolitiasis
Cavitas
(Kim, Radiographics. 2001 Jul-Aug; 21(4):839-58)
Tinjauan Kepustakaan

no Problem PDx PTx PMx


1 Batuk darah FH Codein C/Vs
FOB Posisi Trendelenberg
2 Sequelae Tuberkulosis - …………………………...

? C/Vs

1. Oksigen jangka panjang (LTOT)


2. Bronkodilator
3. Operasi
4. Rehabilitasi paru
ATS/ERS, Am J Resp Crit Care Med 2006; 173: 1390-1413
Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi Paru
Definisi

Intervensi

Berbasis bukti (EBM)


Komprehensif
Multidisiplin

pada penyakit pernapasan


kronis yang bergejala

ATS/ERS. Am J Resp Crit Care Med 2006; 173: 1390-1413


Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi Paru
EBM

PPOK vs Non-PPOK PPOK vs Sequelae TB


(termasuk sequelae TB)
↓ ↓
Rehabilitasi Paru 8 mgg Rehabilitasi Paru 9 mgg

↓ ↓
Perbaikan derajat sesak Dyspnea grade
FEV1
6MWT

Cabrera .Phil Heart Center J 2007;13(2):139-143. Ando, Chest 2003; 123; 1988-1995
Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi Paru
Komprehensif
Exercise
training
Oksigen
Terapi Edukasi
Fisik
Rehabili-
tasi Paru Bronko
dilator
Tehnik Psikologis
Napas

Nutrisi Mason. Components of A Comprehensive


Pulmonary Rehabilitation, 2010.
Fahy BF. Pulmonary Rehabilitation, 2007.

dokter spesialis paru, perawat, fisioterapis,


ahli gizi, terapis okupasional, pekerja sosial,
psikolog
Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi Paru
Peran

Gejala ↓ Status fungsional ↑

Penyakit ↓ Status kesehatan ↑

Biaya ↓ Kualitas hidup ↑

Morbiditas ↓ Mortalitas ↓

ATS/ERS. Am J Resp Crit Care Med 2006; 173: 1390-1413


Both, Singh, 1998
Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi Paru
Sifat

1. Individual
2. Intervensi seumur hidup
3. Integrasi dengan perawatan optimal
4. Kolaborasi aktif
5. Memperhatikan faktor fisik, psikologis, sosial

Ries AL. Respir Care. 2008 Sep; 53(9): 1203-7


Agency for Healthcare Research and Quality. Chest 2007 May; 131 (5 Suppl): 4S-42S
Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi Paru
Tehnik

1. Exercise training
2. Edukasi
3. Psikologis
4. Nutrisi
5. Tehnik Napas
6. Terapi Fisik

Mason. Components of A Comprehensive Pulmonary Rehabilitation, 2010.


Fahy BF. Pulmonary Rehabilitation, 2007.
Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi Paru
Tehnik 1. Exercise training

• latihan ketahanan dan kekuatan


anggota gerak bawah dan atas
• intensitas, spesifisitas dan
reversibilitas
• Kontinyu 20 -30 menit 2-3x / minggu

rumah, poliklinik atau rumah sakit


Mason. Components of A Comprehensive Pulmonary Rehabilitation, 2010.
Fahy BF. Pulmonary Rehabilitation, 2007.
Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi Paru
Tehnik 2. Edukasi

• individual sesuai kondisi dan kelainan


• dipengaruhi pemahaman penderita &
keluarga

pernapasan & penyakitnya, obat (oksigen), higine, manfaat latihan, menjaga


aktifitas fisik, menghindari iritan (rokok), pencegahan dan terapi ISPA

Mason. Components of A Comprehensive Pulmonary Rehabilitation, 2010.


Fahy BF. Pulmonary Rehabilitation, 2007.
Sivaranjini S. Cardiopulmonary Physical Therapy Journal, vol 21, no.3, September 2010
Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi Paru
Tehnik 3. Psikologis
Cemas, depresi  malas beraktifitas  kontribusi beban napas

Manajemen stress
Kontrol panik
Kurangi cemas
Rasa rendah diri
Tanpa harapan

Fahy BF. Pulmonary Rehabilitation, 2007.


Ries A. Rehabilitation in COPD and Other Respiratory Disorders, 2008
Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi Paru
Tehnik 4. Diet

Status gizi ↓ ↓ kekuatan otot napas,


& kelemahan toleransi latihan &
otot perifer status kesehatan

ATS/ERS.Am J Resp Crit Care Med 2006


Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi Paru
Tehnik 5. Tehnik Napas
Pursed lips breathing
Pernapasan diafragma

• mengontrol laju respirasi • ↑pertukaran gas


• mengatur pola napas • sinkornisasi otot perut- dada
• mengontrol sesak • mengurangi air trapping

Mason. Components of A Comprehensive Pulmonary Rehabilitation, 2010.


Ries A. Rehabilitation in COPD and Other Respiratory Disorders, 2008.
Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi Paru
Tehnik 6. Terapi Fisik

untuk mengalirkan sekret saluran napas bagi


penderita yang sulit mengeluarkan dahak

Postural drainage Perkusi dada Vibrasi Kontrol batuk

Mason. Components of A Comprehensive Pulmonary Rehabilitation, 2010.


Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi Paru +

Bronko
Oksigen dilator

LTOT
2 lpm

↑ survival
↓ mortalitas
↓ morbiditas rehabilitasi paru 
faal paru tetap
kecuali +bronkodilator

Mason. Components of A Comprehensive Pulmonary Rehabilitation, 2010.


Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi Paru
Penilaian

Klinis Gejala batuk, sesak

Objektif

Visual Analog Scale Borg breathlessness scale


Mason. Components of A Comprehensive Pulmonary Rehabilitation, 2010.
Ries, 2008
Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi Paru
Penilaian

Objektif Faal Paru

6-MWT PFT
Mason. Components of A Comprehensive Pulmonary Rehabilitation, 2010.
Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi Paru
Penilaian

Latihan Kemampuan latihan fisik

Triaxial accelerometer

Kuisioner MRC

ATS/ERS. Am J Resp Crit Care Med 2006; 173: 1390-1413


Singla et al. Indian Journal of Tuberkulosis; 2009; 56; 206-212 Pedometer
Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi Paru
Penilaian
QL Kualitas Hidup

Saint Georges Respiratory Quisioner (SGRQ)

Chronic Respiratory Disease Quisioner(CRQ)


Mason. Components of A Comprehensive Pulmonary Rehabilitation, 2010.
Tinjauan Kepustakaan
Ringkasan

 Manajemen TB tidak tepat  penyakit berat 

sequeale dan kematian.


 Sequelae TB bergejala meskipun sembuh, terjadi

pada pasien resisten/susceptible OAT.


 Gangguan faal paru : obstruktif, restriktif, mix.

 Salah satu intervensi sequelae TB : Rehabilitasi paru


Tinjauan Kepustakaan
Ringkasan
 Tehnik Rehabilitasi paru komprehensif :

1. Latihan fisik 4. Edukasi


2. Intervensi psikologis5. Nutrisi
3. Latihan napas 6. Terapi fisik
+ terapi oksigen dan bronkodilator.

 Penilaian pasca rehabilitasi paru : perbaikan gejala

sisa, faal paru, 6-MWT dan kualitas hidup.


Alhamdulillah
Tinjauan Kepustakaan

TERIMA
KASIH
LTOT
PaO2 istirahat <55 mmHg
Sat O2 istirahat <88%

Pada penderita yang hipoksemia


PPOK: Pemberian O2 kontinyu 4-8 mgg  ↓
hematokrit, memperbaiki toleransi latihan,
menurunkan tekanan vaskular paru
O2 diberikan terus menerus 24 jam sehari
Tinjauan Kepustakaan

Sequelae TB
Faktor

1.Berapa kali terkena TB


2.Rokok
3.Smear
4.Durasi terapi
5.Gambaran radiologis

Pasipanodya, Chest 2007; 131; 1817-1824


Chung,Clinics (Sao Paulo). 2011 April; 66(4): 549–556
Al-Hajjaj, Acta Radiol. 2000; 41: 533–537
Tinjauan Kepustakaan

Rehabilitasi paru GOAL

Menjalani
rehabilitasi
paru  gejala sesak ↓
 masalah psikologis
 ↑ kualitas hidup
 ↑ aktifitas fisik
 ↑ toleransi latihan
 ↑ pengetahuan
penyakit
 lebih mandiri 1. faal paru
2. survival rate
Mason. Components of A Comprehensive Pulmonary Rehabilitation, 2010. 3. kembali bekerja

Anda mungkin juga menyukai