Anda di halaman 1dari 33

ENTITAS KONSOLIDASI

DAN LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASI
By:
ELOK DWI VIDIYASTUTIK, S.E. M.Ak.
Consolidated Financial Statements

 Hampir semua perusahaan besar membuat laporan keuangan konsolidasi.

 Orang sering mengira bahwa perusahaan-perusahaan raksasa dunia merupakan


perusahaan tunggal, pengamatan lebih dekat mengungkapkan bahwa tiap
perusahaan sebenarnya terdiri dari sejumlah perusahaan-perusahaan
terpisah.

3-2
Consolidated Financial Statements

 Laporan keuangan konsolidasi (consolidated finacial statements) menyajikan


posisi keuangan dan hasil usaha operasi induk perusahaan (entitas pengendali)
dari satu atau lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan –
akan entitas-entitas individual tersebut adalah satu entitas atau perusahaan.

3-3
Consolidated Financial Statements

 Konsolidasi diharuskan jika satu perusahaan memiliki mayoritas saham


beredar dari perusahaan lain.

 Konsolidasi juga dapat diterapkan untuk beberapa situasi lain dan tidak
semua unit yang harus dikonsolidasi harus berbentuk perusahaan atau badan
usaha yang bertujuan mendapatkan laba

3-4
Consolidated Financial Statements
Dua perusahaan dianggap perusahaan dengan hubungan istimewa (related

companies or affiliates) ketika suatu perusahaan mengendalikan
perusahaan lain atau kedua perusahaan berada dibawah pengendalian
yang sama perusahaan lain.

 Laporan keuangan konsolidasi umumnya dianggap lebih berguna dibanding


laporan keuangan terpisah perusahaan individual jika perusahaan tersebut
berhubungan istimewa.

3-5
Consolidated Financial Statements

 Setiap penggabungan usaha menghasilkan satu dari dua situasi berikut :


1. Aset bersih dari satu atau kedua perusahaan yang bergabung ditransfer ke
satu perusahaan (merger atau konsolidasi)
2. Tiap perusahaan yang bergabung tetap sebagai entitas legal terpisah atau
separate legal entities

3-6
Consolidated Financial Statements

 Laporan keuangan entitas konsolidasi timbul dalam siatuasi kedua karena


keberadaan dua atau lebih perusahaan terpisah tetapi berhubungan istimewa
 Baik anak perusahaan tersebut diakuisisi atau dibentuk masing-masing
mempunyai pembukuan akuntansi tersendiri, tetapi konsolidasi diperlukan
untuk menyajikan perusahaan-perusahaan tersebut sebagai satu entitas
ekonomi untuk tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum

3-7
Kegunaan laporan Keuangan konsolidasi
 Laporan keuangan konsolidasi terutama ditujukan untuk kepentingan
pihak-pihak yang memiliki kepentingan jangka panjang dengan induk
perusahaan seperti pemegang saham, kreditor dan penyedia dana lain ke
induk perusahaan

 Laporan keuangan konsolidasi untuk mendapatkan gambaran yang jelas


dari total sumber daya perusahaan hasil gabungan yang berada dibawah
kendali induk perusahaan dan hasil pengelolaan sumber daya tersebut..

3-8
Keterbatasan

 Walaupun laporan keuangan Konsolidasi berguna tetap harus diingat bahwa


laporan keuangan konsolidasi mempunyai keterbatasan
 Beberapa informasi akan hilang setiap kumpulan data digabungkan pada
situasi tertentu hal ini benar jika informasi tersebut melibatkan
penggabungan antar perusahaan yang memiliki karateristik operasi yang
berbeda.

3-9
Laporan Keuangan Anak Perusahaan

 Karena anak perusahaan secara legal terpisah dari induk perusahaan,


kreditor, dan pemegang saham anak perusahaan umumnya tidak mempunyai
klaim terhadap induk perusahaan ndan juga pemegang saham anak
perusahaan tidak mendapat bagian dari laba induk perusahaan.
 Karena itu, laporan keuangan konsolidasi biasanya hanya mempunyai sedikit
kegunaan bagi mereka yang berkepentingan untuk memperoleh informasi
tentang aset, modal atau laba individual anak perusahaan.

3-10
Pandangan tradisional mengenai
Pengendalian
 PSAK 65 menyatakan bahwa laporan keuangan konsolidasi biasanya
diterapkan untuk sekelompok perusahaan ketika salah satunya memiliki
pengendalian atas kepentingan keuangan di perusahaan-perusahaan lainnya.
 Dinyatakan juga bahwa kondisi umum untuk pengendalian atas kepentingan
keuangan adalah kepemilikan berhak suara mayoritas.
 PSAK 65 yang mengharuskan konsolidasi semua anak perusahaan yang
mayoritas sahamnya dimiliki oleh induk perusahaan .

3-11
Less Than Majority Ownership
 Walaupun kepemilikan mayoritas umumnya adalah cara utama untuk
mendapatkan pengendalian, suatu perusahaan dapat mengarahkan
kebijakan operasi dan keuangan perusahaan lain dengan kepemilikan
kurang dari mayoritas, seperti jika kepemilikan saham yang lain tersebar

 PSAK 65 tidak melarang konsolidasi dengan kepemilikan kurang dari


mayoritas, tetapi konsolidasi seperti itu jarang ditemui dalam praktik

3-12
Pengendalian Tidak Langsung
 Pandangan tradisional dari pengendalian termasuk pengendalian langsung
dan tidak langsung

 Pengendalian langsung (direct control) biasanya terjadi jika satu


perusahaan memiliki mayoritas saham biasa perusahaan lain

 Pengendalian tidak langsung (Indirect control ) atau bentuk piramida


( pyramiding) terjadi jika Saham biasa suatu perusahaan dimiliki oleh
satu atau lebih perusahaan yang semuanya dalam pengendalian bersama

3-13

P P P
0,8
0,8 0,9 07 0
0 0 0,9
0 0
X 0,8
X Y W 0 X Y
0,6 0,3
0 03 0
0,4 0 0,1 0,1
Z 0 Z 5 5
Z
3-14
Kemampuan untuk memiliki
pengendalian
 Dalam siatuasi tertentu, pemegang saham mayoritas mungkin tidak mampu
untuk mempunyai kendali walaupun mereka mempunyai lebih dari 50%
saham berhak suara yang beredar. Contoh :
 Anak perusahaan dalam reorganisasi legal atau
dalam kepailitan
 Dinegara lain memberikan batasan pada anak
perusahaan yang mencegah pengembalian
laba atau aset ke induk perusahaan
 Ketidakmampuan induk perusahaan untuk
mengendalikan aspek penting dari operasi
anak perusahaan 3-15
Perbedaan Periode Fiskal
 Perbedaan periode fiskal dari induk perusahaan dan anak perusahaan
tidak menyebabkan konsolidasi tidak diterapkan atas anak perusahaan
tersebut

 Sering terjadi periode fiskal anak perusahaan, jika berbeda dengan induk
perusahaan, diubah utnuk disamakan dengan periode fiskal induk
perusahaan.

 Alternatif lain adalah dengan menyesuaikan data laporan keuangan anak


perusahaan tiap periode untuk meletakkan data tersebut dengan dasar
konsisten dengan periode fiskal induk .

3-16
PerbedaanPeriode Fiskal

 Baik Bapepam-LK maupun standar akuntansi yang berlaku


memperbolehkan konsolidasi dari laporan keuangan anak
perusahaan tanpa menyesuaikan periode fiskal anak perusahaan
jika periode fiskal tersebut tidak berbeda lebih dari tiga bulan
dari periode fiskal induk perusahaan dan jika dilakukan
pengakuan terhadap kejadian-kejadian yang mempunyai pengaruh
material terhadap posisi keuangan atau hasil usaha

3-17
GAMBARAN UMUM PROSES KONSOLIDASI

 Proses konsolidasi menambahkan secara bersama-sama laporan keuangan


dari dua atau lebih perusahaan legal yang terpisah, menghasilkan satu
kumpulan laporan keuangan

 Laporan keuangan terpisah dari perusahaan-perusahaan ditambahkan ber


sama-sama, setelah beberapa penyesuaian dan eliminasi, untuk menghasilkan
laporan keuangan konsolidasi. Penyesuaian dan eliminasi terkait dengan
transaksi dan kepemilikan antarperusahaan

3-18
 Walaupun perusahaan individual dalam entitas konsolidasi dapat melaporkan
penjualan dan piutang atau utang satu sama lain, entitas konsolidasi secara
keseluruhan harus melaporkan hanya transaksi dengan pihak di luar entitas
konsolidasi dan piutang dari atau utang kepada pihak eksternal

3-19
ILUSTRASI PROSES KONSOLIDASI
Neraca
31 Desember 2001
PT Indah PT Andika
Kas 5.000.000 3.000.000
Piutang bersih 84.000.000 30.000.000
Persediaan 95.000.000 60.000.000
Aset Tetap bersih 375.000.000 250.000.000
Aset lain-lain 25.000.000 15.000.000
Investasi pada saham PT Andika 300.000.000 -------------
Total Aset 884.000.000 358.000.000

Utang jangka pendek 60.000.000 8.000.000


Utang jangka panjang 200.000.000 50.000.000
Saham biasa 500.000.000 200.000.000
Saldo laba 124.000.000 100.000.000
Total kewajiban dan ekuitas 884.000.000 358.000.000
3-20
Informasi tambahan

1. PT Indah menggunakan metode ekuitas dasar untuk


mencatat investasi pada PT Andika. Akun investasi dicatat
pada nilai buku bersih PT Andika dan disesuaikan dengan
bagian PT Indah atas laba dan dividen PT Andika
2. PT Andika berutang ke PT Indah senilai Rp.1.000.000 pada
akhir tahun
3. PT Andika membeli persediaan dari PT Indah senilai
Rp.6.000.000 selama tahun 2001. Persediaan tersebut
mempunyai biaya perolehan awal Rp.4.000.000. PT Andika
masih memegang persediaan tersebut pada akhir periode
3-21
ENTITAS KONSOLIDASI

Induk
perusahaan
solidas

Entitas
Konsolidasi Anak
perusahaan

3-22
Laporan Keuangan Konsolidasi
PT Indah
Neraca Konsolidasi
31 Desember 2001
Kas 8.000.000 Utang jangka pendek 67.000.000
Piutang bersih 113.000.000 Utang jangka Panjang 250.000.000
Persediaan 153.000.000
Aset tetap bersih 625.000.000 Saham biasa 500.000.000
Aset lain-lain 40.000.000 Saldo laba 122.000.000
Total aset 939.000.000 Total kwjbn & ekuitas 939.000.000
Kas = 5.000.000 + 3.000.000 = 8.000.000
Piutang = 84.000.000+30.000.000-1.000.000=113.000.000
Persediaan =95.000.000+60.000.000-2.000.000=153.000.000
Aset tetap = 375.000.000 + 250.000.000=625.000.000
Aset lain-lain = 25.000.000+15.000.000 =40.000.000
Utang jangka pendek = 60.000.000 + 8.000.000 -1.000.000 =67.000.000
Utang jangka panjang = 200.000.000 + 50.000.000 = 250.000.000
3-23
 Pada contoh PT Indah dan PT Andika, beberapa hal perlu mendapat perhatian
khusus untuk memmastikan bahwa laporan keuangan konsolidasi menampilkan
seakan-akan laporan keuangan tersebut adalah laporan keuangan dari satu
perusahaan tunggal
1. Kepemilikan antarperusahaan
2. Piutang dan utang antarperusahaan
3. Penjualan antarperusahaan

3-24
Kepemilikan antarperusahaan
Saham
Biasa
PT Indah
PT Indah

Saham
biasa PT
solidas Entitas Andika
 Konsolidasi PT Andika

3-25
Piutang dan Utang antarperusahaan

PT Indah

Piutang/utang
antarperusahaan
pRp.1.000.000
solidas Entitas
 Konsolidasi
PT Andika

3-26
Penjualan antarperusahaan
Harga Pokok
Penjualan
Rp.4.000.000
PT Indah

solidas

Entitas
Konsolidasi
PT Andika
Penjualan
Rp.6.000.000

3-27
Perbedaan antara biaya perolehan dan
nilai buku
 PT Indah membeli investasi pada saham biasa PT Andika sebesar nilai
bukunya. Harga beli anak perusahaan biasanya berbeda Dalam kenyataan

3-28
Sudut pandang entitas tunggal
 Walaupun banyak perusahaan menggunakan entitas khusus untuk tujuan
yang diperbolehkan, pelaporan keuangan tidak selalu dapat menangkap
subtansi ekonomi s dari hubungan tersebut.

 Hanya dalam beberapa tahun terakhir standar konsolidasi untuk entitas


khusus tersebut mulai memberikan keseragaman dalam pelaporan
keuangan untuk perusahaan yang mempunyai hubungan dengan entitas
tersebut

3-29
Special Purpose/Variable Interest Entities

 Entitas jenis khusus tersebut umumnya dikenal dengan istilrtujuan khusus


(special-purpose entities – SPE) secara umum EBK adal ah perusahaan , atau
trusts atau persekutuan yang dibentuk untuk satu tujuan nkonsolidasi
 Entitas tersebut tidak mempunyai kegiatan operasi yang substansial dan
digunakan hanya untuk tujuan pendanaan.
 EBK telah digunakan selama beberapa dekade untuk sekuritisasi aset,
pembagian risiko dan mengambil keuntungan dari peraturan pajak.

3-30e\
Special-Purpose Entities

 Pada tahun 2004, DSAK menerbitkan ISAK 7 “Interpretasi atas Entitas


Bertujuan Khusus yang memberikan petunjuk terkait dengan EBK.

 Menurut ISAK7, EBK harus dikonosolidasikan jika nterdapat subtansi hubungan


antara perusahaan dan EBK mengidentifikasikan bahwa EBK dikendalikan oleh
perusahaan

3-31
Variable Interest Entities

 A variable interest entity is a legal structure used for business purposes,


usually a corporation, trust, or partnership, that either:

Does not have equity investors that have


voting rights and share in all profits and
losses of the entity.
Has equity investors that do not provide
sufficient financial resources to support the
entity’s activities.
3-32
Kertas Kerja Neraca Konsolidasi 1 Januari 20x1,

Akun PT Indah PT Andika Eliminasi Konso


Debit Kredit lidasi

Kas Rp 5.000.000 Rp 3.000.000 Rp 8.000.000


Piutang Usaha 84.000.000 30.000.000 a)1.000.000 113.000.000
Persediaan 95.000.000 60.000.000 b)2.000.000 153.000.000
Aset tetap (net) 375.000.000 250.000.000 625.000.000
Aset lain-lain 25.000.000 15.000.000 40.000.000
Invest pd shm
PT Anak 300.000.000 ---------------------) c)300.000.000
Rp.884.000.000 Rp. 358.000.00 ---------------------
. Rp.939.000.000
Utang usaha Rp. 60.000.000. Rp. 8.000.000 a)1.000.000 Rp. 67.000.000
Utang obligasi 200.000.000 50.000.000 250.000.000
Saham Biasa 500.000.000 200.000.000 c)200.000.000 500.000.000
Laba ditahan 124.000.000 100.000.000 c)100.000.000 122.000.000
Rp.884.000.000 Rp.358.000.000 b)2.000.000
300.000.000
------------------ Rp939.000.000
300.000.000

4-33

Anda mungkin juga menyukai