Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bagi sifilis primer dan sekunder, pengobatan dapat dilakukan dengan Cara agar terhindar dari penyakit
antibiotik penisilin melalui pemberian suntikan dengan biasanya sifilis, yaitu:
dilakukan selama kurang lebih 14 hari. Untuk sifilis tersier dan sifilis • Menghindari alkohol dan obat-
pada wanita hamil, waktu pengobatan akan lebih lama dan obat terlarang.
menggunakan antibiotik yang diberikan melalui infus. Selama • Memiliki satu pasangan tetap
pengobatan berlangsung, penderita tidak diperbolehkan untuk untuk melakukan hubungan
melakukan hubungan seksual hingga dinyatakan sembuh. Untuk seksual.
mencegah penularan, beri tahu pasangan tentang kondisi yang dilami • Secara terbuka mendiskusikan
agar pasangan segera melakukan tes sifilis dan segera diobati. Setelah riwayat penyakit kelamin yang
pengobatan, penderita tetap diminta untuk menjalani tes darah secara dialami bersama pasangan.
berkala guna memastikan bahwa infeksi telah sembuh total. Penderita • Menggunakan kondom
juga harus tetap waspada karena masih bisa terinfeksi sifilis kembali,
meski sudah diobati dan dinyatakan sembuh.
2. SINDROMA DUH GENITAL
Sindroma duh tubuh vagina (vaginal discharge) merupakan nama gejala yang diberikan saat keluarnya cairan atau
secret selain darah dari vagina.
Penyebab pastinya belum diketahui tetapi banyak
bakteri yang ditemukan meliputi : gardnerella vaginalis,
Mobiluncus, Bacteroides, provatella, dan spesies
Mycoplasma.
Duh bisa berbau busuk, di Asia terjadi sekitar 20-30%
dan meningkat pada orang yang aktif seksual ,
penggunaan AKDR merokok produk intravagina.
• Terapi
Cystitis dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal berikut:
Jangan menahan buang air kecil.
Jangan membersihkan organ intim dengan sabun berpewangi.
Jangan menggunakan bedak pada organ intim.
Gunakan alat kontrasepsi sesuai kebutuhan, jika sudah pernah mengalami cystitis sebisa mungkin batasi penggunaan
diafragma dan spermisida.
Biasakan buang air kecil setelah berhubungan seks.
Biasakan membersihkan area kelamin dari arah depan ke belakang.
Kenakan celana dalam berbahan katun, jangan mengenakan yang ketat, dan ganti setiap hari.
Minum air putih dalam jumlah yang cukup, minimal 8 gelas per hari.
4. VULVITIS
Vulvitis adalah radang pada vulva yang ditandai
dengan rasa gatal dan perih di area kemaluan
wanita. Vulvitis umumnya bukan suatu kondisi
yang serius dan dapat dialami oleh wanita dalam
semua rentang usia. Kondisi ini juga dapat terjadi
sebagai gejala yang menandakan penyakit atau
kondisi medis lain, seperti infeksi dan iritasi.
PENYEBAB :
• Infeksi
• Iritasi
• Penyakit Kulit
• Esterogen Rendah
• Vulvodyna
• Vulva Tidak Bersih
• Pengunaan Obat-obatan
GEJALA DIAGNOSA
• Rasa sangat gatal di alat kelamin • Dilakukan Pemeriksa pada area panggul dan kelamin pasien,
• Keputihan untuk mencari tanda-tanda yang mengindikasikan vulvitis,
• Rasa seperti terbakar dan kulit pecah- seperti merah, bengkak, benjolan berisi cairan (blister), atau
pecah di sekitar vulva luka, pada vulva. Selain itu, dokter juga dilakukan pemeriksa
• Kulit vulva bersisik dan menebal ada tidaknya keputihan sebagai tanda-tanda infeksi.
• Bengkak dan merah di labia dan vulva • Jika diperlukan, dokter juga akan melakukan tes darah, tes
• Benjolan berisi cairan (blister) pada vulva urine, dan pap smear guna mendeteksi penyebab yang lebih
serius, seperti peradangan, infeksi, atau tanda-tanda kanker.
TERAPI
• Menghentikan penggunaan produk yang dapat menyebabkan iritasi, misalnya produk-produk yang mengandung
parfum
• Membersihkan daerah kewanitaan dengan air hangat dan langsung menyekanya sehingga tidak lembab
• Menggunakan pakaian dalam yang longgar dan berbahan katun
• Tidak menggaruk bagian yang gatal karena dapat memperparah iritasi dan bisa memicu terjadinya infeksi
• Jika vulvitis disebabkan oleh infeksi,penggunan obat antibiotik atau antijamur.
• Jika tidak disebabkan oleh infeksi, prnggunaan salep kortikosteroid untuk meredakan peradangan dan mengurangi
rasa gatal.
• pemakaian krim atau tablet vagina yang mengandung hormon estrogen, bila vulvitis disebabkan oleh kadar hormon
estrogen yang rendah.
5. KONDILOMA AKUMINATA
Definisi
Kondiloma akuminata atau biasa dikenal dengan istilah penyakit
kutil kelamin adalah manifestasi infeksi virus berupa kutil pada
kulit genitalia yang diakibatkan oleh Human papillomavirus (HPV).
Kondiloma akuminata memiliki gambaran klinis yang bervariasi
dan paling sering mengenai area mukosa anogenital yang rentan
terhadap mikrotrauma selama koitus, seperti introitus, kulit
perianal, dan mukosa intraanal. Gambaran klinis penyakit
kondiloma akuminata sebagai papul atau lesi bertangkai, dengan
papila granular pada permukaan yang menyebabkan
penampakan verukosa.
Etiologi (penyebab)
Kutil ini disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV) dan
biasanya ditularkan lewat hubungan seks tanpa kondom.
GEJALA DIAGNOSA
• Munculnya bengkak kecil di Diagnosis Kondiloma akuminata umumnya dapat ditegakkan
daerah kemaluan. berdasar gambaran klinis, pemeriksaan fisik dengan
• Beberapa kutil tumbuh pencahayaan yang baik dan kaca pembesar.
berdekatan menyerupai bentuk Pada kasus yang meragukan, dapat dilakukan pemeriksaan
kembang kol. penunjang, antara lain :
• Rasa gatal atau rasa tidak • Tes asam asetat.
nyaman di daerah kemaluan. • Kolposkopi Pemeriksaan dengan alat pembesaran optik
• Keluar perdarahan saat (kolposkop)
hubungan seksual. • Pemeriksaan histopatologi.
• Pemeriksaan dermoskopi.
• Identifikasi genom HPV.
Obat-obatan
Beberapa obat yang diberikan dokter untuk menangani kondiloma akuminata adalah:
• Podofilotoksin yang dioleskan pada kutil di bagian luar kelamin untuk menghentikan pertumbuhan sel kutil.
• Imiquimod untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi HPV.
• Salep herbal yang mengandung katekin, yaitu senyawa aktif pada teh hijau yang dapat melawan HPV dan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
• Obat-obatan di atas bisa digunakan secara mandiri di rumah. Selain itu, biasanya dokter juga akan memberikan
obat oles asam trikloroasetat setiap kontrol. Obat ini cukup ampuh untuk mengatasi kondiloma akuminata.
Namun, pengolesan obat hanya boleh dilakukan oleh dokter karena memerlukan kehati-hatian yang tinggi.
Operasi
Kutil yang tidak menunjukkan perbaikan setelah diberikan obat oles dapat ditangani dengan operasi. Opsi
tindakan pembedahan yang dilakukan untuk menangani kondiloma akuminata antara lain adalah:
Eksisi, yaitu pembedahan untuk menghilangkan kutil.
Cryosurgery atau teknik bedah beku, yaitu tindakan membekukan kutil kelamin dengan nitrogen cair.
Terapi sinar laser, yaitu prosedur menghilangkan kutil kelamin dengan sinar laser.
Electrocautery atau kauterisasi, yaitu prosedur menghilangkan kutil dengan arus listrik.
6. VAGINITIS
Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang ditandai dengan rasa
gatal di vagina dan keputihan. Keputihan yang dialami penderita
vaginitis ini berbau tidak sedap. Vagina terus menerus memproduksi
cairan secara alami. Jumlah dan tekstur cairan vagina tersebut bisa
berubah-ubah sepanjang siklus menstruasi. Oleh karena itu, normal
jika seorang wanita mengalami keputihan, namun keputihan yang
normal seharusnya tidak berbau.
TERAPI
• Pemberian obat antibiotik
• Metronidazole dan clindamycin adalah antibiotik yang paling sering digunakan pada
vaginitis yang disebabkan oleh bakteri.
• Pemberian obat antijamur
• Vaginitis akibat infeksi jamur dapat diatasi dengan obat antijamur, seperti miconazole,
clotrimazole, atau fluconazole.
• Terapi pengganti hormon
• Terapi pengganti hormon digunakan untuk mengatasi vaginitis yang dipicu oleh
penurunan hormon estrogen.
7. VAGINOSIS BAKTERIALIS
Vaginosis bakterialis adalah infeksi vagina yang
disebabkan oleh terganggunya keseimbangan
jumlah bakteri alami (flora normal) di dalam vagina.
Sebagian besar kasus vaginosis bakterialis terjadi
ketika wanita dalam masa reproduksi, yaitu usia
15–44 tahun. Vaginosis bakterialis bukan kondisi
yang berbahaya, tetapi dapat menimbulkan gejala
yang cukup mengganggu.
Etiologi (Penyebab)
Jumlah bakteri jahat pada vagina (bakteri
Anaerob) yang melebihi batas normal
Mengalami perubahan hormon akibat
menstruasi, kehamilan, dan menopause
Menggunaan sabun cuci dengan kandungan
kimia yang keras untuk mencuci pakaian dalam
Membersihkan vagina dengan semprotan air
atau menggunakan sabun yang dapat
menyebabkan iritasi pada vagina, seperti sabun
yang mengandung parfum dan sabun antiseptic
GEJALA DIAGNOSA
• Keputihan yang tidak normal, misalnya memiliki • Leukorrhea tipis, putih keabuan, homogen,
tekstur encer, berwarna abu-abu, putih atau berbau amis (fishy odor)
hijau, dan disertai dengan busa pada beberapa • pH > 4.5
kasus. • Tes Whiff positif
• Mengeluarkan bau amis, terutama ketika • Terdapat sel klu (clue cells) [1,3-5,15,23]
menstruasi atau melakukan hubungan seksual
dengan pasangan. Kode ICD 10 = N76
• Gatal atau iritasi pada vagina.
• Rasa terbakar dan nyeri saat buang air kecil.
TERAPI
Cara mengobati vaginosis bakteri adalah dengan meresepkan obat antibiotik.
Jenis antibiotik yang diberikan bisa meliputi:
• Metronidazole
• Clindamycin
• Tinidazole
8. SERVISITIS
Servisitis adalah peradangan yang terjadi pada serviks
atau leher rahim. Serviks merupakan bagian paling bawah PENYEBAB :
dari rahim yang terhubung dengan vagina. Layaknya infeksi meliputi herpes simplex, chlamydia,
jaringan lain dalam tubuh, serviks juga dapat mengalami
peradangan karena berbagai alasan, yaitu infeksi menular trichomoniasis, HPV (human papillomavirus),
seksual dan faktor noninfeksi yaitu iritasi atau alergi. gonorrhea, bakteri
Peradangan ini dapat ditunjukkan dengan perdarahan dari
vagina di luar masa menstruasi, atau nyeri saat iritasi akibat fisik, seperti penggunaan tampon atau
berhubungan seksual, serta keluarnya cairan abnormal diafragma
dari vagina. alergi, misalnya karena kondom
kehamilan, hormon yang meningkat membuat aliran
darah ke serviks meningkat
kanker atau pengobatan kanker
Beberapa faktor lain yang juga diduga dapat membuat
seseorang berisiko terkena servitis adalah:
sering bergonta-ganti pasangan dan melakukan seks
yang tidak aman
pernah terinfeksi penyakit menular seksual
memiliki pasangan yang pernah mengidap penyakit
menular seksual
pernah terkena servitis, karena penyakit ini dapat
kembali lagi
GEJALA DIAGNOSA
• perdarahan vagina yang abnormal Dokter akan menentukan diagnosis penyakit peradangan serviks
• keputihan berwarna putih atau berdasarkan wawancara medis mendetail mengenai gejala. Selain itu,
keabuan-abuan atau kekuningan dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik. Riwayat mengenai
yang bau hubungan seksual dalam 2 bulan terakhir juga akan ditanyakan oleh
• nyeri vagina dokter selama pemeriksaan. Pertanyaan biasanya mencakup
• nyeri ketika berhubungan seksual pasangannya, apakah menggunakan kondom atau kontrasepsi lainnya.
atau berhubungan intim Pemeriksaan dilakukan pada pelvis untuk menilai serviks. Dokter
• nyeri ketika BAK mungkin akan mengambil sampel usapan serviks untuk memeriksakan
• sensasi tertekan pada pelvis cairan vagina dan memeriksa apakah serviks mudah berdarah. Cairan
• nyeri punggung vagina dapat menunjukkan adanya infeksi.
• Demam
ICD 10 (Cervicitis) N72
TERAPI
Antibiotik. Obat ini digunakan untuk mengatasi servisitis akibat infeksi bakteri, seperti
gonore, chlamydia, dan vaginosis bakterialis.
Antiviral: Obat ini digunakan untuk mengatasi servisitis akibat infeksi virus, seperti
herpes genital atau kutil kelamin.
Antijamur: Obat ini digunakan untuk mengatasi servisitis akibat infeksi jamur.
Cryosurgery. Dokter akan menggunakan media khusus yang dapat membekukan jaringan
yang terkena servisitis. Setelah dibekukan dengan suhu yang sangat dingin ini, jaringan
akan hancur dengan sendirinya.
Bedah listrik: Ini merupakan teknik bedah dengan menggunakan aliran listrik, untuk
membakar atau menghancurkan jaringan yang terkena servisitis.
Terapi laser: Dokter akan menggunakan sebuah alat khusus yang dapat mengeluarkan
gelombang cahaya kuat, untuk memotong, membakar, dan menghancurkan jaringan yang
terkena servisitis.
DAFTAR PUSTAKA
1. SIFILIS
• https://www.alodokter.com/sifilis
• https://www.halodoc.com/kesehatan/sifilis
https://hellosehat.com/seks/sifilis/penyakit-sifilis/
• https://www.sehatq.com/penyakit/sifilis
2. SINDOMA DUH GENITAL
https://www.slideshare.net/eryputra1/vaginal-discharge-syndrome-management
3. CYSTITIS
• https://www.alodokter.com/cystitis#:~:text=Cystitis%20adalah%20peradangan%20di%20kandung,infeksi%20saluran%20kemih
%20(ISK)
.
• https://www.klikdokter.com/penyakit/infeksi-saluran-kemih#:~:text=Ditandai%20dengan%20adanya%20keluhan%20seperti,salu
ran%20kemih%20pada%20kandung%20kemih
.
4. VULVITIS
5. KONDILOMA AKUMINATUM
•https://hellosehat.com/seks/hpv/kutil-kelamin/
•https://www.alodokter.com/kondiloma-akuminata-kutil-kelamin-yang-mengganggu-dan-cara-penanganannya
6. VAGINITIS
https://www.alodokter.com/vaginitis
7. VAGINOSIS BAKTERIALIS
•https://www.alodokter.com/vaginosis-bakterialis
•https://www.halodoc.com/kesehatan/vaginosis-bakterialis
8. SERVISITIS
•https://www.google.com/search?q=materi+servisitis&oq=materi+servisitis+&aqs=chrome..69i57.24107j0j15&sourceid=chrome&ie
=UTF-8#
•https://www.klikdokter.com/penyakit/servisitis