untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki anak sehingga ia memiliki kecerdasan dan kepribadian yang berakhlak mulia yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. • Upaya pengembangan potensi anak dilakukan dengan menyediakan lingkungan yang kondusif yang memungkinkan potensi dapat berkembang secara optimal. Utami Munandar dalam Muhibbin Syah (2001 : xiii) memaparakan: “Hakikat pendidikan adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan setiap peserta didik mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya secara optimal dan utuh”. • Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal berupaya menyediakan lingkungan yang dimaksud. Dengan adanya tenaga kependidikan (tenaga pengajar, tenaga pembimbing dan tenaga pelatih), sekolah menghasilakan karya kependidikan berupa kemampuan anak yang meliputi seluruh daya hidupnya, baik kemampuan kognitif, kemampuan afektif maupun kemampuan psikomotorik. • Sekolah terdiri dari beberapa unsur, diantaranya unsur pendidik dan peserta didik. Pendidik mengemban tugas dan tanggung jawab pada pencapaian perubahan-perubahan kearah positif, seperti konsep diri positif, kepercayaan diri yang tinggi, adanya minat terhadap hal yang positif dan semakin berkembang bakat yang dimilikinya. Sedangkan peserta didik adalah individu yang tumbuh dan berkembang yang memerlukan bantuan orang lain yaitu pendidik. Menurut Moh. Amin dalam Hendriati Agustiani (2006 : 89) menekankan:
Proses serta hasil pendidikan mesti bersifat
kemanusiaan (humanistik) dengan ciri-cirinya sebagai berikut : • Mengahasilkan lulusan yang percaya diri dan bersikap positif terhadap masa depannya dan atau memiliki konsep diri yang positif. • Berpengetahuan dan berkecakapan yang tampak dalam kreativitas berpikir dan kemampuan memecahkan masalah yang dihadapinya. • Menghayati dan mengamalkan nilai hidup yang luhur serta mendamaikan diri serta lingkungan sosialnya. • Mampu mengembangkan semua potensi siswa secara berimban, terpadukan dan kurang lebih optimal (minat serta bakat perorangan siswa dipadu perkembangan secara wajar).