Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 11

DIABETES MILITUS
DISUSUN OLEH :
1. AMANDA ELZA VIORELLA (1230020011)
2. MIFTAKHUL JANNAH (1230020019)
3. SITI ANISA UTAMI PUTRI FADLI (1230020033)
Diabetes Melitus atau “sakit gula” diartikan
sebagai peningkatan kadar glukosa darah
DIABETES akibat ketidakmampuan tubuh mengolah
karbohidrat atau glukosa akibat kurangnya

MILITUS jumlah insulin atau insulin tidak berfungsi


sempurna (terjadi resistensi insulin dalam
tubuh)
KASUS
Seorang perempuan terdiagnosa diabetes militus dan
mendapatkan terapi insulin. Injeksi insulin diberikan melalui
rute IC. Berikan analisis pertimbangan rute pemberian obat IC.
IDENTIFIKASI MASALAH

Seorang perempuan berinisial Ny.R. Ny.R menderita penyakit


diabetes militus.
IDENTIFIKASI KONDISI PASIEN
Ny. R terdiagnosa diabetes militus. Ny.R mendapatkan terapi
insulin. Injeksi insulin diberikan melalui rute IC
IDENTIFIKASI KINERJA OBAT
Farmakodinamik

Farmakodinamik insulin reguler utamanya ditujukan untuk mengatur metabolisme


glukosa. Insulin dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan cara menstimulasi
ambilan/uptake glukosa darah di perifer dan menghambat produksi glukosa oleh hepar.
Selain itu insulin juga menghambat proses lipolisis dan proteolysis, serta meningkatkan
sintesis protein. Target organ insulin adalah pada jaringan otot skeletal, hepar, dan
jaringan adiposa.
Insulin memiliki efek dose-dependent, yaitu semakin besar dosis akan menyebabkan
keterlambatan untuk mencapai kadar puncak dan meningkatkan lama kerjanya.
Farmakokinetik

Absorpsi
Insulin reguler biasanya disuntikkan sekitar 30 menit (kisaran 20─45 menit) sebelum makan dengan
tujuan untuk mengatasi kadar gula darah yang meningkat setelah makan. Cara penyuntikkan yang
disarankan adalah secara subkutan di abdomen karena absorpsi dengan cara tersebut dua kali lebih cepat
daripada daerah tubuh lainnya.
Insulin reguler sediaan 100 UI diabsorpsi lebih cepat dibandingkan sediaan 500 UI dengan bioavailabilitas
sekitar 55─77% per subkutan.

Distribusi
Volume distribusi insulin reguler sama dengan insulin endogenus, yaitu sebanding dengan volume cairan
ekstraseluler, atau sekitar 0,26─0,36 L/kgBB. Insulin reguler beredar di plasma sebagai monomer bebas
yang akan berdifusi ke dalam jaringan dan dapat menembus sawar darah otak (blood-brain barrier)
Metabolisme
Metabolisme insulin reguler terjadi di hepar sebanyak 50─60%, di ginjal sebanyak 35─45%, dan pada
jaringan adiposa atau otot sebanyak 20%. Waktu paruh biologis insulin reguler adalah 30 – 60 menit.

Eliminasi
Eliminasi insulin reguler utamanya diperantarai oleh hepar dan ginjal. Normalnya, hepar mendegradasi
50-60% insulin yang diproduksi pankreas ke vena porta, kemudian ginjal 35-45% sisanya lalu
diekskresikan melalui urin. Namun, apabila insulin dimasukkan secara eksogen, seperti pada
penggunaan insulin reguler, profil degradasi akan berubah karena insulin tidak lagi melewati vena porta,
sehingga mayoritas eliminasi akan dilakukan melalui ginjal.
Karena ginjal memiliki peran dalam proses eliminasi insulin, maka gangguan fungsi ginjal akan
munurunkan klirens insulin dan memperpanjang efeknya.
IDENTIFIKASI RIWAYAT PENYAKIT

Tidak ada riwayat penyakit


IDENTIFIKASI RUTE PEMBERIAN OBAT
Penyuntikan dilakukan secara subkutan (jaringan di bawah kulit yang
merupakan jaringan lemak) karena penyuntikan pada bagian jaringan lemak
akan mempercepat proses penyerapan insulin. Lokasi penyuntikan umumnya
pada bagian perut (abdomen), lengan, paha atas dan pantat. Bagian perut
(abdomen) menyerap insulin paling cepat dibandingkan lokasi yang lain
karena menyimpan cukup banyak jaringan lemak. Disarankan untuk
mengganti titik injeksi penyuntikan insulin setelah waktu dua hari berturut-
turut, jangan menggunakan titik yang sama secara berulang-ulang karena
dapat menyebabkan kulit iritasi dan merusak jaringan lemak dibawah kulit.
Mengganti titik injeksi, bukan berarti mengganti area injeksi, hanya saja
menyuntik pada area injeksi yang sama namun letaknya tidak dititik yang
sama seperti penyuntikan sebelumnya. Berikanlah jarak sekitar 2 cm dari
titik injeksi sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-sistem-endokrin/61-diabetes/611-i
nsulin
2. https://www.researchgate.net/publication/312339035_Pemberian_Ins
ulin_pada_Diabetes_Melitus_Tipe-1
3. file:///C:/Users/Windows%2010%20Pro/Downloads/Pemberian_Insu
lin_pada_Diabetes_Melitus_Tipe-1.pdf
4. https://prodiaohi.co.id/diabetes-melitus
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai