Anda di halaman 1dari 9

Anemia Sel Sabit

Kelompok 3

Alfiyah
Khoirun nisa’
Ratna juwita
Siti kasiyah
Windy Novera Y
Wulandari
Yuli sulistyarini
Anemia Sel Sabit
Anemia sel sabit adalah suatu penyakit
keturunan yang ditandai dg sel darah merah yang
berbentuk sabit dan anemia hemolitik kronik
Anemia sel sabit adalah penyakit dari darah
yang disebabkan oleh hemoglobin abnormal yang
diwariskan
Pada penyakit sel sabit , sel darah merah
mempunyai hemoglobin (protein
pengangkut oksigen) yang bentuknya
abnormal, sehingga mengurangi jumlah
oksigen didalam sel dan menyebabkan
bentuk sel seperti sabit. Kehidupan sel sabit
pendek dan tubuh tidak mampu
menghasilkan sel2 darah merah baru, hal
ini menimbulkan kekurangan sel darah
merah dan berakibat terjadi anemia.
Satu substitusi asam amino pada rantai beta hemaglobin
karena hemoglobin A normal mengandung 2 rantai Alfa dan 2
rantai Beta, maka terdapat 2 gen untuk sintesa tiap rantai.
Trail (rantai) sel sabit hanya mendapat satu gen normal,
sehingga sel darah merah masih mampu mensintesa ke-2
rantai beta, jadi mereka mempunyai hemo globin A dan S
sehingga mereka tidak menderita anemia dan nampaksehat.
Apabila dua orang dengan trail sel sabit sama menikah
beberapa anaknya akan membawa dua gen abnormal dan
mempunyai rantai bila ada hemoglobin S, maka anak akan
menderita anemia sel sabit.

(Smeltzer C Suzanne, 2002 : 943-944)


Terdapat gejala anemia
Terdapat rasa nyeri pada bagian-bagian
perut , dada dan persendian
Anemia sel sabit terkait gen resesif
(bukan dominan), maka untuk
menimbulkan gejala harus memiliki gen
resesif. Bila tidak maka akan berperan
sebagai pembawa gen atau karier dan
tidak ada gejala.

GejaLa-GejaLa
Anemia Sel Sabit
Jenis hemoglobin
seseorang tergantung pada
gen yang diwarisi oleh
orang tua . Seseorang yang
menerima gen yang cacat
dari 1 orang tua dan gen
yang sehat dari 1 orang tua
yang lain tetap sehat tetapi
ia dapat menularkan
penyakit kepada generasi
berikutnya, maka ia menjadi
pembawa penyakit. jika ke-
2 orang tua pembawa
penyakit, ada kemungkinan
25% anak2 mereka
terserang penyakit dan 25%
kemungkinan anak menjadi
pembawa penyakit.
Tes diagnostik
 Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan pewarnaan SDM
Tes Tabung Turbiditas sabit
Elektroforesis Hemoglobin
LED
GDA
Bilirubin serum
LDH
IVP
Radiografik tulang
Rontgen
MatUrSuWOn SaNgeTh

Anda mungkin juga menyukai