EVALUASI DAN

TATALAKSANA ANEMIA
Definisi

Eritropoeisis dan Fisiologi Eritrosit

Siklus Hidup Eritosit

Klasifikasi

Manifestasi Klinis Anemia

Evaluasi Anemia

Tatalaksana Anemia
 DEFINISI

ANEMIA ↓ massa eritrosit

Parameter: Kriteria anemia dewasa menurut

 ↓ Hb WHO:
 ↓ Ht  ♂: Hb <13
 ↓ Hitung Eritrosit  ♀: Hb <12
 ♀ hamil: Hb <11
ERITROPOEISIS

Umur: 120 hari

Fungsi: transport
O2 ke jaringan

Diperlukan: < 1% di sirkulasi

- Hematopoeitic growth factor: Eritropoeitin
- Vitamin dan mineral: Fe, Vit B12, asam folat
SIKLUS
HIDUP
ERITROSI
T
 KLASIFIKASI

Morfologi (Berdasarkan ADT

Etiologi
atau Indeks Eritrosit)
• Gangguan pembentukan • Mikrositik Hipokrom
eritrosit di sumsum tulang • Normositik Normokrom
• Keluarnya Eritrosit dari • Makrositik
vaskular (Perdarahan)
• Destruksi eritrosit sebelum
waktunya (Hemolisis)
Harrison, Priciples of Internal medicine 19th ed
 MANIFESTASI KLINIS

 Gejala Umum (Akibat ↓ suplai O2 jaringan dan mekanisme kompensasi)

 Lemah, letih, lesu, tinnitus, mata berkunang-kunang, kaki terasa dingin, sesak napas, dispepsia.
 P. Fisis: anemis pada konjungtiva, mukosa mulut, telapak tangan, jaringan di bawah kuku
 Gejala Khas
 Anemia def Fe: disfagia, atropi papil lidah, stomatitis angularis, koilonychias
 Anemia megaloblastik: glositis, gangguan neurologis (def vit B12)
 Anemia Hemolitik: icterus, splenomegaly, hepatomegaly
 Anemia Aplastik: perdarahan, tanda-tanda infeksi
 Gejala Penyakit Dasar
 Mis: nyeri persendian pada Anemia penyakit kronik e.c Rheumatoid Artritis
DIAGNOSIS ANEMIA

KLINIS LABORATORIS
 Pemeriksaan Laboratorium Pada Anemia

 Pemeriksaan penyaring
 Hb, Ht, Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC), ADT
 Pemeriksaan darah seri anemia
 Hitung leukosit, trombosit, retikulosit, LED
 Pemeriksaan sumsum tulang
 Pemeriksaan khusus
 Def Fe  Fe, TIBC, Ferritin, perl’s stain
 Megaloblastik  folat, vit B12, tes Schiling, tes supresi deoksiuridin
 Hemolitik  Bilirubin, tes Coomb, elektroforesis Hb
 Aplastik  Biopsi sumsum tulang
 Pemeriksaan non hematologi  fungsi hati, ginjal, tiroid
 PENATALAKSANAAN ANEMIA
(Secara Umum)
 Terapi pada keadaan darurat
 Pada perdarahan akut  Resusitasi cairan, tranfusi
 Terapi suportif
 O2 bila sesak
 Terapi spesifik untuk masing-masing jenis anemia
 Anemia def. Fe: Terapi besi
 Anemia hemolitik autoimun: Imunosupresan
 Anemia Megaloblastik: Vit B12/asam folat
 Anemia aplastik: Transplantasi sumsum tulang
 Anemia renal: Eritropoeitin
 dll
 Terapi kausal untuk mengobati penyakit dasar
 Mis: Terapi antiparasit pada anemia e.c cacing
 TRANFUSI DARAH PADA ANEMIA

 Anemia pasca perdarahan akut dengan tanda-tanda gangguan hemodinamik

 Anemia kronik  hanya bila bersifat asimtomatik atau adanya ancaman gagal jantung
(umumnya pada kadar Hb <7 gr/dl)
 Komponen darah yang digunakan  Packed red cell
 ANEMIA APLASTIK
 Pansitopenia + Hiposelularitas bone marrow (BM)
 Etilogi: Primer (idiopatik/autoimun) dan Sekunder (mis: akibat kemoterapi)
 Gambaran Klinis:
 Anemia  lemah, letih, lesu, dll
 Trombositopenia  mudah terjadi perdarahan
 Leukopenia  Infeksi
 Terbagi 3 derajat keparahan
 Berat (selularitas BM <25%, neutrophil <500, Trombosit <20.000, retikulosit <10%)
 Sangat berat (Anemia berat + neutrophil <200)
 Tidak berat (tidak memnuhi kriteria diatas
 Tatalaksana
 Transplantasi BM
 Tranfusi komponen darah
 kortikosteroid: predison 1-2 mg/kgbb/hari)
 Imunosuprasan: Siklosporin 10-12mg/kgbb/hr selama 4-6 bulan, ATG 15-40 mg/kgBB/hr selama 4-10 hari
 Terapi kombinasi  anemia aplastik berat
 ANEMIA DEFISIENSI BESI
 Anemia akibat gangguan metabolism besi
 Etilogi: Gangguan penyerapan besi (intake inadekuat, gangguan usus: mis Chron’s disease), kehilangan besi (mis
pada perdarahan kronik), kebutuhan yang meningkat (mis ibu hamil)
 Gambaran khas: atropi papil lidah, angular cheilitis, pica, koilonychia.
 Terbagi 3 derajat keparahan
 Mikrositik Hipokrom, anisositosis, poikilositosis
 Fe serum ↓, Ferritin Serum ↓, TIBC ↑, Saturasi transferrin (Fe/TIBC) ↓ (<15%), besi sumsum tulang (pearl stain) negatif
 Tatalaksana
 Diet tinggi zat besi
 Preparat besi oral: SF 3-4 x 100 mg/hari selama 6-12 bulan
 Preparat besi parenteral  bila malarbsorbsi, intoleransi terhadap preparat oral, atau dibutuhkan besi dalam jumlah banyak
 Dosis besi (mg): {(15-hb) x BB [kg] x 2.3} + 500 atau 1000 (untuk cadangan)
 ANEMIA HEMOLITIK
 Anemia akibat destruksi eritrosit sebelum waktunya
 Mekanisme Hemolitik:
 Intravaskular: destruksi eritrosit di dalam sirkulasi. Etilogi: trauma mekanik dari endotel yang rusak, fiksasi komplemen 
dekstruksi imun (AIHA), infeksi (mis: malaria)
 Ekstravaskuler: desktruksi eritrosit oleh makrofag di limpa dan hati. Etiologi: Abnormalitas struktur membrane eritorsit.
 Letak kelainan
 Intracorpuscular (kelaianan pada eritrosit): Hemoglobinopati (thalassemia, sickle cell), Enzimopati (def G6PD),
membranopati (sferositosis herediter)
 Extracorpuscular (kelaianan bukan pada eritrosit): HUS, mikroangiopati, toksin, obat-obatan, infeksi, autoimun
 Gambaran khas: Ikterus, hepatomegaly, slenomegali
 Lab: Retikulosit ↑, Bil. total ↑ – Bil. indirek ↑, ADT: kelainan morfologi eritrosit, Coomb test (pada AIHA)
 Tatalaksana
 Non autoimun  atasi penyebab
 Autoimun  Tipe Hangat, Tipe dingin
 ANEMIA HEMOLITIK AUTOIMUN
 Tipe Hangat (antibodi aktif maskimal pada suhu tubuh >37, diperantarai IgG)
 Kortikosteroid


 Rituximab
 Imunosupresan (siklofosfamid, 6-mercaptopurine, azathioprine, 6-thioguanine
 Splenektomi
 Lain: asam folat, plasmafaresis, danazol
 Tipe Dingin (antibodi aktif maskimal pada suhu tubuh <37, diperantarai IgM)
 Menjaga suhu tubuh tetap hangat
 Rituximab
 Imunosupresan (siklofosfamid, klorambusil)
 Interferon
 Plasma exchange
 ANEMIA PENYAKIT KRONIK
 Anemia yang ditemukan pada penyakit-penyakit kronik: Infeksi kronik, inflamasi kronik, kanker
Laboratorium
• Mikrositik/normositik
• Fe serum ↓
• Ferritin N/↑
• TIBC N/ ↑
• Saturasi transferrin N/ ↓

Tatalaksana:
• Atasi penyakit dasar
• Preparat besi (bila disertai
defisiensi besi  ferritin ↓
• Eritropoeitin
TERIMA KASIH