Anda di halaman 1dari 23

UNIVERSITAS TRISAKTI

PROGRAM PASCA SARJANA


Mata Kuliah:
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
M/K-3

The Analysis & Design of Work


1. Work Flow Analysis & Organization Structure
2. Job Analysis
3. Job Design

DOSEN:
DR. Y. HARRI JALIL

@2013
1. Work Flow Analysis & Organization Structure

• Work Flow Analysis

Proses menganalisa dari proses


produksi ( produk dan /jasa):,
-mengatur pengalokasian
Sumber daya dan
-mengarahkan tugas ini pada
kategori pekerjaan tertentu
atau pekerjaan individu.
• Struktur Organisasi

Wadah Kerangka kerja vertikal dan


horisontal yang relatif stabil dan formal
serta saling terkait diantara jabatan-
jabatan yang ada yang dimiliki organisasi.
◦ Sentralisasi
 Tingkatan dimana kewenangan pembuatan
keputusan berada pada level tertinggi dalam
organisasi.
◦ Departementalisasi
 Tingkatan dimana unit-unit kerja dikelompokkan
berdasarkan pada fungsi-fungsi yang sama atau
aliran pekerjaan yang sama.
Struktur Organisasi SDM Terbentuk karena :

SDM Organisasi
SDM merupakan
Membutuhkan Penggerak
organisasi, wadah untuk
organisasi dan memenuhi
organisasi sehingga
berarti juga kebutuhan
membutuhkan manusia (SDM),
tidak akan
SDM berfungsi sebaliknya
tanpa kebutuhan SDM
merupakan objek
SDM kegiatan
organisasi
•Analisa aliran pekerjaan
terdiri dari tiga bagian, yaitu :
– Menganalisa Output Pekerjaan, dalam hal
ini output berupa produk dari unit kerja
dan terkadang sulit untuk
diidentifikasikan.
– Menganalisa Proses Pekerjaan, proses
pekerjaan merupakan aktivitas-aktivitas
dimana para anggota dari suatu unit
terlibat dalam produksi yang
menghasilkan output.
– Menganalisa Input Pekerjaan,
mengidentifikasi input-input yang
digunakan dalam pengembangan hasil
unit kerja.
ANALISIS DAN DESAIN PEKERJAAN

ANALISIS PEKERJAAN :
Prosedur yang dilalui untuk menentukan tanggung
jawab dari masing-masing posisi jabatan untuk
membuat deskripsi dan spesifikasi jabatan

DESAIN PEKERJAAN :
Spesifikasi dari isi suatu pekerjaan, alat dan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan dan hubungan antara pekerjaan
tersebut dengan pekerjaan lainnya.
Mekanisme langkah Analisis Pekerjaan
Bagaimana
Tinjau informasi
Informasi digunakan
dasar yang relevan
?

Memilih posisi
Menganalisis
jabatan yang dapat
Pekerjaan
mewakili

Verifikasi informasi
Buat deskripsi dan
analisis kepada
spesifikasi pekerjaan
pekerja
Langkah – langkah Analisis
Pekerjaan:
• Tentukan bagaimana anda akan
menggunakan informasi tersebut
• Tinjaulah informasi dasar yang
relevan
• Memilih posisi yang dapat mewakili
• Menganalisis pekerjaan
• Melakukan verifikasi informasi
analisis pekerjaan
• Membuat deskripsi pekerjaan dan
spesifikasi pekerjaan
Tujuan analisa pekerjaan :
• Aktivitas Pekerjaan
• Perilaku Manusia
• Mesin, Perangkat, Peralatan, dan
Sarana Bantuan Pekerjaan
• Standar Prestasi
• Konteks Pekerjaan
• Persyaratan Manusia
2. Job Analysis

Metode
Pengumpulan Tehnik Analisa
Informasi

1. Wawancara 1. Position Analysis


2. Kuesioner Questionnair (PAQ)
3. Observasi 2. Task Analysis
Inventory
4. Catatan laporan
Partisipan 3. Fleishman Job Analysis
System (FJAS)
4. The Occupational
Information Network
(O*NET)
Metode Mengumpulkan
Informasi Analisis Pekerjaan
• Wawancara (wawancara individual dengan setiap
karyawan, wawancara kelompok dengan kelompok
karyawan yang memiliki pekerjaan yang sama, dan
wawancara penyelia dengan satu atau banyak penyelia
yang mengetahui pekerjaan tersebut).
• Kuesioner (Meminta karyawan mengisi kuesioner
untuk menjelaskan kewajiban dan tanggung jawab
mereka yang terkait dengan pekerjaan).
• Observasi (Observasi langsung sangat berguna,
terutama untuk pekerjaan yang terdiri dari aktivitas fisik
yang dapat diamati).
• Catatan laporan partisipan (Merupakan catatan
laporan tentang apa yang pekerja lakukan selama sehari
itu).
Analisa informasi pekerjaan,
terdiri dari dua tipe yaitu :

• Job Description, berisi tentang


tugas, pekerjaan dan tanggung
jawab terhadap pekerjaan.
• Job Specification, berisi tentang
pengetahuan, keahlian,
kemampuan, dan karakteristik yang
lain.
Kegunaan-Kegunaan
dari Informasi Analisa
Pekerjaan

Analisa
Pekerjaan

Deskripsi
Pekerjaan &
Spesifikasi
Pekerjaan

Evaluasi
Keputusan Penilaian Pekerjaan --- Syarat-syarat
Merekrut dan Kinerja Keputusan upah, Pelatihan
Menyeleksi gaji
(kompensasi)

Dessler, 2008
Metode-Metode Analisa Pekerjaan
a) Position Analysis Questionnaire (PAQ). PAQ merupakan pertanyaan
analisa pekerjaan yang terstandardisasi yang berisikan 194 item.
Item-item tersebut dikategorikan dalam enam bagian:
Input informasi
Proses mental
Output pekerjaan
Hubungan dengan individu lain
Konteks pekerjaan
Karakteristik-karakteristik lainnya

b) Task Analysis Inventory, yaitu proses pengidentifikasian tugas-tugas,


pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dibutuhkan yang
ditekankan dalam pelatihan.
c) Sistem Analisa Pekerjaan Fleishman

Pendekatan ini menegaskan kemampuan sebagai atribut individual yang


dapat bertahan yang bergantung pada perbedaan-perbedaan dalam kinerja.
Sistem tersebut didasarkan pada taksonomi kemampuan yang secara cukup
merepresentasikan seluruh dimensi yang relevan dengan pekerjaan.

d) The Occupational Information Network (O*NET)

Kegunaan O*NET:

 Digunakan oleh Boing untuk membantu mendapatkan pekerjaan baru bagi


pekerja yang berhenti karena tidak dapat pindah di masa depan.
 digunakan oleh negara Bagian Texas USA untuk mengidentifikasi jabatan-
jabatan yang muncul dalam negara bagian yang mensyaratkan pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan.
 Digunakan oleh Boys and Girls Clubs untuk membantu merancang kegiatan
bagi anak-anak yang kurang beruntung yang akan meningkatkan
kemampuan mereka dalam keterampilan yang mungkin diperlukan.

Wright, 2012
3. Job Design

Rancangan pekerjaan adalah spesifikasi


dari isi suatu pekerjaan, bahan-bahan
dan perlengekapan yang disyaratkan
untuk melakukan pekerjaan, dan
hubugan pekerjaan tersebut dengan
pekerjaan yang lain.
DESAIN PEKERJAAN

PENDEKATAN METODE

1. Matematis 1. Perluasan Pekerjaan


2. Motivasional 2. Rotasi Pekerjaan
3. Biologis 3. Memperkaya jenis
4. Perceptual - Motor pekerjaan
Pendekatan dalam rancangan
pekerjaan :
• Pendekatan Mekanistis, mengidentifikasi
cara termudah untuk menyusun pekerjaan
yang memaksimalkan efisiensi.
• Pendekatan Motivasional, reaksi pada
pendekatan-pendekatan mekanistis bagi
rancangan pekerjaan.
• Pendekatan Biologis, meminimalkan
hambatan fisik pada pekerja dengan
menyusun lingkungan kerja fisik disekitar
cara kerja tubuh manusia.
• Pendekatan Perceptual – Motor, merancang
pekerjaan dalam cara yang menyakinkan
mereka agar tidak melampaui kapabilitas
dan batasan mental individu-individu.
Metode – Metode Rancangan
Pekerjaan
• Perluasan Pekerjaan, Memberikan tambahan
aktivitas berlevel sama sehingga meningkatkan
jumlah aktivitas yang mereka kerjakan.
• Rotasi Pekerjaan, Secara sistematis
memindahkan pekerja dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lainnya.
• Memperkaya pekerjaan, Merencanakan kembali
pekerjaan dengan cara meningkatkan
kesempatan bagi pekerja untuk mengalami
perasaan tanggung jawab, pencapaian,
pertumbuhan dan pengakuan.
Kesimpulan
 Analisis dan rancangan pekerjaan adalah salah satu komponen yang paling
penting untuk mengembangkan dan mempertahankan keunggulan
kompetitif.

 Penerapan strategi tidak akan mungkin dapat dilakukan tanpa didahului


dengan analisis aliran pekerjaan, analisis pekerjaan, dan rancangan
pekerjaan.

 Para manejer penting untuk memahami keseluruhan proses aliran


perkejaan dalam unit kerja mereka masing-masing guna menjamin proses
tersebut memaksimalkan efisiensi dan efektivitas.

 Dalam memahami suatu proses, para manajer harus memiliki pemahaman,


informasi rinci mengenai pekerjaan-pekerjaan tersebut.

 Para manajer juga dapat merancang ulang pekerjaan untuk menyakini


bahwa unit kerja tersebut dapat memenuhi tujuan yang diinginkan.
Tips 3

Lima Pilar Penataan Sistem Pendidikan Tinggi

Evaluasi
5

1
Kualitas

Akuntabiltas

2 Otonomi Akreditasi 4
Sumber :
Suhendro B, KPPJP 1996 -2005, Dikti, 1996
Tips 3.a

1. Kualitas
Hasil dan kinerja Perguruan Tinggi harus mengacu kepada kualitas
yang berkelanjutan dilandasi kreativitas, ingenuitas, dan produktivitas
civitas akademika.
2. Otonomi Perguruan Tinggi
Otonomi perguruan tinggi dimaksudkan bahwa penyelenggaraannya
dengan pola manajemen yang berazaskan otonomi, sehingga dapat
merangsang kreativitas, ingenuitas, dan produktivitas civitas akademika.
3. Akuntabilitas
Hasil dan kinerja serta mutu perguran tinggi harus dapat dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat.
4. Akreditasi
Kinerja dan hasil perguruan tinggi diaktualisasikan melalui proses
akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN).
5. Evaluasi Diri
Proses evaluasi yang melandasi pengambilan keputusan dan perenca-
naan perguruan tinggi atas dasar Swot Analisis, sehingga dapat menge-
tahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan hambatan/tantangan.

Anda mungkin juga menyukai