2) Pengukuran berat kering Metode ini umum digunakan untuk mengukur fungi
berfilamen. Miselium fungi dipisahkan dari media dan dihitung sebagai berat kotor.
Miselium selanjutnya dicuci dan dikeringkan dengan alat pengering dan ditimbang
beberapa kali hingga mencapai berat konstan yang dihitung sebagai berat sel kering.
4. Pengamatan mikroorganisme
Ada beberapa macam mikroskop. Perbedaan mikroskop
terdapat pada panjang gelombang elektromagnetik yang
digunakan untuk memproduksi gambar, keadaan lensa
dan pengaturan lensa, metoda yang digunakan untuk
melihat gambar, serta fungsi mikroskop itu sendiri.
Beberapa jenis mikroskop antara lain:
a. Mikroskop cahaya yaitu mikroskop yang menggunakan
cahaya tampak (visible light) sebagai sumber cahaya
untuk pengamatan spesimen. Mikroskop medan terang
merupakan mikroskop cahaya yang umum digunakan
untuk mengamati
mikroorganisme. Pada pengamatan dengan mikroskop ini latar belakang pengamatan akan tampak terang.
b. Mikroskop medan gelap (darkfield microscope) digunakan untuk mengamati mikroorganisme yang
tidak dapat diamati dengan mikroskop medan terang. Mikroskop ini menggunakan kondensor khusus
dengan latar belakang gelap sehingga mikroorganisme akan tampak berwarna putih dengan latar
belakang gelap.
c. Mikroskop pendar (fluoresen) menggunakan sinar ultraviolet sebagai sumber cahaya. Mikroorganisme
diwarnai dengan pewarna khusus dan akan nampak berpendar di bawah mikroorganisme dengan latar
belakang gelap.
d. Mikroskop fase kontras digunakan untuk mengamati struktur internal mikroorganisme dengan sinar X
dan berguna untuk menambah kontras saat mengamati spesimen yang transparan. Confocal microscopy
memungkinkan pandangan tiga dimensi sel atau irisan yang sangat tipis.
e. Mikroskop elektron digunakan untuk mengamati obyek yang berukuran lebih kecil dari 0,2 µm,
misalnya virus dan struktur sel. Mikroskop elektron tdak menggunakan cahaya atau sinar ultraviolet,
melainkan menggunakan berkas elektron yang mempunyai panjang gelombang sangat pendek sebagai
sumber pencahayaan. Ada dua macam mikroskop elektron, yakni mikroskop elektron tranmisi (TEM)
yang menghasilkan bayangan dua dimensi dan mikroskop elektron pemayaran (scaning electron
microscope, SEM) yang menghasilkan bayangan tiga dimensi
5. Pewarnaan Mikroorganisme.
Sebagian besar mikroorganisme tidak berwarna, maka untuk dapat melakukan pengamatan di bawah
mikroskop cahaya, diperlukan pewarnaan mikroorganisme dengan pewarna tertentu. Pewarnaan
mikrooganisme pada dasarnya adalah prosedur mewarnai mikroorganisme dengan zat warna yang
dapat menonjolkan struktur tertentu dari mikroorganisme yang ingin diamati. Sebelum
mikroorganisme dapat diwarnai, mikroorganisme tersebut harus terlebih dahulu difiksasi agar
terikat (menempel) pada kaca obyek (microscope slide). Tanpa adanya fiksasi, maka pemberian
warna pada mikroorganisme yang dilanjutkan dengan prosedur pencucian zat warna dengan air
mengalir akan menyebabkan mikroorganisme ikut tercuci. Ada tiga macam pewarnaan, yaitu
pewarnaan sederhana (simple stain), pewarnaan diferensial (differential stain), dan pewarnaan
khusus (special stain). Pada pewarnaan sederhana hanya digunakan satu macam pewarna dan
bertujuan mewarnai seluruh sel mikroorganisme sehingga bentuk seluler dan struktur dasarnya
dapat terlihat. Bahan kimia yang ditambahkan ke dalam larutan pewarna disebut penajam
(mordant), contoh pewarna sederhana adalah carbol fuchin dan safranin. Pewarnaan diferensial
menggunakan lebih dari satu pewarna dan memiliki reaksi yang berbeda untuk setiap bakteri,
sehingga digunakan untuk membedakan bakteri. Pewarna diferensial yang sering digunakan adalah
pewaranaan Gram, yang diciptakan oleh Hans Christian Gram pada tahun 1884. Pewarnaan ini
mampu membedakan dua kelompok besar bakteri yaitu Gram positif dan Gram negatif.
6. Mikrorganisme bagi Kehidupan Manusia
a. Kontrol hama tanaman
Contoh : Misalnya pemanfaatan bakteri Bacillus
thuringiensis untuk mengendalikan Crocidolomia
binotalis yang merupakan hama tanaman kubis;
b. Industri dan pertambangan.
Misalnya penggunaan bakteri Alcaligenes euthropus
sebagai penghasil poli-3-hidroksi alkanoat (PHA) dan
poli-β-hidroksi butirat (PHB) yang merupakan bahan
baku pembuatan plastik yang mudah diuraikan. Enzim
selulose yang digunakan dalam industri kertas,
diproduksi oleh Trichoderma viridae.
c. Pangan
Pemanfaatan bakteri Streptococus lactis dan Streptococcus
cremoris dalam pembuatan keju dan mentega.
d. Kesehatan
Beberapa jenis mikroorganisme seperti Pseudomonas dan
Propionibacterium memproduksi vitamin B12
(kobalamin); proses fermentasi fungi Ashbya gossypii
menghasilkan vitamin B2 (riboflavin); pembuatan
antibiotik sintetik dan vaksin juga merupakan hasil
pemanfaatan mikroorganisme.
Kelompok Persentasi
1. Bakteri
2.Virus
3. Fungi
4. pertumbuhan dan pengamatan Bakteri
5. pertumbuhan dan pengamatan Fungi
6. pertumbuhan dan pengamatan Virus
7. menjelaskan peranan mikroorganisme Bakteri bagi kehidupan manusia;
8. menjelaskan peranan mikroorganisme Fungi bagi kehidupan manusia;
9. menjelaskan struktur, klasifikasi, dan morfologi bakteri;
10.menjelaskan struktur, klasifikasi, dan morfologi Fungi;
11. menjelaskan struktur, klasifikasi, dan morfologi Virus;
12.menjelaskan reproduksi virus;
13.menjelaskan reproduksi Fungi;
14.menjelaskan reproduksi Bakteri;
15.menjelaskan infeksi virus pada manusia
16.menjelaskan infeksi Bakteri pada manusia
17.menjelaskan infeksi Fungi pada manusia
18.menjelaskan sifat dan morfologi jamur serta macam-macam infeksi Virus
19.menjelaskan sifat dan morfologi jamur serta macam-macam infeksi Bakteri
20.menjelaskan sifat dan morfologi jamur serta macam-macam infeksi jamur