DIABETES MILITUS
DISUSUN OLEH :
1. AMANDA ELZA VIORELLA (1230020011)
2. MIFTAKHUL JANNAH (1230020019)
3. SITI ANISA UTAMI PUTRI FADLI (1230020033)
Diabetes Melitus atau “sakit gula” diartikan
sebagai peningkatan kadar glukosa darah
DIABETES akibat ketidakmampuan tubuh mengolah
karbohidrat atau glukosa akibat kurangnya
Absorpsi
Insulin reguler biasanya disuntikkan sekitar 30 menit (kisaran 20─45 menit) sebelum makan dengan
tujuan untuk mengatasi kadar gula darah yang meningkat setelah makan. Cara penyuntikkan yang
disarankan adalah secara subkutan di abdomen karena absorpsi dengan cara tersebut dua kali lebih cepat
daripada daerah tubuh lainnya.
Insulin reguler sediaan 100 UI diabsorpsi lebih cepat dibandingkan sediaan 500 UI dengan bioavailabilitas
sekitar 55─77% per subkutan.
Distribusi
Volume distribusi insulin reguler sama dengan insulin endogenus, yaitu sebanding dengan volume cairan
ekstraseluler, atau sekitar 0,26─0,36 L/kgBB. Insulin reguler beredar di plasma sebagai monomer bebas
yang akan berdifusi ke dalam jaringan dan dapat menembus sawar darah otak (blood-brain barrier)
Metabolisme
Metabolisme insulin reguler terjadi di hepar sebanyak 50─60%, di ginjal sebanyak 35─45%, dan pada
jaringan adiposa atau otot sebanyak 20%. Waktu paruh biologis insulin reguler adalah 30 – 60 menit.
Eliminasi
Eliminasi insulin reguler utamanya diperantarai oleh hepar dan ginjal. Normalnya, hepar mendegradasi
50-60% insulin yang diproduksi pankreas ke vena porta, kemudian ginjal 35-45% sisanya lalu
diekskresikan melalui urin. Namun, apabila insulin dimasukkan secara eksogen, seperti pada
penggunaan insulin reguler, profil degradasi akan berubah karena insulin tidak lagi melewati vena porta,
sehingga mayoritas eliminasi akan dilakukan melalui ginjal.
Karena ginjal memiliki peran dalam proses eliminasi insulin, maka gangguan fungsi ginjal akan
munurunkan klirens insulin dan memperpanjang efeknya.
IDENTIFIKASI RIWAYAT PENYAKIT