Anda di halaman 1dari 13

Cara kerja

hormon pertumbuhan
seks sekunder

Disususun Oleh :
1. Siti Muanisah (1230020030)
2. Anis Suliyatul Hasanah (1230020031)
3. Aliya (1230020032)
4. Siti Anisa Utami P. F (1230020033)
5. Liwek Ulmilah (1230020034)
6. Afifah Nahriyah (1230020035)
7. Alifia Nureil A. H (1230020036)
PENGERTIAN HORMON SEX

● Hormon adalah suatu zat kimia dari kelenjar endokrin di tubuh, yang
kemudian disebarkan melalui aliran darah. Hormon memiliki fungsi yang
sangat penting bagi tubuh, seperti mengatur jam tidur, nafsu makan, hingga
pertumbuhan.
● Hormon sex, merupakan jenis hormon yang berperan dalam proses
perkembangan seksual serta reproduksi. Hormon sex dihasilkan di kelenjar
adrenal dan gonad.
MACAM – MACAM HORMON

1. Follicle stimulating hormone (FSH)


Hormon reproduksi FSH diproduksi di kelenjar pituitari, yaitu kelenjar di
otak yang berukuran sebesar kacang polong. Hormon ini memiliki peranan
penting terhadap perkembangan seksual seseorang.
Selain memengaruhi perubahan fisik saat memasuki masa pubertas, hormon
FSH pada wanita juga memiliki peran terhadap proses pembentukan sel telur
di ovarium serta turut mengendalikan siklus menstruasi. Sementara pada
pria, hormon FSH berfungsi untuk mengendalikan produksi sperma dan
perkembangan organ kelamin.
2. Luteinizing hormone (LH)
Hormon LH juga diproduksi di kelenjar pituitari dan kerjanya saling
melengkapo dengan hormon FSH. Pada wanita, hormon reproduksi ini
memengaruhi kerja ovarium, pelepasan sel telur (ovulasi), siklus menstruasi,
dan kesuburan. Sementara pada pria, LH merangsang produksi testosteron,
yang memengaruhi tingkat produksi sperma pria.
3. Hormon testosteron
Kadar hormon testosteron pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita. Hormon
ini akan mengalami peningkatan selama masa pubertas, kemudian mulai
menurun sejak memasuki usia 30 tahun.
Fungsi hormon testosteron pada pria antara lain mengendalikan gairah
seksual, produksi sperma, kepadatan tulang, dan juga massa otot, sehingga
hormon ini mampu memengaruhi perubahan fisik dan emosional pria secara
signifikan.
Sementara itu, fungsi hormon testosteron pada wanita adalah mengontrol
suasana hati dan gairah seksual, menjaga tulang tetap kuat, meringankan
nyeri, dan menjaga kemampuan berpikir.
4. Hormon estrogen
Kadar hormon estrogen pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria.  
Hormon estrogen pada wanita memiliki peran penting dalam perkembangan
seksual saat masa pubertas. Selain itu, hormon ini juga berperan
mengendalikan pertumbuhan dinding rahim selama siklus menstruasi dan
masa awal kehamilan, serta mengatur berbagai proses metabolisme,
termasuk pertumbuhan tulang dan kadar kolesterol.
Sementara pada pria, salah satu fungsi estrogen adalah mengontrol
kesehatan sperma. Namun, jika kadar estrogen pada pria terlalu tinggi, dapat
terjadi penurunan kualitas sperma dan disfungsi ereksi.
NORMAL PHYSICAL GROWTH AND
DEVELOPMENT

Awal pertumbuhan dan perkembangan remaja ditandai oleh pubertas. Pubertas


sering didefinisikan sebagai transformasi fisik seorang anak menjadi dewasa.
Perubahan-perubahan ini mencakup bentuk (pematangan seks), ukuran
(peningkatan tinggi dan berat badan) dan komposisi tubuh
● Saat pubertas dimulai dan kadar hormon seks meningkat, perbedaan muncul,
meskipun beberapa perubahan serupa pada pria dan wanita. Kadar
testosteron pria secara langsung menginduksi pertumbuhan alat kelamin ,
dan secara tidak langsung (melalui dihidrotestosteron (DHT)) prostat
.sedangkan paa wanita Estradiol dan hormon lainnya menyebabkan payudara
untuk berkembang. Lama perkembangan pubertas tergantung dari kadar sex
steroid hormone pada awal pubertas. Umumnya terjadi selama 3 – 3,5 tahun
pada perempuan namun dapat diselesaikan dalam waktu 2 atau bahkan lebih
dari 5 sampai 6 tahun.
● Pada wanita, payudara adalah manifestasi dari tingkat estrogen yang lebih
tinggi, estrogen juga memperlebar panggul dan meningkatkan jumlah lemak
tubuh di pinggul, paha, bokong, dan payudara. Estrogen juga menginduksi
pertumbuhan rahim , proliferasi endometrium , dan menstruasi. Peningkatan
sekresi testosteron dari testis selama pubertas menyebabkan karakteristik
seksual sekunder laki-laki terwujud.
● Pada pria, testosteron secara langsung meningkatkan ukuran dan massa otot ,
pita suara , dan tulang , memperdalam suara , dan mengubah bentuk wajah
dan kerangka . Diubah menjadi DHT di kulit, mempercepat pertumbuhan
rambut wajah dan tubuh yang responsif androgen tetapi dapat
memperlambat dan akhirnya menghentikan pertumbuhan rambut kepala .
Perawakan yang lebih tinggi sebagian besar merupakan hasil dari pubertas
kemudian dan fusi epifisis yang lebih lambat
● Perubahan komposisi tubuh, termasuk proporsi relative air, otot, lemak dan
tulang merupakan tanda maturasi pubertas. Perubahan ini dipengaruhi oleh
gonadal steroid hormones dan growth hormone (GH), peningkatan mineral
tulang dan densitas otot. Deposisi lemak sesuai jenis kelamin. Hasil dari
perubahan distribusi lemak tubuh (lemak sentral dan dengan perifer,
subcutaneous dengan visceral, bagian atas dengan bagian bawah tubuh),
terbentuk tipe android dan gynecoid.
● Testosterone pada laki-laki, menyebabkan peningkatan pertumbuhan tulang
dan otot secara bermakna dan hilangnya lemak pada ekstremitas. Ketika
percepatan pertumbuhan menurun, terjadi akumulasi lemak. Akumulasi
lemak pada perempuan terjadi 2 kali lebih cepat daripada laki-laki
● Selama masa pubertas, growth hormone (GH) dan sex steroid bekerja berlawanan. Peningkatan
konsentrasi testosteron saat pubertas berperan penting dalam sekresi GH dan insulin-like growth
factor I (IGF-1) secara spontan. Testosteron akan menstimulasi sekresi GH dari hipophysis
namun keadaan ini hanya terjadi saat peripubertas. Konsentrasi GH dan IGF-1 menurun secara
bermakna pada akhir masa pubertas dan awal masa dewasa. Keadaan ini kemudian diikuti
dengan peningkatan konsentrasi gonadal steroid hormones. Berbeda dengan testosterone,
estrogen akan memodulasi sekresi aktivitas GH. Konsentrasi estrogen yang rendah menstimulasi
produksi IGF-1 melalui peningkatan sekresi GH namun pada dosis yang tinggi, estrogen akan
menghambat produksi IGF-I. Pematangan sexual terjadi saat pubertas. Proses ini dipengaruhi
oleh gonadal steroid hormone (testosteron pada laki dan estradiol pada perempuan). dan
androgen adrenal, terutama dehydroepiandrosterone sulfate (DHEAS). Normalnya terdapat
variasi antar individu. Adrenarche pada laki-laki umumnya dimulai 1 sampai 2 tahun sebelum
terjadi perubahan hormon lain saat pubertas. Peristiwa ini, secara klinis baru terlihat setelah
thelarche pada perempuan atau pembesaran testis pada laki-laki. Adrenarche mengakibatkan
tumbuhnya rambut seksual, bau badan dan jerawat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai