Anda di halaman 1dari 18

WORKSHOP

PEMBERDAYAAN KOMPETENSI TENAGA AHLI


BIDANG JASA KONSTRUKSI

PENGAWAS BANGUNAN GEDUNG

Abdul Kadir
10 Maret 2021

KENDARI
Definisi Bangunan Gedung
Bangunan gedung menurut Undang Undang No 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung adalah adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang
menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di
atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat
manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal,
kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun
kegiatan khusus

Tingkat Kompleksitasnya
Tingkat Permanensi
Resiko Kebakaran
Klasifikasi Bangunan Gedung Zonasi gempa

Lokasi

Tingkat Ketinggian

Kepemilikan
Beberapa istilah terkait bangunan

Konstruksi bangunan; adalah kegiatan sarana dan prasarana bangunan


yang meliputi, pembangunan infrastruktur sipil (Insinyur Sipil), dan instalasi
mekanik dan listrik
Struktur Bangunan: bagian/elemen/komponen yang membentuk berdirinya
sebuah bangunan. Fungsi utama dari struktur bangunan sebenarnya untuk
mendukung keberadaan elemen-elemen konstruksi lain, seperti, tampak,
interior, dan arsitektur bangunan, hingga membentuk suatu kesatuan

Pondasi
Struktur Bawah
Sloof
StrukturGedung Dinding
Balok/Ring balok
Struktur Atas Kolom
Tangga
Atap
Sistem Struktur
Sistem struktural adalah elemen atau beberapa elemen yang terintegrasi yang
diporsikan atau didesain untuk mempu menahan beban maupun kombinasi
beban terfaktor atau beban layan.
Sistem Struktur, Eksterior
Beberapa contoh sistem bangunan tinggi
Pihak pihak yang terlibat
dalam pekerjaan konstruksi

Pemilik (Owner)
Konsultan 1. Pemilik Bangunan
1. Konsultan Studi Kelayakan 2. Pemberi Tugas Kontraktor
2. Konsultan Manajemen Konstruksi 3. Pengembang 1. Kontraktor
3. Konsultan Perencana Teknis 4. Pengguna (user) 2. Sub Kontraktor
4. Konsultan Spesialis 3. Kontraktor Spesialis
5. Konsultan Pengawas

Lembaga
Internal PROYEK SUPPLIER
KONSTRUKSI
Lembaga
Terkait

Lembaga Lembaga Penyedia


Keuangan layanan Publik
BANK Masyarakat PLN, PDAM,
NON BANK T 1. Masyarakat terdampak TELMOM
2. Lembaga Swadaya
Hubungan Koordinasi

Konvensional Digital

Owne Owne
r r

Konsultan Kontraktor Konsultan Kontraktor

Pihak Pihak
Arsitek Lain/Manajer Arsitek Lain/Manajer

Kolaborasi
Hubungan antar pihak Transparan
Resiko diatur masing-masing Resiko dapat dan diatur
pada seluruh stakeholdels
Pengawas Konstruksi Gedung
Pengawas Konstruksi adalah penyedia jasa perseorangan atau badan usaha
yang memiliki keahlian profesional di bidang pengawasan jasa konstruksi dari
awal perencanaan pekerjaan konstruksi sampai pemeliharaan

Pekerjaan Pengawasan Konstruksi Lapangan biasa


disebut "Pengawasan Preventive" yaitu mencegah atau
meminimalkan kesalahan pada proses pelaksanaan konstruksi lapangan.

Pengawas konstruksi hendaknya memiliki kompetensi atau keahlian;


1. Proyek yang tengah ditangani
2. Teknis bangunan gedung
3. Administrasi proyek konstruksi
4. Membuat back-up data progress
5. Hukum di ranah konstruksi
6. Solusi serta tindak lanjut permasalahan proyek
7. Mengambil keputusan dan kesimpulan
Siklusi Daur Proyek
PP 29/2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi pada pasal 26.
Dalam perencanaan pekerjaan konstruksi dengan pekerjaan risiko tinggi harus dilakukan
prastudi kelayakan, studi kelayakan, perencanaan umum, dan perencanaan teknik.

TAHAPAN Studi Perencanaan perancangan Operasi dan


KEGIATAN Kelayakan & pengadaan konstruksi Pemeliharaan
dan konsep

Dokumen Dokumen Tender/ Detail Desain, Kinerja dan Pedoman/


PRODUK Kontrak, RKS, RAB, Schedule
KEGIATAN
Studi Laik Fungsi Petunjuk
Kelayakan Daf. Vol. pekerjaan Pengadaan Gedung OP

Owner Owner Owner Owner,


PIHAK Owner Kontraktor Kontraktor Kontraktor Kontraktor
YANG Kon. Studi K. Perencana K. Perencana Kon. MK Kon. MK
TERLIBAT Kelayakan K. Pengawas K. Pengawas Kon. Perencana Kon. Pangawas
Kon. Pengawas
PERAN DAN TUGAS PENGAWAS KONSTRUKSI SETIAP TAHAN KONSTRUSI

Perencanaan dan Konsep Perancangan dan Pengadaan

Memeriksa dan mempelajari dokumen


Menyusun program kerja, alokasi tenaga untuk pelaksanaan kontruksi yang akan
dan konsepsi pekerjaan pengawasan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan
Menelaah jadwal , perkiraan / taksiran dan
anggaran (RAB) Memberikan pertimbangan review design
terkait mengurangi waste, recycling dan
Memberi saran dan pertimbangan mengenai efektifitas biaya.
sistem struktur bangunan, dan Memberikan saran kepada perencana
penyusunan metode konstruksi utama tentang sumber - sumber dari bahan dan
peralatan konstruksi
Memberikan pertimbangan penyajian Memberikan pertimbangan dalam
informasi data pada desain dengan penyusunan spesifikasi teknik yang
teknologi terkini sederhana dan efisien untuk memudahkan
pelaksanaan konstruksi
Memberikan pandangn terkait persiapan
akses pekerja, material dan perlengkapan
konstruksi menuju lokasi proyek
Memberikan masukan dalam desain yang
mengakomodir antisipasi terhadap
gangguan cuaca
Konstruksi

Memberikan arahan yang perlu agar pelaksanaan pekerjaan sesuai kontrak


Melakukan pengecekan spesifikasi terhadap material konstruksi yang akan digunakan
Mengawasi pemakaian peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan
waktu, dan biaya pekerjaan kontruksi
Menginisiasi rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan
bulanan pekerjaan pengawasan
Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh
pelaksana konstruksi
Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As-Built
Drawings)sebelum serah terima
Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, berita acara pemeliharaan
pekerjaan, dan serah terima pertama dan kedua pelaksanaan konstruksi sebagai
kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi
Membantu Tim Pengelola Teknik dalam penyusunan dokumen yang terdiri dari
 Menerima dan menyiapkan berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan
di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran
 Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta penambahan
atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran. 
 Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara
kemajuan Pekerjaan, Penyerahan Pertama dan Kedua serta formulir-formulir lainnya
yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan
 Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen Sertifikat Laik
Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabupaten/Kota setempat
Pemeliharaan Jaminan Konstruksi

Bersama-sama penyedia jasa


perencanaan merumuskan petunjuk atau Melakukan pemantauan kondisi struktur
pedoman pemeliharaan dan
penggunaan bangunan Gedung (OP)
Menyusun dan mengevaluasi daftar
kekurangan-kekurangan dan cacat-cacat
pekerjaan selama masa pemeliharaan
Menyampaikan cacat dan kerusakan- Undang-Undang Jasa Konstruksi
kerusakan pada kontraktor yang terjadi No. 2.tahun 2017.
untuk diperbaiki.  Maksimal 10 tahun

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun


2010 dan  perubahannya pada pasal 95
ayat 5 
 Paling singkat 6 bulan
 3 bulan untuk banguan semi permanen
Fungsi dan Sasaran Pengawasan Proyek

Fungsi Pengawasan Sasaran


Pangawasan

Biaya

Kinerja Proyek Waktu

Mutu Bahan
 Proses Perencanaan
 Pelaksanaan Proyek
 Penanganan bahan
 Administrasi kontrak Keselamatan
 Pelaporan
Kesehatan
Laik Fungsi
Gedung
Kenyamanan

Kemudahan
Pengendalian Mutu Identifikasi dan analisis
keterlambatan

Lingkup Pngendalian;
 Lingkup Pengendalian kuatitas  Perubahan desain
 Lingkup pengedalian kualitas  Urutuan dan metode kerja kurang jelas
 Keterbatasan dan kualitas tenaga kerja
Objek Pngendalian mutu;  Performa peratan dan kemampuan
 Pengendalian mutu bahan baku pengeperasian alat
 Pengendalian bahan olahan  Ketersediaan dan mobilisasi material
 Pengendalian mutu bahan  Kemampuan finansial kontraktor
 Sistim koordinasi dan komonikasi tidak
Struktut Pngendalian mutu; lancar
 Jenis pemeriksaan
 Metode pemeriksaan
 Spefisifikasi mutu
 Toleransi

Pengendalian Biaya

 Akurasi estimasi biaya


 Kecermatan estimasi durasi pekerjaan
 Kenaikan harga dipasaran
Laik Fungsi Gedung
UU No. 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung dalam pasal 3. dipertegas lagi dalam PP No. 36 Tahun
2005 tentang Peraturan Peiaksanaan Undang-Undang No. 28 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung,
pasal 16 ayat ( 1).

Laik Fungsi
 

Keselamatan Kesehatan Kenyamanan Kemudahan


     

Kemampuan Sistem Kenyamanan Aksebilitas di luar


mendukung beban Penghawaan ruanga gerak gedung
dan hubungan
antar ruang
Sistim
Sistim proteksi Pencahayaan Aksebilitas di
kebakaran Kondisi udara dalam gedung
dalam ruang
Sarana sanitasi
Kelistrikan dan
Kenyamanan
proteksi petir
pandangan Kelengkapan
Pengguanaan
prasarana dan
Bahan bangunan
sarana gedung
gedung Kenyamanan
getaran dan
kebisingan
Resiko pekerjaan
pengawasan

Resiko adalah suatu kondisi yang dihadapi oleh seseoran atau


korporasi dimana terdapat kemungkinan yang merugikan

Beberapa jenis resiko yang bisa terjadi pada pekerjaan pengawasan yakni;
 Keterlambatan proyek (mangkrak)
 Kegagalan konstruksi
 Kegagalan bangunan

(Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 Tahun 2000)


Kegagalan konstruksi merupakan keadaan hasil pekerjaan konstruksi yang
tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam
kontrak kerja konstruksi baik sebagian maupun keseluruhan

(Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 Tahun 2000)


Kegagalan bangunan merupakan keadaan bangunan yang tidak berfungsi, baik
secara keseluruhan maupun sebagian, dari segi teknis, manfaat, keselamatan
kerja dan keselamatan umum sebagai kesalahan penyedia jasa atau
pengguna jasa setelahpenyerahan akhir pekerjaan konstruksi
SELESAI
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai