Anda di halaman 1dari 94

ANTROPOLOGI

A. DINAMIKA KEBUDAYAAN

Kebudayaan akan mengalami


perubahan agar dapat menyesuai-
kan diri dengan keadaan yang
berubah.

Kebudayaan berubah karena


perubahan lingkungan yang
menuntut perubahan.

Kebudayaan bersifat adaptif.


B. KONSEP-KONSEP MENGENAI DINAMIKA
KEBUDAYAAN

Dinamika sosial adalah semua konsep yang diperlukan untuk menganalisa


proses-proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan.
KONSEP-KONSEP DINAMIKA SOSIAL

Proses Evolusi
kebudayaan kebudayaan dan
sendiri difusi

Proses pengenalan
Proses pembauran
unsur-unsur
atau inovasi
kebudayaan asing
Proses belajar kebudayaan sendiri

Internalisasi
Adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu
mulai ia dilahirkan sampai akhir hayatnya.
Sosialisasi
Menggambarkan proses kebudayaan sebagai bagian dari proses
sosialisasi individu.
Enkulturasi
Proses belajar menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap
adat, sistem norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam
kebudayaan seseorang.
Evolusi kebudayaan dan difusi

Evolusi kebudayaan
adalah proses perkembangan kebudayaan umat manusia dari bentuk-
bentuk kebudayaan yang sederhana sampai komplek dilanjutkan dengan
proses difusi.
Evolusi kebudayaan dapat dianalisis baik secara mikro maupun makro.
mikro => dapat memberi gambaran secara detail mengenai berbagai
proses perubahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari suatu
masyarakat
makro => proses yang terjadi dalam jangka waktu lama
Difusi
Adalah penyebaran adat atau kebiasaan dari kebudayaan yang satu ke
kebudayaan yang lain.
Proses pengenalan unsur-unsur kebudayaan asing

Akulturasi
Adalah istilah dalam antropologi yang memiliki beberapa
makna, mencakup konsep mengenai proses sosial yang timbul
apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan
tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu
kebudayaan asing sehingga unsur-unsur asing tersebut
lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri
tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu.
Kontra akulturasi
Orang-orang yang tidak tahan hidup dalam suasana tegang terus-menerus namun juga
tidak suka pada pembaruan => kolot

Golongan kolot dalam masyarakat yang sedang mengalami transisi yang cukup kuat
mampu menyusun kekuatan untuk menentang unsur-unsur baru dan menghentikan proses
akulturasi untuk sementara waktu. Sebaliknya bila golongan ini tidak kuat menghadapi
proses akulturasi maka mereka seringkali berusaha untuk menghindari.
Permasalahan Psikologi dalam Proses Akulturasi
-Adanya perbedaan proses akulturasi dalam kebudayaan
-Adanya individu yang memiliki sifat kolot
Proses pengenalan unsur-unsur kebudayaan asing

Asimilasi
Adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai
golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang
berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga
sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan golongan masing-
masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
Proses pembauran atau inovasi

Inovasi
Adalah suatu proses pembaruan dari
penggunaan sumber-sumber alam, energi
dan modal serta penataan kembali dari
tenaga kerja dan penggunaan teknologi
baru, sehingga terbentuk suatu sistem
produksi dari produk-produk baru.
Inovasi berkaitan dengan penemuan baru dalam teknologi

proses: tahap discovery menuju invention.

Discovery baru menjadi invention apabila suatu penemuan baru


mulai diakui, diterima, diterapkan oleh suatu masyarakat.
Koentjaraningrat, menerangkan bahwa untuk mendorong
timbulnya kreatifitas diperlukan :
1. Kesadaran para individu akan adanya kekurangan dalam
kebudayaan mereka
2. Mutu dari keahlian para individu bersangkutan
3. Adanya sistem perangsang dalam masyarakat yang
mendorong mutu
4. Adanya krisis dalam masyarakat
Haviland membagi penemuan baru
(discovery) menjadi dua, yaitu :
1. Penemuan primer
Penemuan secara kebetulan suatu
prinsip baru.
Contoh : Pembakaran tanah liat
membuat tanah liat menjadi keras
2. Penemuan sekunder
Perbaikan-perbaikan yang diadakan
dengan menetapkan prinsip-prinsip yang
sudah diketahui.
Contoh : Wadah-wadah dan bejana
untuk memasak
ANTROPOLOGI & PSIKOLOGI
A. ANTROPOLOGI DAN PSIKOLOGI

Antropologi Psikologi
Adalah cabang antropologi yang mengkaji interaksi kebudayaan
dengan proses mental bagian dari ilmu antropologi yang berkembang
pesat sehingga sudah menjadi suatu bidang ilmu sendiri.

Francis L. K Hsu mengusulkan Culture and Personality atau Ethno-


psychology
Ember dan Ember
Antropologi psikologi merupakan studi yang
dilakukan oleh para ahli antropologi yang
tertarik pada perbedaan psikologis diantara
dan di dalam suatu masyarakat dan persamaan
psikologis pada rentang yang luas di
masyarakat.
Psikologi Lintas Budaya
Adalah studi yang dilakukan para ahli psikologi
terhadap dua atau lebih masyarakat.

James Danandjaja, mengemukakan bahwa antropologi


psikologi bersifat antar disiplin, karena :
1. Teori, konsep dan metode penelitiannya banyak
meminjam dari berbagai disiplin ilmu seperti
antropologi, psikiatri, dan psikologi.
2. Para pendirinya berasal dari disiplin ilmu yang
bermacam-macam.
Para pendiri dari antropologi
1. Ralph Linton
2. Margaret Mead
3. Cora Dubois
Para pendiri dari psikiater
4. Abram Kardiner
Para pendiri dari psikologi
5. W.H. R. River
6. Erik H. Erikson
7. Geza Roheim
B. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU
ANTROPOLOGI PSIKOLOGI

Francis L. K. Hsu menerangkan bahwa ada beberapa karya penelitian dapat digolongkan ke
dalam antropologi psikologi, yaitu :
1. karya yang dihasilkan oleh ahli antropologi atau ahli dari disiplin lain, yang mempunyai
pengetahuan baik mengenai konsep psikologi
2. berkaitan mengenai individu sebagai tempat atau wadah kebudayaan
3. karya yang memberikan pengakuan serius kepada kebudayaan sebagai variabel bebas
maupun variabel terikat yang berhubungan dengan kepribadian
4. Segala karya dari seorang ahli antropologi yang mempergunakan konsep atau teknik
tes psikologi yang memberikan data tepat guna
5. Ruang lingkup antropologi psikologi sama dengan pengkajian secara lintas budaya
mengenai kepribadian dan sistem sosial budaya.
Milton Singer membagi tiga kelompok
permasalahan besar dalam penelitian
antropologi psikologi

Kelompok Kelompok
Kelompok
hubungan hubungan
hubungan
kebudayaan kebudayaan
kebudayaan
dengan dengan
dengan sifat
kepribadian khas kepribadian
pembawaan
kolektif abnormal
manusia (human
tertentu (typical
nature)
personality)
C. METODE-METODE DALAM PENELITIAN
ANTROPOLOGI PSIKOLOGI
Metode yang digunakan dalam penelitian antropologi adalah wawancara dan observasi

Antropologi psikologi membahas kebudayaan yang overt, covert seperti nilai-nilai atau
dinamika psikologis suatu masyarakat tertentu => metode etnografis belum lah cukup.
METODE-METODE YANG DIKEMBANGKAN
DALAM ANTROPOLOGI PSIKOLOGI

1. Metode eksak atau Metode Tes Proyektif


A. Kardiner dan R. Linton mengembangakn metode eksak yaitu suatu metode yang
menganalisis watak individu dengan menggunakan teknik tes-tes proyeksi. Para antropolog
menggunakan beberapa tes psikologi untuk menganalisis kepribadian umum warga masyarakat.
Contoh : Thematic Apperception Test (TAT), House Tree Person (HTP), Draw A Person
(DAP), Sacks Sentence Completion Test (SSCT)
METODE-METODE YANG DIKEMBANGKAN
DALAM ANTROPOLOGI PSIKOLOGI

Sadli
Proyeksi berasal dari kata projection dari aliran Psikoanalisa.
Sigmund Freud
Proyeksi adalah proses dimana seseorang menganggap bahwa dorongan-
dorongan, perasaan-perasaan, sentimen diri disebabkan karena orang lain
atau karena dunia luar.
METODE-METODE YANG DIKEMBANGKAN
DALAM ANTROPOLOGI PSIKOLOGI
G. Lindzey, memberikan beberapa penilaian sehubungan dengan penelitian antropologi
psikologi yang menggunakan metode eksak dengan tes proyeksi :
1. Konsep kepribadian umum (basic atau modal personality structure)
Belum menjadi konsep yang mantap karena masih banyak individu dalam suatu
kebudayaan yang memiliki kepribadian menyimpang dari kepribadian umum yang
ditentukan berdasarkan data teknik proyektif
2. Proses perubahan kebudayaan yang makin lama makin cepat dialami oleh hampir
semua kebudayaan di dunia saat ini, menambah keanekaragaman watak dari
individu yang menjadi warga dari suatu kebudayaan
LANJUTAN G. LINDZEY

3. Dalam rangka suatu masyarakat terdapat beberapa jenis


adat-istiadat pengasuhan anak dan beberapa jenis proses
enkulturasi dan sosialisasi berdasarkan sub kebudayaan,
golongan sosial, golongan agama dll., maka suatu masyarakat
dapat memunculkan kepribadian umum.
4. Hasil tes proyeksi harus dicocokkan dengan data yang
diperoleh dari metode-metode etnografi kualitatif yang lain
seperti data penagalaman, pengamatan dan wawancara
TES PROYEKSI
Draw A Person (DAP, atau
Goodenough Harris-Draw-A-
Person Test)
adalah sebuah alat tes
kepribadian proyektif
psikologis atau tes kognitif
digunakan untuk meng
evaluasi anak-anak dan
remaja untuk berbagai
tujuan.
LANJ.TES PROYEKSI (DAP)
Dikembangkan oleh Florence Goodenough tahun 1926
Tes ini pertama kali dikenal sebagai tes Draw-A Man-
Goodenough
Uji administrasi melibatkan administrator, meminta
anak-anak untuk melengkapi tiga gambar individu pada
potongan kertas terpisah. Anak-anak diminta untuk
menggambar seorang pria, seorang wanita, dan diri
mereka sendiri
Tidak ada instruksi lebih lanjut diberikan dan anak
bebas untuk membuat gambar di mana cara dia mau
LANJ.TES PROYEKSI (DAP)
Tidak ada benar atau salah jenis
gambar, meskipun si anak harus
membuat gambar dari seluruh orang
setiap kali - yaitu kepala berdiri,
bukan hanya wajah
Tidak memiliki batas waktu, sekitar
10 atau 15 menit untuk menyelesai
kan semua tiga gambar
Tes ini sepenuhnya non-invasif dan
non-mengancam untuk anak yang
merupakan bagian dari daya tariknya.
LANJ.TES PROYEKSI (HTP)
House Tree Person (HTP)
- Salah satu tes grafis yang
berguna untuk melengkapi tes
grafis yang lain, yaitu
mengetahui hubungan keluarga
- Tes HTP umumnya memiliki
tujuan untuk mengukur
keseluruhan pribadi
- Waktu yang dipergunakan
dalam tes Psikologi normalnya
10 menit
- Beberapa alasan digunakannya tes HTP, yaitu :
1. Ketiga objek tersebut paling dikenal oleh orang
2. Hampir semua orang tak menentang diminta
menggambar
3. Dibandingkan dengan objek lain, objek yang lebih
dapat menstimulir verbalisasi yang sifatya jujur dan
bebas.
- Instruksi yang digunakan dalam Tes Psikologi HTP
Gambarlah Rumah, Pohon dan Orang pada kertas yang
tersedia
Ada dua cara:
1. Diminta untuk menggambar dalam satu kertas
2. Masing-masing di gambar dalam kertas tersendiri
LANJ.TES PROYEKSI
Wartegg Test
- Tes ini terdiri atas 8 kotak yang berisi bentuk
tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis
sejajar, kotak, dua garis saling memotong, dua
garis terpisah, tujuh buah titik tersusun
melengkung dan garis melengkung.
- Diminta menggambar kemudian menuliskan
urutan gambar yang telah dibuatdari yang paling
disukai sampai tidak disukai dan dari sulit sampai
mudah.
LANJ.TES PROYEKSI (WARTEGG)
TES BAUM
LANJ.TES
Tes Baum (baum PROYEKSI
artinya (BAUM)
pohon)
Contoh 1
Orang yang menggambar
pohon kecil dan di pojok
kertas termasuk tipe tak
percaya diri. Pohon kering
menggambarkan semangat
yang melemah dan tiadanya
akar menunjukkan perasaan
yang tidak tenang.
LANJ.TES PROYEKSI (BAUM)
Contoh 2
Berlawanan dengan contoh 1, orang yang
menggambar pohon besar dan rimbun
termasuk tipe yang
penuh percaya diri dan puas akan dirinya.
Besaran batangnya dan pohon yang kokoh
menunjukkan rasa egois yang kuat.
Contoh 3
Bila gambar dahan yang menunjukkan
hubungan dengan orang lain atau akar yang
menunjukkan kondisi psikologis, tajam seperti
menusuk, penggambarnya termasuk tipe
agresif dan kurang ramah.
LANJ.TES PROYEKSI (BAUM)
Contoh 4
Orang yang menggambarkan daunnya satu persatu
dengan baik adalah orang yang trendi dan peduli
pada penampilan nya. Dahan yang menghadap ke
atas me nunjukkan bahwa dia tipe terbuka dan
dahan bagian tengahnya yang men julang lurus ke
atas menunjuk kan dia idealis.
LANJ.TES
Contoh 5. PROYEKSI (BAUM)
Buah menggambarkan laba atau hasil.
Tipe orang yang optimis, tidak takut
gagal, dan berpikir positif tentang
pekerjaan, pelajaran, atau percintaan. Saat
sedang menyukai lawan jenis pun, banyak
yang menggambar buah.
LANJ.TES PROYEKSI (BAUM)
Contoh 6
Orang yang menggambar pohon
cemara atau pinus adalah orang
yang egois. Berlawanan dengan
bentuk dedaunan yang tampak
lembut yang menggambarkan
kebaikan hati pada orang lain,
daun yang menusuk meng
gambarkan orang yang kurang
bisa menjalin hubungan baik
dengan orang lain.
LANJ.TES PROYEKSI (BAUM)
POIN UNTUK MENILAI KARAKTER
1. besar pohon secara keseluruhan = besaran kepercayaan diri si penggambar
● gambar keseluruhan besar : tipe orang yang percaya diri
● gambar keseluruhan kecil : tipe orang yang minder dengan dirinya sendiri
2. batang = besaran semangat
● besar : orang yang aktif dan enerjik
● kecil : orang yang pasif dan lesu
3. akar = kondisi psikologis saat ini
● menancap dengan mantap : keadaan yang tenang dan stabil
● tidak ada tanah atau tidak ada akar : keadaan yang tidak tenang dan stabil
4. dahan = hubungan dengan orang lain (I)
● dahan yang pendek atau tidak ada dahan : tertutup dan tak pandai berhubungan dengan orang lain.
● Dahan yang panjang dan tumbuh memanjang ke atas : terbuka dan berpikiran positif
5. daun, bagian yang hijau = hubungan dengan orang lain (II)
● besar : penuh semangat dan ceria
● kecil : pendiam dan pemalu
● dedaunan yang tampak lembut : penuh toleransi dan baik hati terhadap orang lain
● dedaunan yang tampak menusuk : judes atau pelit pada orang lain
TES TAT
Thematic Apperception Test (TAT)
- Adalah suatu ukuran yang bersifat proycksi yang
diharapkan untuk mengevaluasi pola-pola dari seseorang
pemikiran, sikap-sikap, kapasitas penelitian, dan respon-
respon secara emosional kepada bahan-bahan test yang
rancu.
- Di dalam kasus dari TAT, bahan-bahan yang rancu
terdiri atas satu set kartu-kartu bahwa melukiskan
manusia menggambarkan di dalam bermacam menentukan
dan situasi-situasi.
- Pokok materi diminta untuk mengatakan kepada
pemeriksa suatu kisah tentang masing-masing kartu
bahwa meliputi yang berikut unsur-unsur: peristiwa
menunjukkan di dalam gambar;
LANJ. TES TAT
Budaya, jenis kelamin, dan kelas
Sejumlah besar dari riset belajar bahwa sudah
menggunakan TAT sudah menunjukkan bahwa
budaya, jenis kelamin, dan kelas harus
diperhitungkan ketika menentukan apakah suatu
respon yang spesifik ke(pada suatu kartu kisah
adalah "tidak biasa" pada hakekatnya, atau
apakah mungkin saja suatu respon yang normal
dari seseorang di dalam kelompok tertentu.
LANJ. TES TAT
Sebagai contoh, kartu berlabel 6GF menunjukkan
seorang wanita yang lebih muda yang didudukkan
memutar terhadap sedikit banyak(nya) manusia yang
lebih tua yang sedang mendukung nya dan merokok suatu
pipa. Kebanyakan hal-hal [jantan/pria] tidak bereaksi
terhadap gambar ini seperti(ketika menyiratkan
keagresifan, tetapi kebanyakan hal-hal wanita
menganggap nya sebagai suatu gambar sangat agresif,
dengan nada tambahan yang tidak enak dari yang
mengganggu dan bahaya.
Banyak peneliti mempertimbangkan; menganggap
perbedaan jenis kelamin di dalam respon-respon pada
kartu sebagai suatu cerminan/pemantulan ini ketidak
seimbangan yang umum dalam kuasa antara para laki-laki
dan perempuan di dalam masyarakat yang lebih besar.
LANJ. TES TAT
LANJ. TES TAT
LANJ. TES TAT
LANJ. TES TAT
LANJ. TES TAT
TES RORSCHACH
Tes Rorschach diciptakan
oleh Hermann Rorschach
tahun 1921.
Penggunaan interpretasi
"desain ambigu" untuk
menilai kepribadian individu.
KARTU 1
KARTU 2
KARTU 3
KARTU 4
KARTU 5
KARTU 6
KARTU 7
KARTU 8
KARTU 9
KARTU 10
TES INTELIGENSI (WISC)

Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC)


Wechler (1949) menciptakan skala intelegensi pada anak-anak yang
di kembangkan berdasarkan skala W-B (Wechsler-Bellevue
Intelligence Scale) dan di namakan WISC (Wechsler Intelligence
Scale for Children).
Pada tahun 1974 di revisi menjadi WISC-R (huruf R singkatan dari
revised). Tes ini dipakai untuk mengukur intelegensi anak-anak usia
6 sampai 16 tahun. WISC-R terdiri dari 12 sub tes yang
dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu skala verbal dan skala
performan.
LANJ. TES INTELIGENSI
(WISC)
SKALA VERBAL
Information (Informasi)
Comprehension (Pemahaman)
Arithmetic (Hitungan)
Similarities (Kesamaan)
Vocabulary (Kosakata)
Digit span (Rentang angka)
LANJ. TES INTELIGENSI (WISC)
SKALA PERFORMANSI
Picture Completion (Kelengkapan gambar)
Picture Arrangement (Susunan gambar)
Block Design (Rancangan balok)
Object Assembly (Perakitan Objek)
Coding (Sandi)
Mazes (Taman sesat)
Penilaian berdasarkan skor. Pemberian skor pada sub tes
WISC-R berdasarkan benarnya jawaban dan lamanya waktu
dalam menjawab. Skor tersebut diter jemahkan dalam angka
standar melalui tabel norma, sehingga diperoleh angka IQ
deviasi untuk skala verbal, angka IQ deviasi untuk skala
performansi dan angka IQ deviasi untuk skala keseluruhan.
LANJ. TES INTELIGENSI (WISC)
Berdasarkan skala, intelegensi dapat digolongkan
sebagai berikut:
< 65 mental defective (keterbelakangan mental)
66-79borderline (lambat belajar)
80-90dull normal (lambat belajar)
91-110 average (rata-rata)
111-119bright normal (di atas rata-rata)
120-127superior (superior)
> 128very superior (sangat superior)
TES EPPS
Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)
Tes ini terdiri atas pilihan-pilhan jawaban yang paling
mencerminkan diri anda. Tes ini dipergunakan untuk
mengetahui seberapa besar motivasi, kebutuhan dan motif
seseorang.
Contoh:
- A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi
- B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja
yang saya kehendaki

Hasil :
- A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah
dibandingkan orang lain
- B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan
kewajiban-kewajiban
KUESIONER
KUESIONER
Berikut adalah model kuesioner dari contoh operasi variabel.
Bagian I
Pernyataan pada bagian I merupakan pernyataan yang
berhubungan dengan identitasresponden.
Berilah tanda cek pada kotak yang sesuai dengan pilihan Anda.
Nama : ................................................................. (boleh tidak diisi)
Alamat : ................................................................. (boleh tidak diisi)
Usia saat ini : ...... Tahun
Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
Status tingkat pendidikan : a. SD b. SMP c. SMU d. Sarjana
e. Lainnya (................................)
KUESIONER
Pekerjaan Anda saat ini:
a. Pelajar/mahasiswa
b. Pegawai Swasta
c. Pegawai Negeri
d. Wiraswasta
e. Lainnya (………)
Pendapatan/uang saku Anda per bulan:
a. < Rp. 150.000
b. Rp. 150.000 – Rp. 500.000
c. Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000
d. Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000
e. > Rp. 2.000.000
KUESIONER
Bagian II
Pernyataan pada poin II (pernyataan yang berkaitan dengan faktor
internal merupakan tolok ukur pengaruh variabel faktor internal
terhadap keputusan pembelian shampo Sunsilk. Oleh karena itu
Saudara/Saudari dimohon untuk memberikan tanda cek ( )pada salah
satu kolom jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda).
Contoh: Sangat setuju, Sangat tidak setuju, Setuju, Netral, Tidak setuju

Pernyataan Untuk Variabel Motivasi (X)1


Saya membeli shampo Sunsilk karena adanya dorongan kebutuhan untuk
merawat rambut
KUESIONER
Pernyataan Untuk Variabel Persepsi (X)2
Saya membeli shampo Sunsilk karena manfaat shampo sesuai kebutuhan.
Saya membeli shampo Sunsilk karena keamanan bahan pembuat shampo.
Saya membeli shampo Sunsilk karenavariasi kemasan shampo (bahan pilihan
kemasan).
Saya membeli shampo Sunsilk karena merek shampo terkenal

Pernyataan Untuk Variabel Pembelajaran (X)3


Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari media iklan.
Saya membeli shampo Sunsilk karena pengalaman dari diri sendiri (pernah
memakai shampo Sunsilk)
Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari keluarga
Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari teman
Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari penjual toko
KUESIONER
Pernyataan Untuk Variabel Kepribadian (X)4
Saya membeli shampo Sunsilk karena yakin terhadap manfaat shampo
Sunsilk
Saya membeli shampo Sunsilk karena merasa pentingnya shampo
Sunsilk untuk pergaulan

Pernyataan Untuk Variabel Sikap (X)5


Saya membeli shampo Sunsilk karena kepuasan dalam pemakaian
Saya membeli shampo Sunsilk karena sesuainya harga shampo Sunsilk
Saya membeli shampo Sunsilk karena mudahnya mendapatkan shampo
ditoko manapun
KUESIONER
Pernyataan Untuk Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Saya membeli shampo Sunsilk karena ingin mencoba
Saya membeli shampo Sunsilk karena popularitas merek
shampo
Saya akan mengulangi membeli shampo Sunsilk

http:skripsistikes.wordpress.com
TES SSCT
SSCT (Sacks Sentence Completion Test )
Dibuat oleh Joseph M, Sacks dan beberapa psikolog
lainnya dari New York Veterans Administration Mental
Hygiene Service.
Berbentuk kalimat-kalimat tidak sempurna yang harus
dilengkapi oleh testee sehingga menjadi kalimat yang utuh
(teknik proyektif: completion task).
LANJ. TES SSCT
Asumsi dasar : Kalimat-kalimat tidak sempurna
(incomplete sentences) dapat merangsang seseorang
untuk memproyeksikan keadaan/isi psikisnya sesuai
dengan rangsang yang terdapat/berkaitan dengan isi
kalimat tersebut.
SSCT dapat digunakan sebagai bahan awal untuk suatu
wawancara eksploratif lebih dalam, karena jika waktunya
cukup kita bisa menanyakan per item. Dapat dilakukan
secara individual/kelompok, dan berkisar antar 20-40
menit. Jawaban merupakn jawaban spontan.
LANJ. TES SSCT
Contoh
Sikap terhadap perasaan ketakutan: 7, 22, 37, 52
7. Saya tahu kalau aneh saya tidak
berani………………
22. Kebanyakan teman-temanku tidak tahu bahwa
saya takut terhadap……………….
37. Saya ingin menghilangkan takut kepada……
52. Ketakutanku kadang-kadang memaksaku
untuk………………………………………….
TES ARMY ALPHA
Army Alpha Intelegence Test
Tes ini terdiri atas 12 soal yang berisi kombinasi deretan
angka dan deretan bentuk. Soal satu soal kadang terkait
dengan soal sebelumya. Yang diukur dalam tes ini adalah
kemampuan daya tangkap dalam menerima dan melaksana kan
instruksi dengan cepat dan tepat.
LANJ. TES ARMY ALPHA
Contoh:
Narator akan mendiktekan soal sebagai berikut : “Coretlah
angka ganjil dalam kotak dan coretlah angka genap yang
berhuruf dalam lingkaran, kerjakan!” dan pada lembar
jawaban akan diberikan gambar sebagai berikut:
LANJ. METODE-METODE DALAM
PENELITIAN ANTROPOLOGI
PSIKOLOGI
B. Metode Riwayat Hidup atau Biografi
Individual life history/human document
(sosiologi)/personal document (ilmu psikologi)
Data yang berisi keterangan apa yang pernah dialami
individu tertentu sebagai warga dari suatu masyarakat
yang dijadikan objek penelitian.
Tujuannya untuk mencapai suatu pengertian tentang suatu
masyarakat, kebudayaan dan tipe kepribadian suatu
bangsa atau suku bangsa melalui pandangan mata individu
yang merupakan warga dalam masyarakat.
LANJ. METODE-METODE DALAM
PENELITIAN ANTROPOLOGI
PSIKOLOGI
Koentjaraningrat menyebutkan mengenai manfaat metode analisis riwayat
hidup untuk penelitian antropologi psikologi, antara lain :
1. Memperoleh pandangan dari dalam mengenai gejala-gejala sosial dalam suatu
masyarakat melalui pandangan dari warga sebagai partisipan.
2. Untuk memperoleh pengertian mengenai masalah individu warga masyarakat
yang suka berperilaku menyimpang.
3. Memperoleh pengertian mendalam tentang hal-hal psikologis yang tidak
mudah diamati dari luar atau dengan metode wawancara berdasarkan
pernyataan langsung.
4. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam mengenai rincian dari hal
yang tidak mudah akan diceritakan orang dengan metode wawancara
berdasarkan pertanyaan langsung.
LANJ. METODE-METODE DALAM
PENELITIAN ANTROPOLOGI
PSIKOLOGI
C. Metode Pencatatan dan Analisis Mimpi
Isi impian (dream content) menurut Psikoanalisa adalah
gambaran, kesan dan ide yang ditampilkan dalam impian.
Isi impian dibagi menjadi dua :
1) isi manifestasinya
Isi mimpi tersebut terjadi benar pada sipemimpi
2) isi laten
Isi mimpi yang harus ditafsirkan lewat teknik
penafsiran mimpi
LANJ. METODE-METODE DALAM
PENELITIAN ANTROPOLOGI
PSIKOLOGI
Psikonalisa
Penafsiran mimpi adalah proses pemberian makna pada
impian.
Cara yang digunakan adalah menyuruh pasien melakukan
asosiasi bebas mengenai mimpinya.
Beberapa simbol mimpi dianggap universal sehingga dapat
ditafsirkan dengan mudah.
Contoh : objek menusuk hati => merupakan lambang phalic
LANJ. METODE-METODE DALAM
PENELITIAN ANTROPOLOGI
PSIKOLOGI
LANJ. METODE-METODE DALAM
PENELITIAN ANTROPOLOGI
PSIKOLOGI
John J. Honigman mengemukakan pentingnya
pengumpulan analisis mimpi :
1. Adanya asumsi bahwa mimpi-mimpi menggambarkan
perilaku standar dari suatu masyarakat.
2. Mimpi mengungkapkan gagasan, perasaan, dan keadaan
motivasional yang sulit diungkapkan secara verbal
karena mimpi adalah ketidaksadaran manusia.
LANJ. METODE-METODE DALAM
PENELITIAN ANTROPOLOGI
PSIKOLOGI
D. Metode Pengumpulan dan Analisis Folklore
Ember dan ember mendefinisikan Folklore:
Semua adat dan pengetahuan seperti mitos, cerita
hikayat atau dongeng, takhayul, tebak-tebakan dan
permainan yang hidup dalam masyarakat suatu
kebudayaan tertentu.
Folklore bersifat lisan dan tulisan.
LANJ. METODE-METODE DALAM
PENELITIAN ANTROPOLOGI
PSIKOLOGI
Bentuk-bentuk folklor dapat dijadikan sebagai alat analisis data
kelakuan kolektif masyarakat.

Bentuk-bentuk folklor memiliki empat fungsi:


1. Sebagai sistem proyeksi
Contohnya adalah dongeng “Bawang Putih dan Bawang Merah”, “Joko
Kendil” yang sesungguhnya merupakan angan-angan terpendam para
remaja dari kalangan jelata untuk dapat hidup senang melalui
pernikahan dengan keluarga bangsawan.
LANJ. METODE-METODE DALAM
PENELITIAN ANTROPOLOGI
PSIKOLOGI
2. Sebagai alat pengesahan budaya
Seperti adat kebiasaan.
Contoh : dongeng “Cecak yang menghianati Nabi Muhammad SAW”
Seekor cecak berwarna kelabu menyindir musuh Nabi Muhammad dengan
perkataan dalam bahwa Jawa “Cek, cek, cek, Matamu picek”
LANJ. METODE-METODE DALAM
PENELITIAN ANTROPOLOGI
PSIKOLOGI
3. Sebagai alat pedagogis
Contoh : peribahasa dari Minagkabau
“ Sehari selembar benang, lamo-lamo menjadi selembar kain”.
Peribahasa yang mengandung pesan pada anak-anak agar
mereka pandai membagi waktu dalam pekerjaan, mencicil
dalam mempelajari ilmu, mengumpulkan kekayaan.
Tidak ada pekerjaan yang berat, apabila dilakukan sedikit
demi sedikit.
LANJ. METODE-METODE DALAM
PENELITIAN ANTROPOLOGI
PSIKOLOGI
4.Sebagai alat pemaksa berlakunya norma masyarakat dan pengendalian
masyarakat
Contoh : peribahasa Indonesia
“Seperti pagar makan tanaman”
digunakan untuk menyindir oknum alat negara yang sering memeras rakyat
yang seharusnya ia lindungi.
LANJ. METODE-METODE DALAM
PENELITIAN ANTROPOLOGI
PSIKOLOGI
E. Metode Survei Lintas Budaya
Survei lintas budaya berhubungan erat dengan kajian-kajian
korelasional.
Penelitian ini menggunakan data-data sekunder dari Human Relation
Area Files (HRAF).
HRAF adalah sebuah sistem kartu.
HRAF mengandung data-data etnografi dari beberapa ratus
masyarakat dan kebudayaan yang berbeda. Sistem kartu disusun
sedemikian baik, sehingga seseorang dapat dengan mudah mencari
data yang diinginkan setelah memplajari kodenya.
LANJ. METODE-METODE DALAM
PENELITIAN ANTROPOLOGI
PSIKOLOGI
H. E. Rivers membahas mengenai sampel dalam penelitian lintas
budaya :
1. Penelitian dengan sampel yang terdiri dari kebudayaan-kebudayaan
yang terletak dalam satu atau beberapa kebudayaan
2. Penelitian dengan sampel yang terdiri dari kebudayaan-kebudayaan
yang tersebar secara acak di seluruh dunia
3. Penelitian dengan sampel yang terdiri dari kebudayaan-kebudayaan
yang tersebar secara acak dalam satu benua
4. Penelitian dengan sampel yang terdiri dari kebudayaan-kebudayaan
yang dipilih dari semua daerah kebudayaan di seluruh dunia
D. BEBERAPA PENELITIAN
ANTROPOLOGI PSIKOLOGI
1. Peran Jenis
Adalah tingkat perilaku, sikap-sikap atau peranan-peranan sosial yang oleh
masyarakat atau kebudayaan tertentu dianggap cocok untuk jenis kelamin
tertentu dan tidak cocok untuk jenis kelamin lainnya.
Margareth Mead melihat mengenai konsep peran jenis.
Konsep peran jenis tidak berlaku universal.
Kebudayaan Arapesh => tidak ada perbedaan secara psikologis antara pria dan
wanita; kedua jenis kelamin ini umumnya memiliki kepribadian yang halus,
lembut dan pasif seperti yang diharapkan seorang wanita didalam kebudayaan
Eropa Amerika.
LANJ. BEBERAPA PENELITIAN
ANTROPOLOGI PSIKOLOGI
Kebudayaan Mundugumor => Baik pria maupun wanita pada
kebudayaan ini memiliki kepribadian yang keras, kasar,
aktif dan agresi.
Kebudayaan Tchambuli => Ada perbedaan yang mencolok
antara pria dan wanita secara psikologis. Pria (feminim),
wanita (maskulin). Wanita mengerjakan pekerjaan-
pekerjaan yang berat dan mendominasi kegiatan produksi
ekonomi, berkebun, serta mencari sagu. Pria bekerja
sebagai tukang atau seniman, mencari ikan atau berburu.
LANJ. BEBERAPA PENELITIAN
ANTROPOLOGI PSIKOLOGI
2. Oedipus Complex
Merupakan teori yang dikemukakan oleh Sigmund Freud.
Oedipus Complex adalah hasrat seorang anak laki-laki untuk memiliki
secara seksual ibunya serta merasa iri terhadap bapaknya.
LANJ. BEBERAPA PENELITIAN
ANTROPOLOGI PSIKOLOGI
3. Motif berprestasi
Tokohnya adalah David McClelland.
Motif berprestasi diartikan sebagai suatu keinginan
berprestasi secara jitu dalam bidang apapun, memahat,
menjual polis asuransi, pertanian, bukan semata-mata
untuk memperoleh uang, pengakuan sosial, akan tetapi
terdorong oleh keinginan untuk memperoleh kepuasan
karena keberhasilan sendiri.
LANJ. BEBERAPA PENELITIAN
ANTROPOLOGI PSIKOLOGI
David McClelland menetapkan beberapa kriteria manusia yang memiliki
N-Ach tinggi atau haus akan karya unggul :
1. Mereka tertarik oleh kecemerlangan karya for its own sake (demi
kesenangan diri) dan bukan karena ganjaran yang didapatkannya,
baik berupa uang, prestise ataupun kekuasaan.
2. Manusia yang cenderung pada pencapaian yang sukses daripada
menghindari kegagalan
3. Tertarik oleh tindakan alternatif yang secara realistis memiliki
peluang keberhasilan yang besar
4. Memiliki ketajaman dalam memilah situasi

Anda mungkin juga menyukai