Konsep Psikososial DLM Keperawatan
Konsep Psikososial DLM Keperawatan
Keperawatan
Ns. Ulfa Suryani, M.Kep.Sp.Kep.J
• Psikososial dalam praktek keperawatan
mencakup materi tentang
1. Konsep diri
2. Spiritual
3. Seksualiatas
4. Stres adaptasi
5. Kehilangan, kematian dan berduka
PENDAHULUAN
KONSEP DIRI
Konsep diri adalah semua pikiran, keyakinan dan
kepercayaan yang merupakan pengetahuan individu tentang
dirinya dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain
(Stuart dan Sundeen, 2005).
Konsep diri adalah cara individu memandang dirinya
secara utuh, fisik, emosional, intelektual, sosial dan
spiritual (Keliat, 2005).
KOMPONEN KONSEP
DIRI
3. Harga diri
Adalah penilain pribadi terhadap hasil yang
dicapai dengan menganalisis seberapa banyak
kesusuain tingkah laku dan ideal dirinya.
Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang
lain yaitu: dicintai, dihormati dan dihargai.
Harga diri dibentuk sejak kecil dari adanya
penerimaan dan perhatian.
KOMPONEN KONSEP
DIRI
4. Peran
Adalah serangkain pola siap perilaku, nilai dan
tujuan yang diharapkan oleh masyarakat dihubungan
dengan fungsi individu didalam kelompok sosial.
Harga diri yang tinggi merupakan hasil dari peran
yang memenuhi kebutuhan dan cocok dengan ideal
diri.
PENGERTIAN SPIRITUAL
spirual meliputi aspek sebagai berikut:
1.Berhubungan dengan sesuatu yang tidak
diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan.
2. Menemukan arti dan tujuan hidup.
3. Menyadari kemmapuan untuk menggunkan
sumber dan kekuatan dalam diri sendiri.
4. Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri
sendiri dan dengan yang maha tingi ( tuhan).
Spiritualitas sebagai konsep dua dimensi:
1. Dimensi vertikal
Adalah hubungan dengan tuhan atau yang
maha tinggi yang menuntut kehidupan
seseorang.
2. Dimensi horizontal
Adalah hubungan seseorang dengan diri
sendiri, orang lain dan dengan lingkunga.
DIMENSI SPIRITUAL
1. Menuntun kebiasaan hidup
Sebagai contoh: ada agama yang menetapkan makanan diit yang
boleh dan tidak boleh dimakan. Begitu pula metode keluarga
berencana ada agama yang melarang cara tertentu untuk mencegah
kehamilan termasuk terapik medik atau pengobatan.
2. Sumber dukungan
Pada saat mengalami stress, individu akan mencari dukungan dari
keyakinan agamanya. Dukungan sangat diperlukan untuk dapat
menerima keadaan sakit yang dialami, khususnya jika penyakit
tersebut memerlukan proses peyembuhan yang lama dengan hasil yang
belum pasti dengan cara sholat atau berdao dan menbaca kitab suci,
dapat membantu memenuhi kebutuhan spiritual yang merupakan suatu
perlindungan terhadap tubuh.
PENGERTIAN SEKSUALITAS
Seksualitas dibagi menjadi dua aspek:
1. Seksualitas dalam arti sempit
Dalam arti sempit seks berati kelamin, yang
termasuk dalam kelamin adalah:
a. Alat kelamin itu sendiri.
b. Kelenjer dan hormon-hormon dalam tubuh
yang mempengaruhi bekerjanya alat kelamin.
c. Anggota tubuh dan ciri-ciri yang membedakan
antara laki-laki dan perempuan
d. Hubungan kelamin
2. Seksualitas dalam arti luas
Segala hal yang terjadi akibat dari adanya
perbedaan jenis kelamin antara lain:
a. Perbedaan tingkah laku:lembut, kasar, dan
genit.
b. Perbedaan atribut: pakaian, nama dan lain-lain.
c. Perbedaan peran
1. Kesuburan
2. Kenikmatan
3. Mempererat ikatan dan meningkatkan keintiman pasangan
4. Menegaskan maskulinitas dan peminitas
5. Meningkatkan harga diri
6. Mencapai kekuasaan atau dominasi dalam hubungan
7. Mgungkapakn permusuhan
8. Mengurasi ansietas/ ketegangan
9. Pengambilan resiko
10. Keuntungan materi
FUNGSI SEKSUALITAS
Kesehatan seksualitas adalah kemapuan
seseorang mencapai kesejahteraan fisik, mental,
dan sosial terkait dengan seksualittas, hal ini
tercermin dari ekpresi yang bebas namun
bertangung jawab dalam kehidupan pribadi dan
sosialnya. Misalnya: dalam menjaga hubungan
dengan teman atau pacar dalam batasan yang
diperbolehkan oleh norma dalam masyarakat atau
agama.
KESEHATAN SEKSUALITAS
Pertumbuhan dan perkembangan seks manusia terdiri
dari beberapa tahap:
1. Oral: sampai mencapai umur 1-2 tahun, tingkat
kepuasan seks dengan menghisap puting susu ibu,
dot botol, menghisap jari tangan.
2. Anal : kepuasan seks anak didapatkan melalui
rangsangan anus saat buang air besar, antra umur
3-4 tahun, sering duduk lama ditoilet sehingga
kepuasanya tercapai.
RESPON SEKSUALITAS
1.Dimensi sosiokultural
DIMENSI SEKSUALITAS
2. Dimensi agama dan etik
Keputrusan seksual yang melewati batas kode
etik individu dapat mengakibatkan konflik internal.
3. Dimensi psikologis
Orangtua memperlakukan anak laki-laki dan
perempuan secar berbeda berdasarkan jender.
4. Dimensi biologis
Seksualitas berkaitan dengan perbedaan
biologis antara laki-laki dan perempuan yang
ditentukan pada masa konsepsi.
Adapun penyebab dari masalah seksualitas adalah:
1. Ketidaktahuan mengenai seks
2. Kelelahan
3. Konflik
4. kebosanan
PERMASALAHN SEKSUALITAS
Adapun cara membantu kesulitan seksual adalah
dengan cara berbicara dengan:
1. Berbicara dengan pasangan
2. Mendorong pasangan untuk berbicara secara
lebih terbuka dan nyaman mengenai perasaan-
perassaan seksual
MANISFESTASI STRESS
Ada tiga sumber utama yang dapat
menimbulkan stress yaitu:
1.Faktor lingkungan
2. Faktor organisasi
3. Faktor individu
PENGERTIAN ADAPTASI
Adaptasi terhadap stres dapat berupa:
1. Adaptasi fisiologis adalah proses penyesuain diri secara
alamiah atau secara fisiologis untuk mempertahankan
keseimbangan dalam berbagai faktor yang
menimbulkan keadaan menjadi tidak seimbang. Contoh
masuknya kuman penyakit ketubuh manusia.
2. Adaptasi psikologis
Dibagi menjadi dua:
a. LAS adalah apabila kejadianya atau proses adaptasi
bersifat lokal. Contoh, ketika kulit terinfeksi maka akan
terjadi disekitar kulit tersebut kemerahan, bengak, nyeri,
panas yang sifatnya lokal atau pada daerah sekitar yang
terkena.
b. GAS adalah apabila reaksi lokal tidak dapat
diaktifitasi maka dapat menyebabkan gangguan
dan secara sistemik tubuh akan melakukan proses
penyesuain diri. Contoh: panas diseluruh tubuh,
dan berkeringat.
KONSEP KEHILANGAN,
KEMATIAN DAN BERDUKA
Kehilangan adalah suatu kondisi yang terputus
atau terpisah atau memulai sesuatu tanpa hal yang
berarti sejak kejadian tersebut.
Kehilangan mungkin terjadi secara bertahap
atau mendadak, bisa tanpa kekerasan atau
traumatik, diantisipasi atau tidak diharapkan,
sebagian atau total, dan bisa kembali atau tidak
kembali.
PENGERTIAN KEHILANGAN
1. Arti dari kehilangan
2. Sosial budaya
3. Kepercayaan
4. Peran seks
5. Status sosial ekonomi
6. Kondisi fisik dan psikis individu
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI REAKSI KEHILANGAN
1. Kehilangan orang yang berarti
2. Kehilangan kesejahteraan
3. Kehilangaan milik pribadi
BENTUK-BENTUK KEHILANGAN
1. Tiba-tiba (tidak dapat diramalkan)
Kematian karena tindak kekerasan, bunuh diri,
pembunuhan.
2.berangsur-angsur ( dapat diramalkan)
Penyakit yang sangat menyulitkan,
berkepanjangan, dan menyebabkan yang
ditinggalkan mengalami keletihan emosional.
SIFAT-SIFAT KEHILANAGN
1. Kehilangan yang nyata
Kehilangan yang dapat dikenal atau diidentifikasi oleh
orang lain, sama dengan individu yang mengalami
kehilangan.
2. Kehilangan yang tidak nyata
Perasaan individual, tetapi menyangkut hal-hal yang tidak
dapat diraba atau dinyatakan secara jelas.
3. Kehilangan antisipasi
Perasaan kehilangan terjadi sebelum kehilangan terjadi.
Individu memperlihatkan perilaku kehilangan dan berduka
untuk suatu kehilangan yang akan berlangsung.
TIPE-TIPE KEHILANGAN
1. Kehilangan objeck eksternal
2. Kehilangan lingkungan
3. Kehilangan orang terdekat
4. Kehilangan aspek diri
5. Kehilangan hidup
KATEGORI KEHILANGAN
Kematian adalah berhentinya fungsi jantung dan
paru-paru pada manusia.
PENGERTIAN KEMATIAN
Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan
terhadap kehilangan yang dimanesfestasikan adanya
perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah
tidur.
Berduka disfungsional adalah suatu status yang
merupaan pengalaman individu yang responnya
dibesar-besarkan saat individu kehilangan secara
aptual maupun potensial, hubungan, objeck dan
ketidakmampuan fungsional. Tipe ini kadang-kadang
menjurus ketipikal abnormal atau kesalahan.
PENGERTIAN BERDUKA
1. Menurut teori Kubler-Ross ada lima tahap proses
berduka:
a. Peyangkalan
Individu bertindak seperti seolah tidak terjadi apa-apa
dan dapat menolak mempercayai bahwa telah terjadi
kehilangan seperti pernyataan, “tidak, tidak mungkin
mungkin seperti itu”
b. Kemarahan
Individu mempertahankan kehilangan dan mungkin
“bertindak lebih” pada setiap orang dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan lingkungan.